Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MATEMATIKA

MAKALAH SUKU BANYAK ( POLINOMIAL )

M. Alfero Juliano

XI MIA 3

SMA Negeri 6 Depok

JL. LIMO RAYA, Meruyung, Kec. Limo, Kota Depok Prov. Jawa Barat

Tahun Pelajaran 2017/2018

16514 ( 021 ) 7544041


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT.atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan

Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk

maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini guna untuk memenuhi tugas Matematika

Peminatan dengan materi suku banyak ( polinomial )

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat

kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini

Depok, 24 Mei 2018.

Penyusun

\
DAFTAR ISI

Daftar Isi ...................................................................................................

Kata Pengantar ........................................................................................

A. Pengertian Suku Banyak ....................................................................

B. Metode Subtitusi ..................................................................................

1. Metode Subtitusi ........................................................................

2. Cara horner/bangun/skema/sintetik ........................................

C. Derajat Suku Banyak pada Hasil bagi dan Sisa Pembagian ..........

D. Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak .................................

1. Pembagian Suku Banyak oleh bentuk linear (ax+b)..............

2. Pembagian Suku Banyak oleh bentuk (ax2+bx+c) .................

E. Pengunaan Teorema Sisa dan Teorema Faktor ...............................

1. Pengunaan Teorema Sisa ..........................................................

2. Penggunaan Teorema Faktor ...................................................

3. Penyelesaian Persamaan Suku Banyak ...................................

4. Pembuktian Teorema Sisa dan Faktor ....................................

F. Akar –Akar Rasional dari persamaan suku banyak .......................

1. Menentukan akar – akar rasional............................................

2. Sifat – sifat akar persamaan suku banyak ..............................


A.Pengertian suku banyak
Sukubanyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat

ditulis sebagaui berikut:

anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x + a0

Derajat dari suatu sukubanyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling

tinggi bagi variabel x yang ada dalam sukubanyak itu.

Perhatikan bahwa suku-suku pada sukubanyak di atas diawalai oleh suku yang variabelnya

mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku dengan pangkat

variabel x yang semakin menurun an-1xn-1 , an-2xn-2 , … , a2x2 , a1x dan diakhiri dengan suku

tetap a0.

Sukubanyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu dikatakan disusun

mengikuti “aturan pangkat turun” dalam variabel x. perlu diingat kembali bahwa variabel

suatu suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam variabel-variabel

lainnya, seperti: a, b, c, … , s, t, …, u, … , y dan z.

Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat

ditulis sebagai berikut:

anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0


dengan :
an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0 adalah bilangan-bilangan real dengan an ≠ 0. an adalah dari

x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisie dari xn-2, …., demikian seterusnya.

a0 disebut suku tetap (konstanta). n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku

banyak.

Derajat dari suatu suku banyak dalam variabel x ditentukan oleh pangkat yang paling

tinggi bagi variabel x yang ada dalam suku banyak itu.

Perhatikan bahwa suku-suku pada suku banyak diatas dawali oleh suku yang

variabelnya mempunyai pangkat tertinggi, yaitu anxn. Kemudian diikuti oleh suku-suku

dengan pangkat variabel x yang semakin turun, yaitu an-1xn-1, an-2xn-2, …., a2x2, a1x dan di

akhiri dengan suku tetap a0. Suku banyak yang disusun atau ditulis dengan cara seperti itu

dikatakan disusun mengikuti aturan pangkat turun dalam variabel x. Perlu diingat kembali

bahwa variabel suatu suku banyak tidaklah harus dalam variabel x, tetapi dapat saja dalam

variabel-variabel yang lain seperti variabel-variabel a, b,c …., s, t, u, …., y, z. Misalnya,

suku banyak (t + 1)2 (t – 2) (t + 3) = t4 + 3t3 – 3t2 – 11t – 6 , merupakan suku banyak dalam

variabel t berderajat 4. Koefisien t4 adalah 1, koefisien t3 adalah 3, koefisien t2 adalah -3,

koefisien t adalah -11 dan suku tetapnya adalah -6.

Suku banyak yang hanya mempunyai satu variabel di sebut suku banyak univariabel.

Selain itu ada pula suatu suku banyak dengan variabel lebih dari satu di sebut suku banyak

multivariabel. Misalnya,

Suku banyak x3 + x2y4 – 4x + 3y2 – 10, merupakan suku banyak dalamdua variabel ( variabel

x dan y ). Suku banyak ini berderajat 3 dalam variabel x atau berderajat 4 dalam variabel y.

B.Nilai suku banyak


Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut.
f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0

Dimana n∈ bilangan cacah dan a ≠ 0

Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak.Untuk menentukan nilai suku banyak

dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

1.Metode Substitusi

Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat dicari dengan aturan

metode substitusi sebagai berikut.

Nilai suku banyak f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x +a0untuk x = k

(k bilangan real ) di tentukan oleh:

F(x) = an(k)n + an-1(k)n-1 + an-2(k)n-2+ … + a2(k)2 + a1(k) + a0

Contoh :

Hitunglah nilai suku banyak f(x) = x3 + 3x2 – x + 5 untuk nilai-nilai x berikut.

a). x = 1 b). x =m – 2 (m∈ R)

JAWAB :

a). Untuk x = 1, diperoleh :

f(1) = (1)3 + 3(1)2 – (1) + 5 = 1 + 3 – 1 + 5 = 8

Jadi, nilai f(x) untuk x = 1 adalah f(1) = 8.

b). Untuk x =m -2 ( m R ), diperoleh :

f(m – 2) = (m – 2)3 + 3(m – 2)2 – (m -2) + 5 = m3 – m2 – 5m + 11

Jadi, nilai f(x) untuk x = m – 2 (m∈ R) adalah f(m – 2) = m3 – m2 – 5m + 11


2.Cara horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x)=ax3+bx2+cx+d

Jika akan ditentukan nilai suku banyak x+k,maka:

f(x)=ax3+bx2+cx+d

f(x)=(ax2+bx+c)x+d

f(x)=((ax+b)x+c)x+d

Sehingga f(k)=((ak+b)k+c)+d

Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini:

Agar lebih memahami tentang cara Horner,lihat contoh berikut:

Contoh soal

Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan sebagai berikut:

1)f(x)=x3+2x2+3x-4 untuk x=5


1
2) f(x)=2x3-3x2+9x+4 untuk x=2

Penyelesaian:
C. Derajat Suku Banyak pada Hasil bagi dan Sisa Pembagian

Derajat merupakan pangkat tertinggi dari variabel yang terdapat pada suatu suku

banyak.Jika suku banyak ditulis anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0 maka derajat

dari suku banyak tersebut adalah n. Bagaimanakah derajat suku banyak pada hasil bagi?

Kita misalkan,suku banyak ax3+bx2+cx+ddibagi oleh(x-k). Dengan pembagian cara

susun,maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:


Dari perhitungan tersebut diperoleh ax2 +(ak + b)x + (ak2 + b + c) sebagai hasil

bagi.Maka,dapat diketahui dari ax3 + bx2 + cx + d dibagi oleh (x-k) hasil baginya berderajat

2.selain itu ,dari perhitungan diatas diperoleh ak3 + bk2 + ck + d sebagai sisa pembagian.

Jika terdapat suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan

f(k) sebagai sisa pembagian,sedemikian hingga f(x)=(x – k) h(x) + f(k).

Perhatikan penentuan nilai suku banyak dengan cara horner berikut:

Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun,maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. ak3 + bk2 + ck + d merupakan hasil bagi

b. a,ak + b, dan ak2 + bk + c merupakan koefisien hasil bagi derajat dua.

Dengan demikian,menentukan nilai suku banyak dengan cara horner dapat juga digunakan

untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagi (x – k)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa:

“Jika suatu suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu akan

menghasilkan hasil bagi berderajat (n – 1) dan sisa pembagian berbentuk konstanta”

Contoh soal:

Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak tersebut:

1) 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3

2) 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1

Penyelesaian:
1) 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3

a. Dengan cara susun

b. Dengan cara horner

2) 2x3 + 3x2 + 5 dibagi x + 1

a. Cara susun

b. Cara horner
D. Hasil Bagi dan Sisa Pembagian Suku Banyak

1. Pembagian suku banyak oleh bentuk linear (ax + b)

Pembagian suku banyak dengan pembagi (x - k) yang telah kita pelajari ,dapat

dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (ax + b).

Suku banyak f(x) dibagi (x - k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa

pembagian,sedemikian sehingga f(x)=(x – h) h(x) + f(k).Pembagian suku banyak f(x) dibagi

−𝑏 𝑏
(ax + b),dapat diubah menjadi bentuk f(x) dibagi x – (−𝑎 ).Berarti nilai k= -𝑎,sehingga pada

pembagian suku banyak f(x) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
ℎ(𝑥) 𝑏
Suku banyak f(x) dibagi (ax + b) menghasilkan sebagai hasil bagi dan f (- 𝑎) sebagai sisa
𝑎

ℎ(𝑥) 𝑏
pambagian sehingga f(x)+ax + b). + f(- 𝑎)
𝑎

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:

Contoh soal

1. f(x)=2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)

Jawab:

1. f(x)=2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (2x – 1)

a. Cara horner

2. Pembagian Suku Banyak Oleh Bentuk kuadrat (ax2 + bx + c)

Pembagian Suku Banyak Oleh Bentuk kuadrat ax2 + bx + c,dimana a≠0 dapat

dilakukan dengan cara biasa apabila ax2 + bx + c tidak dapat difaktorkan,sedangkan jika ax2

+ bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara horner.

Misalkan,suatu suku banyak f(x) dibagi ax2 + bx + c dengan a≠0 dan dapat

difaktorkan menjadi (ax – p1)(x – p2).Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan

langkah - langkah berikut ini:


Agar kita lebih memahami pembagian suku banyak oleh bentu kuadrat,perhatikan

contoh berikut:

Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian dari:

1)3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)

2)2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2 – 1)

Jawab:

1)3x4 + 4x3 – 5x2 – 2x + 5 dibagi (x2 + 2x + 3)

Karena x2 + 2x + 3 tidak dapat difaktorkan,maka dilakukan pembagian biasa(cara susun):


2)2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2 – 1)

Karena ( x2 1) dapat difaktorkan menjadi(x + 1)(x – 1),maka pembagian tersebut dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. cara susun

b. cara horner
E. Penggunaan Teorema Sisa dan Teorema Faktor

1. Pengunaan Teorema Sisa

a) Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear

Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk linear,kita dapat

menggunakan teorema sisa.

1) Teorema Sisa 1

“Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k),maka sisa pembagiannya adalah f(k)

Contoh:

Tentukan sisa pembagian dari f(x)=x3 + 4x2 + 6x + 5

Jawab:

Cara 1:cara biasa

Cara 2:sintetik(horner)

2) Teorema sisa 2
𝑏
“Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagiannya adalah f(- 𝑎 )

Contoh:

Tentukan sisa pembagian dari f(x)=5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x – 1)

Jawab:

Cara 1:cara biasa:

Cara 2:cara sintetik (horner)

b) Menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat

Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat,kita dapat

menggunakan teorema sisa berikut ini:

1) Teorema sisa 3

“Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)( x – b),maka sisanya adalah px + qdimana

f(a)=pa + q dan f(b)=pb + q”.

Contoh:
Jika f(x)=x3 -2x2 + 3x – 1 dibagi (x2 + x + 2), tentukanlah sisa pembagiannya:

Jawab:

2. Pengunaan Teorema Faktor

Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor linear dari suku banyak.

Perhatikan teorema faktor berikut ini:

“Jika f(x) suatu suku banyak maka (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya jika

f(x)=0”.

Contoh soal:
1)2x3 – 2x2 + 2x – 3

Jawab:

Jika (x – k) merupakan faktor suku banyak 2x3 – 2x2 + 2x – 3,maka k merupakan pembagi

dari 3,yaitu a ± 1 dan ± 3. Kemudian,dicoba nilai-nilai tersebut.

Misalkan,dicoba cara horner dengan pembagi(x + 1)

3. Penyelesaian persamaan Suku Banyak

Mencari penyelesaian persamaan suku banyak sama halnya dengan menentukan

akar=akar persamaan yang memenehi f(x)=0.Kita dapat menyelesaikan persamaan suku

banyak dengan menentuka faktor linear

“Jika f(x) suatu suku banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya

jika k akar persamaan f(x)=o”.

Contoh:

1) Tentukan himpunan penyelesaian dan faktor linear dari f(x)=x3 – 2x2 – 2x + 2


1
2) Jika2 merupakan akar –akar persamaan 2x3 + x2 – 13x + a dan akar-akar yang lain

Jawab:

1) f(x)=x3 – 2x2 – 2x + 2

f(x) dibagi (x – 1)
1
2) Jika2 merupakan akar –akar persamaan 2x3 + x2 – 13x + a dan akar-akar yang lain

4. Pembuktian Teorema sisa dan Teorema Faktor

a) Pembuktian teorema sisa

Teorema sisa 1 menyatakan bahwa f(x) dibagi (x – k),maka sisa pembagiaanya adalah

f(k).Perhatikan uraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:


Diketahui f(x)=(x – k)h(x) + s.Derajat x lebih rendah satu dari pada derajat (x –

k),sehingga S merupakan konstanta.Karena f(x)=(x – k) k(x) + S berlaku untuk semua

x,maka jika x diganti k maka diperoleh:

Contoh soal:

Jika f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 sisanya 2x + 1.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi oleh x – 3

Penyelesaian:

b) Pembuktian teorema sisa 2


Teorema sisa 2 menyakan bahwa jika f(x) dibagi (ax + b),maka sisa pembagianya
𝑏
adalah f (- 𝑎 ).Perhatikan uaraian berikut untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut:
ℎ(𝑥) ℎ(𝑥)
Diketahui f(x)=(ax + b). + S.Karena pada f(x) = (ax + b). + S berlaku untuk semua
𝑎 𝑎
𝑏
nilai x,maka jika nilai x= − 𝑎 akan diperoleh:
Contoh:

Jika f(x) dibagi (x – 2) dan jika dibagi (2x + 1) sisanya 5.Tentukan sisanya jika f(x) dibagi

2x2 – 3x – 2

Penyelesaian:
c) Pembuktian teorema faktor

Teorema faktor menyatakan bahwa jika f(x) suatu suku banyak,maka x – h

merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(h)= 0.Perhatikanlah uraian berikut ini untuk

membuktikan kebenaran teorema tersebut:

Diketaahui menurut teorema sisa f(x) = (x – k). h(x) dan f(k).Jika f(k) = 0,maka f(x)= (x –

k).h(x).sehingga x – k merupakan faktor dari f(x).Sebaliknya jika x – k merupakan faktor

dari f(x),maka f(x) = (x – k). h(x).

Jika x = k

F(k) = (k – k).h(k)

= 0.h(k)

=0

Jika,f(k) = 0 jika dan hanya jika (x – k) merupakan faktor dari f(x) (terbukti)

Contoh:

Hitunglah p jika 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1

Penyelesaian

Karena 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1 maka sisanya 0,sehingga:

F. Akar – akar Rasional dari Persamaan Suku Banyak

1. Menentukan akar rasional

Jika diketahui suatu suku banyak f(x) dan (x – a) adalah faktor dari f(x),maka a

adalah akar dari persamaan f(x) atau f(a) = 0


2. Sifat-sifat akar persamaan suku banyak

a) Untuk suku banyak berderajat ax2 + bx + c = 0

Jika x1 dan x2 adalah akar – akar persamaan dari ax3 + bx2 + cx + d = 0,maka:

𝒃
a) x1 + x2 = − 𝒂

𝒄
b) x1.x2 = 𝒂

b) Suku banyak berderajat tiga : ax3 + bx2 + cx + d = 0

Jika x1, x2 dan x3 adalah akar – akar persamaan ax3 + bx2 + cx + d = 0, maka;

𝒃
a) x1 + x2+ x3 = − 𝒂

𝒄
b) x1.x2 + x2. x3 + x1 . x3 = 𝒂

𝒅
c) x1.x2 . x3 = − 𝒂

c) Untuk suku banyak berderajat empat : ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0

Jika x1 , x2 , x3dan x4 adalah akar – akar persamaan dari suku banyak ax4 +

bx3 + cx2 + dx + e = 0 ,maka :

𝒃
a) x1 + x2+ x3 + x4 = − 𝒂

𝒄
b) x1 . x2. x3 + x2. x3 .x4 + x3 . x4 .x1 + x4 . x1 .x2 = 𝒂

𝒅
c) x1.x2 + x1 . x3 + x1 . x4 + + x2. x3 + x2 . x4 + + x3 . x4 = − 𝒂

𝒄
d) x1 . x2. x3 .x4 = 𝒂
Contoh Soal

1. Jika salah satu akar dari suku banyak x3+ 4x2+ x -6 = 0 adalh x – 1 tentukan akar – akar

lainnya.

Jawab.

2. Diketahui x1, x2 dan x3adalah akar – akar persamaan 2x3- bx2- 18x +36 = 0

Tentukan:

a)x1 + x2+ x3

b) x1.x2 + x2. x3 + x1 . x3

c) x1.x2 . x3

d) Nilai b,jika x2 adlah lawan dari x1

e)Nilai masing – masing x1, x2 dan x3untuk b tersebut

jawab :

Anda mungkin juga menyukai