TUGAS 1
Dosen Pengampu:
Dr. Asniar Khumas, S.Psi., M.Si.
Disusun Oleh:
Fauzah Putri Febrian Andi Mangngasing
220701501121
Kelas E
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2022
DEFINISI PSIKOLOGI
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari Bahasa Yunani kuno yaitu “Psyche” yang
berarti Jiwa dan “logia” yang berarti ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat
diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (The Science of mental Life)
2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (The Science of Mind)
3. Psikolog adalah ilmu mengenai tingkah laku (The Science of behavior)
Bruno, membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling
berhubungan.
Dalam kamus oxford kita dapat melihat bahwa istilah “psyche” mempunyai banyak arti
dalam bahasa Inggris yakni soul, mind, dan spirit. Dalam bahasa Indonesia ketiga kata
bahasa Inggris itu dapat dicakup dalam satu kata yakni “jiwa”. Di Indonesia, psikologi
cenderung diartikan sebagai ilmu jiwa. Dalam bahasa lain juga ditemukan arti yang
sama misal bahasa Arab ilmun-nafsi, bahasa Belanda zielkunde, dan bahasa Jerman
seelenkunde, yang kesemuanya itu memiliki arti sama yakni ilmu jiwa. Dalam bahasa
Arab, kita dapat menemukan kata jiwa ini dipadankan dengan kata ruh dan rih yang
masing-masing berarti jiwa atau nyawa dan angin. Dengan demikian bisa jadi adanya
hubungan antara apa yang bernyawa dengan apa yang bernafas (angin), sehingga dapat
pula dipahami bahwa psikologi itu ilmu tentang sesuatu yang bernyawa.
Beberapa tokoh Pengantar Psikologi dalam memberi pengertian dari psikologi antara
lain:
TUJUAN PSIKOLOGI
Psikologi yang di teliti dan di pelajari dalam psikologi di sini adalah tentang prilaku
seseorang atau prilaku manusia. Berdasarkan tujuannya dibedakan atas:
Psikologi merupakan Ilmu yang telah mandiri, tidak tergabung dalam ilmu lain. Namun
demikian tidak boleh dipandang bahwa psikologi itu sama sekali terlepas dari ilmu-limu
yang lain. Dalam hal ini psikologi masih mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain.
Psikologi sebagai ilmu yang meneropong atau mempelajari keadaan manusia, sudah
barang tentu psikolog mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama
mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan memberi gambaran bahwa manusia
sebagai mahkluk hidup tidak dipelajari oleh psikologi saja. Manusia sebagai mahkluk
budaya maka psikologi akan mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu kebudayaan
dengan filsafat, dengan antropoloi dengan beberapa ilmu sebagai berikut.
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup
menjadi objek biologi. Oleh karena biologi berobjekkan benda-benda yang hidup, maka
cukup banyak ilmu yang tergabung di dalamnya. Oleh karena itu baik itu biologi
maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia.
Adanya hal-hal yang sama-sama dipelajari atau diperbincangkan oleh kedua ilmu itu,
misalnya membicarakan keturunan. Mengenal soal keturunan baik psikologi maupun
antropobiologi juga membicarakan mengenal hal ini. Soal keturunan di tinjau dari
biologi ialah hal-hal yang berhubungan dengan aspek aspek kehidupan yang turun-
temurun dari generasi ke generasi lain. Soal keturunan juga dipelajari oleh psikologi
antara lain misalnya sifat, inteligensi, bakat. Karena itu kuranglah sempuma kalau orang
mempelajari psikologi tanpa mempelajari biologi khususnya antropobiologi maupun
fisiologi, justru karena ilmu-ilmu ini.
Manusia sebagai mahkluk sosial juga menjadi objek dari sosiologi. Sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia, mempelajari manusia di dalam
hidup bermasyarakatnya. Karena itu baik psikologi maupun sosiologi yang
membicarakan manusia, tidaklah mengherankan kalau pada suatu waktu adanya titik-
titik pertemuan di dalam meninjau manusia itu, misalnya soal perilaku Tinjauan yang
paling penting yaitu hidup bermasyarakatnya, sedang tinjauan psikologi ialah bahwa
perilaku sebagai manifestasi hidup kejiwaan, yang didorong oleh motif tertentu hingga
manusia itu berperilaku atau bertindak.
Manusia sebagai mahkluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang juga
membicarakan soal hakikat kodrat manusia, tujuan hidup manusia dan sebagainya.
Sekalipun psikologi memisahkan diri dari filsafat, karena metode yang ditempuh adalah
salah satu sebabnya, tetapi psikologi tetap mempunyai hubungan dengan filsafat.
Bagaimana sebetulnya dapat dikatakan bahwa ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri
dari filsafat itupun tetap masih ada hubungan dengan filsafat terutama mengenal hal-hal
yang menyangkut sifat hakekat serta tujuan dan lmu pengetahuan itu.
Seperti telah dikemukakan diatas psikologi mempunyai hubungan antara lain dengan
biologi, filsafat, ilmu pengetahuan alam, berarti ini tidak berarti bahwa psikologi tidak
mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain diluar ilmu-ilmu tersebut. Justru karena
psikologi meneliti dan mempelajari manusia sebagal mahkluk yang bersegi banyak,
mahkluk yang bersifat kompleks, maka psikologi harus bekerjasama degan ilmu-ilmu
lain. Tetapi sebaliknya setiap cabang ilmu yang berhubungan dengan manusia akan
kurang sempurna apabila tidak mengambil pelajaran dari psikologi. Dengan demikian
akan terdapat hubungan yang timbal balik.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Idi Warsah, M.Pd.I dan Mirzon Daheri, MA.Pd. (2021). Psikologi: suatu pengantar.
Palembang: Tunas gemilang Press.
Adnan Achruddin saleh. (2018). Pengantar psikologi. Makassar: Penerbit aksara timur.