Anda di halaman 1dari 14

A

S
S
E
S
M
E
ASSESMEN ALTERNATIVE, ASSESMEN
N
T AUTENTIK, & ASSESMEN KINERJA
P
E
M
B
Kelompok III :
E • Sri Astika Adeningsih (433419022)
L • Devi Hermalasari (433419019)
A
• Andini Nugraeni
J
A • Tasya Billa (433419014)
R
A
N
Program Studi : Pendidikan IPA
Jurusan : Fisika
I
P
A
Assesmen Alternatif

1. Pengertian
Asesmen alternatif merupakan alternatif
pengukuran atau evaluasi hasil belajar
siswa yang menggunakan standar
penilaian tertentu (Rumate, 2008).
Menurut Dahlan, penilaian alternatif
merupakan penilaian yang mengukur Tujuan dari asesmen alternatif:
kemampuan relatif siswa dalam mencapai 1) Merupakan upaya memperbaiki dan
tujuan proses pembelajaran.
melengkapi tes baku.
2) Sebagai pelengkap tes obyektif buatan guru
atau tes baku.
3) Untuk menghilangkan kelemahan dari tes.
Assesmen Alternatif

Kelemahan asesmen alternatif :


Kelebihan dari asesmen alternatif :
1) Sangat menuntut waktu dan usaha.
1) Siswa dapat mendemonstrasikan suatu proses.
2) Pertimbangan dan scoring yang bersifat
2) Proses yang didemonstrasikan dapat
subjektif.
diobservasi langsung .
3) Membebani mempunyai reliabilitas rendah
3) Menilai outcomes pembelajaran dan
keterampilan-keterampilan kompleks.
4) Memberi motivasi yang besar bagi siswa.
5) Mendorong aplikasi pembelajatan pada situasi
kehidupan yang nyata.
CONTOH ASSESMENT ALTERNATIF

Beberapa contoh asesmen alternatif yang dapat dilakukan dalam pembelajaran


antara lain:
1. Penulisan essay,
2. Ujian praktek, penilaian makalah,
3. Kuesioner, inventori,
4. Daftar cek,
5. Penilaian sebaya (peer assessment),
6. Penilaian diri (self assessment),
7. Observasi kinerja,
8. Penilaian diskusi dan wawancara.

it le. P52
Book T
ASSESMENT AUTENTIK
1. Pengertian
Penilaian autentik (authentic Format penilaian ini
assesment) adalah suatu proses
dapat berupa:
pengumpulan, pelaporan dan
penggunaan informasi tentang hasil a) Tes yang menghadirkan benda atau
belajar siswa dengan menerapkan kejadian asli ke hadapan siswa
prinsip-prinsip penilaian,
(hands-on penilaian).
pelaksanaan berkelanjutan, bukti-
bukti autentik, akurat, dan b) Tugas (tugas ketrampilan, tugas
konsisten sebagai akuntabilitas investigasi sederhana dan tugas
publik.
investigasi terintegrasi),

c) Format rekaman kegiatan belajar


siswa (misalnya:, interview, daftar
cek, dsb.
ASSESMENT AUTENTIK
Beberapa bentuk dalam penilaian
autentik : Contoh asesmen proyek

1. Penilaian Kinerja: Penilaian


unjuk kerja merupakan penilaian
yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu.

2. Penilaian Proyek : Penilaian


proyek merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta
didik menurut periode waktu
tertentu.
ASSESMENT AUTENTIK
3. Penilaian Portofolio
penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara
individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.

Aspek yang harus diperhatikan dalam


mengembangkan instrumen penilaian
portofolio, yaitu:
a) Usaha yang sengaja dilakukan,
terencana dan memiliki tujuan;
b) Dokumen (produk) sebagai bukti;
c) Tingkat perkembangan;
d) Kemampuan menilai diri/refleksi;
e) Dilakukan pada rentang waktu
tertentu.
ASSESMENT AUTENTIK

4. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis atas hasil 5. Penilaian Sikap
pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang
tertulis berbentuk uraian atau esai proses berpikir ranah sikap, yaitu menerima atau
menuntut peserta didik mampu memerhatikan, merespon atau menanggapi,
mengingat, memahami, menilai atau menghargai, mengorganisasi atau
mengorganisasikan, menerapkan, mengelola, dan berkarakter.
menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas sikap yang perlu dinilai dalam proses
materi yang sudah dipelajari. pembelajaran adalah:
Tes tertulis berbentuk esai menuntut dua
jenis pola jawaban, 1. Sikap terhadap mata pelajaran.
1. Jawaban terbuka (extended- 2. Sikap terhadap guru atau pengajar.
response)
2. Jawaban terbatas (restricted- 3. Sikap terhadap proses pembelajaran.
response).
ASSESMENT
Membedakan AUTENTIK
Bentuk-bentuk Evaluasi

6. Penilaian produk

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistic atau analitik.


Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk.

Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,


biasanya dilakukan terhadap semua criteria yang
terdapat pada semua tahap proses pengembangan
Kunandar.
ASSESMENT KINERJA
Penilaian kinerja (Performance assesment) merupakan penilaian terhadap kemampuan
dan sikap siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Menurut Arend (2007)
performance assesment menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka dapat mengerjakan
tugas tertentu, seperti menulis esai, melakukan eksperimen, menginterprestasi solusi untuk
suatu masalah, memainkan sebuah lagu, atau menggambar sesuatu.

Asesmen kinerja merupakan salah satu bentuk


asesmen alternatif yang selalu mengajak siswa
untuk berpikir secara lebih luas dan mendalam
mengenai suatu kasus. Menurut Zainul (2001),
asesmen kinerja adalah asesmen yang
mengharuskan peserta didik mempertunjukkan
kinerja bukan menjawab atau memilih jawaban
dari alternative jawaban yang telah disediakan.
ASSESMENT KINERJA
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk membuat penilaian kinerja antara lain:

1. Mengidentifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang


mempengaruhi hasil belajar (output) yang terbaik.

2. Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk


menyelesaikan dan menghasilkan output yang terbaik.

3. Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur.

4. Mendefinisikan dengan jelas kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur


berdasarkan kemampuan siswa yang dapat diamati.

5. Mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang


dapat diamati.
ASSESMENT KINERJA

Indikator Kinerja

Indikator kinerja digunakan dalam mengukur penguasaan prosedur dan langkah


dalam suatu proses/membuat produk. Dalam mengukur indikator kinerja dari
proses pembelajaran dibutuhkan sebuah rubrik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan indikator kinerja yaitu:


1. Menyesuaikan dengan kinerja atau performance yang harus ditampilkan
2. Menyesuaikan dengan teknik penilaian yang dipilih

3. Menyusun rubrik atau pedoman penskoran.


DAFTAR PUSTAKA
Arend, Richard I. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya
Arifin, Z. 2012. Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Budi Mulia 2 Yogyakarta. Disertasi.Tidak
dipublikasikan. Yogyakarta: UIN Yogyakarta
Mahmudah, S.2000. Penerapan Penilaian Kinerja Siswa (performance Assessment)
pada Pembelajaran Sub Konsep Jaringan Hewan. Bandung: UPI
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. (Onine), (pgsd.uad.ac.id/wp.../lampiran-
permendikbud-no-104-tahun-2014.pd,), diakses 03 November 2021
Stiggin, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Mac Millan
College Publishing Company.
Zainul, Mulyana, & Ellyn. 2003. Tes Dan Asessmen di SD. Jakarta: UT
Sekian &
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai