Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 2

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

ECIN
NIM. 857471871

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
SOAL TUGAS TUTORIAL 2 (TT2)
EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK 4301)
MASA TUTORIAL 2021.2
TUTOR : Mahpudin, S.Pd.,M.Pd.

SOAL ESSAY :

1. Analisis dan paparkan secara singkat berdasarkan pemahaman anda tentang konsep
dasar dan kelemahan serta keunggulan asesmen alternatif!

2. Analisis dan uraikan secara singkat berdasarkan pemahaman anda konsep dasar dan
karakeristik asesmen kerja dan asesmen portofolio, serta asesmen penilaian ranah
afektif! (Dapat dijawab dalam bentuk tabel/ matrik)

3. Paparkan secara singkat berdasarkan pemahaman anda elemen-elemen utama dalam


proses memeriksa hasil tes objektif, tes uraian, dan mengolah data hasil tes berserta
contohnya untuk setiap proses! (Dapat dijawab dalam bentuk tabel/ matrik)

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PAN dan PAK, berikan contoh penerapan dan
penggunaan yang sesuai untuk masing-masing penilaian tersebut.

5. Dalam satu perlombaan tebak kata di SD Karanglayung masing-masing siswa


memperoleh skor yaitu : Rendi : 66, Salsa : 78, Jupentus : 45, Derina : 30, Nobita:50,
Bonita : 47, Candra : 85, Elisha : 32, Fanny : 87, Gading : 25, Anita : 55, Dena : 83,
Dewina : 56, Novi : 68, Wendi : 65, Romela : 38, Gotama : 48, Aminah : 62, Romi : 45,
Hena : 39, Fazar : 63, Hamidah : 48, Herina : 29, Gonita : 52, Elly : 38. Buatlah tabel
sebarannya, tentukan skor tertinggi dan terendah, buatlah prosen tasenya, dan tentukan
penilaian dengan menggunakan pendekatan PAN.

SELAMAT MENGERJAKAN
Nama : Ecin
Kelas :A
NIM : 857471871
Tugas : Tugas Tutorial II
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Di SD

JAWABAN
1. Konsep dasar dan kelemahan serta keunggulan assessment alternatif adalah sebagai
berikut:
Dalam Pendidikan dikenal dua pengertian tentang penilaian yaitu penilaian dalam arti
asesmen dan penilaian dalam arti evaluasi. Penilaian dalam arti asesmen merupkan
kegiatan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa
sedangkan penilaian dalam arti evaluasi merupakan kegiatan yang dirancang untuk
mengukur keefektifan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan asesmen,yaitu tradisional
assessmen,performance assessment,authentic assesmen,portofolio assesmen, achievement
assessment, dan alternatife assessment.
1. Tradisional assessment
Tradisional asesmen mengacu pada tes tertulis.maksudnya tradisional assessment
hanya mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan satu jenis alat ukur yaitu tes
tertulis.padahal kita ketahui bersama tes tertulis mempunyai kelemahan diantaranya
hanya mampu mengukur aspek kognitif dan ketrampilan sederhana, sebagian kecil dari
hasil belajar siswa, dan tes sering kali menimbulkan kecemasan.
2. Performance assessment ( asesmen kinerja)
Asesmen kinerja merupakan asesmen yang menghendaki siswa untuk
mendemonstrasikan kemampuannya baik pengetahuan atau ketrampilan dalam bentuk
kinerja nyata yang ditunjukan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas, bukan hanya
menjawab atau memilih jawaban yang sudah tersedia. Asesmen kinerja menilai hasil
belajar siswa dan proses belajarnya.
3. Authentic assessment.
Authentic assessment merupakan assessment yang menuntut siswa mampu
menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam kehidupan nyata diluar sekolah.
Tujuan dan otentik assessment adalah untuk mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa
sudah dapat menggunakan pengetahuan dan ketrampilannya secara efektif dalam
kehidupan nyata dan dapat memberikan kritik terhadap upaya yang telah ia lakukan.
Dari Pengertian tersebut tampak bahwa authentic assessment didasarkan performance
assessment yang menuntut siswa mampu unjuk kerja. Contoh : disekolah siswa diajari
konsep penjumlahan 2 + 3 = 5. Konsep tersebut abstrak.Konsep tersebut tidak
ditemukan dalam kehidupan nyata anak, yang ada adalah 2 bola + 3 bola = 5 bola.
Untuk itu dalam mengajarkan konsep penjumlahan ajarlah siswa dengan menggunakan
contoh-contoh yang ada dalam kehidupan nyata. Untuk mengetahui bagaiman anak
harus bersikap sopan kepada orang tua pada situasi yang sebenarnya.Amatilah
bagaimana sikap siswa saat berinterkasi dengan orang tua yang ada disekitar sekolah.
Misalnya kepada pesuruh sekolah, penjual kue dan minuman disekitar sekolah dan
sebagainya.
4. Portofolio assessment (assessment portofolio)
Asesmen portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara
sistematis yang menunjukan upaya,proses,hasil dan kemajuan belajar yang dilakukan
siswa dari waktu ke waktu. Mungkin banyak definisi portofolio yang telah anda kenal
dan agak berbeda dengan pengertian diatas tetapi pada dasarnya portofolio merupakan
kumpulan hasil karya siswa yang menunjukan pencapaian dan perkembangan hasil
hasil belajar siswa.
5. Achievement assessment
Achivement assessment merupakan pengertian umumterhadapa semua usaha untuk
mengukur,mengetahui dan mendeskripsikan hasil belajar siswa, baik yang dilakukan
dengan tes tertulis,assasemen kinerja,portofolio, dan semua usaha untuk memperoleh
informasi hasil dan kemajuan belajar siswa.
6. Alternative assessment
Alternative assessment merupakan asasement yang tidak hanya tergantung pada tes
tertulis. Pada dasarnya asasemen alternative merupakan alternative dari asasemen
tradisional (paper and pencil test). Jadi performance assesmen,portofolio
assessment,authentic assessment, dan achievement assessment merupakan kelompok
asesmen alternative.

Keunggulan asesmen alternatif antara lain :


a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampilan keterampilan yang
tidak dapat dinilai dengan assessment tradisional.
b. Menyajikn hasil penilaian yang hakiki,langsung, dan lengkap.
c. Meningkatkan motivasi siswa
d. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
e. Memberi kesempatan pada siswa untuk selfevaluation.
f. Membantu guru untuk menilai aktipitas pembelajaran yang telah dilakukan
g. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar.
Kelemahan assessment alternatif antara lain
a. Membutuhkan banyak waktu
b. Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran
c. Ketetapan penskoran rendah
d. Tidak tepat untuk kelas besar

2. Analisis dan uraikan secara singkat berdasarkan pemahaman anda konsep dasar dan
karekteristik asessmen kinerja dan asesmen portopolio,serta asesmen penilaian ranah
afektif[ dapat dijawab dalam benuk table metrik]
Bentuk asesmen Konsep dasar Karakeristik
asesmen kerja Asesmen kinerja merupakan 1) mengukur pengetahuan dan
suatu proses penilaian kinerja keterampilan siswa,
siswa yang dilakukan pendidik
secara sistimatis berdasarkan 2) mempersyaratkan
hasil kerjadari tugas yang penerapan pengetahuan dan
diberikan keterampilan, 3) penilaian
terhadap produk atau kinerja,
4) tugas-tugas kontekstual dan
relevan,
5) dapat mengukur proses dan
produk.
asesmen portofolio Asesmen 1) Menuntut adanya kerjasama
portofolio merupakan murid dan guru.
kumpulan hasil karya siswa 2) Adanya proses seleksi yang
yang disusun secara sistematis dilakukan berdasarkan kriteria
yang menunjukan tertenu unuk dimasukan
upaya,proses,hasil dan kedalam hasil karya siswa.
kemajuan belajar yang 3) Hasil karya siswa
dilakukan siswa dari waktu ke dikumpulkan dari waktu ke
waktu. waktu.
4) Krieria penilaian harus jelas
dan diterapkan secara
konsisten.
penilaian ramnah Penilaian ranah afektip 1) Sikap
afektif merupakan penilaian yang 2) Minat
mencakup watak perilaku 3) Konsep diri
seperti perasaan, minat, sikap, 4) Nilai
emosi, atau nilai.
Ketiga ranah tersebut
merupakan karakteristik
manusia sebagai hasil belajar
dalam bidang pendidikan.

3. Paparkan secara singkat berdasarkan pemahaman anda elemen-elemen utama dalam


proses memeriksa hasil tes objektip, tes uraian,dan mengolah data hasil tes beserta
contohnya untuk setiap proses [dapat dijawab dalam table metrik ]
Proses pemeriksaan Elemen utama contoh
Tes objektif -Pemeriksaan secara manual -manual seperti dengan
jika jumlah peserta tes tidak menggunakan master kunci
terlalu banyak jawaban yang sudah
-Pemeriksaan menggunakan dilubangi/ ditandai .
komputer jika jumlah peserta kemudian jika jawaban
tes sangat banyak. masuk pada lubang maka
jawaban benar dan jika tidak
masuk pada lubang maka
jawaban salah
- penggunaan mesin scanner
untuk membaca jawaban
siswa dan diolah
menggunakan komputer
Tes uraian Dilakukan secara manual -Dengan cara metoge
dengan pengelompokan jenis analitik dimana pemeriksaan
test uraian yaitu dilakukan melalui pedoman
a. Test uraian terbatas penskoran yang telah dibuat
b. Test uraian terbuka oleh penulis .
-dengan cara metode holistic
dimna penilaian ini
dilakukan dengan du acara
pertama memberikan
keseluruhan jawaban siswa
kemudian membuat
pertimbangan untuk
membuat pengelompokan
jawaban tersebut
Mengolah data hasil tes Mempersiapkan pedoman Contoh seorang guru ingin
pengamatan yang dilengkapi memperoleh hasil belajar
dengan kriteria pengskoran siswa yang berkaitan dengan
atau disebut rubrik keterampilan siswa

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PAN atau PAK berikan contoh yang sesuai untuk
masing-masing penilaian tersebut;
1. Penilaian acuan norma (PAN)
PAN ialah penilaian yang membandingkan hasil belajar mahasiswa terhadap
hasil dalam kelompoknya. Pendekatan penilaian ini dapat dikatakan
sebagai pendekatan “apa adanya” dalam arti, bahwa patokan pembanding semat–
mata diambil dari kenyataan–kenyataan . Ada beberapa ciri-ciri dalam penilaian
yang berbasis PAN antara lain: Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk
menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya.
Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui
kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain
sebagainya. Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”.
Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada
waktu tersebut. Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat
kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi
hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya
(kelompoknya). Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk
menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai
dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan
kelompok. Pada dasarnya penilaian yang menggunakan acuan norna menggunakan
kurva normal sebagai alat untuk membandingkan atau menafsirkan angka yang
diperoleh masing-masing siswa. Dengan demikian maka patokan dapat berubah-ubah
dari kurva normal yang satu dengan kurva normal yang lainnya. Jadi jika hasil ujian
siswa mendapatkan nilai yang baik maka patokanya pun juga ikut naik sebalikanya
jika hasil ujiannya kurang baik maka patokan yang dipakai juga akan ikut turun.
Dalam penerapan PAN penenpatan skor siswa dilakukan tanpa memandang kesulitan
suatu tes secara teliti. Namun demikian dalam penerapan PAN seringkali dianggap
tidak adil dan membuat persaingan yang tidak sehat atar siawa. Contoh acuan norma
dalam menetukan nilai siswa. Dalam kelas matematika, peserta tes terdiri dari 9 orang
dengan skor mentah 50, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 35, dan 30. Jika menggunakan
pendekatan penilaian acuan normal (PAN), maka peserta tes yang mendapat skor
tertinggi (50) akan mendapat nilai tertinggi, misalnya 10. sedangkan mereka yang
mendapat skor di bawahnya akan mendapat nilai secara proporsional, yaitu 9, 9, 8, 8,
8, 7, 7, 6. Nilai-nilai tersebut diperoleh secara transpormasi sebagai berikut: Skor 50
dikonversi menjadi nilai 10 sebagai nilai tertinggi yang dicapai peserta tes, yang
diperoleh dengan cara: 50 x 10 = 10 10 45 x10 = 9,5 50 45 x 10 = 8 50 35 x 10 = 7 50
35 x10 = 6 50

2. Penilaian Acuan Criteria (PAK)


Penilaian Acuan Criteria (PAK)biasanya disebut juga criterion evaluation merupakan
pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda. Dalam pengukuran ini siswa
dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan
pembelajaran, bukan dengan penampilan siswa yang lain. Keberhasilan dalam
prosedur acuan patokan tegantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah
dijabarkan dalam item-item pertanyaan guna mendukung tujuan pembelajaran.
Dengan PAP setiap individu dapat diketahui apa yang telah dan belum dikuasainya.
Bimbingan individual untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran dapat dirancang, demikian pula untuk memantapkan apa yang telah
dikuasainya dapat dikembangkan. Melalui penilaian yang berbasis patokan ini kita
dapat mengembangkan alat ukur berhasil atau tidak suatu proses pembelajaran dengan
cara mengadakan tes diawal pembelajaran(pretest) dan tes pada akhir proses
pembelajaran(postest). Dari hasil perbandingan dari kedua tes tadi kita bisa
mengetahui seberapa besar materi yang bisa di terima siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan mengguanakan penilaian berbasis criteria seorang guru bisa
menghindari hal-hal tidak diiginkan. Dalam PAK berasumsi bahwa hamper semua
orang bisa belajar apa saja namun waktunnya berbeda-beda. Konsekuwensinya acuan
ini adalah remidi. Atau kata PAK menggunakan prinsip pembelajaran tuntas
(mastering learning). Dalam pendekatan dengan acuan kriteria, penentuan tingkatan
didasarkan pada skor-skor yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk
presentase. Untuk mendapatkan nilai A atau B, seorang siswa harus mendapatkan
skor tertentu sesuai dengan batas yang ditentukan tanpa terpengaruh oleh kinerja
(skor) yang diperoleh siswa lain dalam kelasnya. Salah satu kelemahan dalam
menggunakan standar absolut adalah skor siswa bergantung pada tingkat kesulitan tes
yang mereka terima. Artinya apabila tes yang diterima siswa mudah maka para siswa
akan mendapat nilai A atau B, dan sebaliknya apabila tes tersebut terlalu sulit untuk
diselesaikan maka kemungkinan untuk mendapatkan nilai A atau B akan sangat kecil.
Sebagai contoh, seperti soal diatas jika kita menggunakan PAK akan seperti ini:
Dalam menginterpretasi skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan pendekatan acuan
kriteria, maka terlebih dahulu ditentukan kriteria kelulusan dengan batas-batas nilai
kelulusan. Umumnya kriteria nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor berikut:
Rentang Skor Nilai
80 s.d 100 A
70 s.d 79 B
60 s.d 69 C
45 s.d 59 D
<> E

Contoh “B” di bawah ini, mempunyai data yang sama dengan contoh “A”, jika digunakan
penilaian acuan kriteria, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan kriteria,
misalnya sebagai berikut:
Rentang Skor Nilai
90 s.d 100 10
80 s.d 89 9
70 s.d 79 8
60 s.d 69 7
50 s.d 59 6
40 s.d 49 5
30 s.d 39 4
20 s.d 29 3
10 s.d 19 2
0 s.d 9 1
Setelah kriteria ditetapkan, langkah berikutnya adalah mengkonversi skor mentah ke nilai.
Untuk skor :
50 dikonversi menjadi nilai 6
45 dikonversi menjadi nilai 5
40 dikonversi menjadi nilai 5
35 dikonversi menjadi nilai 4
30 dikonversi menjadi nilai 4

5. Dalam satu perlombaan tebak kata di SD Karanglayung masing-masing siswa memperoleh


skor yaitu : Rendi : 66, Salsa : 78, Jupentus : 45, Derina : 30, Nobita:50, Bonita : 47, Candra :
85, Elisha : 32, Fanny : 87, Gading : 25, Anita : 55, Dena : 83, Dewina : 56, Novi : 68, Wendi
: 65, Romela : 38, Gotama : 48, Aminah : 62, Romi : 45, Hena : 39, Fazar : 63, Hamidah : 48,
Herina : 29, Gonita : 52, Elly : 38. Buatlah tabel sebarannya, tentukan skor tertinggi dan
terendah, buatlah prosen tasenya, dan tentukan penilaian dengan menggunakan pendekatan
PAN.
Jawab :
Tabel skor, prosentase dan nilai skala
No Nama Siswa Skor Prosentase Jika skor 87 diberi
nilai 10 maka
1 Fany 87 87% 10
2 candra 85 85% 9,8
3 Dena 83 83% 9,5
4 salsa 78 78% 9,0
5 Novi 68 68% 7,8
6 Rendi 66 66% 7,6
7 Wendi 65 65% 7,5
8 Fazar 63 63% 7,2
9 Aminah 62 62% 7,1
10 Dewina 56 56% 6,4
11 Anita 55 55% 6,3
12 Gonita 52 52% 5,9
13 Nobita 50 50% 5,7
14 Gotama 48 48% 5,5
15 Hamidah 48 48% 5,5
16 Bonita 47 47% 5,4
17 Jupentus 45 45% 5,2
18 Romi 45 45% 5,2
19 Hena 39 39% 4,5
20 Romela 38 38% 4,4
21 Elly 38 38% 4,4
22 Elisha 32 32% 3,7
23 Derina 30 30% 3,4
24 Hernia 29 29% 3,3
25 Gading 25 25% 2,9

Skor tertinggi diraIh oleh fany 87


Skor terendah diraih oleh gading 25

Mean/ Harga rata- rata:


M = jumlah seluruh data = 1334 = 53,3%
Jumlah siswa 25

Simpang Baku
SB = jumlah skor 1/6 keatas- jumlah skor 1/6 kebawah
½ jumlah peserta
SB = 87+ 85+83+78 – 32+30+29+25 = 333 – 116
12,5 12,5
SB = 217 = 17,36
125
Rentang = data tertinggi – data terendah
Rentang = 87 – 25 = 62

Anda mungkin juga menyukai