Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat
Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh
dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal
dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji
lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Sangatta, 30 Desember 2021
Siti rahmawati
1. Jelaskan menurut Anda pendekatan apa yang cocok di dalam proses pembelajaran dengan
play full activity yang berpusat pada siswa? Uraikan penerapan dari prinsip pendekatan yang
Anda tuliskan!
Jawab:
Jawab:
Di dalam proses pembelajaran, terkandung proses mengajar dan belajar sebagai dua
proses yang saling tergantung; mengajar hanya akan ada jika terjadi proses belajar. Tugas
utama guru bukan hanya mengajar tetapi membelajarkan anak, yaitu membuat anak
aktif melakukan berbagai bentukkegiatan, bukan hanya mendengarkan guru berbicara di
depan kelas atau menuliskan sesuatu. Bisa saja pembelajaran itu bentuknya melakukan
observasi dan membuat laporan dengan cara berdiskusi, mengerjakan aktivitas bersama
tim untuk menghasilkan sesuatu, mengujicobakan suatu prinsip. Sumber belajar bisa saja
ada di luar kelas, bisa ada di sawah, dikebun, di pantai, dan sebagainya. Jadi dengan
pembelajaran, anak bisa belajardimana saja, tidak dibatasi oleh empat dinding dan harus
selalu guru yang menjadi satu-satunya sumber belajar bagi ana
4. Bagaimana peran guru dalam mengefektifkan pengajaran sehingga masalah yang timbul dari
diri siswa dapat diatasi oleh guru? Berikan 2 (dua) contoh usaha nyata Anda sebagai guru
dalam membimbing siswa!
Jawab:
Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar, sedangkan belajar
proses dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan demikian aktifitas siswa sangat diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran.
Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain :
1. Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksprimen
2. Aktivitas lisan, seperti bercerita, tanya jawab
3.Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru
4. Aktivitas gerak, seperti melakukan praktek di tempat praktek/laboratorium
5. Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat surat, membuat karya tulis mengerjakan tugas
Setiap aktivitas yang digolongkan memiliki kadar atau bobot yang berbeda, tergantung pada segi
tujuan mana yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran tetapi, aktivitas kegiatan pembelajaran
siswa di kelas hendaknya lebih banyak melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas siswa .
Guru boleh meningkatkan keterlibatan siswa dengan cara sebagai berikut :
1.Tingkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan berbagai
metode mengajar;
2.Berikanlah materi pelajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran;
3. Usahakan agar pembelajaran lebih menarik minat siswa. Untuk itu guru harus mengetahui minat
siswa dan mengaitkannya dengan bahan pembelajaran;
b. Memelihara Keterlibatan Siswa dalam Proses Belajar-menagajar
Unsur – unsur aktivitas yang dapat ditampilkan oleh guru pada aspek ini adalah :
(a) menyediakan lembaran kerja bagi setiap siswa,
(b). mengajukan banyak pertanyaan dan berusaha memperoleh jawaban dari semua siswa,
(c). jawaban – jawaban yang tepat dihargai, demikian pula jawaban yang tidak tepat diarahkan
secara baik.,
(d). mengadakan simulasi dan permainan peranan,
(e). memantau kemajuan siswa ketika memberikan umpan balik dengan tujuan agar bisa
memberikan sebuah umpan balik yang sistematis dan bisa memperbaiki tiap kesalahan, entah dalam
pendapat sebelumnya dalam penyampaian, dan
(f). membantu siswa berpikir kritis memcahkan masalah, dilemma, atau situasi yang mengandung
konflik.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa.
Pembelajaran yang dapat menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran
yang diminati. Oleh karena itu guru harus bisa membuat pembelajaran yang akan dibawanya bisa
menarik minat dan perhatian dari siswa dengan mengadakan variasi dalam kegiatan belajar
mengajar yang berguna mengurangi kejenuhan/kebosanan atau kejenuhan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar siswa senantiasa lebih bersemangat, tekun, antusias,
dan berpartisipasi penuh dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pengadaan variasi yang tepat dalam kegiatan belajr mengajar dapat memungkinkan guru untuk :
a.Menimbulkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar
b.Mewujudkan dengan baik kesempatan berkembangnya bakat siswa
c.Membentuk dan mengembangkan sikap positif siswa terhadap guru dan sekolah melalui berbagi
cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
d.Memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk memperoleh cara-cara menerima dan
memahami pelajaran yang disenanginya.
e. Menyiapkan dan Menggunakan Berbagai Media yang relevan dalam Pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu
memperjelas materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya
verbalisme pada diri siswa. Sebab, pembelajaran yang mengggunakan banyak verbalisme tentu akan
membosankan. Sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik, bila siswa merasa senang dan gembira
setiap menerima pelajaran dari gurunya.
Pembelajaran yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkret
yang dibantu dengan sejumlah alat peraga dengan memperhatikan dari segi nilai dan manfaat alat
peraga tersebut dalam membantu menyukseskan proses pembelajaran di kelas.
Usaha perbaikan kesulitan belajar siswa dapat dilakukan dengan memperhatikan apabila ada lebih
dari satu siswa yang mengalami kesulitan belajar yang sama. Maka upaya perbaikan ini hendaknya
diberikan terhadap kelompok siswa itu secara bersama-sama. Akan tetapi, apabila ada siswa yang
memiliki kesulitan khusus yang bersifat unik, maka upaya perbaikan hendaknya diberikan secara
individual. Ada empat langkah utama dalam mendiagnosa dan memperbaiki kesulitan belajar yang
dialami oleh siswa, yaitu:
1. Menentukan siswa mana yang mengalami kesulitan belajar; tekniknya dapat dilakukan dengan
cara mengobservasi proses belajar siswa, meneliti nilai ulangannya, dan kemudian
membandingkannya dengan nilai rata-rata kelasnya, juga memeriksa buku catatan pribadi siswa
yang ada pada guru Bimbingan Konseling (BK).
2. Menentukan bentuk khusus dari kesulitan belajar itu.
3. Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar itu, misalnya karena metode
mengajar tidak sesuai, atau materi pelajaran yang bersifat kompleks.
4. Menetapkan prosedur remedial yang sesuai.
Pengajaran Remedial
Banyak alternatif yang dilakukan oleh guru dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa. Namun,
sebelum alternatif tertentu diambil, guru terlebih dahulu melakukan tindakan berikut:
1) Menganalisis hasil diagnosis. Hal ini perlu dilakukan karena data dan informasi yang diperoleh
melalui tes diagnosis kesulitan belajar itu masih merupakan data mentah yang harus dianalisis
sehingga dapat diketahui secara pasti mengenai sebab dan jenis kesulitan belajarnya.
2) Mengidentifikasi dan menentukan kecakapan tertentu yang bermasalah dan memerlukan
perbaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan berdasarkan atas hasil analisis yang dilakukan sebelumnya
oleh guru tersebut. Bidang kecakapan ini dapat berupa kecakapan bermasalah yang dapat ditangani
oleh guru sendiri, atau oleh guru dengan bantuan orang tua. Dengan demikian, guru dapat
merencanakan langkah selanjutnya.
3) Menyusun program perbaikan, khususnya pengajaran remedial (remedial teaching). Sebelum
menyusun program kegiatan perbaikan ini, guru harus menentukan tujuan, materi, metode, alokasi
waktu, dan evaluasi pengajaran remedial yang akan dilaksanakan.
4) Melaksanakan program perbaikan. Pada prinsipnya, program pengajaran remedial ini akan lebih
baik apabila dilakukan lebih cepat.