Anda di halaman 1dari 57

Pengantar Ilmu Psikologi

Oleh:
FIRMAN T. RAHMAN, S.SOS, M.SI

Disampaikan pada perkuliahan Semester Ganjil


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
STISIP Wdiyapuri Mandiri Sukabumi
Tahun Akademik 2019/20
Apa Itu Psikologi (?)
Psyche (Jiwa) Logos (Kata)

Adalah ilmu yang mempelajari tingkah


laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan sekitarnya. aspek yang
dipelajari dalam tingkah laku manusia
tersebut meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
“The scientific study of the way the human mind works and
how it influences behaviour, or the influence of a particular
person’s character on their behaviour,” (Cambridge International
Dictionary of English, p.383)

“The science of mental life, both of its phenomena, and of


their condition,” James, W. (dlm Harriman,P.L.,1963, Handbook of
Psychological Terms)
 
“The scientific study of the behavior and mental processes of
humans and other animals,” Crooks,R.L., Stein,J. 1988,(dlm Psychology.
Science,Behavior and Life)
 
“The scientific study of behavior, both external observable
action and internal thought,” Wortman, C., Loftus, E., Weaver, Ch, 2004
(dlm Psychology. 5th.ed)
 
Karakter Psikologi
Ilmu Psikologi sendiri Inilah yang menjadikan sisi yang

bersifatabstrak , karena
menarik dari Ilmu Psikologi karena kita
dapat mengetahui sisi unik kepribadian dan
tidak mempelajari secara kejiwaan dari diri seseorang. Melalui Ilmu
langsung dari tingkah laku Psikologi, misalnya kita dapat belajar untuk
dan jiwa seseorang.
Psikologi Kontemporer
diawali Psikologi adalah
bersikap empati , yaitu dapat
memahami perasaan orang lain dengan baik.
ilmu yang mempunyai Bahkan, kita dapat memberikan solusi atau
banyak kajian dan pemecahan konflik masalah pribadi sesorang
melakukan banyak melalui empati dan tentunya dengan metode-
pendekatan. Dus, Ilmu metode psikologi yang sudah teruji.
Pengembangan empati menjadi amat relevan
Psikologi adalah sebuah guna membangun aspek-aspek manusiawi
kajian ilmu yang sangat individu itu. Empati membantu seseorang
mengetahui dan memahami emosi orang lain
Empati
Empati memungkinkan seseorang untuk
menghayati masalah atau kebutuhan yang tersirat
di balik perasaan orang lain, yang tidak hanya
diungkapkan melalui kata-kata.
Melalui empati, kita tidak hanya keluar diri dalam
(Daniel Goleman dalam Emotional Intelegence)
usaha memahami orang lain, tetapi juga melakukan
pemahaman internal terhadap self.
#1 Kesadaran bahwa tiap orang memiliki sudut pandang berbeda akan mendorong kita mampu
menyesuaikan diri sesuai dengan lingkungan sosialnya. Dengan menggunakan mobilitas pikirannya,
kita dapat menempatkan diri pada posisi perannya sendiri maupun peran orang lain sehingga akan
membantu melakukan komunikasi efektif.
 
#2 Mampu berempati mendorong kita melakukan tindak altruistis, yang tidak hanya mengurangi atau
menghilangkan penderitaan orang lain, tetapi juga ketidaknyamanan perasaan kita melihat penderitaan
orang lain. Merasakan apa yang dirasakan individu lain akan menghambat kecenderungan perilaku
agresif terhadap individu itu.
 
#3 Kemampuan untuk memahami perspektif orang lain membuat kita menyadari bahwa orang lain
dapat membuat penilaian berdasarkan perilakunya. Kemampuan ini membuat individu lebih melihat ke
Kemampuan mengambil

perspektif orang lain


merupakan kunci untuk menciptakan
hubungan sosial yang hangat.
Hubungan sosial yang berkualitas
inilah yang memungkinkan kita dapat
mengekspresikan perasaannya secara
terbuka dengan mengembangkan
emosinya dengan sehat.
Dengan demikian, eksistensi Ilmu Psikologi dalam
bidang komunikasi tentulah menjadi sebuah
keniscayaan sebagai upaya memahami

karakter, perasaan,
kepribadian dan mental sasaran
komunikasi dalam sebuah proses komunikasi yang
sirkular. Tujuannya, agar proses komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan seluruh komponen
komunikasi seperti komunikator, komunikan, media
komunikasi, informasi atau pesan dapat berproses

dengan efektif.
1
Membangun Kredibilitas
2
Pesan Menjadi Lebih Kuat
3
Mengatasi Kesalahan Persepsi
4
Membantu Memilih Media Komunikasi
5
Menyesuaikan Pesan yang Disampaikan
6
Optimalisasi Proses Komunikasi
7
Memengaruhi Opini
8
Mengenali Karakter
9
Mengurangi Hambatan
10
Mengendalikan Diri
11
Meningkatkan Mentalitas
12
Meningkatkan Perasaan
13
Meningkatkan Adaptasi
14
Membantu Pemecahan Masalah
15
Membentuk Konsep Diri
16
Menimbulkan Efek yang Kuat
17
Mengubah Perilaku Seseorang
 
Psikologi sebagai Ilmu
Psikologi merupakan ilmu baru yang berkembang pada akhir abad
19 atau sekitar akhir tahun 1800-an. Kendati demikian, orang
di sepanjang sejarah telah memerhatikan masalah psikologi, sebut saja
filsuf Yunani, Plato dan Aristoteles. Berikutnya, St. Augustine (354-430)
dianggap sebagai tokoh besar dalam psikologi modern karena
perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena
psikologi.

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari
manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang
ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kompleksitas
dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru
tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an, sewaktu Wilhem
Labolatorium Wundt
Tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium
Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Dengan
Berdirinya laboratorium ini, metode ilmiah untuk lebih mamahami
manusia telah ditemukan walau belum terlalu memadai.
 
Dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat
psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun
berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal

psikologi sebagai
berdirinya

ilmu pengetahuan.
Prinsip Dasar Ilmu Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
perilaku dan fungsi
mengenai

mental manusia secara ilmiah.


Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para
psikolog. Mereka berusaha mempelajari peran fungsi
mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain
juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis
Fungsi Psikologi sebagai Ilmu
Menjelaskan – Adalah untuk menjelaskan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan
yang bersifat deskriptif.
Memprediksikan – Adalah untuk
meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan
mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa
prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian – Adalah untuk mengendalikan
tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
Para Tokoh Psikologi
1. Wilhelm Wundt 10.Henry Murray
2. Ivan Pavlov 11. Jean Piaget
3. Emil Kraepelin 12.Carl Rogers
4. Sigmund Freud 13.Burrhus Frederic
Skinner
5. Alfred Binet 14.Abraham Maslow
6. Alfred Adler 15.Hans Eysenck
7. Carl Jung 16. Albert
Bandura
8. John Watson 17.Wilhe
9. Max Wertheimer 18.Erik Erikson
Pendekatan Psikologi
#1
Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh
aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan
neurobiological berupaya untuk menjelaskan hubungan
antara perilaku yang dapat diamati dan kejadian-kejadian
mental atau jiwa.
Otak manusia yang terdiri dari kl. 12 miliar sel
saraf dengan jumlah interkoneksi yang tidak terhitung,
mungkin merupakan struktur paling rumit yang ada di dunia ini.
Pada prinsipnya, setiap kejadian yang dilakukan atau dialami
seseorang, merupakan penjabaran aktivitas otak beserta sistem
sarafnya. Dengan demikian, kita dapat memahami aspek perilaku
seseorang, berdasarkan pemahaman tentang proses kerja antara
Kapasitas memori otak manusia bisa mencapai hingga 1
otak dengan sistem sarafnya.
PB (petabyte) atau setara dengan 10 juta GB (gigabyte).
Hasil penelitian tersebut melampaui 10 kali lipat perkiraan
memori manusia di penelitian sebelumnya.. Jumlah kapasitas
tersebut sama dengan perkiraan kapasitas internet pada saat ini.

(Hasil riset Salk Institute yang dikutip dari Tech Time)


#2
Pendekatan Perilaku
Tingkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus
yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam
model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Tingkah
laku adalah hasil pengalaman dan perilaku digerakkan atau
dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan
dan mengurangi penderitaan (Rakhmat,1994)
#3
Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah
proses mental karena individu (organisme) aktif dalam
menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi
stimulus sebelum melakukan reaksi. Modelnya S – O – R.
Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Teori S-O-R
#4
Pendekatan Psikoanalisa
Kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah
sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal
yang tidak disadari, seperti keinginan, implus, atau dorongan.
tindakan manusia mempunyai sebab, sering kali berupa motif-
motif yang tidak disadari, bukan alasan rasional yang
diberikan oleh seseorang terhadap perilakunya.
Id – Adalah komponen kepribadian yang berisi impuls
agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip
kesenangan “pleasure principle”.

Ego – Adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai


pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk
menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk
mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-
nilai superego.

Superego – Adalah bagian moral dari kepribadian


manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk,
salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan
ego.
#5
Pendekatan Fenomenologi
Adalah pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku
sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan
dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal
yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti
melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan
fenomena tentang dirinya.
“Gnothi Seauton”
sendiri
 
-- Kenali dirimu
Konsep Diri
(Sokrates)

Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat
digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
 
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.
Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu
memandang kualitas kemampuan yang dimiliki.

Stuart & Sundeen (2005):


Adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan
yang merupakan pengetahuan individu tentang
dirinya dan memengaruhi hubungan dengan orang
lain dan lingkungannya.
Kajian Psikologi
#1
Psikologi Perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan

membentuk perilaku
faktor-faktor yang

seseorang sejak lahir sampai lanjut


usia. Psikologi perkembangan juga mempelajari perkembangan dan
perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan mati.
Terapan dari ilmu psikologi perkembangan digunakan di bidang berbagai bidang
seperti pendidikan dan pengasuhan, pengoptimalan kualitas hidup dewasa tua
“Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang
serta penanganan remaja.
mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang
proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai
mati,” (Ross Vasta. dkk, 1992)
3 Fase Perubahan
Nativisme
Pandangan nativisme (Shopenhouer) menitikberatkan peran bawaan individu
yang menjadi faktor penentu perubahan pada diri manusia.

Empirisme
Pandangan empirisme (John Locke) menyatakan bahwa individu lahir bagaikan lilin
putih bersih
sehingga perubahan yang terjadi pada diri manusia amat diperngaruhi oleh lingkungan.

Konvergensi
Pandangan konvergensi (William Sterm) berupaya menggabungkan kedua pandangan
itu.
Perubahan yang dimaksud adalah pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi pada diri manusia sepanjang hayat.
Periode Perkembangan
Aristoteles membagi periode perkembangan menjadi 21 tahun pertama
kehidupan dalam tujuh tahunan. Tujuh tahunan itu memiliki pola sikap yang
menonjol: (0-7 tahun) masa anak-anak yang egosentris dan tidak riil, (7-14
tahun) masa anak sekolah/realistis dan (14-21 tahun) masa remaja yang idialistis.
Sementara Hurlock (1974) membaginya jadi: (0-2 tahun) masa bayi/infancy, (2-
6 tahun) masa anak awal/early childhood, (6-12 tahun) masa anak akhir/late
childhood, (12-16 tahun) masa remaja awal/early adolesence dan (16-21) masa
remaja akhir/late adolesence.1. Periode Pra-Natal (konsepsi
 
sampai lahir)
2. Periode Infasi (0 s/d 14 hari)
3. Masa bayi (2 minggu s/d 2 tahun)
4. Masa Anak-Anak (02 s/d 13 tahun)
5. Masa Remaja (13 s/d 21 tahun)
6. Masa Dewasa (20 s/d 55 tahun)
7. Masa Lansia (55 tahun s/d …)
Sejak lahir anak dapat
melihat, yang dimulai dengan
perbedaan gelap dan terang
kemudian mengikuti gerakan
suatu benda. Akomodasi mata
secara efektif jika anak telah
berumur 2 bulan.
Pendengaran berfungsi
beberapa saat setelah lahir.
Hal ini terbukti anak mampu
memalingkan kepala
Perkembangan Fisik merespon suara 10 menit
setelah dilahirkan.
Perkembangan biologis manusia terjadi sejak konsepsi dalam kandungan

germinal (2 minggu
yang terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap

pertama), embrional (6-8 minggu pertama) dan fetal


(minggu ke 8 sampai melahirkan). Penyimpangan perkembangan pada masa
ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik, penyakit/ virus, penggunaan
obat-obatan, Ibu perokok, narkotis, radiasi, kecelakaan.
Perkembangan Kognitif
Kognisi sebagai proses berpikir dimana informasi
dari pancaindera ditransformasi, direduksi,
dielaborasi,
diperbaiki, dan digunakan (Neisser, 1967)
Perkembangan Kognitif adalah membahas tentang

perkembangan individu dalam berfikir


atau proses kognisi atau proses mengetahui.
Ringkasnya, faktor-faktor yang memengaruhi
kognisi menurut Piaget adalah, selama
perkembangannya, manusia mengalami perubahan-
perubahan dalam struktur berfikir, yaitu

semakin terorganisasi , dan suatu


struktur berpikir yang dicapai selalu dibangun pada
struktur dari tahap sebelumnya.
Proses Perkembangan

Asimilasi – Adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.
Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau
informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam
contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi
binatang itu pada skema burung si anak.
 
Akomodasi – Adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau
penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada.
Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di
atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label
"burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
 
Equilibrium – Adalah keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan
pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut
selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.
Puncak perkembangan pada umumnya tercapai di
pengujung masa remaja akhir .
Perubahannya sangat tipis sampai usia 50 tahun, dan

setelah itu terjadi plateau (mapan) sampai


dengan usia 60 tahun selanjutnya berangsur menurun.

Kemampuan intelektual atau kognitif merupakan

kemampuan jiwa dalam


proses berfikir untuk membuat hubungan-
hubungan tanggapan, dan penilaian. Keadaan ini biasa
disebut dengan Intelligence Quotient (IQ).
#2
Psikologi Sosial
Hilgard Arkitson menyebutkan Psi-sosial adalah cara berinteraksi dengan
orang lain yang mempengaruhi sikap-sikap perilakunya. (Hilgard Arkitson).

Sasaran kajian psikologi ini adalah tingkah laku manusia


sebagai individu bukan sebagai masyarakat atau kebudayaan.
Ruang Lingkup:
1) Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu (persepsi, motivasi
proses belajar, atribusi (sifat);
2) Studi tentang proses-proses individual bersama (bahasa, sikap sosial,
perilaku meniru, lainnya);
3) Studi tentang interaksi kelompok (kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama, persaingan, konflik).
 Mengamati
Bagaimana  Bereaksi Situasi Sosial
Individu  Bersikap
 Dipengaruhi

Situasi Sosial terdiri atas orang


lain di lingkungan,. sifat-sifat perilaku orang
lain, dan keadaan dimana perilaku terjadi.

Sasaran Psi-Sosial adalah tingkah


laku manusia sebagai individu
bukan sebagai masyarakat atau
kebudayaan
Kelompok
Pada dasarnya, Psi-Sosial adalah ilmu tentang interaksi manusia atau kejadian
tingkah laku interpersonal. Interaksi adalah hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang saling berhubungan dan
berinteraksi sebagai satu kesatuan (unity)

Ciri-Ciri Kelompok:
- Antar anggota saling berhubungan dan bergantung satu
sama lain.
- Memiliki nilai dan norma yang mengatur perilaku anggota.
 
Fungsi Kelompok:
- Memenuhi keinginan dan tujuan anggota
 
Terbentuknya Kelompok:
- Adanya berbagai persamaan dalam hal tertentu (motif,
tujuan, dll)
- danya struktur kelompok (pembagian tugas)
- Adanya norma-norma kelompok sebagai pedoman untuk
mengatur tingkah laku (ganjaran dan hukuman).
Norma kelompok:
Cara melihat, merasa, berfikir, bertindak, yang membatasi
(mengatur) tingkah laku individu dalam kelompok yang
bersangkutan.

Idealnya, membership dan reference menyatu sehingga tidak


terjadi konflik dalam diri . Bila tiap-tiap anggota
kelompok telah menyatu, maka akan menumbuhkan sikap sense
of belonging (rasa memiliki). Dari sikap inilah akan
melahirkan dikotomis in group dan out group.
Sikap
Masalah yang pokok dalam psi-
sosial adalah masalah sikap,
yang menyangkut pembentukan
dan perubahannya. W.J Thomas
(dalam Ahmadi, 1999) menyebutkan

Adalah pandangan atau


batasan sikap sebagai tingkatan
perasaan yang disertai
kecenderungan untuk
kecenderungan yang
bertindak terhadap obyek
tertentu. Sikap senantiasa
positif maupun
bersifat
diarahkan kepada sesuatu
artinya tidak ada sikap tanpa negatif, yang berhubungan
obyek. Sikap diarahkan dengan obyek psikologi, di
kepada benda-benda, orang,
peritiwa, pandangan, lembaga, antaranya seperti simbol, kata-
Ciri-Ciri Sikap Perubahan Sikap
- Tidak dibawa sejas lahir - Intern: Individu yang bersangkutan dengan
- Dapat dipelajari dan dibentuk menjadi faktor-faktor, persepsi (Selectivitas),
interaksi dengan obyek sosial kepribadian, intelegensi (rendah, mudah
- Tertuju pada satu obyek atau berubah), self defensiveness/konservatif (sulit
sekumpulan obyek (abstrak/nyata, berubah), dan cognitive, needs & style.
langsung/tidak langsung) - Ekstern: Adalah obyek sikap berubah atau
- Mengandung segi motivasi dan perasaan informasi tentang obyek itu yang berubah,
- Bersifat (+) dan negatif (-) baik berubahnya norma kelompok maupun
- Mengandung unsur penilaian dan reaksi perubahan membership group.
afeksi untuk bertingkah laku  
- Bersifat menetap, atau perlu waktu lama Sifat Sikap
apabla akan berubah. - Indvidual
  - Sosial (dianut oleh banyak orang)
Komponen Sikap  
- Kognitif, adalah pemikiran, ide dan Cara Mengubah Sikap
keyakinan yang dimiliki. 1). Langsung
- Konasi , adalah kesiapan untuk ~ Komunikasi
bertingkah laku. Melalui komunikasn berbagai hal dapat
- Afeksi, adalah hubungan emosional diperoleh seperti membentuk dan merubah
dengan obyek sikap (suka tidak suka sikap dalam komunikasi ada ineraksi
senang tidak senang)
Notes:
  Ketiga komponen tersebut harus menyatu dan konsisten
serta berinteraksi. Bila tidak menyatu akan menimbulkan
mekanisme perubahan sikap
Prasangka
~ Prasangka terjadi sebagai akibat dari
pendapat masyarakat yang tidak
berdasarkan pengalaman, terburu-buru dan
subyektif ~
Sumber Prasangka:
- Latar belakang sejarah
(pribumi vs non
pribumi)
- Etnologi (budaya,
kedaerahan, rasis)
- Social Learning
(prasangka yang
Prasangka akan bertambah, jika terjadi

konflik antar kelompok, permusuhan


secara terbuka, dan diskriminasi.

Sedangkan prasangka akan berkurang, jika yang


disangkakan tidak benar , adanya
komunikasi dari kedua belah pihak dan
dipengaruhi oleh keadaan sosial.

Anda mungkin juga menyukai