EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
ECIN
NIM. 857471871
UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
SOAL TUGAS TUTORIAL 2 (TT2)
EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK 4301)
MASA TUTORIAL 2021.2
TUTOR : Mahpudin, S.Pd.,M.Pd.
SOAL ESSAY :
1. Analisis dan paparkan secara singkat berdasarkan pemahaman anda tentang konsep
dasar dan kelemahan serta keunggulan asesmen alternatif!
2. Analisis dan uraikan secara singkat berdasarkan pemahaman anda konsep dasar dan
karakeristik asesmen kerja dan asesmen portofolio, serta asesmen penilaian ranah
afektif! (Dapat dijawab dalam bentuk tabel/ matrik)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PAN dan PAK, berikan contoh penerapan dan
penggunaan yang sesuai untuk masing-masing penilaian tersebut.
SELAMAT MENGERJAKAN
Nama : Ecin
Kelas :A
NIM : 857471871
Tugas : Tugas Tutorial II
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Di SD
JAWABAN
1. Konsep dasar dan kelemahan serta keunggulan assessment alternatif adalah sebagai
berikut:
Dalam Pendidikan dikenal dua pengertian tentang penilaian yaitu penilaian dalam arti
asesmen dan penilaian dalam arti evaluasi. Penilaian dalam arti asesmen merupkan
kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa
sedangkan penilaian dalam arti evaluasi merupakan kegiatan yang dirancang untuk
mengukur keefektifan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan asesmen,yaitu tradisional
assessmen,performance assessment,authentic assesmen,portofolio assesmen, achievement
assessment, dan alternatife assessment.
1. Tradisional assessment
Tradisional asesmen mengacu pada tes tertulis.maksudnya tradisional assessment
hanya mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan satu jenis alat ukur yaitu tes
tertulis.padahal kita ketahui bersama tes tertulis mempunyai kelemahan diantaranya
hanya mampu mengukur aspek kognitif dan ketrampilan sederhana, sebagian kecil dari
hasil belajar siswa, dan tes sering kali menimbulkan kecemasan.
2. Performance assessment ( asesmen kinerja)
Asesmen kinerja merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk
mendemonstrasikan kemampuannya baik pengetahuan atau ketrampilan dalam bentuk
kinerja nyata yang ditunjukan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas, bukan hanya
menjawab atau memilih jawaban yang sudah tersedia. Asesmen kinerja menilai hasil
belajar siswa dan proses belajarnya.
3. Authentic assessment.
Authentic assessment merupakan assessment yang menuntut siswa mampu
menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam kehidupan nyata diluar sekolah.
Tujuan dan otentik assessment adalah untuk mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa
sudah dapat menggunakan pengetahuan dan ketrampilannya secara efektif dalam
kehidupan nyata dan dapat memberikan kritik terhadap upaya yang telah ia lakukan.
Dari Pengertian tersebut tampak bahwa authentic assessment didasarkan performance
assessment yang menuntut siswa mampu unjuk kerja. Contoh : disekolah siswa diajari
konsep penjumlahan 2 + 3 = 5. Konsep tersebut abstrak.Konsep tersebut tidak
ditemukan dalam kehidupan nyata anak, yang ada adalah 2 bola + 3 bola = 5 bola.
Untuk itu dalam mengajarkan konsep penjumlahan ajarlah siswa dengan menggunakan
contoh-contoh yang ada dalam kehidupan nyata. Untuk mengetahui bagaiman anak
harus bersikap sopan kepada orang tua pada situasi yang sebenarnya.Amatilah
bagaimana sikap siswa saat berinterkasi dengan orang tua yang ada disekitar sekolah.
Misalnya kepada pesuruh sekolah, penjual kue dan minuman disekitar sekolah dan
sebagainya.
4. Portofolio assessment (assessment portofolio)
Asesmen portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara
sistematis yang menunjukan upaya,proses,hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan
siswa dari waktu ke waktu. Mungkin banyak definisi portofolio yang telah anda kenal
dan agak berbeda dengan pengertian diatas tetapi pada dasarnya portofolio merupakan
kumpulan hasil karya siswa yang menunjukan pencapaian dan perkembangan hasil
hasil belajar siswa.
5. Achievement assessment
Achivement assessment merupakan pengertian umumterhadapa semua usaha untuk
mengukur,mengetahui dan mendeskripsikan hasil belajar siswa, baik yang dilakukan
dengan tes tertulis,assasemen kinerja,portofolio, dan semua usaha untuk memperoleh
informasi hasil dan kemajuan belajar siswa.
6. Alternative assessment
Alternative assessment merupakan asasement yang tidak hanya tergantung pada tes
tertulis. Pada dasarnya asasemen alternative merupakan alternative dari asasemen
tradisional (paper and pencil test). Jadi performance assesmen,portofolio
assessment,authentic assessment, dan achievement assessment merupakan kelompok
asesmen alternative.
2. Analisis dan uraikan secara singkat berdasarkan pemahaman anda konsep dasar dan
karekteristik asessmen kinerja dan asesmen portopolio,serta asesmen penilaian ranah
afektif[ dapat dijawab dalam benuk table metrik]
Bentuk asesmen Konsep dasar Karakeristik
asesmen kerja Asesmen kinerja merupakan 1) mengukur pengetahuan dan
suatu proses penilaian kinerja keterampilan siswa,
siswa yang dilakukan pendidik
secara sistimatis berdasarkan 2) mempersyaratkan
hasil kerjadari tugas yang penerapan pengetahuan dan
diberikan keterampilan, 3) penilaian
terhadap produk atau kinerja,
4) tugas-tugas kontekstual dan
relevan,
5) dapat mengukur proses dan
produk.
asesmen portofolio Asesmen 1) Menuntut adanya kerjasama
portofolio merupakan murid dan guru.
kumpulan hasil karya siswa 2) Adanya proses seleksi yang
yang disusun secara sistematis dilakukan berdasarkan kriteria
yang menunjukan tertenu unuk dimasukan
upaya,proses,hasil dan kedalam hasil karya siswa.
kemajuan belajar yang 3) Hasil karya siswa
dilakukan siswa dari waktu ke dikumpulkan dari waktu ke
waktu. waktu.
4) Krieria penilaian harus jelas
dan diterapkan secara
konsisten.
penilaian ramnah Penilaian ranah afektip 1) Sikap
afektif merupakan penilaian yang 2) Minat
mencakup watak perilaku 3) Konsep diri
seperti perasaan, minat, sikap, 4) Nilai
emosi, atau nilai.
Ketiga ranah tersebut
merupakan karakteristik
manusia sebagai hasil belajar
dalam bidang pendidikan.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PAN atau PAK berikan contoh yang sesuai untuk
masing-masing penilaian tersebut;
1. Penilaian acuan norma (PAN)
PAN ialah penilaian yang membandingkan hasil belajar mahasiswa terhadap
hasil dalam kelompoknya. Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan
sebagai pendekatan “apa adanya” dalam arti, bahwa patokan pembanding semat–
mata diambil dari kenyataan–kenyataan . Ada beberapa ciri-ciri dalam penilaian
yang berbasis PAN antara lain: Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk
menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya.
Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui
kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain
sebagainya. Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”.
Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada
waktu tersebut. Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat
kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi
hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya
(kelompoknya). Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk
menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai
dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan
kelompok. Pada dasarnya penilaian yang menggunakan acuan norna menggunakan
kurva normal sebagai alat untuk membandingkan atau menafsirkan angka yang
diperoleh masing-masing siswa. Dengan demikian maka patokan dapat berubah-ubah
dari kurva normal yang satu dengan kurva normal yang lainnya. Jadi jika hasil ujian
siswa mendapatkan nilai yang baik maka patokanya pun juga ikut naik sebalikanya
jika hasil ujiannya kurang baik maka patokan yang dipakai juga akan ikut turun.
Dalam penerapan PAN penenpatan skor siswa dilakukan tanpa memandang kesulitan
suatu tes secara teliti. Namun demikian dalam penerapan PAN seringkali dianggap
tidak adil dan membuat persaingan yang tidak sehat atar siawa. Contoh acuan norma
dalam menetukan nilai siswa. Dalam kelas matematika, peserta tes terdiri dari 9 orang
dengan skor mentah 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, dan 30. Jika menggunakan
pendekatan penilaian acuan normal (PAN), maka peserta tes yang mendapat skor
tertinggi (50) akan mendapat nilai tertinggi, misalnya 10. sedangkan mereka yang
mendapat skor di bawahnya akan mendapat nilai secara proporsional, yaitu 9, 9, 8, 8,
8, 7, 7, 6. Nilai-nilai tersebut diperoleh secara transpormasi sebagai berikut: Skor 50
dikonversi menjadi nilai 10 sebagai nilai tertinggi yang dicapai peserta tes, yang
diperoleh dengan cara: 50 x 10 = 10 10 45 x10 = 9,5 50 45 x 10 = 8 50 35 x 10 = 7 50
35 x10 = 6 50
Contoh “B” di bawah ini, mempunyai data yang sama dengan contoh “A”, jika digunakan
penilaian acuan kriteria, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan kriteria,
misalnya sebagai berikut:
Rentang Skor Nilai
90 s.d 100 10
80 s.d 89 9
70 s.d 79 8
60 s.d 69 7
50 s.d 59 6
40 s.d 49 5
30 s.d 39 4
20 s.d 29 3
10 s.d 19 2
0 s.d 9 1
Setelah kriteria ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengkonversi skor mentah ke nilai.
Untuk skor :
50 dikonversi menjadi nilai 6
45 dikonversi menjadi nilai 5
40 dikonversi menjadi nilai 5
35 dikonversi menjadi nilai 4
30 dikonversi menjadi nilai 4
Simpang Baku
SB = jumlah skor 1/6 keatas- jumlah skor 1/6 kebawah
½ jumlah peserta
SB = 87+ 85+83+78 – 32+30+29+25 = 333 – 116
12,5 12,5
SB = 217 = 17,36
125
Rentang = data tertinggi – data terendah
Rentang = 87 – 25 = 62