Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : DEBID DWI PUTRA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856814412

Tanggal Lahir : 12 JUNI 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD PDGK4105

Kode/Nama Program Studi : 118 S1 PGSD

Kode/Nama UPBJJ : 19 BENGKULU

Hari/Tanggal UAS THE : 31 DESEMBER 2022

TANDA TANGAN PESERTA UJIAN

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DEBID DWI PUTRA


NIM : 856814412
Kode/Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD PDGK4105
Fakultas : FKIP
Program Studi : 118 S1 PGSD
UPBJJ-UT : 19 BENGKULU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
KEPAHIANG,31 DESEMBER 2022

Yang Membuat Pernyataan

DEBID DWI PUTRA


SOAL DAN JAWABAN
1. Bu Rifa mengajar di kelas 1 SDN Banjarasri. Menurutnya, kondisi kelas tersebut dirasa kurang efektif. Sebagian besar siswa
nampak tidak siap mengikuti kegiatan pembelajaran, selalu bergaduh setiap kali Bu Rifa akan memulai pembelajaran. Terkadang
ada saja siswa yang berlarian di kelas, tidak memperhatikan pada saat Bu Rifa berbicara dan masih bercanda dengan temannya,
padahal Bu Rifa sudah membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan sapa. Tidak jarang kondisi tersebut membuat
beliau depresi dan bingung. Melihat kasus tersebut, sebagai calon guru SD silakan Anda bantu Bu Rifa dalam:

a. Menentukan langkah-langkah yang efektif agar kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran berlangsung
efektif.

b. Menentukan cara yang efektif agar siswa siap untuk belajar dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran bersama Bu Rifa.
JAWABAN:
A. KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN
1. Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya
siswa tidak merasa tegang, kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai
dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan penuh percaya diri tanpa ada tekanan
yang dapat menghambat kreativitasnya.
Di samping itu, guru juga perlu mempersiapkan dan menata alat fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam
kelas, misalnya menyiapkan buku dan alat tulis yang akan digunakan siswa serta alat peraga yang akan digunakan guru.

2. Memeriksa kehadiran siswa


Kegiatan biasa dilakukan guru pada jam pertama pelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam
mengecek keadaan siswa, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir dan alasan
ketidakhadirannya. Dengan selalu mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru telah memberikan motivasi terhadap siswa,
berdisiplin dalam mengikuti pelajar, dan membiasakan diri memberitahukan ketidak kehadirannya kepada guru baik secara
langsung maupun melalui temannya secara lisan atau tertulis.

3. Menciptakan kesiapan belajar siswa


Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh kesiapan dan semangat belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan
salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru perlu membantu
mengembangkan kesiapan belajar dan menumbuhkan semangat siswa dalam belajarnya
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan semangat siswa dalam belajar yaitu :

a. Membantu atau memimpin siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar

b. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.

c. Menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.

d. Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.

e. Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat siswa.

f. Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.

4. Menciptakan suasana belajar yang demokratis


suasana belajar yang demokratis dapat dikondisikan melalui pendekatan proses belajar CBSA (Cara belajar siswa aktif). Untuk
menciptakan suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani
berpendapat atau berani mengeluarkan ide-ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performance). Kegiatan yang dilakukan
guru pada kegiatan prapembelajaran diantaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab siswa atau meminta siswa
berpendapat atau mengeluarkan gagasan.

KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN


1. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
Pada saat siswa memasuki pelajaran pikiran siswa masih terkait dengan pelajaran sebelumnya atau dengan kegiatan-kegiatan
yang dialami sebelumnya. Agar pikiran siswa terfokus pada apa yang akan dibahas dalam pembelajaran, guru perlu menyiasatinya
untuk menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasi siswa pada pelajaran yang akan dilakukan. Membagikan motivasi dan
perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap
awal pembelajaran, siswa perlu difokuskan perhatiannya pada materi yang akan dibahas. Untuk itu, guru hendaknya melakukan
kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa. Misalnya dengan menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan
menunjukkan gambar atau alat peraga.

2. memberi acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara
spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran
berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, di azaria adalah sebagai berikut.

a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang akan dipelajari
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran adalah memberitahukan tujuan untuk kemampuan
yang diharapkan dikuasai siswa setelah pembelajaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari siswa. Dengan
informasi tersebut siswa akan memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan yang dikuasai dan ruang lingkup materi
yang akan dipelajari.

b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa


di samping menyampaikan kemampuan yang diharapkan dan gambaran materi yang akan dipelajari guru juga perlu
menyampaikan para siswa tentang kegiatan belajar yang bagaimana yang harus ditempuh siswa untuk menguasai kemampuan
tersebut atau dalam mempelajari topik-topik yang akan dibahas. Dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung, siswa akan terarah usahanya untuk mencapai kemampuan atau menguasai topik-topik tersebut,
misalnya jika dalam pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan teknik/prosedur diskusi tersebut jika
yang digunakan eksperimen maka guru harus menyampaikan teknik/prosedur eksperimen atau sikap pembelajaran akan
berlangsung dengan kerja kelompok maka guru membentuk kelompok dan menyampaikan teknik atau prosedur kerja kelompok
tersebut dan begitu pula dengan strategi strategi yang lainnya.

3. Membuat kaitan
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan apabila mereka melihat kaitan atau hubungan dengan apa yang telah
dikenal atau sesuai dengan pengalaman mereka terdahulu atau sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Oleh karena itu
salah satu cara untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang akan dipelajari adalah dengan membuat
kaitan. Berpacaran di antaranya yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan

a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya


Apabila materi yang akan dibahas memiliki kaitan langsung atau menuntut penguasaan siswa terhadap materi sebelumnya maka
kaitan awal Pembelajaran dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari siswa.
Dengan menunjukkan hubungan antara apa yang telah dipelajari siswa dengan materi yang akan dipelajari, siswa akan
memperoleh gambaran yang utuh tentang materi dan siswa melihat bahwa materi yang dipelajarinya tidak berdiri sendiri tetapi
saling berkaitan

b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari


siswa akan termotivasi untuk mengikuti pelajaran apa bila mereka melihat manfaat yang akan diperoleh apabila mereka
menguasai materi tersebut. Untuk.

B. simak 7 cara belajar yang efektif dan efisien berikut:

1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman

Yang perlu Anda lakukan pertama adalah bagaimana cara membangun suasana belajar yang nyaman. Ada banyak cara untuk
membuat mood belajar itu muncul, diantara: Anda bisa belajar sambil mendengarkan musik, belajar di tempat-tempat yang
nyaman misalnya di taman atau dipinggir danau, atau diruangan ber-AC

2. Merangkum Pokok Pembelajaran

Yah, mencatat pokok-pokok pembelajaran. Kenapa? Karena jika Anda membaca 1 buku maka akan butuh waktu yang sangat lama
untuk menyelesaikan. Ambilah intisari dari pelajar tersebut. Hal ini akan membuat kemudahan mengingat dan juga mudah untuk
memahami inti dari pembelajaran tersebut

3. Belajar Bersama

Metode ini seringkali di katakan metode yg paling efektif karena dalam suasana belajar berkelompok yang cukup santai otak
menjadi lebih rileks menerima pelajaran/materi yang akan di serap. Selain itu hal-hal yang belum di ketahui akan lebih mudah di
selesaikan dengan bekerja sama. Maka sangat dianjurkan untuk belajar bersama untuk menghadapi ujian.

4. Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu

Metode ini digunakan bagi beberapa orang yang kesulitan dalam menghafal dengan cara menggunakan nama-nama yang hampir
mirip untuk mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak sangat mudah mengingatnya.

5. Belajar dengan Praktik

Belajar sambil praktek adalah hal yang sangat efektif. Yah, Cara belajar ini juga akan membuat Anda tak merasa bosan. Misalnya
pelajaran IPA seperti Botani atau Avertebrata, kita bisa belajar sambil mengamati tumbuh-tumbuhan, hewan atau apapun,
dengan itu kita bisa membuat sebuah acara belajar menjadi lebih asyik.

6. Belajar rutin tapi jangan lama

Dengan rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda pelajari. yang perlu Anda lakukan adalah
"belajar rutin" bukan "Terlalu lama belajar". Seperti belajar saat pagi 45 menit, siang 25 menit, sore 50 menit, malam 1 jam. Cara
ini sangat efetif dan pikiran juga akan tetap dalam keadaan rileks dari pada harus belajar terlalu lama.

7. Mengerti Bukan Menghafal

Yah, hal yg paling sering dilakukan oleh siswa atapun mahasiswa ketika ingin menghadapi ujian adalah menghafal. Sebenarnya
tidak salah cuman kurang efektif. Untuk lebih efektifnya adalah mengerti teorinya maka dengan sendiri akan kita ingat ketika
ujian. Kalau Anda masih dalam metode belajar dengan menghafal, sangat disarankan untuk pindah ke metode mengerti materi.

2. Bu Aryani sedang menjelaskan materi tentang "luas daerah bangun datar persegi" kepada siswa kelas 4 di SDN Sukarasa
dengan apersepsi mengingatkan kembali materi terkait konsep luas bangun datar. Beliau menjelaskan bahwa luas daerah bangun
datar adalah ukuran yang menyatakan besarnya daerah bangun datar, dengan tujuan membangun pemahaman konsep siswa
terkait materi tersebut dengan menerapkan metode tanyajawab dan demonstrasi. Ia menunjukkan bahwa luas daerah bangun
datar persegi dapat diperoleh dengan cara menunjukkan persegi satuan yang tepat menutupi daerah persegi besar, kemudian
menghitung jumlah persegi satuannya. Bu Aryani juga menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berisi
pertanyaanpertanyaan dan tabel yang harus diisi siswa untuk membuktikan luas daerah persegi dengan berbagai ukuran.
Sehingga pada akhirnya diperoleh bahwa luas daerah bangun datar persegi adalah hasil kali dua buah sisinya yang sama panjang.

Terkait dengan keterampilan bertanya yang harus dimiliki oleh Bu Aryani untuk membangun pemahaman konsep siswa dan
tentunya sebagai modal dasar dalam berinteraksi dengan siswa, agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Sebagai calon guru SD, bantu Bu Aryani merumuskan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dengan mengacu kepada
komponenkomponen keterampilan bertanya dasar!
JAWABAN:
adapun komponen komponen dalam keterampilan berrtanya dasar yaitu:
 pengungkapan pertanyaan secara jelas
 pemberian acuan
 pemusatan perhatian
 pemindahan giliran
 penyebaran giliran
 pemberian waktu berpikir
 pemberian tuntutan
 pengungkapan tuntutan
3. Fauzan adalah siswa kelas V di SDN Sukaasih. Ia termasuk ke dalam kelompok anak yang pasif, lambat dalam memahami
materi pembelajaran dan sulit berinteraksi dengan sesama siswa yang lainnya di kelas. Pada saat mengerjakan tugas yang
diberikan secara kelompok, dia cenderung menyendiri dan tidak mau bergabung dengan teman sekelompoknya. Karena cukup
lamban dalam mengerjakan tugasnya secara mandiri, seringkali Fauzan tertinggal pada saat pembelajaran. Bu Hafizah pernah
mencoba untuk mengubah pengelompokkan di kelas tersebut. Tujuannya agar Fauzan dapat bersosialisasi dan bekerjasama
dengan temannya. Namun, ternyata hal ini semakin menyulitkan Fauzan untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Ia juga
menjadi bahan olok-olok temannya. Sebagai seorang guru, Bu Hafizah menyadari permasalahan yang terjadi. Namun, karena
bukan hanya Fauzan yang mengalami kondisi tersebut, Bu Hafizah cenderung mengabaikan kondisi tersebut.

a. Berdasarkan pada kondisi tersebut, lakukan analisis permasalahan yang terjadi di kelas Bu Hafizah dan identifikasi lima
karakteristik Fauzan!

b. Bantu Bu Hafizah untuk membuat skenario pembelajaran yang dapat membantu Fauzan agar dapat mengikuti pembelajaran
secara optimal!
JAWABAN:
A.Dalam kasus siswa yang bernama Fauzan Ia cenderung siswa yang tidak aktif dalam kelas atau biasa disebut festival ini terlihat
dari perilaku siswa saat proses belajar mengajar
Partisipasi atau keterlibatan belajar dari pihak siswa sangat diperlukan untuk mencapai sebuah proses belajar yang baik. Oleh
karena itu siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran di sekolah, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Siswa harus memiliki keaktifan di sekolah, memiliki
kreativitas serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sekolah.

1. Perilaku pasif adalah perilaku yang tidak menyatakan perasaan, gagasan dan kebutuhannya dengan tepat serta mengabaikan
hak-haknya sendiri. Perilaku pasif ini biasanya bersifat emosional, tidak jujur dan tidak langsung, terhambat dan menolak diri
sendiri. Individu yang pasif akan membiarkan orang lain menentukan apa yang harus dilakukannya dan sering berakhir dengan
perasaan cemas, kecewa terhadap diri sendiri, bahkan kemungkinan akan berakhir dengan kemarahan dan perasaan tersinggung.

2.Seseorang dengan keadasan seperti ini sangat sulit untuk bisa menerima kenyataan yang ada pada dirinya, banyak hal yang
membuat individu menjadi berperilaku pasif yakni karena ia tidak mendapat kebahagiaan di rumah maupun di sekolah.

3.Hal inilah yang menjadi penghambat seorang indvidu berperilaku non asertif-pasif yang mana hakikatnya adalah bentuk
ketidakjujuran emosi, kegagalan diri, keinginan untuk mencari jalan keluar paling mudah, dan bahkan ketidak mampuan untuk
memahami diri dan memenuhi kebutuhan untuk bersikap sabar.

5 karakteristik Fauzan:
Lambat dalam menerima materi
fasif
Sulit berinteraksi sesama teman sejawat
Sulit bekerja sama saat melakukan kegiatan kelompok
Tidak percaya diri

B.Dalam kasus siswa yang bernama Fauzan kelas atau biasa disebut pasti hal ini terlihat dari perilaku siswa saat proses belajar
mengajar. Salah satu langkah untuk membuat pembelajaran yang optimal dengan permasalahan siswa dalam kasus tersebut
(Fauzan) langkah pertama mulailah membuka kelas dengan melakukan apersepsi yang menarik agar siswa semangat misalnya
bisa melakukan apersepsi dengan menyajikan lagu wajib yang berkaitan dengan materi atau bisa melakukan
Kurs agar siswa tertarik, kemudian sebagai seorang guru ada baiknya kita menyiapkan media untuk penyampaian materi media
berperan penting untuk membuat suatu kelas hidup kemudian sebagai seorangGuru berinteraksi dengan baik kepada siswa ajak
siswa berdiskusi agar materi tersampaikan dengan baik, kemudian setelah melakukan pembelajaran guru melakukan evaluasi,
berilah riwayat kepada siswa yang berhasil melakukan evaluasi dengan baik untuk memberikan semangat belajar siswa.

4. Pak Khairul adalah guru Bahasa Inggris di kelas V SDN Pangandaran. Sebagian besar siswanya setiap pulang sekolah membantu
orang tuanya untuk menjajakan oleh-oleh khas Pantai Pangandaran seperti gantungan kunci, kerajinan rumah keong, ikan asin
dan lainnya. Pada musim liburan banyak turis yang berkunjung ke Pantai Pangandaran. Namun permasalahannya sebagian besar
dari anak-anak tersebut belum mahir berbicara dalam Bahasa Inggris secara aktif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
pembelajaran di sekolah harus mendukung peningkatan keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris.

Berdasarkan ilustrasi di atas, bantu Pak Khairul membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat komponen:
identitas mata pelajaran, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, alat, media dan sumber
belajar serta penilaian agar dapat membantu siswanya untuk melakukan speaking dengan baik!

Anda mungkin juga menyukai