Oleh:
FIRMAN T. RAHMAN, S.SOS, M.SI
bersifatabstrak , karena
menarik dari Ilmu Psikologi karena kita
dapat mengetahui sisi unik kepribadian dan
tidak mempelajari secara kejiwaan dari diri seseorang. Melalui Ilmu
langsung dari tingkah laku Psikologi, misalnya kita dapat belajar untuk
dan jiwa seseorang.
Psikologi Kontemporer
diawali Psikologi adalah
bersikap empati , yaitu dapat
memahami perasaan orang lain dengan baik.
ilmu yang mempunyai Bahkan, kita dapat memberikan solusi atau
banyak kajian dan pemecahan konflik masalah pribadi sesorang
melakukan banyak melalui empati dan tentunya dengan metode-
pendekatan. Dus, Ilmu metode psikologi yang sudah teruji.
Pengembangan empati menjadi amat relevan
Psikologi adalah sebuah guna membangun aspek-aspek manusiawi
kajian ilmu yang sangat individu itu. Empati membantu seseorang
mengetahui dan memahami emosi orang lain
Empati
Empati memungkinkan seseorang untuk
menghayati masalah atau kebutuhan yang tersirat
di balik perasaan orang lain, yang tidak hanya
diungkapkan melalui kata-kata.
Melalui empati, kita tidak hanya keluar diri dalam
(Daniel Goleman dalam Emotional Intelegence)
usaha memahami orang lain, tetapi juga melakukan
pemahaman internal terhadap self.
#1 Kesadaran bahwa tiap orang memiliki sudut pandang berbeda akan mendorong kita mampu
menyesuaikan diri sesuai dengan lingkungan sosialnya. Dengan menggunakan mobilitas pikirannya,
kita dapat menempatkan diri pada posisi perannya sendiri maupun peran orang lain sehingga akan
membantu melakukan komunikasi efektif.
#2 Mampu berempati mendorong kita melakukan tindak altruistis, yang tidak hanya mengurangi atau
menghilangkan penderitaan orang lain, tetapi juga ketidaknyamanan perasaan kita melihat penderitaan
orang lain. Merasakan apa yang dirasakan individu lain akan menghambat kecenderungan perilaku
agresif terhadap individu itu.
#3 Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain membuat kita menyadari bahwa orang lain
dapat membuat penilaian berdasarkan perilakunya. Kemampuan ini membuat individu lebih melihat ke
Kemampuan mengambil
karakter, perasaan,
kepribadian dan mental sasaran
komunikasi dalam sebuah proses komunikasi yang
sirkular. Tujuannya, agar proses komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan seluruh komponen
komunikasi seperti komunikator, komunikan, media
komunikasi, informasi atau pesan dapat berproses
dengan efektif.
1
Membangun Kredibilitas
2
Pesan Menjadi Lebih Kuat
3
Mengatasi Kesalahan Persepsi
4
Membantu Memilih Media Komunikasi
5
Menyesuaikan Pesan yang Disampaikan
6
Optimalisasi Proses Komunikasi
7
Memengaruhi Opini
8
Mengenali Karakter
9
Mengurangi Hambatan
10
Mengendalikan Diri
11
Meningkatkan Mentalitas
12
Meningkatkan Perasaan
13
Meningkatkan Adaptasi
14
Membantu Pemecahan Masalah
15
Membentuk Konsep Diri
16
Menimbulkan Efek yang Kuat
17
Mengubah Perilaku Seseorang
Psikologi sebagai Ilmu
Psikologi merupakan ilmu baru yang berkembang pada akhir abad
19 atau sekitar akhir tahun 1800-an. Kendati demikian, orang
di sepanjang sejarah telah memerhatikan masalah psikologi, sebut saja
filsuf Yunani, Plato dan Aristoteles. Berikutnya, St. Augustine (354-430)
dianggap sebagai tokoh besar dalam psikologi modern karena
perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena
psikologi.
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang
ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kompleksitas
dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru
tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an, sewaktu Wilhem
Labolatorium Wundt
Tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Dengan
Berdirinya laboratorium ini, metode ilmiah untuk lebih mamahami
manusia telah ditemukan walau belum terlalu memadai.
Dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat
psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun
berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal
psikologi sebagai
berdirinya
ilmu pengetahuan.
Prinsip Dasar Ilmu Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
perilaku dan fungsi
mengenai
Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat
digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.
Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu
memandang kualitas kemampuan yang dimiliki.
membentuk perilaku
faktor-faktor yang
Empirisme
Pandangan empirisme (John Locke) menyatakan bahwa individu lahir bagaikan lilin
putih bersih
sehingga perubahan yang terjadi pada diri manusia amat diperngaruhi oleh lingkungan.
Konvergensi
Pandangan konvergensi (William Sterm) berupaya menggabungkan kedua pandangan
itu.
Perubahan yang dimaksud adalah pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi pada diri manusia sepanjang hayat.
Periode Perkembangan
Aristoteles membagi periode perkembangan menjadi 21 tahun pertama
kehidupan dalam tujuh tahunan. Tujuh tahunan itu memiliki pola sikap yang
menonjol: (0-7 tahun) masa anak-anak yang egosentris dan tidak riil, (7-14
tahun) masa anak sekolah/realistis dan (14-21 tahun) masa remaja yang idialistis.
Sementara Hurlock (1974) membaginya jadi: (0-2 tahun) masa bayi/infancy, (2-
6 tahun) masa anak awal/early childhood, (6-12 tahun) masa anak akhir/late
childhood, (12-16 tahun) masa remaja awal/early adolesence dan (16-21) masa
remaja akhir/late adolesence.1. Periode Pra-Natal (konsepsi
sampai lahir)
2. Periode Infasi (0 s/d 14 hari)
3. Masa bayi (2 minggu s/d 2 tahun)
4. Masa Anak-Anak (02 s/d 13 tahun)
5. Masa Remaja (13 s/d 21 tahun)
6. Masa Dewasa (20 s/d 55 tahun)
7. Masa Lansia (55 tahun s/d …)
Sejak lahir anak dapat
melihat, yang dimulai dengan
perbedaan gelap dan terang
kemudian mengikuti gerakan
suatu benda. Akomodasi mata
secara efektif jika anak telah
berumur 2 bulan.
Pendengaran berfungsi
beberapa saat setelah lahir.
Hal ini terbukti anak mampu
memalingkan kepala
Perkembangan Fisik merespon suara 10 menit
setelah dilahirkan.
Perkembangan biologis manusia terjadi sejak konsepsi dalam kandungan
germinal (2 minggu
yang terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap
Asimilasi – Adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.
Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau
informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam
contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi
binatang itu pada skema burung si anak.
Akomodasi – Adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau
penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada.
Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di
atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label
"burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Equilibrium – Adalah keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan
pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut
selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.
Puncak perkembangan pada umumnya tercapai di
pengujung masa remaja akhir .
Perubahannya sangat tipis sampai usia 50 tahun, dan
Ciri-Ciri Kelompok:
- Antar anggota saling berhubungan dan bergantung satu
sama lain.
- Memiliki nilai dan norma yang mengatur perilaku anggota.
Fungsi Kelompok:
- Memenuhi keinginan dan tujuan anggota
Terbentuknya Kelompok:
- Adanya berbagai persamaan dalam hal tertentu (motif,
tujuan, dll)
- danya struktur kelompok (pembagian tugas)
- Adanya norma-norma kelompok sebagai pedoman untuk
mengatur tingkah laku (ganjaran dan hukuman).
Norma kelompok:
Cara melihat, merasa, berfikir, bertindak, yang membatasi
(mengatur) tingkah laku individu dalam kelompok yang
bersangkutan.