Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : JULI PURWANINGSIH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857684729

Tanggal Lahir : 10 JULI 1981

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007 / METODE PENELITIAN

Kode/Nama Program Studi : S1 PGSD Masukan SLTA 118

Kode/Nama UPBJJ : 42/Semarang

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS / 23 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : JULI PURWANINGSIH


NIM : 857684729
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007 / METODE PENELITIAN
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan / FIKIP
Program Studi : S1 PGSD Masukan SLTA 118
UPBJJ-UT : 42/Semarang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jepara, 23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

JULI PURWANINGSIH
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Latar belakang
Pendidikan di abad 21 menekankan kepada pengembangan dan pemberdayaan kecerdasan
intelektual anak. Pemberdayaan dan pengembangan intelektual anak yang dimaksud meliputi kemampuan
yang dapat melibatkan proses berpikir seperti kemampuan dalam memahami, merancang suatu permasalahan,
memecahkan suatu persoalan, berpikir tingkat tinggi, mampu memahami sebuah ide atau gagasan,
kemampuan dalam penggunaan bahasa, kemampuan dalam menyerap suatu masalah dan proses belajar1
Pendidikan yang diharapkan yaitu yang mampu menciptakan, meningkatkan serta mengembangkan mutu
kualitasnya bahkan mutu anak didik yang dibimbing di dalamnya agar menjadi lebih baik.
Problem Based Learning diartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model pembelajaran
yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa
dimulai dari kegiatan merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan
berupa produk dan laporan pelaksanaanya. Model Pembelajaran ini lebih menekankan pada proses
pembelajaran jangka panjang, siswa terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan
sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan nyata, bersifat interdisipliner, dan
melibatkan siswa sebagai pelaku utama dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan
(student centered).
Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan siswa
pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang
dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

b. Tujuan Penelitian
Berlandaskan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan dari penelitian ialah:
1. Untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem
Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas kelas 2
SD.
2. Untuk mengetahui perbedaan pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem
Solving terhadap Self Confidence pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

2. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah


1. Apakah terdapat perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif pada penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning dan Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas Based Learning dan
Problem Solving maka dilakukanlah uji perbedaan dua rata– rata atau yang dikenal dengan uji t. Uji t
dilakukan pada data yang diperoleh secara berturut – turut yakni dari studi I, studi II, dan studi III. Pada studi
I hasil uji perbedaan dua rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,031 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based
Learning dan metode Problem Solving. Pada studi II hasil uji perbedaan dua rata – rata diperoleh nilai sig
yakni 0,000 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan metode Problem Solving. Pada
studi III hasil uji perbedaan dua rata– rata diperoleh nilai sig yakni 0,000 0,05 yang artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode
Problem Based Learning dan metode Problem Solving. Setelah mengetahui adanya perbedaan yang
signifikan dan berdasarkan hasil rata – rata posttest pada Studi I, II, dan III ternyata didapatkan hasil bahwa
siswa yang menggunakan metode Problem Based Learning lebih baik/lebih unggul jika dibandingkan dengan
siswa yang menggunakan metode Problem Solving.
2. Apakah terdapat perbedaan Self Confidence pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
dan Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas Based Learning dan Problem Solving
maka dilakukanlah uji perbedaan dua rata– rata atau yang dikenal dengan uji t. Uji t dilakukan pada data yang
diperoleh secara berturut – turut yakni dari studi I, studi II, dan studi III. Pada studi I hasil uji perbedaan dua
rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,031 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan metode
Problem Solving. Pada studi II hasil uji perbedaan dua rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,000 0,05 yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Based Learning dan metode Problem Solving. Pada studi III hasil uji
perbedaan dua rata– rata diperoleh nilai sig yakni 0,000 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan
metode Problem Solving. Setelah mengetahui adanya perbedaan yang signifikan dan berdasarkan hasil rata –
rata posttest pada Studi I, II, dan III ternyata didapatkan hasil bahwa siswa yang menggunakan metode
Problem Based Learning lebih baik/lebih unggul jika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode
Problem Solving.

Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian yakni tanggapan sementara dari rumusan masalah yang ada. Adapun
hipotesis penelitiannya sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif antara penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dan Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas C.
2. Terdapat perbedaan Self Confidence antara penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan
Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD

3. a. Latar belakang
Pendidikan di abad 21 menekankan kepada pengembangan dan pemberdayaan kecerdasan
intelektual anak. Pemberdayaan dan pengembangan intelektual anak yang dimaksud meliputi kemampuan
yang dapat melibatkan proses berpikir seperti kemampuan dalam memahami, merancang suatu permasalahan,
memecahkan suatu persoalan, berpikir tingkat tinggi, mampu memahami sebuah ide atau gagasan,
kemampuan dalam penggunaan bahasa, kemampuan dalam menyerap suatu masalah dan proses belajar1
Pendidikan yang diharapkan yaitu yang mampu menciptakan, meningkatkan serta mengembangkan mutu
kualitasnya bahkan mutu anak didik yang dibimbing di dalamnya agar menjadi lebih baik.
Problem Based Learning diartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk menghasilkan suatu produk.
Keterlibatan siswa dimulai dari kegiatan merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan
hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaanya. Model Pembelajaran ini lebih menekankan pada
proses pembelajaran jangka panjang, siswa terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan
kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan nyata,
bersifat interdisipliner, dan melibatkan siswa sebagai pelaku utama dalam merancang, melaksanakan dan
melaporkan hasil kegiatan (student centered).
Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan
siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang
dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

b. Tujuan Penelitian
Berlandaskan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan dari penelitian ialah:
1. Untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem
Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.
2. Untuk mengetahui perbedaan pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Problem
Solving terhadap Self Confidence pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.

c. Rumusan masalah dalam penelitian


1. Apakah terdapat perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif pada penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning dan Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.
2. Apakah terdapat perbedaan Self Confidence pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
dan Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.
d. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian yakni tanggapan sementara dari rumusan masalah yang ada.
Adapun hipotesis penelitiannya sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif antara penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dan Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.
2. Terdapat perbedaan Self Confidence antara penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan
Problem Solving pada materi Pencemaran Lingkungan siswa kelas 2 SD.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Muhammad, dkk. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang : UNISSULA Press. 2013. Arikunto, Suharsimi.
Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. ---------------------- Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara. 2013. Arismawati, Umi dan Djamillah Bondan, Efektivitas Model Pembelajaran
Problem Based Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas
Vii Smp Negeri 1 Sanden, Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 06, No. 09, 2017. Daryanto.
Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2010.
Departemen Agama RI Al-quran dan Terjemahan, Surah An-Nahl ayat 44, Bandung: PT Sygma Examedia
Arkanleema, 2007. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010.

4. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan metode Problem Based Learning dan Problem Solving. Pada penerapan metode STAD dan
Problem Solving di tiga siklus yang telah dilakukan didapatkan perbedaan nilai kemampuan berpikir kreatif
siswa yang signifikan antara penggunaan metode Problem Based Learning dan Problem Solving. Hal ini
dapat dilihat berdasarkan nilai rata–rata siswa pada studi I,II, dan III menunjukan hasil bahwa siswa yang
menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning diperoleh hasil sebesar 70.60, metode Problem
Solving sebesar 58.33. Dari rata–rata tersebut telihat jelas bahwa terdapat perbedaan dari segi nilai rata–rata
siswa cukup signifikan. Untuk memastikan apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara
siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode Problem Based Learning dan Problem Solving maka
dilakukanlah uji perbedaan dua rata– rata atau yang dikenal dengan uji t. Uji t dilakukan pada data yang
diperoleh secara berturut – turut yakni dari studi I, studi II, dan studi III. Pada studi I hasil uji perbedaan dua
rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,031 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan metode
Problem Solving. Pada studi II hasil uji perbedaan dua rata – rata diperoleh nilai sig yakni 0,000 0,05 yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan metode Problem Based Learning dan metode Problem Solving. Pada studi III hasil uji
perbedaan dua rata– rata diperoleh nilai sig yakni 0,000 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan
antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning dan
metode Problem Solving. Setelah mengetahui adanya perbedaan yang signifikan dan berdasarkan hasil rata –
rata posttest pada Studi I, II, dan III ternyata didapatkan hasil bahwa siswa yang menggunakan metode
Problem Based Learning lebih baik/lebih unggul jika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode
Problem Solving.

5. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dipakai yakni quasi eksperiment.
Penelitian quasi eksperiment merupakan penelitian yang bergerak untuk menemukan pengaruh antara
variabel tertentu terhadap variabel lain yang kehadiran variabel tersebut dipicu perihal situasi yang
terkontrol erat dengan tujuannya menemukan hubungan sebab akibat antara kedua variabel55 . Desain
penelitian yang digunakan yakni Posttest-only control design. Desain ini menggunakan dua kelas yang
diberi perlakuan berbeda, yaitu kelompok eksperimen I memakai model pembelajaran PBL (Problem
Based Learning) dan eksperimen II memakai model pembelajaran PS (Problem Solving).

Variabel Penelitian Variabel merupakan keseluruhan yang akan dijadikan objek penelitian oleh peneliti,
dan dapat juga dideskripsikan sebagai unsur terpenting yang berperan dalam fenomena atau peristiwa yang
akan diselidiki. Terdapat dua variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu variabel yang
mempengaruhi (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi (variabel terikat).
1. Variabel bebas (Variabel X) Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yakni model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan PS (Problem solving)
2. Variabel terikat (Variabel Y) Variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini yakni Kemampuan
Berpikir Kreatif dan Self Confidence
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai