Anda di halaman 1dari 11

PEMBELAJARAN

BERBASIS NEUROSAINS

Dosen pengampu :
Dr. Frida Maryati Jusuf M. Pd

Oleh :
Kelompok 1:
Athir M. Modeong (433419018)
Devi Hermalasari (433419019)
Laila Magfirah Mahmud (433419003)
Sri Amelia Ahmad (433419016)
Muhamad Rajes Tolas (433419013)
Pengertian Neurosains

Secara etimologi adalah ilmu yang


Neurosains
khusus mempelajari neuron (sel
saraf

Secara terminologi merupakan bidang


ilmu yang mengkhususkan pada studi
saintifik terhadap sistem syaraf,
utamanya otak

Neurosains disebut dengan ilmu otak, karena


mempelajari seluruh proses berpikir, sedangkan
 proses berpikir itu sendiri terkait ilmu
Tujuan pembelajaran pengetahuan, perilaku, attitude yang sangat luas
Neurosains berkaitan dengan cangkupannya.
dasar perilaku manusia
Kapasitas Otak Manusia

Berdasarkan penelitian ilmuwan dari Institut Salk


Berdasarkan penelitian ilmuwan dari Institut Salk
(La Jolla, California, USA): manusia memiliki
(La Jolla, California, USA): manusia memiliki
kapasitas penyimpanan data (memori) pada otak
kapasitas penyimpanan data (memori) pada otak
setidaknya sebanyak satu petabyte. Satu petabyte
setidaknya sebanyak satu petabyte. Satu petabyte
(1 PB) kira-kira sebanding dengan 1000 TB atau
(1 PB) kira-kira sebanding dengan 1000 TB atau
satu juta gigabyte (1.000.000 GB)
satu juta gigabyte (1.000.000 GB)

Otak merupakan komponen fisik dan fungsional


Otak merupakan komponen fisik dan fungsional
yang mendasari proses belajar. Pengetahuan
yang mendasari proses belajar. Pengetahuan
tentang otak tidak saja penting dalam proses
tentang otak tidak saja penting dalam proses
pembelajaran tetapi keseluruhan dalam proses
pembelajaran tetapi keseluruhan dalam proses
pendidikan.
pendidikan.
Fungsi Bagian Otak Manusia

tugas utama dari neurosains


tugas utama dari neurosains
adalah menjelaskan perilaku
adalah menjelaskan perilaku
manusia dari sudut pandang otak manusia terdiri dari tiga bagian penting yaitu otak
manusia dari sudut pandang otak manusia terdiri dari tiga bagian penting yaitu otak
aktivitas yang terjadi di dalam besar, otak tengah, dan otak kecil dengan masing – masing
aktivitas yang terjadi di dalam besar, otak tengah, dan otak kecil dengan masing – masing
otaknya. memiliki fungsi yang khas dan unik. Otak besar berfungsi
otaknya. memiliki fungsi yang khas dan unik. Otak besar berfungsi
untuk berbahasa, berpikir, belajar, memecahkan masalah,
untuk berbahasa, berpikir, belajar, memecahkan masalah,
merencanakan dan menciptakan. Otak tengah berfungsi
merencanakan dan menciptakan. Otak tengah berfungsi
untuk interaksi sosial, emosional, dan ingatan jangka
untuk interaksi sosial, emosional, dan ingatan jangka
panjang. Otak kecil berfungsi untuk bereaksi, naluriah,
panjang. Otak kecil berfungsi untuk bereaksi, naluriah,
mengulang, mempertahankan diri, dan ritualis..
mengulang, mempertahankan diri, dan ritualis..
CARA OTAK
BELAJAR

Otak merupakan anugerah dari Maha Kuasa yang terdiri dari


otak kiri dan otak kanan. Keseimbangan otak kiri dan otak
kanan berpengaruh pada kualitas pemikiran atau kecerdasan
seeseorang.
CARA OTAK
BELAJAR
CARA OTAK
BELAJAR
Gaya Kemampuan otak
Gaya Belajar
Belajar
adalah suatu cara Kemampuan otak yang dimaksud adalah
dalam menerima, mengolah, menyimpan informasi. Adapun kemampuan
mengingat dan menerapkan menyimpan informasi ini ada tiga jenis
informasi dengan mudah memori : memori sensoris, memori jangka
panjang, dan memori jangka pendek
Prinsip-prinsip pembelajaran
Neurosains
penyerapan informasi paling baik dilakukan di Pembelajaran akan membantu otak untuk
pagi hari, sedangkan waktu terbaik untuk tetap mempertahankan perhatiannya jika
pengulangan, pengolahan dan refleksi informasi peserta didik setiap sembilan puluh menit
paling baik dilakukan di waktu sore hari diberi kesempatan untuk melakukan gerakan
peregangan otot atau relaksasi tubuh dengan
tenang sekitar sepuluh menit; 
pembelajaran sebaiknya menggunakan
bentuk aktivitas yang bervariasi dan setiap
Pembelajaran akan mencapai hasil
anak diberikan kesempatan memilih bentuk
terbaik apabila difokuskan pada
aktivitas tersebut sesuai siklus bio-kognitif
pembahasan materi, dipecah, dan
dan gaya belajar mereka; 
difokuskan kembali pada
pembahasan materi; 

Pembelajaran akan lebih optimal Tingkatkan kondisi emosional positif


apabila mampu mengembangkan peserta didik dengan kegiatan-kegiatan
belahan otak kanan dan kiri secara yang menyenangkan, permainan, humor,
seimbang dan perhatian personal. 
Prinsip-prinsip pembelajaran
Neurosains
Proses pembelajaran agar optimal perlu
Setiap otak, secara simultan mengamati memperhatikan beberapa faktor lingkungan
dan membangun suatu informasi mulai seperti suhu ruangan, pilihan warna kelas,
dari bagian-bagian terkecil, hingga desain warna tampilan media, pengaturan
keseluruhan bagian. ruang kelas, pencahayaan, tanaman, musik,
aroma, ketersediaan air minum, dan media
pembelajaran

Pada saat belajar, otak melibatkan     Otak mengerti dan mengingat
perhatian yang fokus dan persepsi dengan sangat baik saat
yang meluas. fakta/kenyataan ditanamkan pada
sistem memory spatial.

Proses pembelajaran akan lebih optimal


jika peserta didik memperoleh asupan
Setiap otak itu unik. Hal ini dapat
gizi dan nutrisi yang cukup, sehingga
dilihat dari gaya belajar dan cara
anak memiliki hemoglobin dalam darah
menyimpan informasi dalam otak
(HB) yang tinggi
Tahap Pra- Pemaparan Tahap Selebrasi dan
Tahap Pra- Pemaparan Tahap Selebrasi dan
Integrasi
Integrasi

Tahap-tahap
Tahap-tahap
pembelajaran Tahap Verifikasi dan
Tahap Persiapan pembelajaran Tahap Verifikasi dan
Tahap Persiapan Neurosains Pengecekan Keyakinan
Neurosains Pengecekan Keyakinan

Tahap Inisiasi dan


Tahap Inisiasi dan
Akuisisi Tahap Inkubasi dan
Akuisisi Tahap Inkubasi dan
Memasukkan Memori
Memasukkan Memori

Tahap Elaborasi
Tahap Elaborasi
Daftar Pustaka
Dryden, Gordon. 2003. Revolusi cara belajar: The learning revolution bagian 1. Bandung: Kaifa

Erudio. 2013. Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa Dalam Kegiatan Pembelaran Di Kelas.
Jurnal Inovasi Pendidikan. Vol 2 (8-20)

Husamah. 2018. Belajar dan  Pembelajaran. Malang: UMM Press

Jensen, Eric. 2008. Brain Based Learning. Yogyakarta: PT Pustaka Belajar.

Nadwa. 2018. Revolusi Gaya Belajar Untuk Fungsi Otak. Jurnal Pendidikan Islam. Vol.8 (2)

Anda mungkin juga menyukai