Petunjuk
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN,
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN
UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan
tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban
jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan
aan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Senin, 27 Desember 2021
SYALFIAH NUKUHALI
JAWABAN
Soal Nomor :
1). A). Memilih melalui sistem zonasi adalah termasuk tes seleksi dalam proses PPDB. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beberapa tahun yang lalu telah menerbitkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) dengan salah satu hal yang menjadi perhatian yaitu diberlakukannya sistem
zonasi sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menegaskan bahwa sistem zonasi ini dilakukan demi
pemerataan pendidikan di Indonesia. Ada pun yang dimaksud dengan peraturan zonasi yaitu sekolah
harus menerima siswa baru yang berdomisili pada radius paling dekat dengan sekolah yang dilihat
berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling lambat 6 bulan sebelum masa PPDB.
Kemudian peraturan zonasi ini ditetapkan untuk sekolah jenjang TK, SD, SMP dan SMA sedangkan
untuk SMK dibebaskan untuk peraturan zonasi.
Terkait sistem seleksi PPDB berdasarkan Pasal 12 untuk jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan SD
mempertimbangkan usia anak. Tambahan syarat ada untuk tingkat SD berupa penentuan berdasarkan
jarak rumah, mendaftar lebih awal, dan tidak boleh melakukan tes membaca, menulis, berhitung.
Kemudian tambahan syarat untuk prioritas seleksi untuk siswa SMP adalah nilai hasil ujian SD serta
prestasi akademik dan non-akademik yang diakui sekolah. Sedangkan untuk siswa SMA ditambahkan
syarat berupa nilai sertifikat hasil ujian nasional.
B). Setelah dilakukan anaisa dengan sistem pre test dan post test terhadap peserta didik baru kelas
1 di SD Negeri Warakas 07 didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pemahaman materi
pembelajaran oleh siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah soal yang bisa
dikerjakan dengan benar oleh siswa. Tes awal atau yang disebut dengan pretest dan tes akhir atau
yang disebut dengan post test dari berbagai sumber menggolongkan sebagai tes yang berfungsi
sebagai alat ukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik.
2. Perilaku menyimpang bukan semata-mata ciri dari tindakan yang dilakukan orang, melainkan karena
adanya…
a. aturan dan sanksi
b. interaksi sosial
c. akibat-akibat yang dirasakan
d. norma-norma sosial
e. norma penghindaran
3. Termasuk contoh penyimpangan sosial yang disebabkan oleh anomi menurut Robert K. Merton…
a. perkelahian pelajar
b. kenakalan remaja
c. perilaku seks bebas
d. penyalahgunaan obat-obatan
e. korupsi
B). Alasan :
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan
reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang
dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional.
Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya,
bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis
tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan
sukar.
Ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal kategori mudah, sedang,
dan sukar. Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yakni jumlah soal sama untuk ketiga
kategori tersebut. Artinya, soal mudah, sedang, dan sukar, jumlahnya seimbang. Misalnya tes objektif
pilihan berganda dalam pelajaran matematika disusun sebanyak 60 pertanyaan. Dari ke-60 pertanyaan
tersebut, soal kategori mudah sebanyak 20, kategori sedang 20, dan kategori sukar 20. Pertimbangan
kedua proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya,
sebagian soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori mudah dan
sukar dengan proporsi yang seimbang.
Perbandingan antara soal mudah-sedang-sukar bisa dibuat 3-4-3, artinya 30 % soal kategori mudah,
40 % kategori sedang, dan 30 % kategori sukar. Perbandingan lain yang termasuk sejenis dengan
proporsi di atas misalnya 3-5-2. Artinya, 30 % soal kategori mudah, 50 % kategori sedang, dan 20 %
kategori sukar.