Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA ARAB

“ TASHRIF FI’IL MUDHARI “

DOSEN PENGAMPU: NOFI FITRIA INDASARI, M.Pd

Oleh:

1. KHAIRINA YASMIN ( 230110073 )


2. MAWADDAH AINURRAHMI ( 230110086 )
3. SYAFIRA NUR HIKMAH ( 230110094 )
4. WIDIAWATI LEISA ( 230110080 )

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM TP

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini belum sempurna. Sehingga, sumbang
saran, kritik, dan masukan akan penulis terima dengan penuh rasa terima kasih. Selain itu,
penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Nofi Fitria Indasari M.Pd selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Arab yang sudah bersedia membimbing penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini dapat dijadikan referensi bagi teman-
teman sekalian untuk bahan belajar. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin

Mataram,15 Oktober 2023

Penulis Kelompok 8
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………...…..…..……...………..1

Daftar Isi…………………………………..………..……...………………………2

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang.....…………….……..……………………………..….….….…..3

b. Rumusan Masalah.……………………………..……………….…...….………..3

c. Tujuan Masalah.………………………..………….………………...……….…..3

BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari……………....……….………….….4

b. Bentuk Pola Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari………….……….….….…..….…5

c. Contoh Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari……………………….…………………6

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan...………………………………………...………………….………7

b. Saran…………………………………………………………………………….7

Daftar Pustaka……………………………………………...…………...………..8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam kalimat Bahasa Arab, setiap kata kerja untuk kata ganti orang tertentu,memiliki
bentuk yang berbeda-beda. Dalam Bahasa Arab kata “dia (laki-laki) berbuat”dan “dia
(perempuan) berbuat” memiliki bentuk yang berbeda. Fi’il madhy dan fi’il mudhari’ yang
sudah kita pelajari pada bab sebelumnya semuanya adalah untuk kata ganti orang ketiga
tunggal laki-laki ( ‫ُه َو‬/dia laki-laki).

Bentuk fi’il madhy dan fi’il mudhari’ untuk dia perempuan, kamu, kami, mereka, dan
sebagainya tidak sama dengan bentuk “dia laki-laki”. Begitu pun dengan bentuk fi’il amr
yang sudah kita pelajari pada bab sebelumnya adalah untuk kata ganti orang kedua tunggal
laki-laki( ‫ َأْنَت‬. Bentuk untuk kamu (perempuan), kalian, dan sebagainya juga berbeda,

karena pada kalimat Bahasa Arab, sifat jenis (mudzakkar dan muannats) dan sifat jumlah
(mufrad, mutsanna, jamak) merupakan hal yang penting.
Jika pada tashrif ishtilahy, kita belajar merubah suatu kata dari bentuk asalnya ke bentuk
yang lain. Maka, pada tashrif lughawi kita mempelajari perubahan setiap bentuk kata itu
berdasarkan jenis dan jumlah subjek atau pelakunya. Kita akan mempelajari bentuk fi’il
madhy untuk kata ganti kalian, kamu, dan sebagainya, insya Allah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari ?
2. Apa Ciri-ciri Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari ?
3. Apa Contoh Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari !
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari
2. Mengetahui Ciri-ciri Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari
3. Mengetahui contoh dari Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari

Tashrif Lughawi Fi’il Mudhari yaitu di mana perubahannya berdasarkan kata gantinya.
Namun, yang perlu dicermati adalah wazan tashrif fi’il mudhari lebih rumit, karena yang
berubah tidak hanya huruf terakhir saja, akan tetapi juga pada huruf pertamanya. Rumus tabel
Tashrif Lughawi Fi’il Mudhari seperti tabel di bawah:

Makna Dasar Akhir Tashrif Awal Dhamir

Dia (lk) sedang berbuat – ‫َي‬ ‫ُه َو‬


‫َيْف َعُل‬
Mereka berdua (lk) sedang
‫اِن ﹷ‬+ ‫ْف اَل ِن‬ ‫َي‬ ‫ُه َم‬
berbuat ‫َي َع‬
+ ‫ﹹْو َن‬ ‫َي‬ ‫ُه ْم‬
Mereka (lk) sedang berbuat ‫َيْف َعُلْو َن‬

Dia (pr) sedang berbuat


Mereka berdua (pr) sedang – ‫َتْف َعُل‬ ‫َت‬ ‫ِه ي‬
berbuat ‫ﹷاِن‬+ ‫َتْف عَالَن‬ ‫َت‬ ‫ُه َم‬
Mereka (pr) sedang berbuat
‫َن‬+ ‫َيْف َعلَن‬ ‫َي‬ ‫ُه َّن‬

Kamu (lk) sedang berbuat – ‫َتْف َعُل‬ ‫َت‬ ‫َأْنَت‬


Kalian berdua (lk) sedang
+ ‫ﹷاِن‬ ‫ْف َالِن‬
‫َت َع‬ ‫َت‬ ‫َأْنتَم‬
berbuat
Kalian (lk) sedang berbuat
‫ﹹْو َن‬+ ‫َتْف َعلَن‬ ‫َت‬ ‫َأْنُتْم‬

‫ِل‬ ‫َأْنِت‬
Kamu (pr) sedang berbuat ‫ﹻْيَن‬+ ‫َتْف َع َنْي‬ ‫َت‬
Kalian berdua (pr) sedang ‫ﹷاِن‬+ ‫ْف َالِن‬
‫َت َع‬ ‫َت‬ ‫َأْنُتَم‬
berbuat
‫َن‬+ ‫َتْف َعلَن‬ ‫َت‬ ‫َأْنَّنُت‬
Kalian (pr) sedang berbuat

Saya sedang berbuat – ‫َأْفَعُل‬ ‫َأ‬ ‫َأَنا‬


Kami sedang berbuat
– ‫َنْف َعُل‬ ‫َن‬ ‫ْحَنُن‬

Salah satu ciri fi’il mudhari’ adalah huruf pertamanya salah satu dari empat huruf

( ‫ ) ت–ﻱ–ن– أ‬yang bisa diingat dengan ‫ َأَنْيُت‬atau ‫ َأِنْيَت‬. 1

B. Ciri-ciri Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari

Ciri utama antar dhomirnya adalah perubahan awal kata:

1
Abu Razin & Ummu Razin, ILMU SHARAF untuk PEMULA, (Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah / Tanggerang Selatah : Cet 3 / Maktabah
BISA, 2017), 101.
a. Huruf ‫ َي‬pada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang ketiga.

b. Huruf ‫ َت‬pada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang kedua.

c. Huruf ‫ َأ‬pada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang pertama tunggal.

d. Huruf ‫ َن‬pada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang pertama dua orang atau lebih

yang bermakna Kami atau Kita.

Kecuali kata ganti orang ketiga Muannats (perempuan) yang huruf depannya ‫َت‬, baik

tunggal maupun dua orang tetapi tidak termasuk yang lebih dari dua yaitu ‫ ُه َّن‬yang kembali

menggunakan huruf depan ‫َي‬

Sementara dalam fi’il Mudhari juga terdapat perbedaan di akhir fi’il bagi kata ganti
orang kedua daan ketiga saja. Perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Untuk fi’il yang kata gantinya tunggal atau satu orang, maka bentuknya fi’il Mudhari
biasa. Kecuali Dhomir ‫ َأْنِت‬yang fi’ilnya ditambah huruf Ya dan Nun dengan contoh

‫َتْذ َه ِبنْي‬
b. Untuk fi’il ysng ksts gsntinys dua orang, maka bentuknya dengan ditambah huruf Alif
dan Nun di akhir fi’ilnya dengan contoh ‫َتْذ َهَباَن‬atau ‫َيْذ َهَباَن‬.

c. Untuk fi’il yang kata gantinya lebih dari dua orang tetapi jenisnya Mudzakkar (laki-

laki), maka bentuknya dengan ditambah huruf Wawu dan Nun di akhir fi’ilnya dengan
contoh ‫ َيْذ َهُبون‬dan ‫َتْذ َه ُبْو َن‬

d. Untuk fi’il yang kata gantinya lebih dari dua orang tetapi jenisnya Muannats
(Perempuan), maka bentuknya dengan membaca sukun huruf terakhir dan ditambah
huruf Nun di akhir fi’il dengan contoh ‫َيْذ َهَنْب‬dan ‫ َتْذ َهَنْب‬.2

C. Contoh Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari

2
Danial Hilmi, Ilmu Shorof, (Jalan Gajayana 50 / Malang : Cet 2 / UIN MALANG, 2012), 118-119.
1. Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori wazan fa’ala yaf’ulu :

Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi fi’il mudhori dengan kata yanshuru dari
kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il mudhori’
dengan dhomir disebut juga tashrif lughowi fi’il mudhori’

‫ ُه َو َيْنُصُر‬artinya Dia laki-laki asedang menolong

‫ ا ْن اِن‬artinya Dia laki-laki berdua sedang menolong


‫َمُه َي ُصَر‬

‫ ُه ْم َيْنُصُر وَن‬artinya Mereka laki laki sedang menolong

‫ِه‬
‫ َي َتْنُصُر‬artinya Dia wanita sedang menolong

‫ ا ْن اِن‬artinya Dia wanita berdua sedang menolong


‫َمُه َت ُصَر‬

‫ ُه َّن َتْنُصُر وَن‬artinya Mereka wanita sedang menolong

‫ َاْنَت َتْنُصُر‬artinya Kamu laki-laki sedang menolong

‫ َا ُت ا ْن اِن‬artinya Kamu berdua laki-laki sedang menolong


‫ْن َم َت ُصَر‬

‫ َاْنُتْم َتْنُصُر ْو َن‬artinya Kamu semua laki-laki sedang menolong

‫ِت‬
‫ َاْن َتْنُصِرْيَن‬artinya Kamu wanita sedang menolong

‫ َا ُت ا ْن اِن‬artinya Kamu berdua wanita sedang menolong


‫ْن َم َت ُصَر‬

‫ َاْنَّنُت َتْنُصْر َن‬artinya Kamu semua wanita sedang menolong

‫ َاَنا َاْنُصُر‬artinya Saya sedang menolong

‫ ْحَنُن َنْنُصُر‬artinya Kami sedang menolong


2. Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori wazan fa’ala yaf’ilu

Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi fi’il mudhori dengan kata ya’dimu dari
kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il mudhori’
dengan dhomir disebut juga tasrif lughowi fi’il mudhori’

‫ِد‬
‫ ُه َو َيْأ ُم‬artinya Dia laki-laki sedang mengabadikan

‫ ا ْأِد اِن‬artinya Dia laki-laki berdua sedang mengabadikan


‫َمُه َي َم‬

‫ ُه ْم َيْأِد ُمْو َن‬artinya Mereka laki laki sedang mengabadikan

‫ِه ِد‬
‫ َي َتْأ ُم‬artinya Dia wanita sedang mengabadikan

‫ ا َتْأِد اِن‬artinya Dia wanita berdua sedang mengabadikan


‫َمُه َم‬

‫ِد‬
‫ ُه َّن َيْأ ْم َن‬artinya Mereka wanita sedang mengabadikan

‫ِد‬
‫ َاْنَت َتْأ ُم‬artinya Kamu laki-laki sedang mengabadikan

‫ َا ُت اَتْأِد اِن‬artinya Kamu berdua laki-laki sedang mengabadikan


‫ْن َم َم‬

‫ َاْنُتْم َتْأِد ُمْو َن‬artinya Kamu semua laki-laki sedang mengabadikan

‫ِت ِدِم‬
‫ َاْن َتْأ َنْي‬artinya Kamu wanita sedang mengabadikan

‫ َا ُت ا َتْأِد اِن‬artinya Kamu berdua wanita sedang mengabadikan


‫ْن َم َم‬
‫ِد‬
‫ َاْنَّنُت َتْأ ْم َن‬artinya Kamu semua wanita sedang mengabadikan

‫ِد‬
‫ َاَنا َاْأ ُم‬artinya Saya sedang mengabadikan

‫ِد‬
‫ ْحَنُن َنْأ ُم‬artinya Kami sedang mengabadikan

3. Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori wazan fa’ala yaf’alu

Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori dengan kata yaftahu dari
kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il mudhori’
dengan dhomir disebut juga tashrif lughowi fi’il mudhori’

‫ ُه َو َيْف َتُح‬artinya Dia laki-laki sedang membuka

‫ ا ْف َت اِن‬artinya Dia laki-laki berdua sedang membuka


‫َمُه َي َح‬

‫ ُه ْم َيْف َتُحْو َن‬artinya Mereka laki laki sedang membuka

‫ِه‬
‫ َي تْف َتُح‬artinya Dia wanita sedang membuka

‫ ا ْف َت اِن‬artinya Dia wanita berdua sedang membuka


‫َمُه َت َح‬

‫ ُه َّن َيْف َتْح َن‬artinya Mereka wanita sedang membuka

‫ َاْنَت َتْف َتُح‬artinya Kamu laki-laki sedang membuka

‫ َا ُت ا ْف َت اِن‬artinya Kamu berdua laki-laki sedang membuka


‫ْن َم َت َح‬
‫ َاْنُتْم َتْف َتُحْو َن‬artinya Kamu semua laki-laki sedang membuka

‫ِت ِح‬
‫ َاْن َتْف َت َنْي‬artinya Kamu wanita sedang membuka

‫ َا ُت ا ْف َت اِن‬artinya Kamu berdua wanita sedang membuka


‫ْن َم َت َح‬

‫ َاْنَّنُت َتْف َتْح َن‬artinya Kamu semua wanita sedang membuka

‫ َاَنا َاْفَتُح‬artinya Saya sedang membuka

‫ ْحَنُن َنْف َتُح‬artinya Kami sedang membuka

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dengan mempelajari bahasa arab, awal pertama yang wajib kita ketahui terlebih dahulu
iyalah mengenai huruf dan bagaimana letak cara penggunaaannya. Maka dari itu setelah kita
mengenal berbagai macam huruf, akan lebih mudah membantu kita dalam proses mengenal
tashrif atau shorof. Maka dari itu tashrif merupakan salah satru ilmu shorof dimana tugasnya
tashrif adalah mengubah suatu kalimat beradasarkan dhomirnya dan maknanya, dari makna
yang satu ke makna yang lain. Berdasarkan pengertian, tashrif di bedakan menjadi dua yaitu,
tashrif lughowi dan tashrif istilahi, lughowi berarti menurut bahasa sedangkan istilahi berarti
menurut istilah
b. Saran

Alhamdulillah tugas ini dapat kami selesaikan. Kami mohon saran dan kritiknya apabila
dalam makalah yang telah kami buat masih banyak kekurangan. Kami sadar kami bukanlah
manusia yang sempurna dan kami juga ingin lebih belajar bertanggung jawab dengan
tugas kelompok kami. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Razin & Ummu Razin, ILMU SHARAF untuk PEMULA, (Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah / Tanggerang Selatah : Cet 3 / Maktabah BISA, 2017), 101.

Danial Hilmi, Ilmu Shorof, (Jalan Gajayana 50 / Malang : Cet 2 / UIN MALANG, 2012),
118-119.

Anda mungkin juga menyukai