Anda di halaman 1dari 33

MODUL 3

PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. JOY DINASTI SIGALINGGING (856035182)


2. ROMAULI PARDOSI (856035222)
3. ROSNANI SITORUS (856035365)
4. MELISA SIMANJUNTAK(856035104)
5. NOVIA AMELIA PANE (856035129)

 
UNIVERSITAS TERBUKA
T.A. 2020/2021
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP DASAR ASESMEN
ALTERNATIF

Oleh : Joy Dinasti Sigalingging


KB 1
KB 1K
MODUL 3
KOSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF

A. Latar belakang

- Kompetensi dasar
- Indikator
- Proses belajar mengajar
- Teks

B. Konsep Dasar Asesmen Alternatif

C. Landasan psikologis
1. Teori fleksibilitas kongnitif
2. Teori belajar bruner
3. Generasi learning
4. Experiential learning
5. Multiple inteligent

D. Keunggulan dan Kelemahan Asesmen.


- Keunggulan asesmen alternative
- Kelemehen asesmen alternatif
Penggunaan asesmen alternatif hasil
belajar siswa muncul tahun 1980-an.

Tes tertulis hanya dapat digunakan


untuk mengukur hasil belajar dalam
ranah kognitif dan keterampilan.

Tes tertulis hanya dapat mengukur


Sebagian kecil hasil belajar siswa.
Untuk mengukur hasil belajar siswa
digunakan skema sebagai berikut.
Skema pembelajaran konvensional
Kompetensi Dasar

INDIKATOR

Proses Belajar Mengajar

TES

Jadi tes dapat dibuat tanpa memperhatikan proses pembelajaran.


Menurut Grant P. Wiggins (1998) membuat
perbedaan asesmen tradisional dan alternatif.

* Asesmen tradisonal (tes),


penilaian dilakukan untuk menilai kemampuan
siswa dalam memberikan jawaban yang benar
sedangkan asesmen alternatif penilaian dilakukan
untuk menilai kualitas produk dan unjuk kerja
siswa.

* Asesmen tradisional teks terpisah dari


pembelajaran yang dilakukan siswa sedangkan
asesmen alternatif ada interaksi antara pengetahuan
dengan kinerja atau produk yang dihasilkan.
Beberapa istilah dari asesmen yaitu
traditional assessment, performance
assessment, aunthentic assessment, portfolio
assessment, achievement assessment, dan
alternative assessment.
* Hakekat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur,
dan belajar akan menghasilkan kemampuan secara
spontan dalam melakukan kenyataan yang dihadapi.

* Ada dua jenis bentuk belajar, yaitu Cognitive Learning


yang berhubungan dengan pengetahuan.

* Experiental Learning berhubungan dengan pengalaman.


Menurut Gardner ada delapan kemampuan setiap
individu, yaitu:

1. Linguistic
2. Logicalmathematic
3. Visual-Spatial
4. Bodily Kinesthetic
5. Musical
6. Intrapersonal
7. Interpersonal
8. Naturalist
* Jadi dasar asesmen alternatif adalah suatu
alat yang digunakan untuk menilai hasil
belajar siswa.

* Keunggulan belajar asesmen alternatif


adalah untuk mengetahui kecerdasan
keterampilan siswa.

* Tujuan pembelajaran asesmen alternatif


yaitu untuk mengupayakan upaya
memperbaiki dan menghadapi teks baku
sehingga penilaian hasil belajar tercapai.
KEGIATAN BELAJAR 2
BENTUK ASESMEN KINERJA

Oleh : Romauli Pardosi


PETA KONSEP

KB 2
BENTUK ASESMEN KINERJA

TUGAS RUBRIC
(TASK )
HOLISTIC ANALITIC
RUBRIC RUBRIC

KUALITAS
KOMPUT PENEGRJAA
ER TES TES TUGAS STRUKTUR
PILIHA URAIAN TUGAS PROYE INTERVIIE N TUGAS
ADAPTIN KELOM KARANGAN
N INDIVIDU PENGAMATAN
G TERBUK
POK K W
GANDA A
TESTING KREATIVITAS
DALAM
PENGERJAAN

PENGGUNAA
PRODUK N BAHASA
TUGAS
A. TUGAS ( TASK )
 Asesmen jenis ini meminta anak untuk melakukan sesuatu atau menunjukkan kinerjanya
sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru
 Contohnya :
1. Computer adaptive testing ( test dengan bantuan komputer untuk menilai hasil
belajar siswa
2. Test pilihan ganda ( memilih salah satu jawaban yang tepat )
3. Test uraian terbuka ( menilai kinerja dengan penalaran, logika)
4. Tugas individu ( siswa mengerjakan tugas dengan mandiri dan guru menilai
produk tugas tersebut
.
5. Tugas Kelompok ( siswa mengerjakan tugas secara kelompok dan tugas guru adalah
melakukan pengamatan terhadap kinerja kelompok, seperti pembagian kerja, tanggungjawab
dan kerjasama dalam melakukan tugas tersebut
6. Interviw ( siswa baik individu atau kelompok melakukan tugas wawancara sedangkan guru
menilai kualitas laporan tersebut )
7. Pengamatan ( siswa baik baik individu atau kelompok melakukan pengamatan terhadap
sesuatu yang ditugaskan guru)
8. Proyek ( siswa baik individu maupun berkelompok mengerjakan tugas , dimana
pengerjaannya memiliki jangka waktu )
Langkah langkah penyusunan tugas
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang akan dimiliki siswa setelah siswa
mengerjakan tugas.
2. Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukkan kemampuan dalam berpikir
dan keterampilan.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan
B. KRITERIA PENILAIAN
(RUBRIC)
RUBRIC adalah pedoman pemberian score yang digunakan untuk menilai
mutu kinerja atau hasil kinerja siswa.
Rubric terdiri dari 2 yaitu :
1. Holistic Rubric
2. Analitic Rubric
1. Holistic Rubric
Holistic Rubric adalah deskripsi dimensi kinerjanya dibuat secara umum . Rubric jenis ini
cocok digunakan untuk berbagai jenis kinerja.
Aspek yang harus diperhatikan dalam rubric jenis ini adalah
1. K ualitas pengerjaan tugas
2. Kreativitas dalam pengerjaan tugas
3. Produk Tugas
2. ANALITIC RUBRIC
Analitic Rubric adalah rubric yang aspek kinerjanya lebih terperinci. Rubric jenis ini lebih tepat
digunakan untuk menilai kinerja tertentu.
Aspek yang harus diperhatikan dalam penyusunannya adalah :
1. Struktur keterangan ( judul, pembukaan,isi, penutup)
2. Penggunaan bahasa ( Kosakata, struktur kalimat, alinea, ejaan)
LANGKAH – LANGKAH PENYUSUNAN
RUBRIC

1. Menentukan konsep
2. Merumuskan dan menentukan urutan konsep atau keterampilan yang akan dinilai ke dalam
rumusan yang menggambarkan kinerja siswa
3. Mentukan tugas yang akan dinilai
4. Menentukan skala yang digunakan
5. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang diharapkan
6. Melakukan uji coba
7. Melakukan revisi berdasar hasil uji coba
KEGIATAN BELAJAR 3
ASESMEN PORTOFOLIO

Oleh : Rosnani Sitorus


PETA KONSEP
PENGERTIAN DAN
TUJUAN PORTOFOLIO

PERENCANAAN
PORTOFOLIO
KB 3
ASESMEN
PORTOFOLIO PELAKSANAAN
PORTOFOLIO

PENGUMPULAN BUKTI
PORTOFOLIO

TAHAP PENILAIAN
1. PENGERTIAN TUJUAN PORTOFOLIO
 Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara murid
dengan guru
 Menurut Jon Mueller tujuan penggunaan portofolio ada 3 yaitu:
1. menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa
2. menunjukkan kemampuan siswa secara langsung
3. menilai keseluruhan hasil belajar siswa
2. PERENCANAAN PORTOFOLIO
 Shaklee et.al (1977) memberikan 8 pedoman yang harus diperhatikan pada saat
merencanakan portofolio yaitu:
1. menentukan kriteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen
portofolio
2. menerjemahkan kriteria atau standar tersebut kedalam rumusan-rumusan hasil
belajar yang dapat diamati
3. menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam
kurikulum
4. menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholders)
dengan portofolio siswa
5. menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan
6. menentukan cara yang akan digambar untuk pengambilan keputusan berdasar buku
yang dikumpulkan
7. menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio,
pelaporan informasi dan keputusan asesmen portofolio
8. mengatur bukti-bukti portofolio berdasar umur, kelas, atau isi agar kita dapat
membandingkan
3. PELAKSANAAN PORTOFOLIO
 Dalam pelaksanaan asesmen portofolio, tugas guru adalah sebagai berikut:
1. mendorong dan memotivasi siswa
2. memonitor pelaksanaan tugas
3. memberikan umpan balik
4. memamerkan hasil portofolio
4. PENGUMPULAN BUKTI PORTOFOLIO
 Semua hasil karya setiap siswa yang dihasilkan selama satu semester atau satu tahun
dikumpulkan dalam satu folder
 Kumpulan karya siswa dapat dikatakan sebagai portofolio jika kumpulan karya
tersebut merupakan representasi dari kumpulan karya terpilih yang menunjukkan
pencapaian dan perkembangan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
5. TAHAP PENILAIAN
 Tahap-tahap penilaian adalah sebagai berikut:
1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama
antara guru dengan siswa pada awal pembelajaran
2. kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten
3. hasil penilaian selajutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran
berikutnya
4. penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus
atau berkesinambungan
KEGIATAN BELAJAR 4
PENILAIAN RANAH AFEKTIF

Oleh : Melisa Simanjuntak


SIKAP

MINAT
KARAKTERISTI
K KONSEP DIRI
NILAI
Pengamatan Langsung
Wawancara
CARA
Angket/Kuisioner
PENILAIAN
Teknik Proyektil
RANAH AFEKTIF
KB 4 Pengukuran Terselubung
PENILAIA
N RANAH Merumuskan tujuan pengukuran afektif
AFEKTIF Mencari definisi konseptual dari afektif yang
akan diukur
Menentukan definisi operasional dari setiap
afektif yang akan diukur
Menjabarkan definisi operasional menjadi
sejumlah indikator
Langkah-
langkah Menulis pernyataan-pernyataan dalam instrumen
Pengembangan
Meneliti kembali setiap butir pernyataan
Instrumen
Afektif Melakukan uji coba
Perangkat instrumen
Menyempurnakan instrumen
Tenaga Lapangan
Mengadministrasikan
instrumen Responden
a. Konsep dasar

Kemampuan afektif merupakan bagian dari


hasil belajar siswa yang sangat penting.

Kondisi afektif siswa menentukan keberhasilan


pembelajaran ranah kognitif dan
psikomotor.
Karakteristik yang penting dalam ranah
afektif
1. Sikap. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila
pihak sekolah mampu mengubah sikap siswa dari sikap
negatif menjadi sikap positif.
2. Minat. Hal yang penting dalam minat adalah intensitas
untuk memperoleh sesuatu.
3. Konsep diri. Penilaian yang dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan diri sendiri adalah
pengertian dari konsep diri menurut Smith (2004).
4. Nilai. Suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau
perilaku yang dianggap baik dan dianggap tidak baik
adalah pengertian dari istilah nilai menurut Rokeach
(2004).
B. BEBERAPA CARA PENILAIAN AFEKTIF
Penilaian afektif dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengamatan langsung, dengan memperhatikan dan
mencatat sikap dan tingkah laku siswa.
2. Wawancara, dengan memberikan pertanyaan.
3. Angket/Kuisioner, merupakan pertanyaan yang
sudah disediakan pilihan jawaban.
4. Teknik proyektil, dengan meminta siswa untuk
mendiskusikan tugas yang belum pernah dikenal
siswa menurut penafsirannya.
5. Pengukuran terselubung, pengamatan yang
dilakukan kepada seseorang tanpa disadari bahwa
dia sedang diamati.
C. Langkah-Langkah pengembangan instrument
aktif
1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif
2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur.
3. Menentukan definisi operasional dari setiap afetif yang akan
diukur.
4. Menjabarkan definisi operasional menjadi sejumlah
indikator.
5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pernyataan-
pernyataan dalam instrument.
6. Meneliti Kembali setiap butir pertanyaan.
7. Melaksanakan uji coba.
8. Menyempurnakan instrument.
9. Menadministrasikan instrumen (kesiapan penrangkat
instrumen, tenaga lapangan, dan kesiapan responden).
KESIMPULAN
 Asesmen alternatif adalah suatu bentuk asesmen yang merupakan
alternatif dari asesmen tradisional, sedangkan asesmen tradisional adalah
asesmen yang hanya mengandalkan tes tertulis. Ada 3 jenis asesmen
alternatif : Asesmen kinerja, asesmen otentik dan portofolio

 Berdasarkan jenisnya rubric dibedakan menjadi 2 yaitu : Holistic rubric


dan Analitic rubric. Holistic rubric adalah rubrik yang dimensi atau aspek
yang akan dinilai serta deskripsinya dibuat secara umum, sedangkan
analitic rubric adalah rubric yang dimensi atau aspek kinerjanya dibuat
lebih rinci.

 Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerjasama


antara murid dengan guru. Adapun tujuan penggunaan fortofolio yaitu
menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa, menunjukkan
kemampuan siswa secara langsung dan menilai keseluruhan hasil belajar
siswa.

 Kemampuan afektif adalah bagian dari hasil belajar siswa yang sangat
penting. Adapun karakteristik yang penting dalam ranah afektif yaitu
sikap, minat, konsep diri dan nilai.
Oleh : Novia Amelia Pane
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai