Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Dhani Sepri Nugraha

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856990909

Tanggal Lahir : 09 September 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4102/Konsep Dasar IPS

Kode/Nama Program Studi : 118/ S1 PGSD

Kode/Nama UPBJJ :20/ bandar lampung

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis , 23 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2.Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3.Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4.Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DHANI SEPRI NUGARAHA


NIM : 856990909
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4102/Konsep Dasar IPS
Fakultas : FKIP
Program Studi : S1 PGSD
UPBJJ-UT :Bandar Lampung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Martapura, 23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

DHANI SEPRI NUGRAHA


1. a. Pengembangan kemampuan intelektual siswa. Berorientasi pada pengembangan kemampuan
intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial.
b. Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Berorientasi
pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat.
c. Pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk
kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.
d. Untuk mengembangkan pengetahuan nilai, sikat, keterampilan sosial dan kewarganegaraan peserta didik agar
dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
e. Membantu siswa belajar tentang masyarakat dunia dimana mereka hidup dan memperoleh jalan, untuk
belajar menerima realitas sosial, dan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
membantu mengasah perilaku manusia

2. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa SD belum mampu memahami keluasan dan
kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-
masalah tersebut. Melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangan-tantangannya. Selanjutnya diharapkan
mereka kelak mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Perlu disadari bahwa dunia sekarang telah mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat di
segala bidang. Kemajuan teknologi dan informasi telah mengenalkan kita pada realitas lain dari
sekedar realitas fisik seperti yang sebelumnya kita rasakan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi hubungan antar negara tetangga menjadi lebih luas, karena dunia seakan-akan menjadi
tetangga dekat, hal ini disebabkan kemajuan transportasi dan komunikasi. Dengan demikian seolah-
olah dunia “dipindahkan” ke ruang di dalam rumah sendiri.

Dalam hal ini IPS berperan sebagai pendorong untuk saling pengertian dan persaudaraan antar umat
manusia, selain itu juga memusatkan perhatiannya pada hubungan antar manusia dan pemahaman
sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita akan berhadapan dengan
kehidupan yang penuh tantangan, atau dengan kata lain IPS mendorong kepekaan siswa terhadap
hidup dan kehidupan sosial. Jadi rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah agar siswa dapat:
1.Mensistematisasikan bahan, informasi, dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan
lingkungannya menjadi lebih bermakna.
2.Lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab.
3.Mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia
3. Pendekatan yang di maksud yaitu Pembelajaran Problem Solving,.
Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi,
cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan
yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan –
pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan model pemecahan masalah.

Sedangkan menurut Gulo (2002:111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan
penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.
Menurut Syaiful Bahri Djamara (2006 : 103) bahwa, Model pembelajaran problem solving (metode pemecahan
masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.

Hidayati (2008), berpendapat bahwa model pembelajaran Problem Solving (metode pemecahan masalah)
didasarkan pada kesadaran terhadap kenyataan, bahwa mengajar bukanlah sekedar berpidato dan
mengkomunikasikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Tetapi, mengajar adalah untuk meneliti dengan seksama,
mencari, menyelidiki, memikirkan, menganalisis, dan sampai menemukan.

Senada dengan pendapat diatas Sanjaya (2006:214) menyatakan pada metode pemecahan masalah, materi
pelajaran tidak terbatas pada buku saja tetapi juga bersumber dari peristiwa – peristiwa tertentu sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Model Pembelajaran Problem Solving merupakan metode dalam kegiatan
pembelajaran dengan melatih siswa menghadapi berbagai masalah, baik masalah pribadi maupun masalah
kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama.sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi
dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. (Hamdani, 2011:84).

Crow dan Crow (Hamdani, 2011:84) menyatakan model pembelajaran pemecahan masalah / Problem Solving
adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan suatu
masalah atau persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.

Metode Problem Solving menurut Suprijono (2012:46) ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Sedangkan, Arends (Suprijono, 2012:46) menyatakan
model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas

4. Ketrampilan dasar mengajar adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap guru agar proses
pembelajaran berjalan dengan efektif dan bermanfaat. Salah satunya adalah ketrampilan membuka dan
menutup pelajaran.

Ketrampilan ini bukanlah hal yang mudah dan juga bukan hal yang sulis sebenarnya, tapi terkadang guru lupa
akan pentingnya ketrampilan ini. Karena guru sering berpikir hal yang terpenting hanya memberikan materi
kepada siswa itu sudah cukup.
Membuka pelajaran (set induction) adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang
dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.

Sedangkan menutup pelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran
atau kegiatan belajar mengajar.

Dalam membuka pelajaran guru haruslah menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi. Sedangkan
dalam menutup pembelajaran guru harus lah meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan
membuat ringkasan. Tujuan ketrampilanini yaitu menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-
tugas yang akan dihadapi.

Dalam mencapai kesuksesan dalam sebuah pembelajaran, guru berupaya menjadikan anak memiliki
ketrampilan belajar yang baik, mencakup ketrampilan dan memperoleh pengetahuan, ketrampilan dalam
mengembangkan diri, ketrampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, dan ketrampilan untuk hidup
berdampingan dengan sesama secara harmonis.

Ada beberapa hal penting untuk mengembangkan kreativitas dalam proses pembelajaran, yaitu kreativitas itu
bukan sifat atau bakat bawaan sejak lahir, kreativitas adalah hasil kemampuan nalar yang mendorong seseorang
untuk berupaya menemukan sesuatu yang baru.

Kegagalan merupakan jalan keberhasilan, sehingga seseorang dalam mewujudkan suatu kreativitas hendaknya
tidak perlu takut terhadap kegagalan. Pengembangan kreativitas membutuhkan kemampuan mendayagunakan
potensi-potensi yang ada, baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang. Dalam setiap orang telah tercipta
kekuatan yang akan mendorong pengembangan kreativitasnya.

Strategi mengajar dan menguasai kelas harus dimiliki oleh guru, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong
semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Strategi dalam mengajar diantaranya, memiliki sistem pendekatan belajar mengajar yang paling tepat dan
efektif untuk mencapai sasaran dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang paling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam kegiatan mengajarnya.

Guru juga harus bisa mengusai kelas yaitu dengan cara jadilah guru supel yaitu guru yang memiliki rasa empati
yang tinggi dengan permasalahan pribadi peserta didik dan sabar dalam menghadapi tingkah laku peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai