BAHASA ARAB
Oleh:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini belum sempurna. Sehingga, sumbang
saran, kritik, dan masukan akan penulis terima dengan penuh rasa terima kasih. Selain itu,
penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Nofi Fitria Indasari M.Pd selaku
dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Arab yang sudah bersedia membimbing penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini dapat dijadikan referensi bagi teman-
teman sekalian untuk bahan belajar. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
Penulis Kelompok 8
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………...…..…..……...………..1
Daftar Isi…………………………………..………..……...………………………2
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.....…………….……..……………………………..….….….…..3
b. Rumusan Masalah.……………………………..……………….…...….………..3
c. Tujuan Masalah.………………………..………….………………...……….…..3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan...………………………………………...………………….………7
b. Saran…………………………………………………………………………….7
Daftar Pustaka……………………………………………...…………...………..8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kalimat Bahasa Arab, setiap kata kerja untuk kata ganti orang tertentu,memiliki
bentuk yang berbeda-beda. Dalam Bahasa Arab kata “dia (laki-laki) berbuat”dan “dia
(perempuan) berbuat” memiliki bentuk yang berbeda. Fi’il madhy dan fi’il mudhari’ yang
sudah kita pelajari pada bab sebelumnya semuanya adalah untuk kata ganti orang ketiga
tunggal laki-laki ( ُه َو/dia laki-laki).
Bentuk fi’il madhy dan fi’il mudhari’ untuk dia perempuan, kamu, kami, mereka, dan
sebagainya tidak sama dengan bentuk “dia laki-laki”. Begitu pun dengan bentuk fi’il amr
yang sudah kita pelajari pada bab sebelumnya adalah untuk kata ganti orang kedua tunggal
laki-laki( َأْنَت. Bentuk untuk kamu (perempuan), kalian, dan sebagainya juga berbeda,
karena pada kalimat Bahasa Arab, sifat jenis (mudzakkar dan muannats) dan sifat jumlah
(mufrad, mutsanna, jamak) merupakan hal yang penting.
Jika pada tashrif ishtilahy, kita belajar merubah suatu kata dari bentuk asalnya ke bentuk
yang lain. Maka, pada tashrif lughawi kita mempelajari perubahan setiap bentuk kata itu
berdasarkan jenis dan jumlah subjek atau pelakunya. Kita akan mempelajari bentuk fi’il
madhy untuk kata ganti kalian, kamu, dan sebagainya, insya Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari ?
2. Apa Ciri-ciri Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari ?
3. Apa Contoh Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari !
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari
2. Mengetahui Ciri-ciri Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari
3. Mengetahui contoh dari Tashrif Lughowi Fi’il Mudhari
BAB II
PEMBAHASAN
Tashrif Lughawi Fi’il Mudhari yaitu di mana perubahannya berdasarkan kata gantinya.
Namun, yang perlu dicermati adalah wazan tashrif fi’il mudhari lebih rumit, karena yang
berubah tidak hanya huruf terakhir saja, akan tetapi juga pada huruf pertamanya. Rumus tabel
Tashrif Lughawi Fi’il Mudhari seperti tabel di bawah:
ِل َأْنِت
Kamu (pr) sedang berbuat ﹻْيَن+ َتْف َع َنْي َت
Kalian berdua (pr) sedang ﹷاِن+ ْف َالِن
َت َع َت َأْنُتَم
berbuat
َن+ َتْف َعلَن َت َأْنَّنُت
Kalian (pr) sedang berbuat
Salah satu ciri fi’il mudhari’ adalah huruf pertamanya salah satu dari empat huruf
1
Abu Razin & Ummu Razin, ILMU SHARAF untuk PEMULA, (Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah / Tanggerang Selatah : Cet 3 / Maktabah
BISA, 2017), 101.
a. Huruf َيpada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang ketiga.
b. Huruf َتpada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang kedua.
c. Huruf َأpada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang pertama tunggal.
d. Huruf َنpada awal fi’il merupakan ciri kata ganti orang pertama dua orang atau lebih
Kecuali kata ganti orang ketiga Muannats (perempuan) yang huruf depannya َت, baik
tunggal maupun dua orang tetapi tidak termasuk yang lebih dari dua yaitu ُه َّنyang kembali
Sementara dalam fi’il Mudhari juga terdapat perbedaan di akhir fi’il bagi kata ganti
orang kedua daan ketiga saja. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
a. Untuk fi’il yang kata gantinya tunggal atau satu orang, maka bentuknya fi’il Mudhari
biasa. Kecuali Dhomir َأْنِتyang fi’ilnya ditambah huruf Ya dan Nun dengan contoh
َتْذ َه ِبنْي
b. Untuk fi’il ysng ksts gsntinys dua orang, maka bentuknya dengan ditambah huruf Alif
dan Nun di akhir fi’ilnya dengan contoh َتْذ َهَباَنatau َيْذ َهَباَن.
c. Untuk fi’il yang kata gantinya lebih dari dua orang tetapi jenisnya Mudzakkar (laki-
laki), maka bentuknya dengan ditambah huruf Wawu dan Nun di akhir fi’ilnya dengan
contoh َيْذ َهُبونdan َتْذ َه ُبْو َن
d. Untuk fi’il yang kata gantinya lebih dari dua orang tetapi jenisnya Muannats
(Perempuan), maka bentuknya dengan membaca sukun huruf terakhir dan ditambah
huruf Nun di akhir fi’il dengan contoh َيْذ َهَنْبdan َتْذ َهَنْب.2
2
Danial Hilmi, Ilmu Shorof, (Jalan Gajayana 50 / Malang : Cet 2 / UIN MALANG, 2012), 118-119.
1. Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori wazan fa’ala yaf’ulu :
Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi fi’il mudhori dengan kata yanshuru dari
kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il mudhori’
dengan dhomir disebut juga tashrif lughowi fi’il mudhori’
ِه
َي َتْنُصُرartinya Dia wanita sedang menolong
ِت
َاْن َتْنُصِرْيَنartinya Kamu wanita sedang menolong
Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi fi’il mudhori dengan kata ya’dimu dari
kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il mudhori’
dengan dhomir disebut juga tasrif lughowi fi’il mudhori’
ِد
ُه َو َيْأ ُمartinya Dia laki-laki sedang mengabadikan
ِه ِد
َي َتْأ ُمartinya Dia wanita sedang mengabadikan
ِد
ُه َّن َيْأ ْم َنartinya Mereka wanita sedang mengabadikan
ِد
َاْنَت َتْأ ُمartinya Kamu laki-laki sedang mengabadikan
ِت ِدِم
َاْن َتْأ َنْيartinya Kamu wanita sedang mengabadikan
ِد
َاَنا َاْأ ُمartinya Saya sedang mengabadikan
ِد
ْحَنُن َنْأ ُمartinya Kami sedang mengabadikan
Di bawah ini adalah penulisan Tashrif Lughowi Fi’il Mudhori dengan kata yaftahu dari
kata ganti dengan huruf ana sampai nahnu, di mana perubahan bentuk fi’il mudhori’
dengan dhomir disebut juga tashrif lughowi fi’il mudhori’
ِه
َي تْف َتُحartinya Dia wanita sedang membuka
ِت ِح
َاْن َتْف َت َنْيartinya Kamu wanita sedang membuka
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dengan mempelajari bahasa arab, awal pertama yang wajib kita ketahui terlebih dahulu
iyalah mengenai huruf dan bagaimana letak cara penggunaaannya. Maka dari itu setelah kita
mengenal berbagai macam huruf, akan lebih mudah membantu kita dalam proses mengenal
tashrif atau shorof. Maka dari itu tashrif merupakan salah satru ilmu shorof dimana tugasnya
tashrif adalah mengubah suatu kalimat beradasarkan dhomirnya dan maknanya, dari makna
yang satu ke makna yang lain. Berdasarkan pengertian, tashrif di bedakan menjadi dua yaitu,
tashrif lughowi dan tashrif istilahi, lughowi berarti menurut bahasa sedangkan istilahi berarti
menurut istilah
b. Saran
Alhamdulillah tugas ini dapat kami selesaikan. Kami mohon saran dan kritiknya apabila
dalam makalah yang telah kami buat masih banyak kekurangan. Kami sadar kami bukanlah
manusia yang sempurna dan kami juga ingin lebih belajar bertanggung jawab dengan
tugas kelompok kami. Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Razin & Ummu Razin, ILMU SHARAF untuk PEMULA, (Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah / Tanggerang Selatah : Cet 3 / Maktabah BISA, 2017), 101.
Danial Hilmi, Ilmu Shorof, (Jalan Gajayana 50 / Malang : Cet 2 / UIN MALANG, 2012),
118-119.