Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : MARIATI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 815500842

Tanggal Lahir : 04 Juni 1982

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007 / Metode Penelitian

Kode/Nama Program Studi : PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 82/ UPBJJ – UT PALU

Hari/Tanggal UAS THE : 22 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MARIATI


NIM : 815500842
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007 / Metode Penelitian
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD
UPBJJ-UT : 82/ UPBJJ – UT PALU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Buol, 22 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Dengan landasan menggunakan dua model pembelajaran tersebut , maka:


a. Latar Belakang
Pembelajaran di Indonesia banyak menawarkan berbagai macam model pembelajaran
yang dapat digunakan oleh para guru. Sehingga guru harus memahami konsep pembelajaran
yang merujuk pada proses dan dapat tercapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Guru harus
kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang sesuai dengan kondisi
nyata ditempat kerja masing-masing.
Model pembelajaran yang digunakan guru sangat mempengaruhi tercapainya sasaran
belajar, oleh sebab itu guru perlu memilih model yang tepat dari sekian banyak model
pembelajaran, jangan menggunakan model pembelajaran berdasarkan kebiasaan akan tetapi
berdasarkan materi dan sasaran yang akan dicapai. Setiap siswa memilki keunikan masing-
masing dalam berbagai hal, hal ini menujukkan bahwa pemahaman guru terhadap model
pembelajaran yang akan digunakan tidak dapat diabaikan.
Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan di atas. Salah satu model pembelajaran yaitu Problem Based
Learning dan Problem Solving. Menurut Arends dalam Bekti Wulandari (2013: 180) PBL
merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa menyuguhkan berbagai situasi
bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa. Sebagai tambahan, dalam PBL peran
guru adalah menyodorkan berbagai masalah autentik sehingga jelas bahwa dituntut keaktifan
siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan problem solving pada dasarnya
merupakan hakikat tujuan pembelajaran yang menjadi kebutuhan peserta didik dalam
menghadapi kehidupan nyata. Di dalam kehidupan sehari-hari peserta didik telah banyak
dihadapkan dengan sebuah masalah baik dilingkungan rumah, sekolah ataupun di masyarakat.
Kurangnya kepercayaan yang diberikan kepada peserta didik di lingkungan keluarga untuk
menghadapi masalah-masalah yang ada merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
peserta didik tidak terlatih untuk melakukan problem solving.
Berdasarkan survey di lapangan khususnya disekolah saya sendiri, saya menceba
untuk menerapkan penelitian dengan membandingkan proses berfikir aktif siswa dengan
menggunakan dua model pembelajaran yaitu model Problem Basic Learning dengan model
Problem Solving .
b. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang diatas, maka tujuan penelitian yakni:
1. Untuk mengetahui perbedaan Kemampuan Hasil belajar siswa pada penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving pada
materi Ekonomi?
2. Rumusan Masalah
- Apakah Terdapat perbedaan Kemampuan Hasil belajar siswa pada penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving pada
materi Ekonomi.
3. Kajian Teori
- Hakikat Belajar
Menurut Hilgard & Bower (dalam Sahabuddin 2007: 80) belajar adalah proses yang
memungkinkan timbulnya atau berubahnya perilaku melalui reaksi terhadap situasi yang
dihadapi, asalkan karakteristik perubahan itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecendrungan
respon alamiah, kematangan atau keadaan yang sewaktu-waktu.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

- Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Hamalik (Kunandar, 2013) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik.
Lebih lanjut Sudjana (Arsyad, 2014) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya.Berdasarkan
uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah nilai akhir yang diperoleh peserta didik
setelah melalui proses pembelajaran.
- Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis
masalah digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah,
termasuk didalamnya belajar

- Model Pembelajaran Problem Solving


Model pembelajaran problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan
pemusatan pada pengajaran dan ketrampilan dalam memecahkan masalah yang diikuti dengan
penguatan ketrampilan itu sendiri. (Pepkin, 2004:1)
Problem solving tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-
banyaknya kepada siswa, melainkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan
berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang
dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menjadi
pembelajaran yang mandiri.
5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, yaitu suatu jenis
eksperimen yang tidak sebenarnya (eksperimen semu). Jenis penelitian quasi eksperimen menggunakan
seluruh subjek yang utuh (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment). Bentuk quasi eksperimental
design yang digunakan dalam penelitian ini adalah Counterbalanced Design.
Penelitian ini mencakup proses pembelajaran dengan menggunakan dua metode pembelajaran. Setelah
dilaksanakannya proses pembelajaran, selanjutnya dilaksanakan test akhir (Post test). Tes ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran mengenai kemampuan berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran
berlangsung, dimana setiap kelas eksperimen mendapatkan perlakuan yang berbeda. Adapun teknik
pengolahan atau teknik analisis data yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
perbedaan dua rata–ratan(Independent Sample t-Test).
Based Learning dan Problem Solving maka dilakukanlah uji perbedaan dua rata– rata atau yang dikenal
dengan uji t. Uji t dilakukan pada data yang diperoleh secara berturut – turut yakni dari studi I, studi II,
dan studi III. Pada studi I hasil uji perbedaan dua rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,031 0,05 yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Based Learning dan metode Problem Solving. Pada studi II hasil uji
perbedaan dua rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,000 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based
Learning dan metode Problem Solving. Pada studi III hasil uji perbedaan dua rata– rata diperoleh nilai
sig yakni 0,000 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan metode Problem Solving.
Setelah mengetahui adanya perbedaan yang signifikan dan berdasarkan hasil rata – rata posttest pada
Studi I, II, dan III ternyata didapatkan hasil bahwa siswa yang menggunakan metode Problem Based
Learning lebih baik/lebih unggul jika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode Problem
Solving.

Anda mungkin juga menyukai