Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN UTS MATA KULIAH NEUROSAINS DAN TEORI PEMBELAJARAN

STAI SABILI BANDUNG SEMESTER 2


DOSEN PENGAMPU : DR. Hj. Yeti Heryati, M.Pd.

Nama Mahasiswa : Ahmad Zamroni


NIM : 12621.3048

1. 4 TEORI NEUROSAINS DALAM PEMBELAJARAN adalah sebagai berikut :


a. Teori Emosi
Talamus merupakan tempat peranan emosi berada, yang mana bagian ini adalah bagian inti
dari pusat otak manusia. Ketika ada stimulus atau rangsangan yang membangkitkan emosi
manusia maka talamuslah yang akan merespon pertama kali. Talamus memberikan respon
terhadap rangsangan dengan cara mengirim impuls secara serempak ke bagian korteks
serebral dan mengirimnya ke bagian lain. Namun menurut pengertian lain, justru
hipotalamuslah yang secara langsung terlibat dalam integrasi respon emosional.
b. Teori Amigdala
Amygdala merupakan struktur yang berada pada sistem syaraf dan berbentuk seperti almonds
yang terletak dibagian dasar lobus temporalis. Amygdala berperan sebagai ingatan dalam
pengalaman emosional dan berfungsi pada sistem seksual. Amigdala tumbuh dan
berkembang sebelum seseorang berusia 4 tahun, sehingga anak-anak cepat di dalam
menerima sensasi dan rangsangan yang bersifat emosional. Struktur otak yang satu ini
berfungsi untuk menyimpan memori tentang peristiwa emosional.
c. Teori Triun Brain
Berdasarkan teori triune brine, otak manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sistem limbic,
otak reptile ( reptilian complex )dan neokorteks ( Neocortex). Masing-masing bagian ini
memiliki fungsi yang berbeda dan cara kerja yang berbeda pula.
d. Teori Belahan Otak kiri dan Otak Kanan
Berdasarkan penelitian jeffrey gray, belahan otak kiri manusia berkaitan dengan sistem
aktivitas atau perilaku manusia dapat mengindikasikan kesenangan ataupun kemarahan.
Sedangkan belahan otak kanan diasosiasikan dengan sistem perilaku pembangkitan dan
meningkatkan perhatian, sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki korteks
frontal otak kiri lebih tinggi maka orang tersebut biasanya lebih cenderung mudah bergaul
dan cenderung bahagia. Sedangkan orang yang memiliki frontal otak kanan yang lebih tinggi
cenderung tertutup dan tidak mudah bergaul.
2. Implikasi neurosains dalam pendidikan sangat penting. Dengan mengenal ilmu nuerosauns maka
pendidik ( Guru ) akan mampu secara tepat dan cepat dalam menyelesaikan tujuan pendidikan.
Neurosains kini menjadi ilmu yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan
neurosains dapat memahami berbagai aktivitas otak manusia, sehingga memudahkan dalam
mengontrol manusia. Pengajaran yang menyenangkan akan membuat para peserta didik lebih
mudah untuk menangkap materi dan memahaminya. Untuk Tingkat pendidikan PAUD
Pemahaman terhadap neurosains akan bisa menjadi panduan guru dalam mendampingi tahap
perkembangan anak menjadi lebih baik karena pengajaran menjadi tepat sasaran sesuai karakter
dan ciri bawaan anak dari lahir. Setiap anak akan memiliki potensi lahir yang berbeda-beda
dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda dan tentunya membutuhkan penanganan,
pendampingan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan tahapperkembanagnnya masimg-
masing.

3. Perbedaan antara teori behaviorisme dan teori kognitivisme.

a. Teori behaviorisme lebih menekankan pada kebiasaan kebiasan dan prilaku saja tanpa
mementingkan pentingnya pemahaman ilmu pengetahuan. Sedangkan teori kognitivisme
melengkapi teori behaviorisme dengan pentingnya peserta didik memahami segala apa yang
dilakukan berdasarkan konsep ilmu pengetahuan.
b. Implementasi kedua teori ini dalam pembelajaran PAI adalah bahwa ketika peseta memiliki
tingkah laku dan kebiasaan – kebiasaan yang baik seperti Sholat berjamaah, membantu
sesama, bersedekah maka akan lebih dalam lami makna dan pemahaman peserta didik
tersebut apabila dia mengerti alasa dan tujuan dari perilaku –perilaku baik tersebut
berdasarkan ilmu alqur’an dan ilmu agama lainnya. Sehungga kebiasaan tersebut akan lebih
dalam tertancap ke dalam hatinya karena mengerti makan dan hakikat dari apa yang ia
lakukan.

Anda mungkin juga menyukai