Masing-masing kinerja dari otak kiri menurut Kadir (2010: 132), pada
Gambar di atas, akan diuraikan satu persatu dalam penjelasan berikut:
a. Kemampuan dalam logika (berfikir logis)
Logika yang dimaksud dalam konteks ini ialah proses kompleks dan unik
dari sekian banyak unsur kepastian yang menghasilkan sesuatu unsur kepastian
juga (logis: pasti). Jadi, pada dasarnya logika lebih banyak di fungsikan untuk
memproses gejalah-gejalah yang mengandung unsur kepastian. Selain itu, logika
atau berfikir logis merupakan suatu cara berfikir di mana bentuk dari berpikir itu
sudah terpolah dengan baku. Sebuah kesimpulan dengan cara berpikir logis
didapat melalui suatu proses yang taat/terikat terhadap pola tersebut. Misalnya,
ada sebuah pernyataan bahwa semua manusia pasti mati(premis mayor).
Kemudian ada pernyataan berikutnya yang mengatakan bahwa tono adalah
manusia (premis minor). Dari dua pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa tono pasti mati. Pada cara berfikir logis, sebuah kesimpulan
didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.
b. Kemampuan berbahasa (berbicara, menulis, dan membaca)
Kemampuan atau fungsi yang kedua dari otak kiri ialah kemampuan
berbicara atau lebih umumnya kemampuan dalam bahasa. Bahasa yang dimaksud
dalam konteks ini ialah penggunaan kata-kata, baik oral maupun verbal. Dan
sebenarnya, hal inilah yang banyak mendapatkan latihan-latihan di dunia
pendidikan selama ini. Dengan bahasa, mausia akan sama sekali berbeda dari
yang lainnya.
c. Kemampuan berpikir linier, sistematis, dan rasional
Linier merupakan suatu cara berpikir dimana apa yang dipikirkan selalu
searah. Misalnya, apabial kaita masuk ke dalam suatu ruangan yang gelap maka
kita tidak akan bisa melihat. Semakin gelap semakin tidak dapat melihat. Berfikir
linier selalu melihat suatu hubungan berjalan searah. Sedangkan sistematis
merupakan proses berpikir di mana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang
paling awal, kemudian dan kahir. Dalam berpikr sistematis tidak diperkenankan
melewati satu tahapan dalam berpikir (loncat-loncat). Dan adapun yang dimaksud
dengan rasional ialah berpikir dengan menggunakan rasio sebagai dasar
berpikirnya. Ide atau gagasan yang diperoleh didapat melalui suatu proses pertama
informasi yang ditanggapi oleh indra, kemudian diolah di otak, dihubungkan
dnegan pengetahuan sebelumnya, lalu menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini
berbeda dengan berpikir intuitif dimana ide atau gagasan atau tiba-tiba muncul
entah dari mana asalnya.
d. Dua kemampuan lain: Detail dan analisis
Berpikir detail merupakan berpikir dimana apa yang terpikir pada bagian
yang rinci, kemudian kita telah secara spesifik dan mendalam. Dalam melihat
suatu masalah, biasanya ia menganalisis secara mendalam dan rinci. Orang-orang
dengan dominan pada belahan otak kiri biasanya merupakan pemikir yang sangat
serius dengan mengaitkan pada logika dan penalaran yag rasional. Sedangkan
analisis berada ada cara atau metode menyampaikannya. Sebelum menyampaikan
segala sesuatu. Otak kita akan melakukan analisis-analisis dari berbagai informasi
yang adadi dalam memori, setelah itu baru menyampaikannya.
Fungsi otak kiri telah banyak di singgung dimana dikatakan bahwa otak
kiri berfungsi dalam hal logika (berfikir logis), linier, rasional, sistematis, detail,
berbicara, membaca, menulis, dan analisis (Kadir, 2010: 131). Menurut Phink
(2009) yang dikutip oleh Kadir (2010: 88), pengakuan kinerja otak kiri yang
dasyat ini merupakan bagian otak yang lebih awal diketahui oleh para pakar dari
pada otak kanan.
Pada awal ditemukannya otak kiri ini, diketahui otak kiri mempunyai
fungsi yang bertanggung jawab terhadap bahasa, sedang otak kanan hanyalah
sebagai tambahan dan kurang mempunyai fungsi. Selama masa Hipopocrates,
para dokter percaya bahwa sisi kiri dari otak manusia, sisi yang menempati hati,
adalah bagian yang paling penting. Pendapat ini semakin kuat ketika beberapa
ilmuan pada tahun 1800-an hingga 1860- an menemukan bukti-bukti kebenaran
ini dalam penelitian mereka. Namun, seperti telah disinggung di muka, pendapat
ini kemudian cacat setelah Roger W. Sperry pada tahun 195-an menemukan
penemuan baru.
Diketahui bahwa ternyata otak kanan dan kiri mempunyai fungsi yang
berbeda dalam fungsi dari kedua belah otak ini sama-sama pentingnya (Kadir,
2010: 89). Penemuan ini membantu Sperry mendapatkan hadiah nobel dalam
bidang kedokteran, dan selamanya mengubah bidang-bidang psikologi dan ilmu
pengetahuan otak. Ketika Sperry meninggal pada tahun 1994, The New York
Times memperingatinya sebagai seseorang yang “menjungkirbalikkan keyakinan
ortodoks yang ada bahwa belahan otak kiri adalah bagian otak yang dominan. “Ia
adalah seorang ilmuan yang luar biasa, kata Times, yang “eksperimen-
eksperimennya berubah menjadi cerita rakyat” (Phink, 2008: 28). Adapun otak
kiri berfungsi dalam hal perbedaan angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan
logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek. Bila terjadikerusakan pada
otak kiri, maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa, dan
matematika (Kadir, 2010: 90).
Melihat beberapa fungsi di atas, tampaknya otak kiri memang kurang baik
dalam hal ingatan. Tetapi, bagaimanapun juga kita tidak bisa mengelak bahwa
otak kiri sejauh ini mempunyai tempat di mana masyarakat kita. Terbukti hingga
saat ini pendidikan kita masih mengutamakan otak kiri. Dan kalau kita lihat,
kekuatan otak kiri memang lebih praktis, terutama dalam aplikasinya di dunia
kerja. Otak kiri mempunyai wilayah dalam dunia dan sistem pendidikan serta
metode belajar mengajarnya. Dan, apa yang disebut dengan kecerdasan
matematis-logis dan linguistik oleh Howard Gardner (dua kecerdasan yang berada
di wilayah otak kiri), mempunyai tempat yang sagat istimewa dalam dunia
pendidikan kita. Memang harus kita akui bahwa hanya kedua kcerdasan inilah
yang sejauh ini mendapatkan latihan yang optimal dalam dunia pendidikan kita
(Kadir, 2010: 90).
2) Karakteristik Otak Kiri
Hastuti menjelaskan bahwa proses pada belahan otak kiri lebih lambat.
Cara berpikir otak kiri sering terlihat berlawanan dengan emosi dan lebih dekat
dengan proses-proses yang bersifat objektif. Belahan otak kiri lebih peka terhadap
“saya” dalam suatu proses dan sering dipersepsikan lebih rasional. Belahan otak
kiri juga merupakan pusat pengambilan keputusan dan berfikir abstrak. Belahan
otak kiri menitik beratkan kerjanya pada proses yang berkaitan dengan suatu yang
intelek. Intelek tentunya berbeda dengan kreatif, karena intelek biasanya
mengarahkan kita lebih spesifik, seang kreatif meluaskan atau meleaarkannya
pada suatu konteks (Kadir, 2010: 100). Orang orang dengan fungsi otak kiri
domianan cenderung lebih mengedepankan logika da fakta. Mereka lebih berfikir
rasional dari pada emosional Mereka lebih menggunakan otak dari pada hati.
Sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan logis tidak akan dapat menajadi
konsumsi pikiran mereka. Singkatnya, hal yang menarik mereka adalah ilmu-ilmu
pasti (eksakta) seperti matematika, fisika dan kimia (Kadir, 2010: 1010).
Terjadinya dominannsi otak kiri seseorang tidak bisa dielakkan lagi di
masyarakat. Sistem pendidikan telah mengajarkan demikian karena para ilmuan
banyak yang menganggap dalam beberapa penelitiannya bahwa otak kiri
merupakan otak yang paling baik untuk dikembangkan pertama kali. Dengan otak
kiri, seorang anak bisa menjadi seseorang yang mempunyai intelektual yang
tinggi sehingga menjadi seorang akademisi yang handal (Kadir, 2010:103)
Adapun gaya komunikasi menurut Kadir (2010:102), yang dapat kita terapkan
ketika kita berinteraksi dengan orang berotak kiri antara lain:
a. Bicaralah seperlunya karena mereka tidak suka dengan kata-kata yang
berlebihan.
b. Gunakan sistematika berbicara yang memenuhi persyaratan, yaitu pembukaan,
isi, dan penutup.
c. Sedangkan fakta dan data secukupnya.
d. Pilih kata-kata yang sesuai dengan topik karena kata-kata ini akan menjadi
bahan analisis mereka dalam kecakapan kita dalam bidang tertentu.
e. Jangan terlalu banyak menggunakan bahasa tubuh.
f. Gunakan kerangka berfikir alami.
g. Jangan terlalu ceria dalam menyampaikan sesuatu (namun, tidak berarti Anda
harus cemberut atau sedih).
h. Beri mereka waktu untuk mencerna apa yang kita katakan.
i. Biarkan mereka menanggapi terlebih dahulu, baru teruskan kalimat berikutnya
Sumardi. 2014. Perbandingan Kinerja Otak Kiri dan Otak Kanan dalam
Perkuliahan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar. UIN Alauddin Makassar.