DOSEN PEMBIMBING :
Ardina Khoirun Nisa, M.H
Oleh :
Nama Kelompok:
1. Ahmad Suadi
2. Nurul Irawan Rangkuti
3. Ulmaidar
MANDAILING NATAL
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini,kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini terutama semua anggota kelompok yang telah mencurahkan segala
tenaga,materi,waktu dan pikirannya dalam pembuatan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan,baik dari segi pembahasan maupun cara penulisannya.
Namun demikian,kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki,sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Oleh karena itu,kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf..........................................................................2
B. Struktur Paragraf..............................................................................2
C. Jenis Kalimat berdasarknan struktur Klausa....................................5
D. Macam-macam Pargaraf..................................................................7
A. KESIMPULAN .................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di perkenalkan pada
siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah
pertama, pendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah
pengetahuan seorang mahasiswa akan terus meningkat mengenai paragraf
seiring seringnya berlatih menulis paragraf dari jenjang yang mudah hingga
tingkat kesulitan yang cukup rumit. Pembelajaran mengenai paragraf sudah
menjadi persoalan serius di kalangan pelajar baik tingkat menengah hingga
perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi kelilmuan secara tertulis menuntut
mahasiswa dalam membuat sebuah paragraf dan dituangkan kedalam karya
ilmiah. Penyebab dari permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi
mahasiswa dalam mengasah kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf.
Selain itu, kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis mengenai suatu
permasalahan dan kurangnya berlatih. Kedua hal tersebut erat kaitannya
dengan kemampuan mahasiswa dalam menuliskan sebuah paragraf. Sebagai
seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut merupakan
jalan terbaik yang harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam diri
mahasiswa untuk menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa
karya ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan paragraf?
2. Bagaimanakah struktur paragraf ?
3. Bagaimana syarat-syarat paragraf ?
4. Apa saja macam-macam paragraf ?
5. Apa saja unsur-unsur paragraf ?
6. Apa saja fungsi paragraf
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.
B. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf
yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
2
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan
yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab
dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan
adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai
pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan
satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih
kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1
Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Dunia Pustaka Jaya. Hal. 34
3
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi, dan penutup.
4. Unsur-Unsur Paragraf
1) transisi,
2) kalimat topik,
3) kalimat pengem-bang, dan
4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena
itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat
topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur Paragraf
4
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
C. Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
4. Panjang Paragraf
Memperhitungkar, 4 hal :
5
- Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
- Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
- Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat
asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan
bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara lain :
1. Secara alami
6
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
D. Macam-Macam Paragraf
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Contoh:
7
sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan
anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
4. Persuasi
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.Nilai-nilai
tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-
nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.
5. Narasi
8
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita.Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi,
merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan.Namun,
tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
b) Paragraf penghubung
9
c) Paragraf penutup
Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.2
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan
dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan
khusus.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
2
Kridalaksana Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Empat. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Hal. 90
10
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancer.Informasi tersendat-sendat.Memang bahasa merupakan alat komunikasi
yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara
nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai
untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.Batang-
3
Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan
Balai Pustaka. Hal. 90
11
batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.4
2. Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran
utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu
kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf efektif
E. Unsur-Unsur Paragraf
4
Iswara, P.D. (2000) Variasi Pola Kalimat dan Keterbacaannya. Tesis pada Program
Pascasarjana UPI Bandung. Hal.81
12
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
F. Fungsi Paragraf
13
3. Memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara
sistematis. Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat
logis sistematis. Paragraf tersusun baik merupakan alat bantu bagi
pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan
memungkinkan pengarang mengembangkan jalan pikirannya
secara sistematis pula.
4. Mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang
serta memahaminya. Bagi para pembaca kalimat-kalimat yang
tersusun secara sistematis itu sangat memudahkan menelusuri serta
memahami jalan pikiran pengarang.5
5. Sebagai alat penyampai fragmen pikiran dan penanda pikiran baru
mulai berlangsung.Paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. Ide
pokok itu merupakan bagian yang integral dari ide pokok yang
terkandung dalam keseluruhan karangan. Ide pokok paragraf tidak
hanya merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan tetapi juga
mempunyai relevansi dan menunjang ide pokok tersebut. Melalui
fragmen-fragmen ide pokok yang tersirat dalam tiap paragraf, maka
akhirnya pembaca sampai kepada pemahaman total isi karangan.
6. Sebagai pengantar, transisi dan konklusi, Dalam rangka
keseluruhan karangan. paragraf sering juga digunakan sebagai
pengantar, transisi atau pengalihan dari suatu bab ke bab lain.
Bahkan tidak jarang paragraf digunakan sebagai penutup.
BAB III
5
Dola Abdullah. 2010. Tataran Sintaksis dalam Gramatika Bahasa Indonesia. Makassar:
Badan Penerbit UNM. Hal. 55
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
DAFTAR PUSTAKA
15
Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Dunia Pustaka Jaya
Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa dan Balai Pustaka.
16