Anda di halaman 1dari 17

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Arif Rahman Faiz

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857108477

Tanggal Lahir : 01 Juli 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4105/Strategi Pembelajaran di SD

Kode/Nama Program Studi : 118/ PGSD AKPMMM S1

Kode/Nama UPBJJ : 21/UPBJJ Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 31 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ARIF RAHMAN FAIZ


NIM : 857108477
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4105/Strategi Pembelajaran di SD
Fakultas : FKIP(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
Program Studi : 118/ PGSD AKPMMM S1

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Jakarta, 31 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Arif Rahman Faiz


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya oleh proses
pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa dan guru
yang dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran perlu dilakukan
secara sistematis berdasarkan prosedur pembelajaran yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah
satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru Sekolah Dasar adalah mampu memahami dan
melaksanakan prosedur pembelajaran dalam pembelajaran kelompok, individual maupun klasikal. Untuk
menerapkan kemampuan tersebut sebaiknya guru mengingat kembali tentang konsep dan prinsip belajar
dan pembelajaran, tentang berbagai jenis pendekatan belajar dan pembelajaran serta tentang berbagai
jenis strategi belajar mengajar, terutama strategi yang sesuai dengan tuntutan KBK seperti pembelajaran
kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis penemuan (inquiry), pembelajaran
berbasis kajian (investigasi) dan ekspositori. Secara umum tahapan pembelajaran menjadi tiga tahapan
sebagai berikut tahapan kegiatan prapembelajaran atau kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti
pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran. Setiap tahapan tersebut ditempuh secara sistematis, efektif
dan efisien. Proses pembelajaran merupakan salah satu tahapan penting dalam pembelajaran. Oleh karena
itu, proses pembelajaran perlu ditempuh melalui prosedur yang sistematis dan sistemik. Prosedur
pembelajaran tersebut merupakan proses yang berurutan dalam membentuk kemampuan siswa sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan. Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran
adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dalam prosesnya pengelolaan tersebut harus
diarahkan hingga menjadi suatu proses bermakna dan kondusif dalam pembentukan kemampuan siswa.
Oleh karena itu, kegiatan belajar selain dikembangkan secara sistematis, efektif dan efisien juga perlu
variasi kegiatan sebagai alternatif untuk menumbuhkembangkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar.
Seperti dikemukakan di atas bahwa dalam proses pembelajaran ada tiga tahapan prosedur yang perlu
ditempuh yaitu ; prapembelajaran atau sering juga disebut sebagai awal pembelajaran, inti pembelajaran
dan akhir atau penutup pembelajaran.
A. Berdasarkan contoh kasus diatas, Ibu Rifa wajib menerapkan Kegiatan pendahuluan dalam
pembelajaran sering pula disebut dengan pra-instruksional. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah
untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan,
karena waktu yang tersedia untuk kegiatan tersebut relatif singkat sekitar 5 (lima) menit.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Oleh karena itu, dengan waktu yang relatif singkat diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal
pembelajaran yang baik, sehingga aktivitas-aktivitas pada awal pembelajaran tersebut dapat mendukung
proses dan hasil pembelajaran siswa . kegiatan dan prosedur dalam kegiatan awal pembelajaran,
Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di
depan kelas. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang,
kaku bahkan takut. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari awal pembelajaran sehingga
siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat
menghambat kreativitas siswa.
Mengabsen Siswa Guru mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran
siswa dapat dilakukan dengan cara siswa yang hadir disuruh menyebutkan siswa yang tidak hadir,
kemudian guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidak hadir? dan seterusnya. Secara tidak
langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa, berdisiplin dalam mengikuti pelajaran dan
membiasakan diri apabila tidak hadir perlu memberitahukan pada guru yang disampaikan melalui temannya
secara lisan atau tertulis.
Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh kesiapan dan semangat
belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam
menciptakan kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran, alternatif
yang perlu dilakukan guru di antaranya:
(1) membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan
dalam kegiatan belajar;
(2) menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar;
(3) menujukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar;
(4) mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal pembelajaran;
(5) menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menarik perhatian
siswa;
(6) menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis Pada hakikatnya suasana belajar yang demokratis dapat
dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa aktif). Untuk menciptakan
suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya,
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

berani berpendapat atau berani mengeluarkan ide- ide, dan berani memperlihatkan unjukkerja (performace).
Alternatif yang dapat dilakukan guru dalam awal pembelajaran diantaranya mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk dijawab siswa atau memberikan stimulus supaya siswa berpendapat atau mengeluarkan
gagasan berkaitan dengan topik bahasan. Suasana belajar yang demokratis harus dikondisikan sejak awal
pembelajaran, guru harus selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas. Mulai
dari awal pembelajaran guru memungkinkan dapat mengembangkan bakat dan keunggulan yang dimiliki
oleh siswa.
B.
Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Pertanyaan yang
diajukan harus berhubungan dengan materi yang sudah dipelajari oleh siswa. Selanjutnya esensi
pertanyaan tersebut harus dapat mengarahkan siswa supaya mampu mengingat kembali tentang bahan
pelajaran yang sudah dipelajari. Setiap pertanyaan dalam apersepsi perlu dikaitkan dengan informasi atau
bahan yang berhubungan dengan lingkungan (kontekstual) siswa. Selain itu melalui kegiatan ini guru harus
berupaya untuk membangkitkan perhatian siswa terhadap pelajaran dan memberikan motivasi terhadap
siswa agar dapat belajar secara maksimal sesuai potensi yang dimilikinya.
Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.
Memberikan komentar terhadap jawaban yang diberikan oleh siswa maksudnya supaya guru dapat
memberikan penguatan serta dapat lebih memperjelas jawaban itu sendiri. Guru dalam memberikan
penjelasan harus menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan lingkungan sekitar
(kontekstual) siswa. Komentar jawaban tersebut secara bertahap harus dapat mengarahkan siswa pada
pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
Upaya memberikan motivasi terhadap siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan komentar terhadap
jawaban siswa, di antaranya dengan memberikan pujian serta memperjelas maksud jawaban siswa itu
sendiri. Komentar tersebut harus lebih menekankan pada pemberian motivasi dan penguatan. Demikian
pula, bila ada jawaban yang salah atau kurang benar guru tidak langsung menyalahkannya akan tetapi
membimbing hingga jawabannya menjadi benar.
. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan
kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal
pembelajaran, siswa perlu difokuskan perhatiannya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
BUKU JAWABAN UJIAN

UNIVERSITAS TERBUKA

proses berpikir siswa masih terkait dengan pelajaran sebelumnya atau dengan kegiatan
kegiatan yang siswa alami sebelumnya. Oleh karena itu, guru perlu mengambil perhatian
siswa dan memberikan motivasi agar dalam awal pembelajaran ini dijadikan sebagai salah
satu proses pembelajaran yang memberikan kontribusi tinggi terhadap proses pembelajaran
selanjutnya. Ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya
di sekolah, khususnya dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran di antaranya guru
harus:
a. memahami latar belakang (kemampuan) siswa.
b. dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga terfokus pada pelajaran yang
akan diikutinya. c. dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
d. dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif, sehingga siswa merasakan adanya
suasana belajar.
e. memberikan penguatan pada siswa.
f. menanamkan disiplin pada siswa

2. Berdasarkan contoh kasus tersebut, sebelum masuk ke dalam kegiatan inti kita bahas
topik yang akan kita bahas dalam uraian ini adalah tentang kegiatan inti dalam
pembelajaran. Topik ini lebih menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar
(learning experience) siswa dalam materi/bahan pelajaran tertentu, yang disusun dan
direncanakan oleh guru berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Kegiatan inti dalam
pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah ditetapkan. Kegiatan inti dalam
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh desain atau rencana pelajaran yang dibuat guru.
Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran sebelumnya perlu didesain diidentifikasi
oleh guru secara sistematis yang memungkinkan dapat dilaksanakan dalam pembelajaran
tersebut. Proses kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan tentang
penggunaan strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi
strategi dan pendekatan belajar.

Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya

1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat. Pertanyaan guru harus diungkapkan
secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh
siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.
2. Pemberian acuan. Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu
memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan
jawaban yang diharapkan dengan siswa, contoh: Kita ketahui bahwa pasar adalah tempat
bertemu penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Coba kamu sebut
faktor penyebab lain yang mengakibatkan orang untuk berbelanja ke pasar.
3. Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari seorang
siswa karena jawaban siswa benar atau belum memadai.
4. Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran, guru perlu
menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Hendaknya berusaha semua
siswa mendapat giliran secara merata. Perbedaannya dengan pemindahan giliran adalah
pemindahan giliran, beberapa siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang
sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan
giliran menjawab kepada siswa yang berbeda pula.
5. Pemberian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru
perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang
siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan. Bila siswa itu menjawab salah satu atau tidak dapat menjawab,
guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat menemukan sendiri
jawaban yang benar.

Pertanyaan pemantiknya adalah :


1. Apakah kalian pernah melihat orang yang mengukur luas tanah yang akan
didirikan bangunan?
2. apakah yang diperlukan dalam mengukur luas tanah ?
3. apakah tanah mirip dengan bangun datar ?
4. Apakah kamu mengetahui tentang bangun datar ?
5. apakah kamu bisa menyebutkan bangun bangun datar ?
6. bagaimana cara mengukur luas persegi ?

3. A. Berdasarkan contoh kasus tersebut, Guru sebaiknya mencari tahu faktor-faktor


tersebut agar permasalahan dapat ditangani dengan baik, agar proses belajar mengajar di
dalam kelas juga akan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya
penelitian ini, diharapkan akan di dapat faktor-faktor yang mempengaruhi kepasifan dan
kesulitan siswa dalam pembelajaran. Perilaku pasif tersebut bersifat emosional, tidak jujur
dan tidak langsung, terhambat dan menolak diri sendiri. Penjelasan lain terkait individu yang
pasif bahwa, individu yang pasif akan membiarkan orang lain menentukan apa yang harus
dilakukan dan sering kali berakhir dengan perasaan cemas, kecewa terhadap diri sendiri,
dan bahkan kemungkinan akan berakhir dengan kemarahan dan perasaan tersinggung.
Individu satu dengan yang lain memiliki karakteristik perilaku yang berbeda, ada individu
yang terbuka dan ada yang tertutup.
Karakteristik fauzan adalah pendiam, sulit berinteraksi dengan orang lain, sulit
berkonsentrasi dengan pembelajaran yang sedang berlangsung, menyendiri dan takut untuk
terbuka dengan orang lain.

B. Pembelajaran aktif (active learning) adalah metode atau strategi belajar yang
melibatkan siswa secara langsung dalam berinteraksi, menyelidiki, menyelesaikan masalah
dan menyimpulkan pemahaman diri. Melalui pembelajaran aktif, guru akan mengondisikan
siswa untuk selalu mengalami pengalaman belajar yang lebih bermakna dan senantiasa
berpikir tentang apa yang dilakukan selama proses pembelajaran.
Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti siswa mendominasi aktivitas pembelajaran. Siswa
secara aktif menggunakan otak mereka baik untuk menemukan ide pokok dari materi
pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang siswa pelajari ke dalam
suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.
Pembelajaran aktif merupakan usaha untuk memperkuat dan memperlancar respon peserta
didik dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran aktif proses pembelajaran menjadi hal
yang menyenangkan dan tidak menjadi hal yang membosankan. Pada pembelajaran aktif
terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi yang menggiring
peserta didik ke arah pemaknaan. Peserta didik akan berusaha mengenali isi pelajaran, ide-
ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari. Dalam
pembelajaran aktif, guru lebih berperan sebagai fasilitator daripada pemberi ilmu.
Jadi, berdasrkan dari contoh kasus tersebut, Bu Hafizah harus lebih banyak berinterkasi
dengan fauzan dengan perlahan dan tidak memaksakan, dengarkanlah apa apa saja yang
diceritakan fauzan.
Buatlah suasana yang gembira agar fauzan merasa nyaman dengan ibu hafizah. Dan
jelaskanlah kepada peserta didik lain agar tidak menjauhi fauzan. Dengan cara itu buatlah
fauzan nyaman berada di kelas dan berinteraksi dengan teman teman sekalasnya dan tidak
memaksannya.
4.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KETERAMPILAN BERBICARA (SPEAKING SKILL)

Sekolah : SDN Cipinang melayu 01

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester :V

Alokasi Waktu : 2 JP (35 menit )

Pertemuan :I

A. Standar Kompetensi

6. Berbicara

6. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks


kelas.

B. Kompetensi Dasar

6.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima


yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, meminta barang, memberi
barang.

6.4 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang


melibatkan tindak tutur: meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak menyetujui,
menyangkal, dan meminta kejelasan.

C. Indikator

a. Kognitif Produk

1. Menerapkan percakapan meminta bantuan dan memberi jasa atas


petunjuk arah (giving direction) dengan menggunakan bentuk
imperative moods.
2. Mengungkapkan informasi secara berterima dalam meminta dan
memberikan instruksi pada petunjuk arah (giving direction) dengan
bentuk imperative moods.
b. Kognitif Proses
1. Meminta bantuan informasi tentang petunjuk arah (giving direction)
berdasarkan instruksi dalam bentuk imperative moods.
2. Memberikan informasi melalui tindakan berdasarkan instruksi dalam
petunjuk arah (giving direction) dengan bentuk imperative moods.

c. Afektif

1. Menunjukkan sikap kerjasama, bertanggung jawab dan santun.


2. Membiasakan diri dalam memberikan informasi dengan melalui
tindakan secara santun dan tepat .
d. Psikomotor
1. Mengucapkan dialog tentang meminta dan memberi informasi atas
tindakan (instruction) dalam bentuk imperative moods dengan
intonasi, pengucapan dan pelafalan dalam bahasa inggris.
2. Memperagakan dialog tentang meminta dan memberi informasi atas
tindakan (instruction) dalam bentuk imperative moods dengan
intonasi, pengucapan dan pelafalan yang benar dalam bahasa Inggris
yang dibuat di depan kelas.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Kognitif Produk

1. Melalui penggunaan flashcards, siswa dapat menerapkan percakapan


meminta bantuan dan memberi jasa atas petunjuk arah (giving
direction) dengan menggunakan bentuk imperative moods dengan
tepat.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mengungkapkan informasi
secara berterima dalam meminta dan memberikan instruksi pada
petunjuk arah (giving direction) dengan bentuk imperative moods
secara santun dan tepat.

b. Kognitif Proses
1. Melalui pemutaraan video, siswa dapat mempraktekkan meminta
bantuan informasi tentang petunjuk arah (giving direction)
berdasarkan instruksi dalam bentuk imperative moods dengan jelas
dan tepat.
3. Melalui penjelasan guru, siswa dapat memberikan informasi melalui
tindakan berdasarkan instruksi dalam petunjuk arah (giving direction)
dengan bentuk imperative moods.

c. Afektif
1.Melalui tugas kelompok, siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama,
bertanggung jawab dan santun.

2. Melalui percakapan dialog, siswa mampu membiasakan diri dalam


memberikan informasi dengan melalui tindakan secara santun dan tepat
.

d. Psikomotor

1. Melalui permainan kelompok, siswa dapat mengucapkan dialog


tentang meminta dan memberi informasi atas tindakan (instruction)
dalam bentuk imperative moods dengan intonasi, pengucapan dan
pelafalan dalam bahasa inggris secara lantang dan tepat.

2. Melalui permainan kelompok, siswa mampu memperagakan dialog


tentang meminta dan memberi informasi atas tindakan (instruction)
dalam bentuk imperative moods dengan intonasi, pengucapan dan
pelafalan yang benar dalam bahasa Inggris yang dibuat di depan kelas
secara percaya diri.

E. Materi Ajar :
 Asking and Giving Direction and Instruction

F. Metode Pembelajaran :
 Instruksi dalam bentuk Imperative Moods, demonstrasi, Tanya
jawab, Latihan dan penugasan.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Pendahuluan Siswa bersama-sama guru membuka


pelajaran
Siswa memimpin doa untuk memulai
pelajaran.
Siswa bersama dengan guru
mengondisikan siswa dengan,
mengecek kehadiran siswa dan
menyiapkan siswa dengan lingkungan 10 Menit
sekitar.
Apresepsi Guru bertanya tentang ungkapan
meminta atau memberikan informasi
serta instruksi
Seperti : Apakah kalian pernah
memberikan pertolongan kepada
temanmu ?
Motivasi “Have you help your friend?”
Siswa bernyanyi “If you’re happy and
you know it Clap your hands”
Sebelum memulai materi, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan di capai
Kegiatan Inti
Eksplorasi Dengan bantuan Flashcard, para siswa
diperkenalkan dengan vocabulary
tentang bentuk marka jalan (Sign road)
serta instruksi dalam bentuk imperative
moods yang dibutuhkan dalam
ungkapan meminta dan memberikan
petunjuk arah ( asking giving direction)
Para siswa mendengarkan cara
pengucapan dan pelafalan yang benar
dalam bahasa Inggris vocabulary yang
sedang dipelajari yang dimodelkan
oleh guru dan kemudian bersama- 50 menit
sama mengulanginya dengan suara
keras (listen and repeat drill)
Setelah itu, para siswa diminta untuk
memperhatikan flashcard yang
diberikan guru.
Siswa menirukan dengan teman
sebangku dari instruksi yang diberikan
dengan menggunakan flashcards.
Selanjutnya para siswa dengan
mempergunakan kalimat-kalimat
dalam bentuk imperative moods yang
telah diajarkan membuat dialog
tentang memberikan petunjuk arah dan
petunjuk tempat untuk mengetahui
petunjuk arah pada suatu lokasi.
Secara berpasangan para siswa
berlatih dalam memberikan petunjuk
arah. Dalam hal ini guru mengecek
dan memberi masukan jika ada bagian
dari dialog yang dirasa belum pas
dengan konteks yang telah ditentukan.
Beberapa pasangan siswa yang telah
berlatih diminta untuk memperagakan
dialog yang telah dibuat di depan
kelas.
Selanjutnya para siswa secara
berkelompok memainkan permainan
“looking for the lost crown” dengan
mempergunakan kalimat-kalimat
dalam bentuk imperative moods yang
telah diajarkan untuk membuat dialog
tentang memberikan petunjuk arah
untuk memperagakan tindakan yang
ada di dalam kelas.
Siswa di bimbing guru, membagi
kelompok menjadi 4 kelompok tiap
kelompok terdiri dari 5 orang.

Elaborasi Siswa mendengarkan pengarahan dari


guru terkait peraturan dalam
permainan

Masing-masing kelompok memiliki misi


yang berbeda namun dengan jenis
permainan yang sama yaitu
menemukan harta karun dengan
kalimat imperative moods.

Kelompok pemenang adalah kelompok


yang dengan tepat dan sesuai dengan
aturan permainan dapat memberikan
dialog percakapan tentang
memberikan petunjuk arah. (asking
giving direction)

Untuk memberikan pemantapan


materi, selanjutnya, para siswa
diminta untuk mengerjakan lembar
kegiatan siswa secara mandiri.

Setelah selesai guru mengecek hasil


pekerjaan siswa.

Konfirmasi Siswa diberi kesempatan bertanya jika


ada yang kurang dimengerti.

Siswa bersama guru menyimpulkan


materi yang sudah dipelajari dan
mendapat umpan balik dari guru.

Siswa dan guru menyimpulkan dan


merefleksi kegiatan pembelajaran

Guru mengumumkan kelompok siswa


yang mendapatkan nilai paling baik
sebagai contoh bagi siswa lain agar
lebih baik lagi di pertemuan
berikutnya.

Penutup Guru memberikan penghargaan 10 Menit


kepada kelompok siswa yang
memiliki nilai terbaik.

Siswa diberikan tindak lanjut berupa


pemberian PR.

Siswa bersama guru menutup


pelajaran dengan berdoa bersama
yang dipimpin oleh ketua kelas.

H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Alat dan Bahan
  Flashcards “sign road”
 Cards about preposition
b. Sumber Belajar

I. Penilaian
1. Prosedur tes : Proses
2. Bentuk Tes : Non Test
3. Jenis Tes : Lisan
4. Alat Tes
a. Lembar Evaluasi Speaking (Terlampir)
b. Lembar Penilaian Perilaku Berkarakter (Terlampir)
c. Lembar Penilaian Keterampilan Sosial (Terlampir)

Anda mungkin juga menyukai