PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa konsep dasar alternatif?
2. Bagaimana bentuk asesmen kinerja?
3. Bagaimana asesmen portofolio?
4. Bagaimana penilaian ranah afektif?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui konsep dasar alternatif.
2. Untuk mengetahui bentuk asesmen kinerja.
3. Untuk mengetahui asesmen portofolio.
4. Untuk mengetahui penilaian ranah afektif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Landasan Psikologis
2
spontan dalam melakukan reskontruksi pengetahuan yang telah
dimilikui untuk merespon kenyataan atau situasi yang dihadapi.
2. Teori Belajar Bruner (1996)
Mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif yang
dilakukan siswa dengan cara mengkontruksi sendiri gagasan baru
,pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dalam teori ini
diharapkan siswa dapat menerapkan kempuannya kedalam hal yang
lebih luas.
3. Generative Learning Model dari Obsorne dan Ittrock (1983)
Menjelaskan bahwa otak tidak hanya pasif menerima informasi
tetapi aktif membentuk dan menginterpretasikan sesuatu. Lebih ke
fungsi otak beserta fungsinya. Sehingga dalam teori ini, dalam
belajar siswa harus aktif memaknai apa yang sedang ia pelajarinya.
4. Experiental learning theory dari C.Rogers (1969)
Teori yang membedakan dua jenis belajar yaitu cognitive
learning (pengetahuan) dan experiental learning (pengalaman).
Dalam teori ini guru hanya sebagai fasilitator, sehingga siswa terlibat
langsung dalam proses pembelajaran.
5. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983)
Suatu kemampuan seseorang yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukkan suatu
produk yang dihargai oleh suatu budaya. Dalam teori ini dijelaskan
bahwa asesmen tidak boleh hanya mengukur sebagian dari
kemampuan yang dimiliki anak, tetapi harus mamou mengukur
keseluruhan kemampuan yang ada pada anak.
3
g. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi di kehidupan
sehari hari
4
dimensi atau aspek kinerjanya serta deskripsi setiap aspeknya dibuat lebih
rinci. Karena sifatnya yang seperti itu, analythic rubric hanya dapat
digunakan untuk menilai kinerja tertentu.
5
Mengkomunikasikan bakat, keterampilan, dan kemampuan
siswa kepada guru yang akan mengajar taun berikutnya.
3. Menilai keseluruhan hasil belajar siswa
Menyiapakan karya siswa untuk memperoleh nilai akhir
Menyimpan perkembangan karya siswa untuk mencapai
kriteria yang telah ditetapkan.
Menempatkan siswa pada tempat yang tepat.
F. Perencanaan Portofolio
6
terpenting dalam portofolio siswa adalah guru, siswa, teman
sekelas dan orang tua siswa.
5. Menentukan jenis – jenis bukti yang harus dikumpulkan
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan
keputusan berdasar bukti yang dikumpulkan
7. Menetukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil
portofolio, pelaporan informasi dan asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti – bukti portofolio berdasar umur, kelas atau isi
agar kita dapat membandingkan.
G. Pelaksanaan Portofilo
7
Umpan balik dapat berupa komentar terhadap karya sswa
yang bersifat kritis dengan tujuan untuk memperbaiaki atau
meningkatkan kemampuan siswa.
I. Tahap peilaian
1. Konsep dasar
Kemampuan efektif meruapakan bagian dari hasil belajar siswa
yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif
dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa
yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan
merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka
8
akan dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Walaupun para
guru sadar akan hal ini tetapi belum banyak tindakan yang dilakukan
guru untuk meningkatakan minat dan mengembangkan sikap positif
terhadap mata pelajaran. Fakta yang ada sampai saat ini pembelajaran
masih di dominasi pada pengembangan ranah kognitif. Menurut
Krathwohl (dalam Groundlund and Linn, 1990), ranah fektif terdiri
atas 5 level yaitu:
a. Receiving merupakan keinginan siswa untuk memperhatikan
suatu gejala atau stimulus misalnya aktifvitas dalam kelas, buku
atau musik.
b. Responding merupakan partisipasi aktif siswa untuk merespon
gejala yang dipelajari. Hasil pembelajaran pada level ini
menekankan pada perolahan respon, leinginan memberi respon,
atau kepuasan dalam memberi respon.
c. Valuing merupakan kemampuan siswauntuk memberikan nilai,
keyakinan atau sikap dan menunjukkan suatu derajat internalisasi
dan komitmen.
d. Organization merupakankemampuan anaka untuk mengorganisasi
nilai yang satu dengan yang lain dan konflik antar nilai internal
dan konsisten.
e. Characterization merupakan level tertinggi dalam ranah afektif.
Pada level ini siswa sudah memiliki sistem sudah memiliki sistem
nilai yang mampu mengendalikan perilaku sampai pada waktu
tertentu hingga menjadi pola hidupnya.
Adapun karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah
sikap, minat, konsep diri, dan nilai.
1) Sikap
2) Minat
3) Konsep diri
9
Dengan mengetahui informasi konsep diri setiap siswa,
sekolah diharapkan mampu menyediakan lingkungan belajar
yang kondusif serta memotivasi siswa dengan tepat.
4) Nilai
10
Pencarian definisi konseptual dapat anda lakukan dengan mencari
buku teks yang relevan.
h. Menyempurnakan Instrumen
11
Pada saat ini sudah banyak program analisis data yang beredar di
pasaran yang dapat kita manfaatkan untuk mengolah data.
Berdasarkan data hasil uji coba kita akan dapat memperbaiki butir
0 butur pertanyaan yang dianggap lemah.
i. Mengadministrasikan Instrumen
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa
merupakan jawaban atas adanya kelemahan pada asesmen tradisional yang
hanya menggunakan tes tertulis (paper and pencil test). Tes tertulis tidak
mampu mengukur hasil belajar siswa yang kompleks, bahwa umumnya tes
tertulis hanya mampu mengukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif
dan keterampilan sederhana. Dengan menggunakan asesmen alternatif,
akan mampu mengukur keseluruhan hasil belajar siswa, tidak hanya ranah
kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotor. Asesmen alternatif juga
mampu mengukir proses pembelajaran.Seperti halnya alat ukur yang lain,
asesmen alternatif seperti performanceasesmen, authentic asesmen dan
portfolio asesmen mempunyai keunggulan dan kelemahan. Yang harus
diperhatikan adalah bagaimana dapat menekan kelemahan tettersebur
seminimal mungkin. Sedangkan Kemampuan efektif meruapakan bagian
dari hasil belajar siswa yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran
pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif
siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap
pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut
sehingga mereka akan dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Walaupun para guru sadar akan hal ini tetapi belum banyak tindakan yang
dilakukan guru untuk meningkatakan minat dan mengembangkan sikap
positif terhadap mata pelajaran. Fakta yang ada sampai saat ini
pembelajaran masih di dominasi pada pengembangan ranah kognitif.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, pasti sangat banyak kekurangan dalam
penjabaran materi dan jauh dari kata sempurna.oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat
menghasilkan pembuatan makalah yang lebih baik dimasa mendatang.
13