Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
NIM : 855858997.
UT daerah : Medan
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Melihat kasus tersebut, sebagai calon guru SD silakan Anda bantu Bu Andhina dalam menentukan
langkah-langkah yang sistematis agar kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran
berlangsung efektif.
JAWABAN:
Berdasarkan kasus Bu Andina diatas, seharusnya yang kita lakukan agar para siswa/i bisa konsentrasi
dan siap menerima pembelajaran sangat ditentukan oleh kegiatan Pra pembelajaran dan awal
pembelajaran, nah disini saya akan menguraikan poin poin yang harus di lakukan pada PRA dan AWAL
pembelajaran:
2. Bu Ami sedang menjelaskan materi tentang "keliling bangun datar persegi" kepada siswa kelas 4 di SDN
Pasirjati dengan apersepsi mengingatkan kembali materi terkait konsep keliling bangun datar. Beliau
menjelaskan bahwa keliling bangun datar adalah jumlah seluruh panjang sisi pembentuk bangun datar,
dengan tujuan membangun pemahaman konsep siswa terkait materi tersebut dengan menerapkan
metode tanya jawab dan demonstrasi. Ia menunjukkan bahwa keliling bangun datar persegi dapat
diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun datar persegi dengan menggunakan
ilustrasii seseorang yang mengelilingi kelas berbentuk persegi. Bu Ami juga menyiapkan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang berisi pertanyaanpertanyaan dan tabel yang harus diisi siswa untuk
membuktikan keliling persegi dengan berbagai ukuran. Sehingga pada akhirnya diperoleh bahwa keliling
bangun datar persegi adalah 4 kali panjang sisinya. Terkait dengan keterampilan bertanya yang harus
dimiliki oleh Bu Ami untuk membangun pemahaman konsep siswa dan tentunya sebagai modal dasar
dalam berinteraksi dengan siswa, agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Sebagai calon guru SD, bantu Bu Ami merumuskan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dengan
mengacu kepada komponen komponen keterampilan bertanya dasar pada materi keliling bangun datar
persegi!
JAWABAN :
Berdasarkan kasus di atas, ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan yang merupakan komponen
keterampilan bertanya untuk merumuskan pertanyaan terkait materi keliling bangun datar dan persegi:
Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar:
- Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
- Pemberian acuan
- Pemusatan
- Pemindahan giliran
- Penyebaran
- Pemberian waktu berpikir
- Pemberian tuntunan
Rumusan pertanyaan kepada siswa dengan mengacu kepada komponen keterampilan bertanya dasar:
a. Berapa jumlah persegi kecil yang menutupi satu sisi persegi besar?
b. Apakah jumlah persegi kecil yang menutupi setiap sisi persegi besar sama?
c. Berapa jumlah seluruh persegi kecil yang menutupi persegi besar?
d. Bagaimana cara cepat menentukan jumlah seluruh persegi kecil yang menutupi persegi besar?
3. Ismi adalah siswa kelas III di SDN Panyileukan, Bandung. Ia termasuk ke dalam kelompok anak yang
pendiam, lambat dalam memahami materi pembelajaran dan enggan berinteraksi dengan sesama siswa
yang lainnya di kelas. Pada saat mengerjakan tugas yang diberikan secara kelompok, dia cenderung
menyendiri dan tidak mau bergabung dengan teman sekelompoknya. Karena cukup lamban dalam
mengerjakan tugasnya secara mandiri, seringkali Ismi tertinggal pada saat pembelajaran. Bu Indri
pernah mencoba untuk mengubah pengelompokkan di kelas tersebut. Tujuannya agar Ismi dapat
bersosialisasi dan bekerjasama dengan temannya. Namun, ternyata hal ini semakin menyulitkan Ismi
untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Sehingga ia sering dibully oleh temannya.
Sebagai seorang guru, Bu Indri menyadari permasalahan yang terjadi. Bantu Bu Indri untuk membuat
skenario pembelajaran yang dapat membantu Ismi agar dapat mengikuti pembelajaran secara optimal
dan sukses mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan!
JAWABAN :
Permasalahan yang terjadi di kels Bu Indri adalah Bu Indri mengalami kesulitan dalam mengelola
pembelajaran di kelas. Di mana dia memiliki siswa bernama Ismi yang termasuk anak yang pasif, lambat
dalam memahami materi pembelajaran dan sulit berinteraksi dengan siswa lain di kelas.
Karakteristik Ismi:
- Sulit berinteraksi
- Pendiam
- Lamban dalam menyelesaikan tugas
- Penyendiri
- Pasif
Skenerio pembelajaran yang mungkin bisa dilakukan untuk membantu Ismi dalam proses pembelajaran
di kelas dengan melakukan variasi pengorganisasian kelompok belajar. Mengingat karakteristik Ismi
yang susah untuk berinteraksi, dengan temannya kita bisa menggunakan proses pembelajaran
kelompok kecil dengan model B, yaitu para siswa diberi dua alternatif, mereka boleh bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja sendiri. Adapun skenarionya:
- Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembelajaran secara klasikal
- Kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, namun untuk Ismi tetap menyelesaikan
tugas sesecara perorangan.
- Setelah selesai mengerjakan tugas, pembelajaran kembali dilakukan secara klasikal.
4. Pak Fahrezan adalah guru Bahasa Inggris di kelas V SDN Pangalengan. Sebagian besar siswanya
setiap pulang sekolah membantu orang tuanya untuk menjajakan oleh-oleh khas Bandung, khususnya
pangalengan seperti kue pia susu, permen susu dan produk olahan susu sapi lainnya. Pada musim
liburan banyak turis yang berkunjung ke kawasan wisata Pangalengan. Namun permasalahannya
sebagian besar dari anak-anak tersebut belum mahir berbicara dalam Bahasa Inggris secara aktif. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pembelajaran di sekolah harus mendukung peningkatan
keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris. Berdasarkan ilustrasi di atas, bantu Pak Fahrezan
membuat langkah-langkah pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti dan penutup serta materi ajarnya
dengan berpedoman pada KD berikut:
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak
tutur: mengenalkan diri, mengajak, meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak menyetujui, dan
melarang
JAWABAN:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Contoh :
I. Kegiatan Awal:
1. Pengenalan Topik:
- Pak Fahrezan dapat memulai pelajaran dengan memperkenalkan topik pembelajaran hari itu,
yaitu tindak tutur dalam Bahasa Inggris yang melibatkan permintaan dan pemberian informasi.
Menjelaskan pentingnya keterampilan berbicara dalam kehidupan sehari-hari dan saat
berinteraksi dengan wisatawan.
2. Pemanasan (Warm-up):
- Melibatkan siswa dalam kegiatan sederhana untuk meningkatkan suasana kelas dan merangsang
minat mereka terhadap topik.
Contoh: Permainan perkenalan sederhana menggunakan kalimat-kalimat singkat Bahasa Inggris.
Materi Ajar:
• Model Dialog:
• Menyajikan model dialog dalam situasi berbeda yang melibatkan tindak tutur.
• Memberikan contoh kalimat-kalimat yang sesuai untuk setiap tindak tutur.
• Vokabulari:
• Menambahkan vokabulari yang relevan dengan situasi pembelajaran.
• Misalnya, kata-kata yang berkaitan dengan permintaan, persetujuan, dan penolakan
• Materi Bacaan:
• Menyajikan bahan bacaan yang mencakup tindak tutur dalam konteks kehidupan sehari-hari di
Pangalengan.
• Mendorong siswa untuk membaca dan memahami bagaimana tindak tutur digunakan dalam konteks
nyata.
Dengan merancang pembelajaran seperti ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan
berbicara Bahasa Inggris secara aktif dan merasa lebih percaya diri ketika berinteraksi dengan
wisatawan di kawasan Pangalengan. Langkah-langkah ini mencakup aspek-aspek pembelajaran yang
holistik, dari pemanasan hingga evaluasi, sehingga setiap tahapnya mendukung pencapaian KD 2.3.