PENDAHULUAN
perkembangan, yaitu motorik kasar – halus, bahasa – bicara, kognitif, personal – sosial
atau adanya hambatan dalam aktifitas harian. Komponen perkembangan yang diperiksa
pada anak dengan Global Developmental Delay adalah komponen motorik, kemampuan
berbicara dan bahasa, kemampuan kognitif, dan kemampuan sosial dan emosi. Global
Delay development merupakan keadaan yang terjadi pada masa perkembangan dalam
Prevalensi GDD diperkirakan 5-10 persen dari populasi anak di dunia dan
sebagian besar anak dengan GDD memiliki kelemahan pada semua tahapan
kemampuannya. Sekitar 8 persen dari seluruh anak usia lahir hingga 6 tahun di dunia
memiliki masalah perkembangan dan keterlambatan pada satu atau lebih area
perkembangan. Sekitar 1-3 % anak usia0-5 tahun di dunia mengalami GDD. Sementara
Tumbuh Kembang Anak (SSDIDTK). Hasilnya, dari 476 anak yang diberi pelayanan
SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan kelainan tumbuh kembang. Adapun lima
anak dan anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan
1
Marasmus adalah bentuk gangguan nutrisi yang disebabkan tubuh kekurangan
protein dan kalori. Kedua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan untuk menjalankan
berbagai fungsi tubuh. Saat tubuh kekurangan protein dan kalori, berbagai fungsi fisik
tahun 1995, hanya ada 228 kematian yang disebabkan oleh marasmus di AS, yang
hanya 3 adalah anak-anak. Pada 2016, prevalensi marasmus di Amerika Serikat adalah
0,5%. Prevalensi lebih tinggi pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit, terutama
yang memiliki penyakit kronis, namun kejadian pasti marasmus nonfatal tidak
diketahui. Hal ini disebabkan marasmus tidak dilaporkan sebagai diagnosis masuk atau
keluar. Marasmus lebih sering terlihat pada anak-anak di bawah usia 5 tahun karena
rentang usia itu ditandai sebagai yang memiliki peningkatan kebutuhan energi dan
kerentanan terhadap infeksi virus dan bakteri. Organisasi Kesehatan Dunia juga
mengidentifikasi lansia sebagai populasi lain yang rentan terhadap kekurangan gizi.
Karena kebutuhan nutrisi mereka tidak terdefinisi dengan baik, upaya untuk memberi
cara melatih dan mengajarkan kemampuan gerak yang tertinggal dengan teknik dan
intervensi tertentu untuk meningkatkan kemampuan fungsional agar anak dapat tumbuh
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kekurangan protein dan kalori. Kedua nutrisi tersebut sangat dibutuhkan untuk
menjalankan berbagai fungsi tubuh. Saat tubuh kekurangan protein dan kalori,
kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama
kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).
Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan
makanan tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada
pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda defisiensi protein
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100-200 milyar sel aktif yang
saling berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelektual
kita.Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron. Otak merupakan organ
situasi tertentu bagian-bagian otak dapat mengambil alih fungsi dari bagian-
3
Secara garis besar, sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat (SSP) terbentuk oleh otak dan medulla
spinalis.Sistem saraf disisi luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST).Fungsi dari
SST adalah menghantarkan informasi bolak balik antara SSP dengan bagian
tubuh lainnya.
bagiannya adalah :
1) Cerebrum
sepasang hemisfer kanan dan kiri dan tersusun dari korteks.Korteks ditandai
dengan sulkus (celah) dan girus. Cerebrum dibagi menjadi beberapa lobus,
yaitu:
a) Lobus frontalis
tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara (area broca di
hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi. Bagian ini mengandung pusat
4
pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer)
b) Lobus temporalis
yang berjalan ke bawah dari fisura laterali dan sebelah posterior dari fisura
perkembangan emosi.
c) Lobus parietalis
pendengaran.
d) Lobus oksipitalis
e) Lobus Limbik
5
(Gambar 2.2. Bagian cerebrum)
2) Cerebellum
bagian dari cerebellum adalah lobus anterior, lobus medialis dan lobus
fluccolonodularis.
6
3) Brainstem
medulla spinalis dan bagian-bagian otak, anyaman sel saraf dan 12 pasang
saraf cranial. Secara garis besar brainstem terdiri dari tiga segmen, yaitu
Gambar 2.4.Brainstem
mulai dari otak primitive (action brain), otak limbic (feeling brain), dan
akhirnya ke neocortex (atau disebut juga thourgh brain, otak pikir). Meski
a. Otak primitive, mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak
7
b. Otak limbic, memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan
benci. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan otak primitive.
di saat lain otak pikir dapat ‘dikunci’ untuk tidak melayani otak limbic dan
tindakan.
d. Myelinasi saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primtif,
otak limbic, dan otak pikir. Jalur syaraf yang makin sering digunakan
membuat myelin makin menebal. Makin tebal myelin, makin cepat implus
syaraf atau perjalanan sinyal sepanjang ‘urat’ syaraf. Karena itu, anak yang
activating system (RAS). RAS ini pintu masuk tempat kesan yang di
memusatkan perhatian.
8
3. Etiologi Nutritional Marasmus
ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng
b. Infeksi
e. Pemberian ASI
yang cukup.
f. Gangguan metabolic
intolerance.
9
g. Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain
telah disingkirkan.
h. Penyapihan
i. Urbanisasi
penyapihan dini dan kemudi-an diikuti dengan pemberian susu manis dan
susu yang terlaluencer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila
kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. (Arisman, 2004:92).
karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan
10
amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa
jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot
dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi
diri jangan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira kehilangan separuh
Pada keadaan ini yang terlihat jelas ialah pertumbuhan yang kurang atau
terhenti disertai atrofi otot dan menghilangnya lemak di bawa kulit. Pada
hidup jaringan, tubuh memerlukan energi yang dapat dipenuhi oleh makanan
yang diberikan, sehingga harus didapat dari tubuh itu sendiri. Hal ini
sintesis glukosa dan metabolit esensial lainnya seperti asam amino untuk
komponen homeostatik. Oleh karena itu, pada marasmus berat terkadang masih
ditemukan asam amino yang normal, sehingga hati masih dapat membentuk
Proses metabolik anak pada dasarnya sama, akan tetapi relative lebih
makanan untuk tiap kilogram berat badannya untuk pertumbuhan dan pertukaran
energi yang lebih aktif. Tubuh yang hidup seperti halnya dengan mesin
memerlukan bahan bakar dan bahan untuk pengganti maupun perbaikan. Anak
11
Keperluan ini dapat dipenuhi dengan pemberian makanan yang mengandung
cukup kalori. Dalam makanan tersebut harus cukup tersedia protein, karbohidrat,
mineral, air, vitamin dan beberapa macam asam lemak dalam jumlah tertentu.
pada keadaan lanjut akan didapatkan kadar albumin yang rendah, sedangkan
globulin yang meninggi. Jika kebutuhan akan kalori telah dipenuhi, tetapi
makanan yang diberikan tidak mengandung semua nutrient yang esensial untuk
manusia, maka secara lambat kesehatan orang tersebut akan terganggu. Gejala
f. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada,
12
i. Ujung tangan dan kaki terasa dingin dan tampak sianosis.
dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Sebagai contoh, anak
bertambah besar bukan saja secara fisik, melainkan juga ukuran dan
yang meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, dan bahasa
13
Pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada
proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada
c. Ciri-Ciri Perkembangan
yang sempurna.
14
1) Umur 0-3 bulan
- Kepala terangkat setinggi 450 dan dada ditumpu lengan pada waktu
tengkurap.
2) Umur 4 –6 bulan
3) Umur 7 –9 bulan
- Berdiri sendiri.
15
7) Umur 25 –36 bulan
- Berjalan lurus
1) Usia 0 –3 bulan
pandangannya.
2) Usia 4 –6 bulan
- Menggenggam pensil.
16
- Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.3)Memegang tangannya
sendiri.
3) Usia 7 –9 bulan
17
9) Usia 49 –60 bulan
- Membuat/menggambar segiempat.
pertumbuhan global otak dan struktur internal, sehingga harus dipantau dalam
prenatal awal dan tahap postnatal. Faktor yang mempengaruhi lingkar kepala
meliputi faktor intrinsik ( genetik, faktor fungsi otot, faktor hormon ) dan
anak. Pita pengukur diletakkan 1-2 jari di atas alis ke bagian yang paling
menonjol dari belakang kepala. Baca angka pada pertemuan dengan angka nol.
18
Gambar : Lingkar kepala Bayi Normal
Skala Asworth adalah skala yang digunakan untuk mengukur tonus otot.
Tujuan dari pengukuran ini untuk menilai tonus otot, jika ada problem
gerakan pada ektremitas, kemudian nilai tahanan yang diberikan oleh otot
parameter asworth scale sebagai acuan dalam menilai tonus otot pasien.
Grade Keterangan
1 minimal pada akhir ROM pada waktu sendi digerakkan fleksi atau
ekstensi
19
Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagia besar ROM tapi
3
sendi masih mudah digerakkan
otot atau group otot secara voluntary. MMT standar sebagai ukuran kekuatan
tidak akan sesuai atau cocok untuk seseorang yang tidak dapat
Nilai Keterangan
Nilai 0 Tidak ada kontraksi otot sama sekali (baik dilihat atau diraba)
Nilai 1 Kontraksi otot dapat terlihat/ teraba tetapi tidak ada gerakan
sendi
20
4. Pengukuran Skala Denver II
Denver II merupakan tes skrining untuk anak berumur antara 0-6 tahun.
Screening Test (DDST-R). Denver II adalah salah satu dari metode skrining
terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostik atau tes
IQ.
menentukan tanggal lahir anak, menentukan taggal tes yang nantinya akan
kertas formulir Tes DENVER II. Umur anak dapat didapat dari tanggal tes
Tanggal Tes 11 01 12
Tanggal Lahir 09 07 11
Umur Anak 01 06 01
21
3. Language (bahasa)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas
berurutan menurut umur, dalam lembar Denver II. Pada umumnya pada
waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skiring hanya
berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama
2. Passif Exercise
secara pasif artinya fisioterapis melakukan gerakan secara pasif kepada pasien
22
3. Stretching
ketika pasien dalam keadaan rileks, menggunakan gaya dari luar, dilakukan
secara manual atau dengan bantuan alat untuk menambah panjang jaringan
4. Bridging Exercise
latihan ini baik untuk latihan penguatan stabilisasi pada glutei, hip dan
punggung bawah (Miller, 2012). Bridging exercise adalah cara yang baik untuk
mengisolasi dan memperkuat otot gluteus dan hamstring (belakang kaki bagian
atas ). Jika melakukan latihan ini dengan benar, bridging exercise digunakan
untuk stabilitas dan latihan penguatan yang menargetkan otot perut serta otot-
otot punggung bawah dan hip. Akhirnya, bridging exercise dianggap sebagai
5. Bobath Exercise
bentuk dan permukaan benda yang bervariasi kepada sisi yang lumpuh.
23
Stimulasi harus segera dimulai bersamaan dengan dimulainya perawatan
b. Inhibisi
c. Fasilitasi
6. Aproksimasi
24
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
Identitas Anak
2. Nama : Anak M. F
3. Umur : 2 tahun
5. Agama : Islam
Identitas Ibu
1. Nama : Ny. N
2. Umur : 39 Tahun
3. Pekerjaan : Guru
4. Agama : Islam
Vital Sign
4. Suhu : 36.5˚C
5. Tinggi Badan : 73 cm
8. Lingkar kepala : 44 cm
25
B. Anamnesis Khusus
2. Riwayat Perjalanan Penyakit : Saat bayi usia 3 bulan sering demam tapi
tidak sampai kejang. Selama masa awal pertumbuhan dan perkembangan, bayi
hanya mampu dalam posisi tidur terlentang dan miring kanan kiri . Saat usia bayi
3. Riwayat Pre-Natal :
3) Riwayat Hipertensi
4. Riwayat Peri-Natal :
5. Riwayat Post-Natal :
C. Inspeksi/Observasi
1. Statis
26
f) Tangan dalam keadaan lunglai
g) Pelvic mengecil
2. Dinamis
c) Pasien belum mampu duduk sendiri tapi bila dibantu sudah mulai mampu
mempertahankan posisinya.
3. Quick Test
1. Gerak Aktif
2. Gerak Pasif
Shoulder
Gerakan Hasil
27
Internal rotasi Normal, tidak ada nyeri, soft endfeel
Elbow
Gerakan Hasil
Wrist
Gerakan Hasil
Hip
Gerakan Hasil
28
Knee
Gerakan Hasil
Ankle
Gerakan Hasil
1. Palpasi
a) Suhu normal
c) hypotonus
2. Tes Sensorik
exteroceptor pasien
29
c) Hasil : hyposensasi
Grade Keterangan
1 minimal pada akhir ROM pada waktu sendi digerakkan fleksi atau
ekstensi
Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagia besar ROM tapi
3
sendi masih mudah digerakkan
Hasil : Nilai 2 (Ada peningktakan sedikit tonus otot, ditandai dengan adanya
Grade Keterangan
kontraksi)
30
1 Otot ada kontraksi, baik dilihat secara visual atau palpasi ,ada
2 Gerak pada posisi yang meminimalkan gaya gravitasi. Posisi ini sering
Hasil :
Shoulder
Gerakan Hasil
Fleksi 2
Ekstensi 2
Abduksi 2
Adduksi 2
Internal rotasi 2
Eksternal rotasi 2
Elbow
Gerakan Hasil
Fleksi 2
Ekstensi 2
Pronasi 2
Supinasi 2
31
Wrist
Gerakan Hasil
Fleksi Wrist 2
Ekstensi Wrist 2
Radial Deviasi 2
Ulnar Deviasi 2
Hip
Gerakan Hasil
Fleksi 2
Ekstensi 2
Abduksi 2
Adduksi 2
Internal rotasi 2
Eksternal rotasi 2
Knee
Gerakan Hasil
Fleksi 2
Ekstensi 2
Ankle
Gerakan Hasil
Plantar fleksi 2
Dorsi fleksi 2
Eversi 2
32
Inversi 2
4. Tes Refleks
a) Refleks Fisiologis :
1) Refleks Biceps
siku.
Hasil : Hyporefleks
2) Refleks Triceps
Hasil : Hyporefleks
3) Refleks Patella
Hasil : Hyporefleks
4) Refleks Achilles
Hasil : Hyporefleks
b) Reflex Patologis
1) Babinsky
kaki bayi dari arah lateral tumit menuju ibu jari kaki bayi
Hasil : negative
33
2) Glabella
Teknik : Beri ketukan pada dahi bayi dan akan merespon dengan
kedipan
Hasil : Positif
3) Palmar Grasp
Hasil : Negatif
4) Stepping reflex
Hasil : Negatif
5. Skala Denver II
34
6. Tes Koordinasi
7. Tes keseimbangan
kondisi patologis atau problem yang tekait. Dalam hai ini, keseimbangan
kemudian nilai apakah kemapuan berdiri dan berjalan pasien sudah mampu
Hasil : terganggu
35
F. Diagnosa dan Problematik Fisioterapi
2. Problematik Fisioterapi :
- ROM terbatas
- Gangguan koordinasi
- Gangguan keseimbangan
b. Acivity Limitation
c. Participation Restriction
sebayanya
1. Jangka Pendek
b. Meningkatkan ROM
d. Memperbaiki ADL
36
2. Jangka Panjang
sehingga problem yang dialami oleh pasien ( belum bisa duduk sendiri,
berdiri dan berjalan dapat teratasi dengan baik dan maksimal walaupun
cerebral palsy sesuai dengan usia tumbuh kembang anak. .Neuro Muscular
- Teknik Pelaksanaan :
a. Posisi Pasien
b. Tangan Fisioterapi
c. Teknik pelaksanaan
2. Passive Exercise
37
- Teknik pelaksanaan :
a. Posisi Pasien
b. Tangan Fisioterapi
c. Teknik pelaksanaan
Fiksasi
Stabilisasi
bersangkutan.
3. Stretching
- Pelaksanaan :
38
4. Bridging Exercise
fleksi sambil memberikan tahanan pada anklenya, lalu minta bayi untuk
jembatan.
5. Bobath
a. Fasilitas
- Teknik pelaksanaan :
b. Stimulasi
39
stimulasi gerakan terlentang ke duduk
6. Aproksimasi
I. Evaluasi Fisioterapi
J. Home Program
1. Mengajarkan dan membantu anak untuk duduk sendiri tanpa adanya bantuan
aproksimasi.
40
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Terapi yang diberikan kepada anak dengan usia kalender 2 tahun, usia tumbuh
hasil :
3. Belum ada peningkatan kemampuan fungsional seperti pasien belum mampu untuk
Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki dalam terapi dan tidak
dilaksanakannya home program oleh orang tua dengan baik dan maksimal.
41
DAFTAR PUSTAKA
Aras, Djohan. Ahmad, Hasnia. Ahmad, Andy. The New Concept Of Physical Therapist
Behrman RE, Voughan VC. Ilmu Kesehatan Anak-Nelson. Edisi ke-12. Bagian I. EGC.
Kedokteran EGC
Masnjoer A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid II. FKUI. Jakarta. 2000;
514-18.
Pudjiadi S. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi ke-14. FKUI. Jakarta. 2001; 104-36.
Soetjiningsih, Gde Ranuh IGN. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I.
42