Amalia Husna
Evi
User MJ
[Company name]
Jika kau tak tahan lelahnya belajar
maka kau harus tahan menanggung
perihnya kebodohan
- Imam syafi’i -
MATRIKS i
---Kata Pengantar---
Penyusun
MATRIKS ii
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka..........................................................................................................31
MATRIKS iii
Pengayaan
Hai, taukah kamu siapa matematikawan yang
menemukan deret Fourier?
“mengenal Tokoh”
1
3. 1 MEMBANGUN
KONSEP MATRIKS
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang apabila
kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Mengubah persoalan ke dalam
bahasa atau persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan yaitu dengan menampilkan data atau keterangan-keterangan tersebut
dalam bentuk tabel atau daftar. Misalnya tabel hasil kuis matematika Adi, Ado, dan
Ade.
Judul
Baris
Kuis 1 Kuis 2 Kuis 3
Adi 70 60 85
Ado 65 75 80
Ade 70 75 85
Judul
Kolom
Jika data dari tabel di atas hanya dituliskan dalam bilangan saja, kemudian
susunan lambang bilangan itu diberi tanda kurung, maka akan diperoleh:
[ ]
Susunan bilangan
70 60 85 berbentuk persegi
65 75 80 panjang
70 75 85
Perhatikan contoh yang lain berikut ini,
Judul
Baris Persamaan Koefisien Koefisien
x y
3 x+ 5 y =8 3 5
x− y =−5 1 -1
Judul
Kolom
Bila dituliskan dalam bilangan saja kemudian disusun lambang bilangan itu
dengan tanda kurung, maka diperoleh :
Susunan bilangan
berbentuk persegi
MATRIKS 2
[ 31 −15 ]
Perhatikan susunan bilangan dari kedua data tersebut.
[ ]
70 60 85
65 75 80 dan
70 75 85
3 5
1 −1 [ ]
Dari contoh sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kelompok bilangan yang
disusun dalam suatu jajaran berbentuk persegi dan persegi panjang yang terdiri atas
baris-baris dan kolom disebut matriks.
Agar berbatas, maka bagian pinggir-pinggir dari kelompok bilangan itu
dibubuhi dengan tanda kurung (kurung biasa atau kurung siku). Nama dari suatu
matriks biasanya dilambangkan dengan menggunkan huruf besar atau huruf
kapital, seperti A, B, C, . . ., dan seterusnya.
CONTOH
Perhatikan kelompok bilangan berikut dan identifikasi apakah merupakan matriks. 1
a. Kelompok bilangan
3 0 5 2
1 −3 4 1
merupakan matriks sebab susunannnya berbentuk persegi dan tersusun atas baris dan
kolom.
b. Kelompok bilangan
2 0
merupakan bukan matriks sebab susunannya berbentuk segitiga dan
tersusun atas baris dan kolom yang tidak jelas.
3
c. Kelompok bilangan
1 0 0
0 −1 1
0 1 0
1 −1 0
0 0 1
merupakan matriks sebab susunannnya berbentuk persegi dan persegi panjang dan
tersusun atas baris dan kolom.
2. Baris, Kolom, Elemen, dan Ordo Matriks
Ada beberapa istilah dalam matriks diantaranya sebagai berikut :
a. Baris dari suatu matriks adalah bagian susunan bilangan yang dituiskan
mendatar atau horisontal dalam matriks. Perhatikan matriks berikut ini.
Baris 1
Baris 2
Baris 3
MATRIKS 3
[ ]
1 0 9
A= 2 −9 5
4 0 2
b. Kolom dari suatu matriks adalah bagian yang dituliskan tegak atau vertikal
dalam matriks. Perhatikan matriks berikut ini.
[ ]
1 0 9
A= 2 −9 5
4 0 2 Kolom2
Kolom3
kolom 1
c. Elemen atau unsur suatu matriks adalah bilangan-bilangan (real atau kompleks)
yang menyusun matriks itu. Perhatikan matriks berikut ini.
[ ]
1 0 9
A= 2 −9 5 Elemen pada baris kedua kolom kedua
4 0 2 Elemen pada baris ketiga kolom pertama
d. Ordo atau ukuran dari suatu matriks ditentukan oleh banyak baris dan banyak
kolom dari matriks itu. Banyak elemen atau banyak unsur dari suatu matriks
ditentukan leh hasil kali banyak baris dengan kolom dari matriks itu.
Misalkan matriks A terdiri dari m baris dan n kolom, maka matriks itu berordo
m× n dapat dituliskan sebagai Am × n. Banyak elemen matriks A itu sama dengan
(m ×n) buah. Oleh karena itu matriks A yang berordo m× n dapat disajikan
sebagai berikut.
[ ]
a11 a 12 a13 … … a 1n
a 21 a 21 a 21 … … a 2n
A m × n= ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ Banyak baris = m
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
am 1 am 2 am 3 … … amn
Banyak kolom = n
dengan a mn adalah elemen matriks pada baris ke-m dan kolom ke-n .
MATRIKS 4
Pengayaan
Hai, taukah kamu siapa matematikawan yang
menemukan transformasi laplace?
“mengenal Tokoh”
MATRIKS 5
MATRIKS 6
3.2 JENIS-JENIS
MATRIKS
a. Matriks Baris
Misalkan suatu matriks berordo m× n dengan nilai m=1 ,sehingga diperolah
matriks yang berordo1 ×n. Matriks 1 ×n terdiri atas satu baris dan memuat n
elemen. Matriks yang berciri seperti ini disebut matriks baris.
Misalnya matriks Q1 ×7 =¿ 2] dan matriks P1 ×2=[8−4]
[]
1
[]
5 2
Misalnya matriks G5 ×1= −2 dan matriks H 3 ×1= 4
0 1
6
c. Matriks Persegi
Misalkan suatu matriks berordo m× n dengan nilai m=n, sehingga diperoleh
matriks berordo n × n dan untuk selanjutnya disingka dengan matriks berordo
n saja. Pada matriks berordo n, banyak baris = banyak kolom. Matriks yang
berciri demikian disebut sebagai matriks persegi berordo n.
[ ]
1 0 0
T
Misalnya matriks 3 ×3 =T 3 = 0 1 0
0 0 1
MATRIKS 7
[ ]
1 0 1 9 6
1 0 3 5 5
dan matriks K 5 ×5 =K 5= 3 −2 6 −1 3
4 5 8 3 2
7 7 0 4 1
[ ]
Diagonal samping
a11 a 12 a 13 … … a1 n
a21 a 21 a 21 … … a2 n
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
an 1 an 2 an 3 … … a nn
Diagonal utama
d. Matriks Segitiga
Misalkan suatu matriks persegi berordo n dengan elemen-elemen matriks yang
berada di bawah diagonal utama atau di atas diagonal utama semuanya
bernilai nol. Matriks yang berciri demikian dinamakan matriks segitiga.
[ ]
9 −1 8 3
0 6 5 −1
Misalnya matriks G=
0 0 2 8
0 0 0 4
[ ]
9 0 00
5 6 00
Dan matriks T =
2 3 20
1 −4 5 4
e. Matriks Diagonal atau Matriks Identitas
Misalkan suatu matriks persegi berordo n dengan elemen-elemen matriks yang
berada di bawah dan di atas diagonal utama semuanya bernilai nol. Ini berarti
bahwa elemen-elemn matriks semuanya bernilai nol, terkecuali elemen-elemn
yang terletak pada diagonal utama. Matriks yang berciri demikian dinamakan
matriks diagonal, sebagaimana matriks berikut ini :
MATRIKS 8
[ ]
1 0 0
A= 0 1 0 dan matriks B=
0 0 1
1 0
0 3 [ ]
Jika suatu matriks diagonal berordo n dengan elemen-elemen pada diagonal
utama semuanay berniali 1, maka matriks diagonal semacam ini dinamakan
matriks identitas atau matriks satuan. Matriks identitas ordo n
dilambangkan dengan I n dan matriks ini akan sering dijumpai dalam
pembahasan selanjutnya. Berikut ini adalah contoh matriks identitas.
[ ]
I 2= 1 0 matriks identitas berordo dua
0 1
[ ]
1 0 0
dan I 3= 0 1 0 matriks identitas berordo tiga
0 0 1
f. Matriks Datar dan Matriks Tegak
Misalkan suatu matriks berordo m× n dengan m<n, ini berarti banyak kolom
lebih banyak dibandingkan dengan banyak baris. Oleh karena itu, maka
susunan elemen-elemennya akan memanjang atau menadatar. Matriks yang
berciri demikian disebut matriks datar. Sebaliknya, jika m>n maka banyak
baris lebih banyak dibandingkan dengan banyak kolom, sehingga susunan
eleman-elemennya membentuk persegi panjang tegak. Matriks yang berciri
demikian disebut matriks tegak. Berikut ini contoh matriks tegak dan matriks
datar.
P=
[ 29 4 5
0 7 ]
merupakan matriks datar karena jumlah baris (m) < dari
[ ]
0 −1
Q= 1 0 merupakan matriks tegak karena jumlah baris (m) > dari jumlah
0 −1
kolom (n) (m = 3 dan n = 2 )
g. Martriks Transpos
Transpos dari suatu matriks A ditulis At atau A' adalah suatu matriks yang
diperoleh dengan cara mengubah setiap baris dari matriks A menjadi kolom
pada matriks A' . Transpos dari matriks A berordo m× n adalah sebuah matriks
'
A berordo n × m, yang disusun sebagai berikut :
MATRIKS 9
- Baris pertama matriks A ditulis menjadi kolom pertama dalam matriks A'
- Baris kedua matriks A ditulis menjadi kolom kedua dalam matriks A'
- Baris ketiga A ditulis menjadi kolom ketiga dalam matriks A' , . . .
demikian seterusnya
- Baris ke-m matriks A ditulis menjadi kolom ke-m dalam matriks A' .
CONTOH
Tentukan transpos matriks-matriks berikut.
2
[ ] [ ]
2 5
1 −2 0 3
4 3
a. A= 6 −1
8 4
b. B= [−60 −79 ] c. C=
−2 8 9 0
0 9 14
3 0 41
10 8
Jawab :
[ ]
2 5
4 3
a. A= '
6 −1 , maka transpos matriks A adalah A =
8 4
2 4 6 8 10
5 3 −1 4 8 [ ]
10 8
b. B=
[−60 −79 ] , maka transpos matriks B adalah B'= [−70 −69 ] ,
[ ] [ ]
1 −2 0 3 1 −2 0 3
−2 8 9 0 −2 8 9 0
c. C= , maka transpose matriks C adalah C ' =
0 9 14 0 9 14
3 0 41 3 0 41
Dari contoh di atas pada bagian c, kita melihat bahwa matriks C=C ' , jenis matriks
yang seperti ini disebut matriks simetris atau mariks setangkup. Dengan demikian
didefinisikan matriks setangkup sebagai berikut.
Misalkan matriks A adalah matriks persegi berordo n . Matriks A disebut matriks
simetris atau matriks setangkup jika dan hanya jika elemne-elemen yang letaknya
simetris terhadap diagonal utama bernilai sama, ditulis:
a ij=a ji
dengan i≠ j.
MATRIKS 10
L A T I H A N 1
Misalkan diketahui matriks
Sebutkan elemen-elemen pada baris pertama, baris kedua, dan baris ketiga.
Sebutkan elemen-elemen pada kolom pertama, kolom kedua, kolom ketiga, kolom keempat, dan
kolom kelima.
a. b.
[]
15
a. A=[ 0 4 5 2−1 ] c. C= −7
23
[ ]
b.
1 0 3 9 10
[ ]
0 1 −4 5 −2
0 0 0
2 5 1 0 1
b. B= 1 1 1 d. D=
7 6 3 1 3
0 0 0
−9 0 8 0 1
4 1 9 2 −3
4. Misalkan Q adalah suatu matriks berordo m× n. Buatlah sebuah contoh matriks Q, jika
diketahui :
a. m=0 dan n=10 c. m=5 dan n=5
b. m=4 dan n=6 d. m=6 dan n=2
5. Tentukan transpos dari matriks-matriks berikut ini.
a. A= [ ]
4 3
2 1
c. C= [−30 4 3
1 2 ]
[ ]
0 0 5
[ ]
5 3 2
3 2 1
−8 4 4
b. B= 1 2 3 d. D=
9 1 6
0 1 0
1 1 0
3 9 −4
MATRIKS 11
6. Berikan penjelasan mengenai kebenaran-kebenaran berikut ini.
a. Transpos dari matriks baris adalah sebuah matriks kolom dan transpose dari matriks kolom
adalah sebuah matriks baris
b. Jika A adalah matriks diagonal, maka A adalah matriks simetris
MATRIKS 12
3.3 KESAMAAN
DUA MATRIKS
Dua matriks yaitu matriks A dan B dikatakan sama yaitu A= B, jika dan hanya jika:
o Ordo matriks A sama dengan ordo matriks B
o Semua elemen yang seletak pada matriks A dan matriks B mempunyai
nilai yang sama, a ij=a ji, untuk semua nilai i dan j .
CONTOH
Perhatikan matriks-mariks berikut ini. 3
Matriks-matriks mana sajakah yang sama ?
[ ] [ ]
0 2 1 3 4
E= −3 4
7 1
F= [
4 −1 3
2 0 6 ] G= −2 0 2
6 7 5
[]
7 10
[ ] [ ]
5 6
1 3 4 0 2
H= −2 0 2 I = −3 4 J= 0 −8
1 5
6 7 5 7 1
−3 8
8 1
Jawab :
MATRIKS 13
o Matriks F dan G , F dan H , F dan I , dan F dan J tidak sama karena memiliki ordo
yang berbeda begitu pun eleman yang seletak.
o Matriks G dan H adalah matriks yang sama karena memiliki ordo yang sama yaitu
3 ×3 dan elemen yang seletak sama
o Matriks G dan I , G dan J , H dan I , H dan J , dan I dan J tidak sama karena
memiliki ordo yang berbeda begitu pun eleman yang seletak.
Kesamaan dua matriks dapat digunkakan untuk menentukan nilai peubah atau
variabel yang ada pada elemen-elemen matriks. Perhatikan contoh berikut ini.
CONTOH
1. Misalkan diketahui matriks P dan Q sebagai berikut.
4
P= [ 21 3a ] sama dengan matriks Q=[ b1 −43 ], tentukan nilai a dan b !
Pada matriks yang sama elemen
Jawab : yang seletak adalah sama, yaitu
[ 21 3a ]=[ b1 −43 ]
Pada matriks yang sama elemen
yang seletak adalah sama, yaitu
a=−4
2. Tentukan nilai a dan b jika diketahui matriks jika diketahui matriks M dan N adalah
sama.
M= [ a+2
−5 9
6
] dan N=[
4
−5
6
2 b−1 ]
, karena matriks M dan N adalah sama maka:
MATRIKS 14
b=5
Jadi nilai a=2 dan b=5, sehingga diperoleh
M=
[ 2+−52 69]=[−54 69]
Terlihat kesamaan dua
matriks
dan N= [ 4 6
=
][
4 6
−5 2(5)−1 −5 9 ]
MATRIKS 15
L A T I H A N 2
Dari matriks-matriks berikut ini, manakah yang sama ?
Diketahui matriks-matriks:
dan
Tentukan transpos dari matriks atau
Diketahui dan . Jika menyatakan matriks transpos dari , maka tentukan nilai yang memenuhi
persamaan .
MATRIKS 16
3.4 OPERASI
MATRIKS
MATRIKS 17
1. Diketahui matriks-matriks:
a. P=
[ 12 0 1
−5 3
dan ] Q=
[−810 2 −1
5 6 ]
Tentukan penjumlahan matriks P dan matriks Q .
Jawab :
Jumlah matriks P dan matriks Q adalah
P+Q= 1+10
[0+2 1+(−1) = 11 2 0
2+(−8) −5+5 3+6 −6 0 9 ][ ]
Jadi, jumlah matriks P+Q= [−611 2 0
0 9 ]
b. D= [ ac bd ] dan E= e f
g h [ ]
Tentukan penjumlahan matriks D dan matriks E .
Jawab :
Jumlah matriks D dan matriks E adalah
D+ E=
[ ca+e+ g ][
b+ f
=
a+e b+ f
d+ h c + g d+ h ]
Jadi, jumlah matriks D+ E= [ ca+e+ g b+ f
d+ h ]
b. Matriks Nol
Matriks Nol adlah matriks yang setiap elemannya 0. Matriks nol biasanya
dinyatakan dengan O. Misalnya :
[ ]
0 0
[ ]
O 2 X 2= 0 0
0 0
dan O 3 X 2= 0 0
0 0
Pada penjumlahan matriks dengan salah satu matriks adalah matriks nol maka
hasilnya adalah matriks bukan nol, ditunjukkan sebaga berikut :
A+O=A
MATRIKS 18
Jika A dan B adalah dua matriks berordo sama, dan A+ B=B+ A=O , maka
B disebut lawan A ditulis B=− A .
M + (−M )=[
p o ] [ − p −o ]
m n + −m −n
M + (−M )= [
m+(−m) n+(−n)
p+(− p) o+(−o) ]
M + (−M )=¿ [ 00 00]
M + (−M )=O , sehingga dapat dilihat penjumlahan antara M dan −M
adalah matriks nol (O)
M + (−M )=O
MATRIKS 19
SIFAT PENJUMLAHAN
MATRIKS
Misalkan matriks A , B , dan C adalah matriks berukuran m× n,
maka:
2. Pengurangan Matriks
Dengan pemahaman tentang lawan suatu matriks kita dapat menyatakan
pengurangan matriks sebagai penjumlahan matriks. Jika A dan B merupakan dua
matriks yang berordo sama, maka pengurangan matriks A dengan B dapat
dinyatakan sebagai berikut.
A−B= A+ (−B )
A−G=[ ][ ]
a b
c d
−
p q
r s
A−G=[
c d ] [ −r −s ]
a b − p −q
+
A−G= [
a+(− p) b+(−q)
c +(−r ) d +(−s) ]
A−G= [
a− p b−q
c−r d −s ] MATRIKS 20
X =B− A
L A T I H A N 3
Diketahui matriks dan . Tentukan matriks yang diwakili oleh
d. g.
e. h. )
f. i.
b. c. d.
MATRIKS 21
5. Jika P= [ 59 −2
−4 ],Q=[
2
x
−1
x+ y ]
dan penjumlahan kedua matriks menghasilkan
[ ]
a b c
pertama adalah satu sama dengan matrik G¿ d e f , maka tentukanlah hasil
g h i
penjumlahan dan pengurangan nilai dari a , b , c , d , e , f , g , h , dan i .
3. Perkalian Matriks
a. Perkalian Skalar dengan Suatu Matriks
Sebuah matriks dengan ordo m× n dapa dikalian dengan sebuah bilangan real
tertentu. Bila real ini selanjutnya disebut dengan skalar. Agar lebih memahami
perkalian matriks dengan skalar, maka perhatikan definisi berikut :
Misalkan k ∈ R dan A=[ aij ] adalah suatu matriks yang berordo m× n. Perkalian
bilangan k dengan matriks A adalah suatu matriks baru yang juga berordo m× n yang
diperolah dengan mengalikan setiap elemen pada A dengan bilangan real k dan
diberi matriks m× n sedemikian sehingga kA=[k aij ]. Dari definisi diperoleh sifat-sifat
perkalian matriks yang penting kita ingat.
SIFAT PERKALIAN
MATRIKS
Dengan k Skalar
Jika k , l∈ R , matriks-matriks A=[aij ] dan B=[bij ] berordo m× n,
maka dalam perkalian matriks berlaku sifat-sifat berikut :
o ( k +l ) A=kA+ lA
o ( k −l ) A=kA−lA
o k ( lA )= ( kl ) A
o IA= A
MATRIKS 22
1. Diketahui matriks-matriks berikut. CONTOH
P= [ ]
3 1
2 4
dan Q= [
18 5
7 2 ] 7
Tentukanlah matriks X berordo 2 ×2 yang memenuhi persamaan 3 X +2 Q=4 P .
Jawab :
3 X +2 Q=4 P
3 X +2 [ ] [ ]
18 5
7 2
=4
3 1
2 4
3X+ [ ][ ]
36 10 12 4
14 4
=
8 16
3 X= [ 12−36 4−10
8−14 16−4 ]
3 X =[
−6 12 ]
, maka ( ) 3 X=( ) [
3 −6 12 ]
−24 −6 1 1 −24 −6
3
X =[ ] , jadi matriks X =[
−2 4 ]
−8 −2 −8 −2
,
−2 4
b. Perkalian Matriks dengan Matriks
Apabila matriks matriks A=[aij ] adalah matriks yang berordo m× n dan matriks
B=[bij ] adalah matriks yang berordo p ×q , maka perkalian matriks A dan B yang
dinotasikan dengan AB dapat dilakukan apabila n= p.
[ ] [ ]
a11 a12 a13 … … a1 n a11 a12 a13 … … a1 q
a21 a21 a21 … … a2 n a21 a21 a21 … … a2 q
A= ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ dan B= ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
a m1 a m2 a m3 … … a mn a p 1 a p 2 a p 3 … … a pq
Hasil kali matriks AB didefinisikan sebagai matriks C=[c ¿¿ ij]¿ yang berordo
m× q dengan eleman baris ke−i dan kolom ke− j adalah :
c ij =a i1 b1 j + ai 2 b 2 j +ai 3 b3 j +. ..+a ip b1 n
dengan i=1,2,3 , … , m dan j=1,2,3 , … ,n
Dari definisi perkalian matriks dengan matriks di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa dua matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom matriks pertama
sama dengan banyaknya baris matriks kedua.
MATRIKS 23
CONTOH
1. Diketahui A= [−13 42] danB=[ 10]. 8
a. Tentukanlah AB dan BA .
b. Apakah AB=BA ?
Jawab :
SIFAT PERKALIAN
MATRIKS
DENGAN MATRIKS
MATRIKS 24
Sifat ini biasanya disebut sifat distributif kanan perkalian
terhadapat penjumlahan.
3. Dalam perkalian matriks yang hanya memuat matriks-matriks
persegi dengan ordo yang sama, terdapat sebuah matriks
identitas yakni matriks satuan I, yang bersifat IA= AI =A
4. a. Jika AB=O , belum tentu A=O atau O= A
b. Jika AB= AC , belum tentu B=C
5. Jika p dan q adalah bilangan-blangan real serta A dan B
adalah matriks-matriks maka berlaku hubungan
( pA ) ( qB ) =( pq )( AB )
MATRIKS 25
L A T I H A N 4
Tentukan hasil dari perkalian-perkalian matriks berikut ini !
Diketahui matriks-matriks :
dan
Tentukan )(B)
Tentukan dan
Periksa apakah
4. Diketahui f ( x , y )=2 x2 +3 xy , A=
3 4[
2 −1
, dan B= ]
−2 1
3 2 [ ]
dengan I adalah matriks
5. Jika A= [
−1 2
−3 1 ]
dan B=
0 −1
3 2 [ ]
, tentukan apakah ( AB )2=A 2 B2 dan
4. Perpangkatan Matriks
Misalkan A adalah suatu matriks persegi, maka :
MATRIKS 26
2
A = AA
3 2 2
A =A A= A A
4 3 3
A = A A= A A dan seterusnya
An =A n−1 A= A An−1
Sama halnya dalam perpangkatan pada operasi biasanya yang merupakan perkalian
berulang dari suatu bilangan, dalam hal ini perpangkatan matriks adalah perkalian
berulang suatu matriks.
2
A + A= [ 12 −10 ][ 12 −10 ]+[ 12 −10 ]
A2 + A=
[ 1 (1 ) + 0 ( 2 )
][
1 ( 0) + 0( 1)
+ 1 0
2 ( 1 )+ (−1 ) 2 2 ( 0 )+ (−1 )(−1 ) 2 −1 ]
2
A + A=
[ 10 02]+[ 12 −10 ]
2
A + A=
[ 22 −10 ]
MATRIKS 27
Jadi hasil dari 2
A +A [
adalah 2 0 .
2 −1 ]
AKU
BERANI
Diketahui matriks-matriks berikut.
dan
Perlihatkan bahwa persamaan dapat dinyatakan sebagai Kemudian gunakan hasil ini
untuk menetukan matriks
MATRIKS 28
LEBIH DEKAT DENGAN PENULIS
MATRIKS 29
Matematika mengajarkan kepada kita
bahwa setiap masalah akan selalu ada
solusi
MATRIKS 30
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS 31