Anda di halaman 1dari 34

HERNIA

NUCLEUS
PULPOSUS
LUMBAL
A.NUHIKMAWATI DJALIL
NURUL AISYAH
IIIB
2019
PATOLOGI

DEFINISI

ETIOLOGI DAN PROSES PATOLOGI

GAMBARAN KLINIS
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah kondisi
dimana terjadi protrusi pada discus
intervertebralis yang disebabkan karena injury
dan beban mekanik yang salah dalam waktu
yang lama. Selain itu faktor utama yang
menyebabkan HNP adalah degeneratif dimana
elastisitas dari annulus fibrosus menurun
DEFINISI
sehingga menyebabkan robeknya annulus
fibrosus.
• Proses Degeneratif
Diskus intervertebralis tersusun atas jaringan
fibrokartilago yang berfungsi sebagai shock
absorber, menyebarkan gaya pada kolumna
vertebralis dan juga memungkinkan gerakan
antar vertebra. Kandungan air diskus berkurang
dengan bertambahnya usia (dari 90% pada bayi
ETIOLOGO
sampai menjadi 70% pada orang usia lanjut).
• Proses Traumatik
DAN
Dimulainya degenerasi diskus mempengaruhi PROSES
mekanika sendi intervertebral, yang dapat
menyebabkan degenerasi lebih jauh. Selain PATOLOGI
degenerasi, gerakan repetitive, seperti fleksi,
ekstensi, lateral fleksi, rotasi, dan mengangkat
beban dapat memberi tekanan abnormal pada
nukleus.
THE PLANTING CYCLE

NYERI
REDIKULAR
TAJAM,TUMPUL,
BERDENYUT
MENJALAR

KELEMAHAN
KESEMUTAN
OTOT

SPASME
ASSESMENT
IDENTITAS PASIEN,HISTORY
TAKING,INSPEKSI

PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK


DASAR

PEMERIKSAAN SPESIFIK DAN


PENGUKURAN
• Nama : Pak M.T
• Usia : 62 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mantan Atlet Bulutangkis
• Tekanan Darah : 172/83 mmHg IDENTITAS
• Frekuensi Nadi : 78x/ menit PASIEN
• Suhu : 36oC
• Frekuensi Nafas : 26x/menit
• BB : 80 kg
• TB : 172 cm
• IMT : 27,68
• Keluhan Utama : nyeri pinggang
menjalar sampai ke paha dirasakan
kurang lebih setahun yang lalu, nyeri
bertambah pada saat duduk lama
dan berjalan kaki dengan jarak jauh.
• Riwayat Penyakit Sekarang : HISTORY
Hipertensi
TAKING
• Riwayat Penyakit Dahulu :-
• Statis : Bahu asimetris, lateral shift
sebelah kiri.
• Dinamis : pasien datang dengan cara
jalan berjinjit, saat fleksi pasien
mempertahankan agar punggung
tetap tegak.
• Palpasi : spasme M. Erector Spine, M.
Gluteus Medius,M. Gluteus minimus
INSPEKSI
dan G. Gluteus maximus, M.
Quadratus lumborum, M. Piriformis.
tenderness pada M. Gluteus
Maksimus/ piriformis, Oedem tidak
ada.
• Tes berjinjit
• Tes berjalan dengan tumit.
• Lumbal pelvic rhytem kanan : tidak
terbatas
• lumbal pelvic rhytem kiri : terbatas
QUICK
TES
TES SIJ
• Lateral shift kanan hasilnya SIP statis.
• Lateral shift kiri hasilnya dinamis.
GILLET TES
• Fleksi tungkai kanan hasilnya statis.
• Fleksi tungkai kiri hasilnya dinamis
Nama Aktif Pasif TIMT
gerakan

Nyeri ROM Nyeri ROM Endfeel nyeri Kekuatan


otot
aktif Pasif
Lateral Nyeri terbatas Nyeri terbatas Elstic Nyeri Normal
fleksi
lumbal
Endfeel
PFGD
Rotasi Nyeri
lumbal
terbatas nyeri Terbatas Elstic
Endfeel
Nyeri Normal
DEXTRA
Nama Aktif Pasif TIMT
gerakan

Nyeri ROM Nyeri ROM Endfeel nyeri Kekuatan


otot
aktif Pasif
Lateral Normal Normal Normal Normal Elstic Normal Normal
fleksi
lumbal
Endfeel
PFGD
Rotasi
lumbal
Normal Normal Normal Normal Elstic
Endfeel
Normal Normal
SINISTRA
ASESMENT
PEMERIKSAAN SPESIFIK DAN
PENGUKURAN

DIAGNOSA FISIOTERAPI

PROBLEMATIK FISIOTERAPI
SLUMP TEST
nyeri pada
saat tunduk
disertai
dengan
kompresi
kepala dan
ekstensi knee.
PATRICK TES
Nyeri di
bokong (
gangguan
sacro ilaca
joint)
ANTI PATRIK TES
Nyeri di
belakang(
gangguan
pada M.
Piriformis dan
SIJ)
SLR TES
Nyeri Saat
kaki di
angkat 30°
Prone
Instability
Test
Saat spinosus di tekan
terasa nyeri.
TES JPM PACVP
Posiskan tangan netral position lalu tekan
Spinosus dan rasakan endfeelnya.
Hasilnya : nyeri pada L3, L4 dan L5.
elastic endfeel.
ODI : 31 (MIN CACAT)
NILAI VAS : 6
SCHOBER TES 1
SEBELUM SESUDAH SELISIH
48 cm 52cm 3 cm
Anatmical Fungtional
Nyeri menjelar kebelakang paha.
Spasme Otot Erector Spine, Quadratus Lumborum,
Gluteus, Piriformis, Bicep.
Trendelen Berg Sign.
Keterbatasan LGS lumbal.
Lateral Shift kiri
Activity Limitation
Kesulitan dalam duduk dan berdiri dengan
waktu yang lama, kesulitan membawa beban Problematik
berat, kesulitan berjalan dengan tegak.
Participan Restriction Fisioterapi
Kesulitan untuk naik motor dalam jangka waktu
yang lama.
Saat berjalan ke suatu tempat harus beberapa
kali istirahat.
Kesulitan untuk ikut berolahraga khususnya bulu
tangkis
Tujuan Intervensi
Jangka Pendek Jangka Panjang

• Menurunkan Nyeri. • Memperbaiki kemampuan fungsional


• Mengurangi Spasme Otot Erector Spine, pasien yang berhubungan dengan
Quadratus Lumborum, Gluteus, Piriformis, kegiatan yang melibatkan gerakan
Bicep.
lumbal seperti membungkuk serta
• Mengetasi Trendelen Berg Sign. mampu bangun, duduk, berdiri,
• Meningkatkan LGS lumbal. berjalan secara mandiri dalam jangka
• Meningkatkan kekuatan otot Erector waktu yang lama. Serta memperbaiki
Spine, Quadratus Lumborum, Gluteus, posisi pelvic menjadi simetris.
Piriformis, Bicep, Quadriceps dan
hamstring.
• Mengatasi lateral shift kiri
SWD (Pengamatan)
Posisi Pasien :
• Posisikan pasien dalam keadaan
tengkurap.
• Posisi Fisioterapis :
• Fisioterapis di samping pasien.
• Teknik Pelaksanaan :
• Arahkan lengan SWD di L4 dan L5 dan
lengan yg satunya di gluteus sinistra.
• Atur SWD dengan kepanasan 30*C
selama 10 Menit. Tanyakan selalu apa
yang dirasakan pasien selama
pengaplikasian SWD.
Miofacial Release Teknik
• Tujuan : Mengurangi Nyeri
• Posisi Pasien : Prone Lying
• Prosedur Pelaksanaan : Tangan kiri
fisioterapi memfiksasi, tangan kanan
mendorong ke arah lateral.
Modifikasi McKenzie Exercise
• Tujuan
Mengurangi nyeri menjalar
• Posisi Pasien
Pasien tengkurap kemudian posisikan
elbow dibawah shoulder sehingga
bersandar pada kedua lengan bawah.
• Posisi fisioterapis
Berada di samping bed
• Prosedur Pelaksaan
Cari spinosus yang bermasalah lalu tekan
kebawah space antara spinosus setelah itu
minta paien naik turunkan badan 8X.
Tekanan tetap.
Contrac Rilex otot erector spine
• Tujuan : mengurangi spasme otot erector
spine.
• Posisi Pasien : side lying dengan kaki
kanan di atas pasien dengan posisi
menggantung di antara kaki FT dengan
bed.
• Posisi Fisioterapis : di belakang pasien.
• tangan kanan fiksasi di crista iliaca dan
tangan kiri di scapula.
• Prosedur pelaksanaan : tangan kiri
mendorong scapula ke atas, tangan
kanan menahan crista ilaca agar stabil.

Contrac Rilex otot Quadratus
lumborum
Anterior Pelvic Tilting Posterior Pelvic Tilting

• Tujuan : mengurangi spasme. • Tujuan : mengurangi spasme.


• Posisi pasien : side lying dengan kaki • Posisi pasien : side lying dengan kaki
menyilang, menggantung di bed. menyilang, menggantung di bed. Di
• Posisi Fisioterapis : di belakang pasien. antara kaki Fisioterapi dan Bed

• Prosedur Pelaksanaan : minta pasein • Posisi Fisioterapis : di belakang pasien.


menarik kakinya ke atas. • Prosedur Pelaksanaan : minta pasien
untuk mendorong kaki fisioterapi.
Muscle Energi Teknik
• Posisi sama dengan contrac rilex.
• Prosedur pelaksanaan : crista iliaca di
tari ke arah distal minta pasien untu
menahan.
BOLD METODE
• Tujuan :
• Posisi Pasien : Prone Lying
• Prosedur Pelaksanaan : Tangan kanan
fiksasi, tangan kiri menggerakkan ke
arah lateral getarkan Proc. Spinosus
dengan lembut.
Lateral Shift Exercise
• Tujuan : mengoreksi deviasi postur.
• Posisi Pasien : berdiri menyamping
tembok sesuai lateral shift yang
bermasalah. Lengan bawah pasien di
tempatkan didinding
• Posisi Fisioterapi : di belakang pasien.
• Prosedur pelaksanaan : Fisioterapi
mengoreksi lalu mengarahkan pelvic
pasien ke arah tembok, di akhir
gerakan fisioterapi menahan selama
beberapa detik lalu mengulang
gerakan sebanyak 8 kali.
Core Stability
• Tujuan :
• Posisi pasien : Tidur terlentang dengan
handuk di bawah lumbal.
• Prosedur pelaksanaan : minta pasien
untuk mengangkat pinggulnya sedikit
lalu minta pasien untuk menekan
handuk.
TERIMAKASIH
someone@example.com

Anda mungkin juga menyukai