Dosen Pengampu: Dr. dr. Ketut Indra Purnomo, S. Ked., M.Pd
Disusun oleh: Ni Putu Manik Erlin Cahyani (2329171014)
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2023/2024 SOAL: 1. Apa yang anda ketauhi tentang neuron, jelaskan! 2. Apa yang anda ketahui tentang memory and learning, jelaskan! 3. Jelaskan peran pendidikan anak usia dini dalam perkembangan otak! Jawaban: 1. Neuron adalah sel saraf yang mengantarkan dan memproses informasi, serta menjalankan fungsi system saraf seperti mengingat, berpikir, dan mengontrol semuanya. Neuron juga merupakan unit fungsional dasar system saraf. Struktur dari neuron yaitu, sebagai berikut: ➢ Badan Sel (Soma/Perikarryon), ialah sitoplasma yang mengelilingi inti sel (nucleus) dari sel saraf di dalamnya terdapat sitoskeleton (neurofilamen, neurotubulus, neurofibril) dan organel-organel sel (mitokondria, ribosom, reticulum, endoplasma, dll). Nukleus adalah system saraf pusat dan ganglion adalah system saraf perifer. ➢ Dendrit, yaitu bagian penerima input neuron, berukuran pendek dan bercabang- cabang. ➢ Akson, yaitu bagian yang menyampaikan implus (pontensial aksi) ke neuron lain, otot dan kelenjar. Berukuran Panjang dan berbentuk silinder tipis. Akson kolateral adalah sepanjang akson terdapat percabangan. Telodendrian adalah ujung akson terdapat cabang. Sinap merupakan tempat bertemunya satu neuron dengan neuron lain. Sel presinap yang mengirim pesan dan sel pascasinap yang menerima pesan. Neurotransmitter adalah pengantar pesan Jenis neuron berdasarkan fungsinya: ➢ Neuron motorik (eferen): membawa implus dari SSP ke efektor seperti otot dan kelenjar. ➢ Neuron Sensorik (aferen): membawa implus dari reseptor ke SSP ➢ Interneuron: berada diantara neuron sensorik dan motoric menganalisi dan mengkoordinasikan keluaran motoric. 2. Memory ialah daya ingat yang berfungsi dalam menerima, menyimpan dan mereproduksikan informasi dan kesan. Memory menurut sifat dibagi menjadi dua yaitu, memory yang bersifat deklaratif dan bersifat procedural ditangani oleh bagian otak yang berbeda. ➢ Memory yang bersifat deklaratif adalah sesuatu yang bersifat mengulang kembali hal-hal yang tidak terkait dengan situasi pengetahuan itu diberikan. Contohnya, ketika seseorang ingin menceritakan masa lalunya kepada orang lain, maka yang dilakukannya adalah secara sadar memanggil kembali informasi-informasi masa lalu di dalam ingatannya. ‘ ➢ Memory yang bersifat procedural adalah memory terkait dengan gerakan motoric dan juga terkait dengan tahapan-tahapan pekerjaan yang terintegrasikan. Contohnya seperti menjahit dan mengemudi. Pembentukan memory ada dua yaitu memory jangka panjang dan jangka pendek. ➢ Memory jangka panjang merupakan suatu tipe memori yang relatif tetap dan tidak terbatas. Memori jangka panjang bertambah seiring bertambahnya usia selama masa pertengahan dan akhir kanak-kanak. ➢ Memory jangka pendek merupakan memory ini menahan data memori selama beberapa detik dan terkadang juga bisa sampai beberapa menit. Tahapan-tahapan daya ingat atau memory, yaitu ada 3: ➢ Memasukan pesan dalam ingatan (encoding). Mengacu pada cara individu mentransformasikan input fisik indrawi menjadi sejenis representasi mental dalam memori. ➢ Penyimpanan ingatan (storage). Mengacu pada cara individu menahan informasi yang sudah disimpan dalam memori. ➢ Mengingat kembali (retrieval). Mengacu pada bagaiman individu memperoleh akses menuju informasi yang sudah disimpan dalam memori. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan terlepas dari proses belajar. Belajar terjadi tidak saja pada saat kita sedang berusaha menguasai suatu keterampilan atau pelajaran tertentu, tetapi juga dalam perkembangan emosi, interaksi social, dan bahkan perkembangan kepribadian. Kita belajar apa yang harus dicintai, ditakuti, bagaimana bertingkah laku sopan, bersahabat/akrab, dsb. Misalnya saja anak belajar mempersepsi dunia, mengidentifikasi jenis kelamin, dan mengontrol tingkah laku sesuai standar orang dewasa. Pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil latihan. Oleh karenanya perubahan tingkah laku yang disebabkan karena kematangan (bukan latihan) atau kondisi temporer organism (seperti rasa lelah atau di bawah pengaruh obat) tidak termasuk belajar. Dapat di simpulkan, Learning adalah proses yang mana kita memperoleh pengetahuan, sedangkan memory adalah hasil yang kita dapat pengetahuan sepanjang waktu. Jadi dalam learning melibatkan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh tersebut akan disimpan diotak yang berupa memori. Jadi memori itu adalah “outcome” daripada Learning. Tidak mungkin kita menganggap itu suatu” learning” tanpa memory. Demikian sebaliknya memory tidak ada tanpa learning. 3. Peran pendidikan anak usia dini dalam perkembangan otak anak itu sangat penting. Otak adalah organ paling penting dan paling kuat pada manusia. Dengan otak, seorang anak bisa merasa, berpikir, memiliki perasaan ingin tahu, dan belajar. Pada tahun pertama kehidupan manusia, otak berkembang tiga kali lipat. Kemudian sampai menjelang umur 6 tahun, otak anak berkembang sangat pesat dibandingkan pada periode lain dalam hidupnya. Perkembangan otak pada usia dini ini berdampak besar pada kemampuan anak untuk belajar dan berhasil di sekolah serta perjalanan hidupnya. Cepatnya perkembangan otak anak pada saat lahir dan usia dua tahun harus menjadi perhatian bagi orang tua maupun guru. Pada masa tersebut harus dimanfaatkan bentul untuk melakukan stimulasi yang tepat agar perkembangan otak anak berkembang secara maksimal. Perkembangan otak anak salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan oleh sebab itu lingkungan harus di rancang sedemikian rupa agar memberikan dampak positif terhadap perkembangan otak anak. Perkembangan otak anak yang begitu cepat pada anak usia dini berdampak pada aspek perkembangan lainnya seperti kognitif, bahasa, sosial emosional dan fisik motoric. Oleh sebab itu masa anak usia dini harus betul-betul mendapatkan perhatian agar proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat berjalan secara maksimal. Anak perlu mendapat lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak dan selalu mendapatkan stimulasi psikososial. Stimulasi sosial secara mudah dapat diberikan dengan cara sentuhan dan mengajak anak bermain. Stimulasi sangat membantu dalam menstimulasi otak untuk menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan dalam perkembangannya. Stimulasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Stimulasi tersebut dapat berupa kehangatan dan cinta tulus yang diberikan orang tua. Selain itu, orang tua dapat memberikan pengalaman langsung dengan menggunakan panca inderanya. Interaksi anak dan orang tua melalui sentuhan, pelukan, senyuman, nyanyian, dan mendengarkan dengan penuh perhatian juga merupakan bentuk stimulasi secara dini. Ketika anak yang belum dapat berbicara mengoceh, ocehan itu perlu mendapatkan tanggapan sebagai bentuk stimulasi kemampuan bicara anak. Sejak dini orang tua semestinya mengajak bercakap-cakap dengan suara lembut dan memberikan rasa aman kepada anak. Otak manusia mempunyai dua belahan, yaitu otak kanan dan otak kiri. Kedua belahan otak tersebut mempunyai fungsi dalam proses berpikir. Otak kiri mempunyai kemampuan dalam mengatur proses berpikir analitis dan logis, fungsi bahasa serta kemampuan sains dan matematika. Selain itu, otak kiri juga berfungsi untuk mengatur kerja organ yang ada di sebelah kiri. Sedangkan otak kanan di samping mengatur kerja organ yang berada di sisi kiri, bagian ini juga mengambil peran dalam mengatur proses berpikir global dan lebih mengutamakan intuisi. Selain itu, kemampuan seni, musik, dan kreativitas juga dikendalikan oleh otak kanan. Cepatnya perkembangan otak anak dan memberikan dampak pada aspek perkembangan lainnya menjadi dasar pelaksanaan pendidikan anak usia dini. melalui kegiatan bermain yang dilakukan di satuan pendidikan anak usia dini diharapakan akan menjadi stimulus yang baik untuk perkembangan anak usia dini.