OLEH:
Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perubahan tingkah laku .
Perubahan tersebut dapat berupa pengatahuan yang baru. Sebelum belajar seseorang mungkin
tidak memiliki pengetahuan tertentu akan tetapi setelah belajar memilikinya. Pengetahuan
seseorang tentang sesuatu sangat dangkal akan tetapi setelah belajar menjadi lebih dalam.
Seseorang dapat saja merasa kurang nyaman akan tetapi setelah belajar berubah menjadi lebih
nyaman. Sebelum belajar seseorang dapat kurang menyetujui sesuatu tetapi setelah belajar
menjadi setuju. Seseorang dapat saja tidak terampil melakukan sesuatu tetapi setelah belajar
menjadi terampil. Sebelum belajar seseorang dapat saja kurang memperdulikan sesuatu tetapi
setelah belajar berubah menjadi lebih bertargung jawab terhadap sesuatu. Proses belajar
berlangsung secara internal.
A. Belajar vs Kematangan
Berbagai perubahan terjadi pada diri individu selama rentang kehidupannya. Namun tidak
semua perubahan ini disebabkan proses belajar, melainkan ada juga yang disebabkan
kematangan (maturation). Proses belajar akan memberikan hasil yang optimum jika berlangsung
dalam kondisi kematangan tertentu. Misalnya, pada umumnya anak sudah mampu berjalan pada
usia dua tahun. Kondisi motorik yang diperlukan anak untuk berjalan sudah matang pada usia
tersebut. Akan tetapi seorang anak tidak akan otomatis mampu membaca pada usia enam tahun,
jika tidak mempelajari cara membaca meskipun kematangan kognitif ini sudah tercapai pada
tahap tersebut. Kemudian, dalam proses perkembangan ada masa peka yang memerlukan
pengalaman belajar, jika masa itu terlewatkan maka kemampuan yang didukung masa peka
tersebut akan terganggu pada usia selanjutnya. Misalnya, masa peka untuk perkembangan
sensasi terhadap rentang jarak, tumbuh sekitar tiga tahun melalui aktivitas melompat dan berlari.
Akan tetapi jika di usia tersebut anak tidak punya pengalaman yang mengasyikkan tentang
aktivitas tersebut misalnya, anak hanya duduk bermain, maka kecenderungannya di usia dewasa
akan sering mengalami masalah ketika melompati sesuatu, menaiki tangga, mengatur jarak
dalam berkendaraan.
Proses perkembangan di dalam diri individu pada hakikatnya menyatu, konsep namun secara
ada ahli yang mengelompokkannya atas dimensi fisik, kognitif, bahasa, pribadi, sosial dan moral.
Dalam kondisi demikian, proses belajar juga menyatu dalam semua perkembangan, meskipun
secara konsep para ahli menekankan teorinya pada satu atau beberapa dimensi tertentu. Latihan
B. Otak Belajar
Kendali seluruh saraf yang ada di dalam diri manusia adalah otak. Oleh karena itu dalam
belajar otak adalah penentu utamanya. Selain itu belajar berarti mengembangkan otak. Sejak
lahir otak manusia sudah memiliki 100-200 mlyar sel. Setiap sel siap dikembangkan untuk
memproses berbagai informasi. Perkembangan sel otak ini mengikuti sistem yang kompleks.
Visualisasi jenis otak dikemukakan sebagai berikut :
Teori piaget ini mendapat banyak kritikan pada konsepya tentang estimasi kompetensi anak,
tahapan, training, anak untuk menalar pada level kognisi yang lebih tinggi. Meskipun demikian
kelompok ahli neo-Piagetian merevisi teoripiaget pada cara bagaimana memproses perhatian
memori dan strategi.
Ciri utamanya dari pemrosesan informasi adalah pimikiran, mekanisme pengubah, dan
modifikasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
Milfayetty, Sri, dkk.2018. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed
Monks, F.J, dkk. 2002. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
W.D, Sri Esti. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
http://novehasanah.blogspot.com/2016/02/perkembangan-otak-dan-implikasinya-pada.html?m=1