Anda di halaman 1dari 17

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : JAJAT SUGIANTO

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857449185

Tanggal Lahir : 09-02-1985

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4010 / Komputer Media Pembelajaran

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD-1

Kode/Nama UPBJJ : 24 / KOTA BANDUNG

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 14 Juli 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

SURAT PERNYATAAN
MAHASISWA
KEJUJURAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : JAJAT SUGIANTO


NIM : 857449185
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4010 / Komputer Media Pembelajaran
Fakultas : FKIP
Program Studi : 118 / PGSD-1
UPBJJ-UT : 24 / KOTA BANDUNG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bandung, 14 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

JAJAT SUGIANTO
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah : SD Negeri 247 Sukapura Kota Bandung


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)
Kelas/Semester : VI / II
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Alokasi Waktu : 9 x 35 menit

Standar Kompetensi :
7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi.

Kompetensi Dasar :
7.1. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta
mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
 Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak setelah melakukan percobaan
 Siswa dapat membuat model untuk menunjukkan pengaruh gaya terhadap gerak benda,
misalnya : 

membuat model jungkat-jungkit dan ketapel.
 Siswa dapat menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi gerak benda, misalnya tarikan
karet pada ketapel.
 Siswa dapat memberikan contoh penggunaan alat yang berhubungan dengan gaya dan gerak
benda dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu :
1) Dengan kegiatan eksplorasi menggerakkan benda-benda di sekitar rumah, siswa mampu
mengidentifikasi pengaruh gaya terhadap gerak dengan tepat
2) Menjelaskan konsep gaya dan pengaruhnya dalam mengubah gerak benda
3) Merancang suatu karya yang menggunakan konsep gaya dan gerak.
4) Membuat model yang menggunakan penerapan konsep gaya dan gerak.
5) Mengidentifikasi alat-alat yang berhubungan dengan gaya dan gerak dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Materi Pokok Pembelajaran :
Gaya dan Gerak.

C. Metode Pembelajaran :
1. Model pembelajaran
a) Direct Instruction (DI)
b) Teaching Game Team (TGT).
c) Cooperative Teaching and Learning (CTL).

2. Metode
a) Penugasan.
b) Eksperimen (Kerja Kelompok).
c) Demonstrasi.
d) Tanya jawab.
e) Diskusi
f) Evaluasi

D. Kegiatan Pembelajaran :
1. Pertemuan Pertama (2x35 menit)
1.1.Pendahuluan (10 menit)
 Guru mengajak siswa untuk berdo’a dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa.
 Memberi apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan melakukan tanya jawab: Apa yang
menyebabkan anak panah terlepas dari busur?
 Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
tentang apa yang dimaksud dengan gaya?

1.2.Kegiatan Inti (45 menit)


1.2.1. EKSPLORASI
 Siswa mengingat dan mendengarkan kembali materi tentang gaya yang telah dipelajari
pada kelas sebelumnya.
 Siswa membentuk kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa.
 Siswa membuat model jungkat-jangkit dengan bahan yang sederhana (misalnya
plastisin/penggaris).
 Siswa melakukan diskusi tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda, misalnya jungkat-
jangkit.
 Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan diskusi.
 Masing-masing kelompok membuat kesimpulan hasil diskusi.

1.2.2. ELABORASI
Setiap perwakilan kelompok melaporkan kesimpulan hasil diskusi ke muka kelas, kelompok lain
memperhatikan dan menyimak laporan yang disampaikan oleh kelompok yang sedang
melaporkan hasil diskusi kepada guru kelasnya.
1.2.3. KONFIRMASI
Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang didiskusikan yaitu:
 Gaya adalah tarikan atau dorongan yang diberikan pada suatu benda.
 Bahwa gaya dapat mempengaruhi gerak benda, sebagaimana jungkat-jangkit dapat
bergerak karena adanya pengaruh gaya yaitu beban/berat benda. Gaya berat benda yang
tidak sama, menyebabkan posisi jungkat-jangkit tidak seimbang, sedangkan beban yang
sama membuat gerak jungkat-jungkit setimbang.

1.3.Penutup (15 menit)


 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menyelesaikan pekerjaannya
dalam berdiskusi maupun yang dapat menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran.
 Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk mempelajari dan membawa alat
dan bahan yang diperlukan untuk membuat ketapel pada pertemuan berikutnya.

Model pembelajaran ASSURE sangat membantu dalam merancang program


pembelajaran dengan menggunakan berbagai jenis media yang berfokus untuk
menekankan pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai gaya belajar, dan
konstruktivis belajar dimana peserta didik diwajibkan untuk berinteraksi dengan
lingkungan mereka dan tidak secara pasif menerima informasi. Model ASSURE sangat
sederhana dan relatif mudah untuk diterapkan sehingga dapat dikembangkan sendiri
oleh pengajar serta peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk kegiatan
belajar mengajar.
Model pembelajaran ASSURE ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam
merencanakan dan menyusun pembelajaran secara sistematis dengan
mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan
bermakna bagi peserta didik. TAHAPAN TAHAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE
1) ANALYZE LEARNER (Analisis Pembelajar)
2) STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
3) SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih,
Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
4) UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan Teknologi,
Media dan Bahan Ajar)
5) REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
6) EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)

MODEL DESKRIPSI
a.
A. A. GENERAL CHATERISTICS
Siswa pada kelas IV SD yang berusia sekitar 10-12 tahun,
dalam tahapan operasional kongrit menurut teori
1. ANALISIS PEBELAJAR /
perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, dimana
ANALYSIS LEARNER
dalam tahap ini anak akan dapat mengurutkan,
mengklasifikasikan, serta penghilangan egosentrisme
(memandang dalam sudut pandang orang lain). Dengan
mengunakan cooperatif learning dengan metode discovery
dan diskusi dianggap sesuai untuk perkembangan kognitif
mereka.

B. B. LEARNING STYLES
Sebagian besar siswa pada kelas ini memiliki gaya belajar
visual dan kinestetik. Dimana ini terlihat dari pengamatan
guru dalam pembelajaran sebelumnya

C. C. ENTRY COMPEAENCY
Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar tentang
gaya dan gerak, namun siswa masih kesulitan terhadap
penanaman konsep dari suatu bentuk gaya maupun gerak.
Contohnya tentang tarikan dan dorongan,

Menentukan dalam Ini telah dijelaskan secara rinci dalam


2. MENENTUKAN STANDARD DAN kurikulum 2013 dalam bentuk kompetensi inti, kompetensi
TUJUAN / STATE STANDARS AND dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang terdapat
OBJECTIVES pada standar dan tujuan.

A. A. SELECT STRATEGIES
Strategi yang dipada pada pembelajaran ini adalah
menggunakan cooperative learning dengan
metode Learning Together dimana tiap kelompok
menghasilkan sebuah produk berupa media presentasi
berupa gambar. Pada metode ini tidak ada kompetisi baik
antar kelompok maupun antar anggota dalam kelompok.
Jumlah anggota kelas adalah 30 siswa. Anggota kelas akan
dibagi dalam 3 kategori yaitu daun, bunga dan akar. Setiap
3. 3. SELECT STRATEGIES,
kategori terdapat 2 kelompok dengan jumlah masing-
TECHNOLOGY, MEDIA, AND
masing anggota kelompok adalah 5 orang. Dalam
MATERIALS (MEMILIH, STRATEGI,
mempresentasikan hasil pengamatan tiap kelompok diberi
TEKNOLOGI, MEDIA DAN BAHAN
waktu ±6 menit.
AJAR)
B. B. SELECT TECHNOLOGIES
Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah
kamera digital dan computer Walaupun siswa memiliki
keterbatasan dalam menggunakan alat-alat ini, guru
berusaha mengintegrasikan teknologi ICT dan melibatkan
siswa secara langsung dalam penggunaannya. Dalam
melakukan pengamatan siswa diminta untuk memfoto
objek pengamatan dengan menggunakan kamera digital,
lalu guru akan mentrasfer foto tersebut dan membimbing
siswa untuk mencetak sendiri foto yang telah mereka
ambil.
C. C, SELECT MEDIAS
Media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah buku
siswa dimana materi ajar telah terdapat didalamnya dengan
sesi Tanya jawab, ekperimen, serta penugasan yang
diberikan oleh guru

A. UILIZE TECHNOLOGY
Teknologi yang gunakan adalah camera digital, computer
dan buku maka dalam penggunaanya masing-masing
kelompok harus bergantian menggunakannya. Sebelum
menggunakan alat, guru melakukan persiapan apakah alat
4. 4. UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA
yang akan digunakan tidak ada masalah sehingga dalam
AND MATERIALS (MENGGUNAKAN
pemebelajaran alat siap dipakai dan tidka mengahabiskan
TEKNOLOGI, MEDIA DAN BAHAN
banyak waktu.
AJAR)
B. B. UTILIZE MEDIA
Dalam menggunakan media gambar sebagai media
presentasi, dalam kegiatan persiapan presentasi, guru
membimbing siswa bagaimana cara menggunakan gambar
untuk mempresentasikan hasil pengamatan mereka.
Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam
5.REQUIRE LEARNER PARCIPATION menentukan sendiri objek pengamatan mereka,
(MENGEMBANGKAN PARTISIPASI menggunakan sendiri kamera digital dan alat alat praktek
PESERTA DIDIK) yang akan mereka presentasikan. Selain keterlibatan dalam
kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab dan
diskusi.

Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar


siswa dan pelaksanaan pemebelajaran hari ini. Untuk hasil
belajar, guru menggunakan lembar pengamat dan rubric
untuk diskusi. Penilaian dilakukan secara individual dan
kelompok. Secara individual, skore didapatkan dari tugas
individu yang telah dikerjakan, dan partisipasi serta
6. EVALUATE AND REVISE kontribusi individu dalam kelompok. Sedangkan penilaian
(MENGEVALUASI DAN MEREVISI) kelompok diberikan melalui penghargaan(reward).
Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru
mencocokan kembali dengan rencana yang telah dibuat,
apakah sesuai dengan alokasi waktu, strategi yang
digunakan sudah tepat atau apakah media yang digunakan
telah sesuai. Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi RPP
yang telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran
yang akan datang.
2. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan khusus yaitu
dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain
(Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep
atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini,
2007: 39).
Menurut pendapat saya yang mempunyai pengalman di bidang pembelajaran yang
cocok atau sesuai dengan materi di atas adalah Media Flip Chart, pengunaan media
display termasuk Flip Chart dalam proses pembelajaran pada dasarnya sangat sesuai
dengan karakteristik anak-anak biasanya menggunakan Flip Chart dan gambar lainnya
yang dapat membantu proses dalam pembelajaran IPA agar dapat menarik perhatian
siswa untuk mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran yang dipakai disesuaikan
dengan materi pelajaran IPA yang akan disampaikan oleh guru.
Siswa dapat lebih memahami pelajaran IPA dengan media gambar serta dapat lebih
membuat siswa paham terhadap pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Ukuran
Papan lembar proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang
sesungguhnya benda atau objek yang ditempelkan. Memadukan antara keindahan
dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak setiap Flip Chart
yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, Flip Chart
hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Saat siswa memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk
berbicara lebih banyak, berinteraksi baik dengan gambar-gambar tersebut, maupun
dengan sesamanya, membuat hubungan di antara paradoks dan membangun gagasan-
gagasan baru. Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah di dapat. Di
katakan penting sebab ia dapat mengganti kata verbal, mengkonkritkan yang abstrak,
dan mengatasi pengamatan manusia. Gambar membuat orang dapat menangkap ide
atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas dari pada kata-
kata.

Cara pemanfaatan media display Flip Chart


1) Guru tidak menyampaikan tujuan apa yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran, namun hanya menyampaikan judul atau pokok bahasan saja.
2) Guru menyuruh siswa: “Sekarang keluarkan buku IPA” , dari perintah guru tersebut
tidak dijelaskan halaman berapa, materinya apa. Bahkan samapai pembelajaran
berakhir buku IPA tadi nampak tidak digunakan. Dan nampak janggal karena begitu
siswa disuruh untuk membuka buku IPA, sedangkan siswa baru bergerak akan
mengambil buku IPA nya, (siswa belum mengambil buku IPA dan belum
membukanya), guru langsung meminta kepada siswa lagi :”Sebentar, sekarang
dengarkan penjelasan bu guru. Guru langsung ceramah menjelaskan tentang, alam
milik kita, kalau tidak dipelihara akan bagaimana dan sebagainya, kalau tidak
dipelihara bagaimana. Sampai dengan brain storming tentang apa akibatnya kalau
hutan yang sangat luas ini tidak dipelihara. Sampai dengan berakhirnya brain
storming tentang akibatkerusakan hutan guru belum atau tidak menggunakan Flip
Chart.
3) “Bagaimana solusinya?’ Dijelaskan bahwa dapat menggunakan flip chart. Di sini
juga nampak bahwa, bukan guru melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan media sederhana berupa flip chart, tetapi malah dijelaskan
bagaimana menggunakan flip chart dalam proses pembelajaran. Bahkan dimulai
dari apa pengertian flip chart, bagaimana penggunaan flip chart, macam macam flip
chart, pada saat bagaimana penggunaan flip chart sambil dimunculkan guru
membuka flip chart sebagai penjelas dari bagaimana penggunaan flip chat.
1. Jadi video tersebut intinya bukan pada bagaimana seorang guru memanfaatkan flip
chart untuk menjelaskan proses peristiwa alam yang terjadi di Indonesia tetapi
malah membicarakan apa, bagaimana menggunakan flip chart
2. Nampak dalam video ketika guru membuka berbagai flip chart (sebagai penjelas
tentang bagaimana menggunakan flip chart), nampak tergesa gesa, tidak ada
penjelasan, flip chartnya tidak begitu jelas.
3. Kalau diamati justru kelasnya lebih hidup pada saat guru menggunakan brain
storming tentang akibat hutan yang tidak dipelihara, dari pada ketika guru membuka
flip chart tentang akibat kerusakan hutan yang tidak dipelihara

3. Pengertian Media Realia Menurut Rusman (2005: 2) Media realia yaitu semua media
nyata didalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan sebagai sesuatu kegiatan observasi
pada lingkungannya. Menurut Udin S.W (Patty, 2007 :22) Media realia adalah alat bantu
visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik
Langkah-langkah Penggunaan Media Realia:
 Menyediakan benda-benda nyata yang berhubungan dengan bahan ajar (materi
ajar) agar dapat dimanfaatkan dikelas dengan efisien.
 Menggunakan benda-benda nyata tersebut dalam proses pembelajaran dikelas.
Siswa mendapatkan pengalaman langsung dari benda-benda tersebut.
 Mengajak siswa mengamati secara langsung, kemudian bersama temannya
berdiskusi tentang materi yang diajarkan.
 Setelah mengamati dan berdiskusi serta bimbingan dari guru, siswa dapat
menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Penilaian keseluruhan kegiatan
pembelajaran dilakukan menggunakan penilaian autentik. Berdasarkan kajian
diatas maka yang dimaksud dengan media realia adalah semua media nyata
didalam ruang kelas, tetapi dapat digunakan sebagai sesuatu kegiatan observasi
pada lingkungannya.

TAHAP PERENCANAAN
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perncanaan antara lain:
1) Merumuskan tujuan.
2) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah kegiatan yang akan di
laksanakan.
3) Memperhitungkan waktu yang di butuhkan.
4) Menetapkan rencana penilaian.
5) Evaluasi
TAHAP PELAKSANAAN
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain:
1) Memeriksa ulang media yang akan dipergunakan.
2) Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa.
3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan dijelaskan agar mencapai sasaran.
4) Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi
dengan baik.
5) Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif .
6) Menghindari ketegangan.

TAHAP PENGAMATAN
Observasi dan evaluasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung
dengan penunjang data kualitatif yang diperoleh selama proses pembelajaran
berlangsung. Untuk pemerolehan data yang akurat maka diperlukan teman sejawat
dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian.
TAHAP REFLEKSI
Refleksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengkaji kelebihan dan
kekurangan dari tindakan yang dilakukan dalam siklus I ini. Kekurangan yang muncul
akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Jika kegiatan dianggap sudah jenuh maka siklus
dapat dihentikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah
menggunakan media realia pada siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 247 Sukapura
Kota bandung. Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah 15 orang dan dilakukan dalam
tiga siklus. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan guru merencanakan yang
dilakukan sebanyak tiga siklus dalam pembelajarn IPA di kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 247 Sukapura Kota Bandung menggunakan media realia. Adapun data skor
penilaian dari tiga siklus yang telah diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Rekapitulasi Kemampuan Guru untuk Pelajaran IPA Sifat Cahaya
Menggunakan Media Realia
Tabel 2
Rekapitulasi Kemampuan Guru untuk Pelajaran IPA Sifat Cahaya
Menggunakan Media Realia

Tabel 3
Rekapitulasi Kemampuan Siswa untuk Pelajaran IPA Sifat Cahaya
Menggunakan Media Realia

4. FUNGSI INDRA PENGECAP DAN FUNGSINYA


 Lidah bagian depan rasa Pengecap rasa manis
 Lidah bagian kanan-kiri depan rasa Pengecap rasa asam
 Lidah bagian kanan-kiri belakang Pengecap rasa asin
 Lidah bagian tengah rasa Pengecap rasa Pahit
No Visual Audio

Makanan ini bernama kurma


rasanya manis dikecap sama lidah
1 paling depan Lidah bagian depan
rasa Pengecap rasa manis.

Makanan ini bernama yogurt


rasanya asam dikecap sama Lidah
2 bagian kanan-kiri depan rasa
Pengecap rasa asam

Makanan ini bernama Kopi rasanya


pahit dikecap sama Lidah bagian
3 tengah rasa Pengecap rasa Pahit.

Makanan ini bernama ikan asin


rasanya asin dikecap sama Lidah
bagian kanan-kiri belakang
4
Pengecap rasa asin.
Makanan ini bernama cabe rasanya
lada dikecap sama Lidah bagian
kanan-kiri belakang Pengecap rasa
5 lada.

Makanan ini bernama daging bau


segar dan tidak anyir kalau dingnya
kualitas baik dan sebaliknya kalau
daing tidak baik akan terasa tidak
6 segar dan anyir gimana
memasaknya akan ada rasa lada
dikecap sama Lidah bagian tengah
tengah lidah.

5.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN 247 Sukapura


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Sem : V / II
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Alokasi Waktu : 35 x 2

Mendreskripsikan proses daur ulang air dan kegiatan masnusia dapata


mempengaruhinya dengan benda yang lain
Indikator :
1. Menjelaskan Proses daur air
2. Menggambarkan proses daur ulang (terjadinya hujan dari laut ke daratan)
3. Siklus Proses daur ulang air

Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini selesai maka guru mengajarkan siswa supaya dapat
1. Menjelaskan Proses daur air
2. Menggambarkan proses daur ulang (terjadinya hujan dari laut ke daratan)
3. Siklus Proses daur air
Bagi siswa kelas V SD yang saat ini masih mengikuti pembelajaran daring atau online,
tentu harus tetap rajin belajar. berikut ini materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk
siswa kelas V SD. Adapun materinya tentang "Daur Air".Kompetensi Siswa dapat
memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam. Air memberi kehidupan pada semua makhluk hidup di dunia. Air juga
senantiasa tersedia di bumi karena mengalami daur atau siklus.
Proses terjadinya daur air Daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi presipitasi, dan
kondensasi.
Dalam Kegiatan mahluk yang mempengaruhi daur air yang dketahui antara lain adalah :
 Penebangan hutan secara liar oleh manusia dapat berakibat rusaknya daur air. Jika
hal Ini dilakukan maka bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor, sehingga tanah
tidak dapat menyerap air.
 Penghambat meresapnya air hujan ke dalam tanah akibat dari pengaspalan dan
betonisasi jalan juga dapat mempengaruhi daur air.
Manfaat air Air sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, seperti manusia, hewan
dan tumbuhan. Manfaat air ialah :
 Untuk minum Untuk mencuci Untuk menyiram tanaman.
 Untuk sarana transportasi Untuk olahraga.
Tindakan penghematan air Menghemat penggunaan air harus sesuai dengan
kebutuhan manusia itu sendiri, misalnya:
 Tidak membiarkan air kran mengalir terus menerus tanpa ditutup.
 Tidak terlalu sering mencuci mobil.
 Membersihkan kendaraan bisa dengan mengelap saja.
 Ketika menyiram tanaman sebaiknya air jangan sampai menggenangi.
 Jika mandi, sebaiknya memakai shower.
 Jika ada pipa air bocor, sebaiknya segera diperbaiki.

Air menjadi sumber daya alam yang penting bagi makhluk hidup di Bumi.
Bahkan air disebut sebagai sumber kehidupan karena fungsi atau manfaatnya bagi
kehidupan makhluk hidup. Air termasuk sebagai sumber daya alam yang dapat
diperbarui. Ini artinya, jumlah air di Bumi tidak akan habis dan akan selalu ada. Apakah
kalian tahu mengapa jumlah air di Bumi tidak akan habis? Ternyata hal ini disebabkan
karena adanya proses siklus air, yang disebut juga sebagai daur air. Siklus air yang
terjadi di Bumi sama pentingnya dengan ketersediaan air di muka Bumi. Siklus air
disebut juga sebagai daur air, yaitu proses pendauran air secara alami dengan melalui
beberapa tahapan. Proses daur air dapat berlangsung salah satunya karena adanya
sinar Matahari di Bumi. Proses siklus air tidak pernah berhenti berlangsung dari
atmosfer ke Bumi dan akan kembali ke atmosfer. Dalam proses siklus air ini, ada empat
tahap yang berlangsung, yaitu evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi yang
akan dijelaskan dibawah ini.
PROSES SIKLUS AIR DI BUMI
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses siklus air terjadi dalam empat tahap
yang berbeda, yaitu evaporasi, kondensasi, prespitasi, dan infiltrasi.

1. PROSES EVAPORASI
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari
kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur
ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Evaporasi dapat pula diartikan sebagai proses difusi uap air ke atmosfer dari permukaan air
yang terbuka bebas. Termasuk diantaranya adalah kehilangan air dari danau, sungai, bahkan
awan dan tanah jenuh dan permukaan tumbuhan, tetapi tidak menggabungkan kehilangan
transpirasi dari tumbuhan. Sangat penting untuk membedakan antara proses evaporasi yang
hanya memperhatikan badan air yang bebas dan yang berasal dari evapotranspirasi.

GAMBAR PROSES PENGUAPAN ATAU EVAPORASI

2. PROSES KONDENSASI
Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih
padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi
cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan) menjadi
cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah
terkondensasi dari uap disebut kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi
uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin
atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi,
dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar.
GAMBAR PROSES KONDENSASI ATAU PENGEMBUNAN
3. PROSES PRESIPITASI
Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hidrometeor, yang
merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia
terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air
kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). Udara menjadi jenuh
melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air. Presipitasi yang mencapai permukaan
bumi dapat menjadi beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju,
sleet, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke Bumi tetapi menguap
sebelum mencapai permukaannya

Gambar Proses presipitasi


4. PROSES INFILTRASI
Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri. Di dalam
tanah, air mengalir ke arah pinggir, sebagai aliran perantara menuju mata air, danau, dan sungai
atau secara vertikal yang dikenal dengan penyaringan menuju air tanah.Laju infilltrasi umumnya
dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan intensitas curah hujan, yaitu milimeter per jam
(mm/jam). Air infiltrasi yang tidak kembali lagi ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi akan
menjadi air tanah untuk seterusnya mengalir ke sungai di sekitar. Air hujan atau air irigasi dapat
digunakan oleh tanaman setelah melalui proses infiltrasi ke dalam tanah menjadi kadar air.Faktor
yang berpengaruh terhadap infiltrasi adalah jenis tanah dan kadar lengas awal menentukan
hisapan kapiter dan konduktivitas hidraulis tanah.

GAMBAR PROSES INFILTRASI

Anda mungkin juga menyukai