Anda di halaman 1dari 11

Kalimat dan Unsur Pembentuknya

…………………………………………………………………………..
………………………………………………………
………………………………………………………………………..……………………………………
…………………………………………………………………………………………

Tugas Kelompok

1. Fauzah Putri - 2145037


2. Dominikus Legio G Tereng - 2145053
3. Muh Fajar Diraja Sam Amise – 2145041
4. Silpani - 2145049
5. A Dian Fajriana -
6. Nur Arma Oktaviana - 2145057
7. Putri Nur Aulia -2145062

Manajemen Bisnis Konvensi dan Perhelatan


Jurusan Perjalanan
Politeknik Pariwisata Makassar
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
Hidayah-Nya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam
tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan Bahasa
yang sangat indah.

Kami bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul
“Unsur-Unsur Pembentuk Kalimat”, sebagai mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam makalah kami mencoba untuk menjelaskan unsur-unsur apa saja yang
terdapat dalam pembentukkan sebuah kalimat.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat


khususnya bagi mahasiswa Politeknik Pariwisata Makassar dan kepada para
pembaca umumnya .

Makassar, 19 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................

BAB I............................................................................................................................................................

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat....................................................................................................................

BAB II...........................................................................................................................................................

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................

A.Pengertian ...........................................................................................................................................

B.Unsur- Unsur Pembentuk Kalimat........................................................................................................

C.Unsur – Unsur Kalimat..........................................................................................................................

D. Jenis – Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya.............................................................................

BAB III........................................................................................................................................................

PENUTUP...................................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................

3.2 Saran................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN

Kalimat yang baik harus memenuhi syarat kelengkapan dan kejelasan peran
unsur-unsur pembentuk kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Pengenalan terhadap ciri – ciri dan peran unsur -
unsur pembentuk kalimat sangat bermanfaat dalam menghasilkan dan menilai
apakah suatu kalimat telah memenuhi kaidah ketatabahasan atau belum. Selain itu,
pemahaman terhadap kata dan kelompok kata pembentuk unsur – unsur kalimat
merupakan faktor pendukung dalam menghasilkan kalimat yang baik dan benar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk


menyampaikan ide atau gagasan. Dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil
karena sesungguhnya di atas tatanan kalimat itu masih terdapat satuan kebahasaan
yang jauh lebih besar. Pakar berbeda menyatakan bahwa kalimat adalah satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara
aktual dan potensial terdiri atas klausa.
Secara umum dapat disampaikan bahwa satuan-satuan bahasa lebih besar
yang ada di atas tatanan kalimat itu adalah paragraf dan wacana. Suatu pernyataan
dapat dikatakan kalimat jika di dalam pernyataan itu sekurang-kurangnya terdapat
predikat dan subjek, baik disertai objek, pelengkap, atau keterangan maupun tidak,
bergantung kepada tipe verba predikat kalimat tersebut. Untuk menentukan
predikat suatu kalimat, dapat dilakukan pemeriksaan apakah ada verba (kata kerja)
dalam untaian kata itu. selain verba, predikat suatu kalimat dapat pula berupa
adjektiva dan nomina.

B. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK KALIMAT


1.Kata
Sebagai contoh kalimat yang dibentuk oleh satuan kata, perhatikanlah kalit (1) dan
(2) di atas :
Pergi --> di bentuk oleh satu satuan kata
Ayah + Pergi --> dibentuk oleh dua satuan kata
 contoh lainnya :

(1) Kami membaca buku.


  (2) Besok ibu memasak rendang.

2.Frase
Frase ialah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Pengertia ini digunakan
untuk membedakan frase dengan kalimat. Walaupun merupakan kelompok
kata,frase tidak mengandung fungsi subyek, predikat maupun fungsi-fungsi lainnya.

Kalimat :

Ayah pergi

  S        P

Terlambat datangnya

  S                    P

Ibu Pergi Ke Kantor

  S       P        K

Frase :

Kepergian ayah

Kedatangan yang terlambat

ke kantor

 Ciri-ciri Frase :

 a. dibentuk oleh dua kata atau lebih

 b. tidak mengandung unsur subyek dan predikat, serta

 c. unsur-unsurnya masih mempertahankan makna aslinya. 

3.Klausa

Klausa sebagaimana frase, merupakan kelompok kata. Akan tetapi, sebuah klausa
merupakan kelompok kata yang terdiri atas subyek dan predikat, sedangkan frase
tidak. Klausa berbeda pula dengan kalimat, kallusa tidak mengandung unsur
intonasi. Klausa kedudukannya merupakan bagian dari suatu kalimat.
Kalimat

1. Hari ini akan hujan

2. Besok pagi kakak akan pergi ke Jakarta dan ayah pergi ke Bandung

3. Ketika pertandingan itu berlangsung mereka pergi keluar lapangan.

klausa :

a. Kakak akan pergi ke Jakarta

b. Ayah pergi ke Bandung

a. Pertandingan itu berlangsung

b. Mereka pergi keluar lapangan.

4.Intonasi, Jeda, Nada, dan Tempo

a. Intonasi

Intonasi ialah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk
makna kalimt. Intonasi pada kalimat berita, mendatar pada akhir kalimat,
sedangkan pada kalimat tanya lebih menaik. Sementara itu, pada kalimat perintah,
baik itu pada awal maupun akhir kalimat, intonasinya menaik (tinggi). 

Contoh :

1) Pergi. (memberi kabar)


2) Pergi ? (bertanya)
3) Pergi ! (memerintah)

 b. Jeda’

 Jeda ialah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi kedalam tiga jenis, yakni jeda
pendek, jeda sedang, dan jeda panjang. Jeda berfungsi untuk menandai batas-batas
satuan kalimat. Contoh :

1)menurut cerita/ adik ibu Yani itu guru yang pandai.


( yang pandai adiknya ibu Yani)

2)Menurut cerita adik/ ibu Yani itu guru yang pandai

( Yang pandai ibu Yani )

3)Menurut cerita adik ibu/ Yani itu guru yang pandai.

  ( Yang pandai Yani )

4)Menurut cerita adik ibu Yani/ itu guru yang pandai.

  ( Yang pandai seseorang )

 c. Nada 

Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapa suatu kata. Dalam hal ini, intonasi
berfungsi untuk memberi tekanan khususpada kata-kata tertentu. Tingggi
rendahnya nada dapat membedakan bagian kalimat yang satudengan bagian kalimat
lainnya yang tidak penting.

Perhatikan contoh berikut :

1)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan Yanto )


2)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan menulis )
3)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan buku )
4)Ahmad mengirim surat kemarin. ( bukan besok )

d. Tempo

Tempo ialah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya
hampir sama dengan nada, yakni untuk mementingkan suatu bagian kalimat.

Contoh : 

Nama saya A- d – a – mZ
Kata Adam diucapkan lebih lambat dengan maksud untuk menimbulkan kejelasan
bagi pendengarnya.
C. UNSUR-UNSUR KALIMAT

Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki unsur-unsur


pembetuk kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah
kalimat, diantaranya:

1. S (Subjek)

Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah kalimat,
biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur Predikat.
Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan pelaku dalam kalimat.
Pada umumnya subjek terbentuk dari kata benda (nomina) serta diletakkan di
awal kalimat. Tidak hanya kata, subjek juga bisa diisi dengan frasa ataupun
klausa.

2. P (Predikat)

Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan subjek
pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata sifat.
Namun, tidak hanya itu saja loh, predikat juga dapat diisi dengan kata sifat dan
kata benda. Letak predikat, yaitu berada di antara subjek dan objek. Nah, cara
untuk mengetahui predikat dalam kalimat, kamu dapat memberikan pertanyaan
“mengapa” dan “bagaimana” pada kalimat tersebut.

3. O (Objek)

Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan


keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang menderita. Tapi
pada kalimat pasif objek menjadi subjek. Posisi objek harus selalu berada di
belakang predikat. Dengan posisinya yang berada di belakang predikat, maka
objek tidak didahului oleh preposisi. Pada umumnya, objek itu diisi oleh kelas
kata nomina, frasa nomina, atau klausa.

4. K (Keterangan)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan
biasanya di jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata, atau
anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai dengan preposisi ke,
di, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, untuk, oleh, dan  tentang. Sedangkan
keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan preposisi karena, ketika,
jika, meskipun, supaya, dan sehingga.

5. Pelengkap

Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat, pelengkap adalah unsur yang


melengkapi predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa pelengkap posisinya
berada di belakang predikat. Namun, posisinya yang berada di belakang predikat
terkadang agak menyulitkan untuk membedakannya dengan objek. Ada satu cara
yang dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasinya.

D. JENIS-JENIS KALIMAT BERDASARKAN PENGUCAPANNYA.

Berdasarkan pengucapannya, kalimat bisa dibagi menjadi kalimat langsung dan


kalimat tidak langsung.

a. Kalimat Lansung.
Kalimat yang digunakan untuk mengutip ucapan seseorang tanpa merubah
sedikitpun apa yang diutarakan oleh orang itu.

b. Kalimat Tidak Langsung.


Kalimat yang digunakan untuk mencerikan kembali pokok ucapan seseorang
tanpa perlu mengutipnya sama persis seperti ucapan aslinya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai