Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE

HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Syalfiah Nukuhali

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 859981259

Tanggal Lahir : 16 Juni 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4301/2SKS/MODUL 1-6


1

Kode/Nama Program Studi : 118/PGSD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 89/Ternate

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 27 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.


2. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
3. JaAnda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
4. waban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN,

UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN
UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Syalfiah Nukuhali


NIM : 859981259
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4301/2SKS/MODUL 1-6
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD
UPBJJ-UT : 89 Ternate

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan
tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban
jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan
aan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Senin, 27 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

SYALFIAH NUKUHALI
JAWABAN

Soal Nomor :
1). A). Memilih melalui sistem zonasi adalah termasuk tes seleksi dalam proses PPDB. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beberapa tahun yang lalu telah menerbitkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) dengan salah satu hal yang menjadi perhatian yaitu diberlakukannya sistem
zonasi sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menegaskan bahwa sistem zonasi ini dilakukan demi
pemerataan pendidikan di Indonesia. Ada pun yang dimaksud dengan peraturan zonasi yaitu sekolah
harus menerima siswa baru yang berdomisili pada radius paling dekat dengan sekolah yang dilihat
berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling lambat 6 bulan sebelum masa PPDB.
Kemudian peraturan zonasi ini ditetapkan untuk sekolah jenjang TK, SD, SMP dan SMA sedangkan
untuk SMK dibebaskan untuk peraturan zonasi.

Terkait sistem seleksi PPDB berdasarkan Pasal 12 untuk jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan SD
mempertimbangkan usia anak. Tambahan syarat ada untuk tingkat SD berupa penentuan berdasarkan
jarak rumah, mendaftar lebih awal, dan tidak boleh melakukan tes membaca, menulis, berhitung.
Kemudian tambahan syarat untuk prioritas seleksi untuk siswa SMP adalah nilai hasil ujian SD serta
prestasi akademik dan non-akademik yang diakui sekolah. Sedangkan untuk siswa SMA ditambahkan
syarat berupa nilai sertifikat hasil ujian nasional.

B). Setelah dilakukan anaisa dengan sistem pre test dan post test terhadap peserta didik baru kelas
1 di SD Negeri Warakas 07 didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pemahaman materi
pembelajaran oleh siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah soal yang bisa
dikerjakan dengan benar oleh siswa. Tes awal atau yang disebut dengan pretest dan tes akhir atau
yang disebut dengan post test dari berbagai sumber menggolongkan sebagai tes yang berfungsi
sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik.

C). 1). Kedua mata saya fungsinya untuk ...


a. Mendengar
b. Membaca
c. Melihat
d. Mencari
2). Pak kasur adalah seorang...
a. Pedagang
b. Pencipta
c. Pemancing
d. Petani

3). Dua kaki saya berfungsi untuk...


a. Bertanya
b. Berdiskusi
c. Berpegang
d. berjalan

2). A). Tes Objektif (Menjodohkan)


a. Pada tingkat pengetahuan: peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja.
(Soal yang menuntut jawaban yang berdasarkan hafalan)
b. Pada tingkat pemahaman: peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-
katanya sendiri, memberi contoh suatu prinsip atau konsep. (Soal yang menuntut pembuatan
pernyataan masalah dengan kata-kata penjawab sendiri, pemberian contoh prinsip atau
contoh konsep)
c. Pada tingkat aplikasi: peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam
suatu situasi yang baru. (Soal yang menuntut penerapan prinsip dan konsep dalam situasi
yang belum pernah diberikan)

1. Bapak sosiologi indonesia


a. Koentjaraningrat
b. Soelaiman
c. Selo soemarjan
d. Anthony gidden
e. Adam smit

2. Perilaku menyimpang bukan semata-mata ciri dari tindakan yang dilakukan orang, melainkan karena
adanya…
a. aturan dan sanksi
b. interaksi sosial
c. akibat-akibat yang dirasakan
d. norma-norma sosial
e. norma penghindaran
3. Termasuk contoh penyimpangan sosial yang disebabkan oleh anomi menurut Robert K. Merton…
a. perkelahian pelajar
b. kenakalan remaja
c. perilaku seks bebas
d. penyalahgunaan obat-obatan
e. korupsi

B). Uraian Terbuka


o Pada tingkat analisis: peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa
bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, menemukan hubungan sebab
dan akibat. (Soal yang menuntut uraian informatif, penemuan asumsi pembedaan antara
fakta dan pendapat, dan penemuan sebab akibat)
o Pada tingkat sintesis: peserta didik dituntut menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis,
atau teorinya sendiri, dan mengsintesiskan pengetahuan. (Soal yang menuntut pembuatan
cerita, karangan, hipotesis dengan memadukan pengetahuan atau ilmu)
o Pada tingkat evaluasi: peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial,
teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan judgement terhadap hasil analisis untuk
membuat kebijakan. (Soal yang menuntut pembuatan keputusan dan kebijakan , dan
penentuan “nilai” informasi)

a. Apa hubungan antara tindakan dan interaksi?


b. Apa perspektif sosiologi, budaya, hukum, kebijakan dan pendidikan dari covid-19?
c. Jelaskan mengenai Sosiologi Distribusi sebagai suatu disiplin ilmu yang mengalami
perkembangan!
3). A). Berdasarkan data pada soal maka di dapat :
1). Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 41
2). Nilai rata-rata adalah 14,57
B).
4). A). Daya beda adalah analisis yang mengungkapkan seberapa besar butir tes dapat membedakan
antara siswa kelompok tinggi dengan siswa kelompok rendah. Salah satu ciri butir yang baik adalah
yang mampu membedakan antara kelompok atas (yang mampu) dan kelompok bawah (kurang
mampu). Karena itu butir tes harus diketahui daya bedanya. Siswa yang termasuk kelompok tinggi
adalah siswa yang mempunyai rata-rata skor paling baik. Siswa yang termasuk kelompok rendah
adalah siswa yang mempunyai rata-rata skor yang rendah. Kelompok siswa yang pandai sering disebut
dengan istilah kelompok Upper, dan kelompok siswa yang kurang pandai sering disebut dengan istilah
Lower.
Tingkat daya pembeda butir-butir tes dinyatakan dalam skala indeks -1,00 sampai dengan 1,00.
-1,00 0 1,00
Penjelasan:
Indeks -1,00 berarti butir tes terbalik, siswa kurang pandai dalam kelompok Lower dapat menjawab
butir tes dengan sempurna, dan kelompok yang paling pandai dalam Upper tidak ada satupun yang
mampu menjawab dengan benar.
• Indeks 0,00 berarti butir tes tidak dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai.
Atau kemampuan kelompok pandai (Upper) sama dengan kemampuan kelompok kurang pandai
(Lower).
• Indeks 1,00 berarti butir tes secara sempurna dapat membedakan siswa berdasarkan tingkat
kemampuannya.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda butir tes adalah :
DB = U - L
Nup x skor maks
DB = Daya Beda
U = Kelompok Tinggi
L = Kelompok Rendah
Nup = Jumlah siswa Upper dan Lower

B). Alasan :
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan
reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang
dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional.
Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya,
bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis
tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan
sukar.
Ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal kategori mudah, sedang,
dan sukar. Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yakni jumlah soal sama untuk ketiga
kategori tersebut. Artinya, soal mudah, sedang, dan sukar, jumlahnya seimbang. Misalnya tes objektif
pilihan berganda dalam pelajaran matematika disusun sebanyak 60 pertanyaan. Dari ke-60 pertanyaan
tersebut, soal kategori mudah sebanyak 20, kategori sedang 20, dan kategori sukar 20. Pertimbangan
kedua proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya,
sebagian soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori mudah dan
sukar dengan proporsi yang seimbang.
Perbandingan antara soal mudah-sedang-sukar bisa dibuat 3-4-3, artinya 30 % soal kategori mudah,
40 % kategori sedang, dan 30 % kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan
proporsi di atas misalnya 3-5-2. Artinya, 30 % soal kategori mudah, 50 % kategori sedang, dan 20 %
kategori sukar.

Anda mungkin juga menyukai