Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 (2023.2)

Nama Mahasiswa : NIENSI AUGUS SWENDI HAREFA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855858997

Tanggal Lahir : 06 Agustus 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4105/Strategi pembelajaran di SD

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD-S1

Kode/Nama UT Daerah : 12 /Medan

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 23 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NIENSI AUGUS SWENDI HAREFA

NIM : 855858997.

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4105/Strategi pembelajaran di SD

Fakultas : Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)

Program Studi : PGSD-S1

UT daerah : Medan

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Gunungsitoli, 13 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan

NIENSI AUGUS SWENDI HAREFA


1. Bu Andhina mengajar di kelas 2 SDN Merdeka. Sebagian besar siswa nampak tidak siap mengikuti
kegiatan pembelajaran, selalu gaduh setiap kali Beliau akan memulai pembelajaran. Terkadang ada saja
siswa yang berlarian di kelas, tidak memperhatikan pada saat Beliau berbicara dan masih bercanda
dengan temannya, padahal Beliau sudah membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
sapa. Tidak jarang kondisi tersebut membuat Beliau marah dan bingung. Berdasarkan ilustrasi tersebut,
terlihat bahwa kondisi kelas tersebut kurang efektif dan tidak kondusif.

Melihat kasus tersebut, sebagai calon guru SD silakan Anda bantu Bu Andhina dalam menentukan
langkah-langkah yang sistematis agar kegiatan pra pembelajaran dan kegiatan awal pembelajaran
berlangsung efektif.

JAWABAN:
Berdasarkan kasus Bu Andina diatas, seharusnya yang kita lakukan agar para siswa/i bisa konsentrasi
dan siap menerima pembelajaran sangat ditentukan oleh kegiatan Pra pembelajaran dan awal
pembelajaran, nah disini saya akan menguraikan poin poin yang harus di lakukan pada PRA dan AWAL
pembelajaran:

A. KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN


Kegiatan pra pembelajaran ini biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan
kompetensi atau mater yang akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran. Upaya yang harus kita
lakkan pada tahap ini adalah:
- Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik, guru harus memperlihakan sikap yang
mmenyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku ataupun takut. Kemudian guru juga
perlu mempersiapkan dan menata alat-fasilitas kelas, misalnya buku dan alat tulis serta alat
peraga yang diperlukan. Paling penting, memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa
sebelum pelajaran dimulai, hal itu bisa membuat para siswa lebih tenang dan kondusif.
- Memeriksa kehadiran siswa, dengan selalu mengecek kehadiran, secara tidak langsung guru
telah memberikan motivasi terhdap siswa, berdidiplin dalam mengikuti pelajaran dan
membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya kepada guru baik secara langsung
maupun melalui temannya.
- Menciptakan kesiapan belajar siswa, nah kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan salah
satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Beberapa
hal yang bisa kita lakukan yaitu, membimbing siswa mempersiapkan fasilitas belajar mereka,
menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar, mengontrol seluruh
aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran, menggunakan berbagai media
pembelajaran yang sesuai dengan materi agar siswa tidak jenuh dengan teori, mengembangkan
kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
- Menciptakan suasana belajar yang demokratis, dapat dikondisikan melalui pendekatan
proses belajar CBSA (cara belajar siswa aktif). Untuk menciptakan suasana belajar yang
demokratis guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani
berpendapat dan berani memperlihatkan unjuk kerja. Guru bisa mengajukan berbagai
pertanyaan untuk dijawab siswa atau memintta siswa mengeluarkan gagasan, guru harus selalu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kreativitas.

B. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN


Kegiatan awal dilaksanakan untuk menyiapkan mentl, membangkitkan motivasi dan perhatian siswa
dalam mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas atau
kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dengan
materi yang akan dilaksanakan.yang harus kita lakukan:
- Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa, kita perlu menimbulkan motivasi siswa dan
memfokuskan perhatian siswa pada materi yang akan di bahas.
- Memberi acuan, memberikan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi
yang akan di pelajari dan menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan di tempuh siswa.
- Membuat kaitan, siswa akan tertarik terhadp pelajaran yang diberikan apabila mereka meihat
kaitan atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan pengalama atau minat
mereka, diantaranya: mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya, menunukkan manfaat materi yang dipelajari, meminta siswa mengemukakan
pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
- Melaksanakan tes awal, pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh
manamateri atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikusasai oleh siswa.

2. Bu Ami sedang menjelaskan materi tentang "keliling bangun datar persegi" kepada siswa kelas 4 di SDN
Pasirjati dengan apersepsi mengingatkan kembali materi terkait konsep keliling bangun datar. Beliau
menjelaskan bahwa keliling bangun datar adalah jumlah seluruh panjang sisi pembentuk bangun datar,
dengan tujuan membangun pemahaman konsep siswa terkait materi tersebut dengan menerapkan
metode tanya jawab dan demonstrasi. Ia menunjukkan bahwa keliling bangun datar persegi dapat
diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun datar persegi dengan menggunakan
ilustrasii seseorang yang mengelilingi kelas berbentuk persegi. Bu Ami juga menyiapkan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang berisi pertanyaanpertanyaan dan tabel yang harus diisi siswa untuk
membuktikan keliling persegi dengan berbagai ukuran. Sehingga pada akhirnya diperoleh bahwa keliling
bangun datar persegi adalah 4 kali panjang sisinya. Terkait dengan keterampilan bertanya yang harus
dimiliki oleh Bu Ami untuk membangun pemahaman konsep siswa dan tentunya sebagai modal dasar
dalam berinteraksi dengan siswa, agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Sebagai calon guru SD, bantu Bu Ami merumuskan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dengan
mengacu kepada komponen komponen keterampilan bertanya dasar pada materi keliling bangun datar
persegi!

JAWABAN :
Berdasarkan kasus di atas, ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan yang merupakan komponen
keterampilan bertanya untuk merumuskan pertanyaan terkait materi keliling bangun datar dan persegi:
Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar:
- Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
- Pemberian acuan
- Pemusatan
- Pemindahan giliran
- Penyebaran
- Pemberian waktu berpikir
- Pemberian tuntunan
Rumusan pertanyaan kepada siswa dengan mengacu kepada komponen keterampilan bertanya dasar:
a. Berapa jumlah persegi kecil yang menutupi satu sisi persegi besar?
b. Apakah jumlah persegi kecil yang menutupi setiap sisi persegi besar sama?
c. Berapa jumlah seluruh persegi kecil yang menutupi persegi besar?
d. Bagaimana cara cepat menentukan jumlah seluruh persegi kecil yang menutupi persegi besar?

3. Ismi adalah siswa kelas III di SDN Panyileukan, Bandung. Ia termasuk ke dalam kelompok anak yang
pendiam, lambat dalam memahami materi pembelajaran dan enggan berinteraksi dengan sesama siswa
yang lainnya di kelas. Pada saat mengerjakan tugas yang diberikan secara kelompok, dia cenderung
menyendiri dan tidak mau bergabung dengan teman sekelompoknya. Karena cukup lamban dalam
mengerjakan tugasnya secara mandiri, seringkali Ismi tertinggal pada saat pembelajaran. Bu Indri
pernah mencoba untuk mengubah pengelompokkan di kelas tersebut. Tujuannya agar Ismi dapat
bersosialisasi dan bekerjasama dengan temannya. Namun, ternyata hal ini semakin menyulitkan Ismi
untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Sehingga ia sering dibully oleh temannya.

Sebagai seorang guru, Bu Indri menyadari permasalahan yang terjadi. Bantu Bu Indri untuk membuat
skenario pembelajaran yang dapat membantu Ismi agar dapat mengikuti pembelajaran secara optimal
dan sukses mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan!

JAWABAN :
Permasalahan yang terjadi di kels Bu Indri adalah Bu Indri mengalami kesulitan dalam mengelola
pembelajaran di kelas. Di mana dia memiliki siswa bernama Ismi yang termasuk anak yang pasif, lambat
dalam memahami materi pembelajaran dan sulit berinteraksi dengan siswa lain di kelas.
Karakteristik Ismi:
- Sulit berinteraksi
- Pendiam
- Lamban dalam menyelesaikan tugas
- Penyendiri
- Pasif
Skenerio pembelajaran yang mungkin bisa dilakukan untuk membantu Ismi dalam proses pembelajaran
di kelas dengan melakukan variasi pengorganisasian kelompok belajar. Mengingat karakteristik Ismi
yang susah untuk berinteraksi, dengan temannya kita bisa menggunakan proses pembelajaran
kelompok kecil dengan model B, yaitu para siswa diberi dua alternatif, mereka boleh bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja sendiri. Adapun skenarionya:
- Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembelajaran secara klasikal
- Kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, namun untuk Ismi tetap menyelesaikan
tugas sesecara perorangan.
- Setelah selesai mengerjakan tugas, pembelajaran kembali dilakukan secara klasikal.

4. Pak Fahrezan adalah guru Bahasa Inggris di kelas V SDN Pangalengan. Sebagian besar siswanya
setiap pulang sekolah membantu orang tuanya untuk menjajakan oleh-oleh khas Bandung, khususnya
pangalengan seperti kue pia susu, permen susu dan produk olahan susu sapi lainnya. Pada musim
liburan banyak turis yang berkunjung ke kawasan wisata Pangalengan. Namun permasalahannya
sebagian besar dari anak-anak tersebut belum mahir berbicara dalam Bahasa Inggris secara aktif. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pembelajaran di sekolah harus mendukung peningkatan
keterampilan berbicara dalam Bahasa Inggris. Berdasarkan ilustrasi di atas, bantu Pak Fahrezan
membuat langkah-langkah pembelajaran mulai dari kegiatan awal, inti dan penutup serta materi ajarnya
dengan berpedoman pada KD berikut:

2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak
tutur: mengenalkan diri, mengajak, meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak menyetujui, dan
melarang

JAWABAN:

Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal: Membangkitkan Minat dan Keterlibatan Siswa


a. Pengenalan Tema:
- Memperkenalkan tema pembelajaran dengan menyoroti pentingnya berbicara dalam Bahasa
Inggris untuk mendukung usaha menjual oleh-oleh khas Bandung.
- Menyajikan gambar atau contoh produk oleh-oleh untuk menarik perhatian siswa.
b. Kuis Ringan:
- Mengadakan kuis singkat dengan pertanyaan sederhana seputar oleh-oleh khas Bandung untuk
mengukur pengetahuan awal siswa.
- Memastikan suasana kelas menjadi santai dan menyenangkan.
c. Aktivitas Pendahuluan:
- Menyelenggarakan permainan atau aktivitas kreatif yang melibatkan siswa secara aktif, seperti
permainan peran memainkan pedagang oleh-oleh.

2. Kegiatan Inti: Membangun Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Inggris


a. Simulasi Percakapan:
- Memulai dengan simulasi percakapan sederhana seputar penjualan oleh-oleh khas Bandung.
- Menggunakan peran berbeda, seperti pembeli dan penjual, untuk mempraktikkan tindak tutur
yang melibatkan meminta, memberi informasi, dan mengajak
b. Permainan Peran:
- Mengorganisir permainan peran berbasis situasi nyata, di mana siswa dapat berlatih berbicara
dalam Bahasa Inggris dalam konteks penjualan oleh-oleh.
- Memberikan umpan balik positif dan konstruktif untuk meningkatkan percakapan siswa.
c. Diskusi Kelompok:
- Membagi siswa menjadi kelompok kecil dan memberikan topik terkait oleh-oleh khas Bandung
untuk didiskusikan dalam Bahasa Inggris.
- Mendorong siswa untuk berbicara aktif dan saling berbagi ide.

3. Kegiatan Penutup: Menyimpulkan dan Mengevaluasi


a. Refleksi Bersama:
- Melibatkan siswa dalam sesi refleksi bersama, di mana mereka dapat berbagi pengalaman dan
kendala dalam berbicara Bahasa Inggris.
- Mendorong siswa untuk menyampaikan perasaan dan pengamatan mereka.
b. Evaluasi Keterampilan Berbicara:
- Menggunakan rubrik penilaian untuk mengevaluasi kemajuan siswa dalam keterampilan
berbicara, termasuk penguasaan tindak tutur yang melibatkan meminta, memberi informasi, dan
mengajak.
c. Tugas Rumah:
- Menugaskan tugas rumah yang melibatkan siswa dalam membuat presentasi singkat tentang
produk oleh-oleh khas Bandung dalam Bahasa Inggris.
- Memberikan umpan balik tertulis untuk setiap presentasi.

Materi Ajar dengan Berpedoman pada KD 2.3


a. Pengenalan Tindak Tutur:
- Memberikan pemahaman mendalam tentang tindak tutur, seperti mengenalkan diri, mengajak,
meminta izin, memberi izin, menyetujui, tidak menyetujui, dan melarang.
b. Contoh Percakapan:
- Menyajikan contoh-contoh percakapan dalam Bahasa Inggris yang melibatkan tindak tutur yang
relevan dengan aktivitas penjualan oleh-oleh.
- Menjelaskan situasi dan konteks penggunaan masing-masing tindak tutur.
c. Latihan Berulang:
- Memberikan latihan berulang untuk setiap jenis tindak tutur, memastikan bahwa siswa memiliki
pemahaman yang mendalam dan dapat mengaplikasikannya dalam konteks sehari-hari.
d. Penggunaan Media Pembelajaran
- Memanfaatkan media pembelajaran, seperti video atau rekaman audio, untuk memberikan model
percakapan yang benar dalam Bahasa Inggris.
- Menggunakan gambar atau video tentang tempat wisata Pangalengan untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang konteks percakapan.

Contoh :

I. Kegiatan Awal:
1. Pengenalan Topik:
- Pak Fahrezan dapat memulai pelajaran dengan memperkenalkan topik pembelajaran hari itu,
yaitu tindak tutur dalam Bahasa Inggris yang melibatkan permintaan dan pemberian informasi.
Menjelaskan pentingnya keterampilan berbicara dalam kehidupan sehari-hari dan saat
berinteraksi dengan wisatawan.
2. Pemanasan (Warm-up):
- Melibatkan siswa dalam kegiatan sederhana untuk meningkatkan suasana kelas dan merangsang
minat mereka terhadap topik.
Contoh: Permainan perkenalan sederhana menggunakan kalimat-kalimat singkat Bahasa Inggris.

II. Kegiatan Inti:


1. Pembahasan Materi:
- Memperkenalkan konsep tindak tutur yang melibatkan permintaan dan pemberian informasi.
- Menyajikan contoh-contoh situasi sehari-hari di mana siswa perlu menggunakan keterampilan
tersebut.
3. Latihan Kelompok:
- Menyusun skenario atau situasi bermain peran yang memerlukan penggunaan tindak tutur yang
telah dipelajari.
3. Permainan Edukatif:
- Menggunakan permainan yang melibatkan interaksi antar siswa.
- Contoh: Permainan papan dengan kartu tanya jawab tentang tindak tutur. 4. Diskusi Kelas:
- Membahas pengalaman siswa selama latihan kelompok.
- Memberikan umpan balik konstruktif dan memperbaiki kesalahan umum.

III. Kegiatan Penutup:


1. Refleksi:
- Meminta siswa untuk merenung tentang pembelajaran hari itu.
- Pertanyaan reflektif seperti "Apa yang paling menarik bagi kalian hari ini?" atau "Apa yang bisa
kalian aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?"
2. Evaluasi:
- Melibatkan tes singkat atau tugas yang mengukur pemahaman siswa terhadap tindak tutur yang
telah dipelajari.
- Menggunakan berbagai bentuk evaluasi, seperti pertanyaan tertulis atau permainan kuis.
3. Tugas Rumah:
- Memberikan tugas rumah yang relevan dengan materi pembelajaran.
- Contoh: Menulis dialog berdasarkan skenario tertentu yang melibatkan tindak tutur.
4. Umpan Balik Individu:
- Memberikan umpan balik individu kepada siswa untuk membantu mereka memahami kelebihan
dan kelemahan mereka.
- Mendorong siswa untuk terus berlatih di luar jam pelajaran.

Materi Ajar:
• Model Dialog:
• Menyajikan model dialog dalam situasi berbeda yang melibatkan tindak tutur.
• Memberikan contoh kalimat-kalimat yang sesuai untuk setiap tindak tutur.
• Vokabulari:
• Menambahkan vokabulari yang relevan dengan situasi pembelajaran.
• Misalnya, kata-kata yang berkaitan dengan permintaan, persetujuan, dan penolakan
• Materi Bacaan:
• Menyajikan bahan bacaan yang mencakup tindak tutur dalam konteks kehidupan sehari-hari di
Pangalengan.
• Mendorong siswa untuk membaca dan memahami bagaimana tindak tutur digunakan dalam konteks
nyata.

Dengan merancang pembelajaran seperti ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan
berbicara Bahasa Inggris secara aktif dan merasa lebih percaya diri ketika berinteraksi dengan
wisatawan di kawasan Pangalengan. Langkah-langkah ini mencakup aspek-aspek pembelajaran yang
holistik, dari pemanasan hingga evaluasi, sehingga setiap tahapnya mendukung pencapaian KD 2.3.

Anda mungkin juga menyukai