BJU_Umum Pendidikan IPS di SD
BJU_Umum Pendidikan IPS di SD
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Ciamis, 29 Desember 2021
Dadang Sopyan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, seorang guru IPS hendaknya menguasai perbedaan
konsep-konsep esensial ilmu sosial dengan studi sosial. Hal ini dilakukan agar
upaya membentuk anak didik sesuai tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai dengan baik.
Untuk itu coba Anda analisis perbedaan antara ilmu sosial dan studi sosial tersebut!
Jawaban :
Perbedaan yang dapat dilihat dari Social Science (Ilmu Sosial) dengan Social Studies (Studi Sosial) yaitu
jika Social Science atau Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok dimana ada berbagai macam aspek tingkah
laku manusia dalm masyarakat, misalnya aspek ekonomi, aspek budaya, aspek mental, aspek
hubungan manusia, dan sebagainya. Sedangkan IPS sebagai Social Studies atau Studi Sosial adalah
hasil integrasi atau perpaduan ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan, dimodifikasi, dan disesuaikan
dengan jenjang pendidikan. Secara etimologi, ilmu sosial berasal dari bahasa Inggris social science.
Kata social berarti sosial sedang kata science bermakna ilmu. Dengan demikian, secara literal social
science mempunyai makna ilmu sosial.
Sedangkan secara terminologi, sampai saat ini belum terdapat kesatuan pendapat dan rumusan yang
jelas di antara para ahli berkenaan dengan batasan dan Ilmu sosial juga merupakan disiplin ilmu yang
meliputi seluruh aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar
individu, individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok. Masalah sosial khususnya yang
diwujudkan oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, takta, konsep
dan teori yang berasal dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-
ilmu sosial.
Misalnya: ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial dan sejarah,yang bertujuan
untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran dan juga kepribadian agar
supaya mendapatkan wawasan pemikiran sosial yang lebih luas lagi. Ilmu sosial juga berfungsi untuk
mempelajari interaksi timbal balik antar individu, dan cara untuk memecahkan masalah yang timbul
diantara individu, maupun kelompok. Sebab tidak mungkin dalam kehidupan ini kita sama sekali tidak
memiliki masalah, dan disinilah peran ilmu sosial sangat penting, karena mengacu pada beberapa aspek
seperti, moral dan politik.
Studi Sosial tersebut pada dasarnya mengenai hubungan manusia dalam suatu keragaman pola yang
esensi tujuannya hendak dicapai adalh mengembangkan warga masyarakat yang baik (efektif), yang
memiliki:
a. Ilmu pengetahuan
b. Proses-proses berfikir
c. Sejumlah keterampilan
d. Sikap-sikap dan nilai-nilai.
Ada beberapa point pokok dalm Studi Sosial yaitu sebagai berikut:
1. Fokus Studi Sosial yakni:
Interaksi hubungan manusia dengan sosial dan fiskal
Hubungan manusia dengan Bumi, kelembagaan dan sistem nilai
Isi program IPS diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial dan sumber-sumber lainnya jika diperlikan dalam
unit-unit program intruksional
2. Kurikulum diorganisasikan sehingga meliputi:
Tema
Topik
Unit-unit dalm urutan pengembangan.
Menggunakan suatu keragaman media dan strategi-strategi mengajar, untuk mencapai tujuan-
tujuan
Evaluasi yang terus menerus pada kegiatan belajar siswa.
Kurikulum tersebut harus bertumpu pada fundasi-fundasi sebagai berikut:
Disiplin ilmu sosial
Psikologi
Historis
Filosofis
Selain itu program pengajaran IPS dalam konteks studi Sosial mengacu pada demensi-demensi sebagai
berikut:
Intelektual
Personal
Sosial
Kultural
Waktu dan dimensi rang atau tempat.
2. Manusia adalah makhluk sosial yang tinggal dalam kelompok. Disinilah letak belajar dari yang
lain, baik nilai-nilai, kepercayaan maupun perilaku. Situasi kelompok ini dipandang sebagai
lingkungan bagaimana manusia dapat bertahan hidup dan menyesuaikan diri, baik secara
pribadi maupun kelompok karena berlangsungnya interaksi sosial di dalamnya. Untuk dapat
diterima baik oleh kelompok maka mengembangkan keterampilan sosial sangat penting.
Mengacu uraian tersebut, coba Anda identifikasi keterampilan sosial seperti apa yang perlu
dikembangkan dalam pembelajaran IPS SD kelas 6!
Jawaban :
Keterampilan sosial adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berinteraksi sosial baik
secara verbal maupun non verbal,ekspresitivitas,sensivitas,dan kontrol pada pola pikir yang positif
dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga dapat diterima /mengungtungkan bagi dirinya
dengan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun keterampilan sosial yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran sosial di SD kls 6 yaitu:
1) Keterampilan dalam berinteraksi.
Siswa harus berusaha untuk saling mengenal satu sama lain dan menjalin hubungan akrab tanpa
membedakan status sosial.
Misalnya ada kontak mata,mau berbagi informasi.
2) Keterampilan berkomunikasi.
Siswa harus mampu mengemukakan pendapat ,mendengar dan berbicara secara
bergiliran,memilki kecerdasan yang tinggi,kemampuan untuk berempati dengan membangun
hubungan baik dengan orang lain,kemampuan berkolaborasi
3. Pendekatan sosial perlu dikembangkan mengingat proses-proses sosial akan dialami oleh
siswa. Tujuannya untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan hubungan dengan
masyarakat dan mampu mengadakan hubungan antar pribadi. Dalam pengembangannya guru
harus mampu menentukan metode yang sesuai dengan pendekatan tersebut. Salah satu
metode yang digunakan adalah inquiri sosial. Mengacu pada uraian tersebut, buatlah rancangan
pembelajaran IPS berlandaskan pendekatan sosial berbasis metode inquiri sosial pada siswa
kelas 3 SD!
Jawaban :
Metode inquiri sosial adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekan kan pada proses
berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang di pertanyakan.
Ada tiga karakteristik pengembangan strategi inkuiri sosial: (1) adanya aspek (masalah) sosial dalam
kelas yang dianggap penting dan dapat mendorong terciptanya diskusi kelas; (2) adanya rumusan
hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri; dan (3) penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Rancangan pembelajaran IPS berdasarkan pendekatan sosial berbasis metode inquiri sosial
yaitu:
a) Tahap orientasi
Langkah yang pertama ini dimaksudkan untuk membina suasana/iklim pembelajaran yang
responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran inkuiri
sosial sangat tergantung pada kamauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya
dalam memecahkan masalah; tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan
orientasi ini adalah:
(a) Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
(b) Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah
merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
(c) Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan
motivasi belajar siswa.
b) Tahap Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk
berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji
disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang
tepat. Poses mencarl jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu
melalul proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagal upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi
masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari
dan ditemukan. Ini penting dalam pembeIajaran Inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah, diantaranya:
(a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang
tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian,
guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik
yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang
telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa;
(b) Masalah yang dikaji adaIah masaIah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti.
Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru
jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara
pasti;
(c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terilebih dahulu
oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin
terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada
dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya,
manakala ia belum paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah.
c) Mengajukan Hipotesis
Pada tahap mengajukan hipotesis yaitu mencari jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang di kaji, sebagai jawaban sementara hipotesis perlu di uji kebenarannya.Potensi untuk
mengembangkan kemampuan untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu
permasalahan. salah satu cara guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis)
pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa
untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai pikiran
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang di kaji.
d) Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan ke-
mampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan
ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak
apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-
gejala ketidakbergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini,
maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar
melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara menata kepada seluruh siswa sehingga
mereka terangsang untuk berpikir.
e) Pengujian Hipotesis
Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang
diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis
juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan banya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang
ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f) Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya dalam proses pembelajaran. Sering
terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan
tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
4. Sikap adalah salah satu aspek yang diukur dalam evaluasi pembelajaran IPS selain aspek
kognitif dan psikomotorik. Sikap terjadi apabila ada interaksi sosial, maka sikap ini dikategorikan
sebagai sikap sosial. Sikap sosial dipandang penting karena menjadi fondasi dasar setiap siswa
dalam bersikap dan bertindak agar diterima baik oleh lingkungan. Dengan demikian sikap sosial
tidak hanya dikembangkan dalam pembelajaran IPS tetapi guru wajib mengembangkan evaluasi
yang tepat mengukur sikap sosial. Untuk itu, coba Anda buat rancangan evaluasi pembelajaran
IPS mengukur aspek sikap sosial siswa kelas 5 SD!
Jawaban :
Sebagai seorang guru dalam membuat suatu rancangan pembelajaran IPS dalam mengukur aspek
sikap sosial di SD kelas 5. Nilai sikap sosial terjadi antara seseorang dengan orang lain, antara
kelompok. untuk dapat terjadi interaksi sosial harus ada kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dibagi kedalam 3 bentuk yaitu:
a. Antar Orang Perorang
Misalnya, guru mempelajari dan menilai kebiasaan siswa disaat melakukan pembelajaran, guru
menilai sikap siswa saat menerima materi baik waktu menulis,mengjukan pertanyaan,menjawab
pertanyaan, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Setelah materi di jabarkan kemudian di susun indikator untuk kisi-kisi soal yang di buat .hal –hal
yang perlu di perhatikan dalam merancang alat evaluasi untuk mengukur aspek sikap sosial yaitu:
Kompetensi Dasar (KD)
Bentuk penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, perilaku, keterampilan dan sikap,
setelah mendapatkan materi pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. kompetensi ini
dikembangkan berdasarkan karakteristik peserta didik yang mengacu pada kompetensi inti
yang telah dirumuskan.
Indikator Materi
Nilai dari variabel yang ingin kita teliti yang merupakan sebuah ciri, karakteristik atau ukuran
yang menunjukan perubahan pada fenomena tersebut. Indikator ini dapat digunakan untuk
evaluasi keadaan, mengukur suatu hal atau menilai perubahan-perubahan yang terjadi dari
waktu ke waktu.
Materi pokok
Pokok-pokok materi pembelajaran yang harus di pelajari oleh siswa sebagai sarana untuk
pencapaian pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai oleh guru berdasarkan instrumen
penilaian sesuai indikator pembelajaran.
Hasil Belajar
Suatu hasil nyata yang di capai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan
rohani di sekolah, yang di tuangkan pada raport pada setiap semester.
Evaluasi Pembelajaran
Proses untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh
mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian
(judgement) dan perbaikan apa yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya.