Anda di halaman 1dari 17

MENGETAHUI PRESENTASI ILMIAH DAN PIDATO

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2 :
NOVA ULIA FHONNA
NURUL HIDAYANI

DOSEN PEMBIMBING : RAHMAT, M.Pd


MATA KULIAH : B. INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA


(UNIKI )
2020/2021
KATA PENGANTAR

           Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Mengetahui Presentasi Ilmiah dan Pidato”.

           Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini adalah berkat
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

           Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Lhokseumawe, 09 April 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2

A. Presentasi Ilmiah........................................................................ 2
1. Pengertian Presentasi Ilmiah ............................................... 2
2. Tata Tertib dan Etika Presentasi.......................................... 3
3. Penyiapan Bahan dan Presentasi.......................................... 6
4. Pelaksanaan Presentasi......................................................... 7
5. Tujuan Presentasi................................................................. 8
B. Pidato......................................................................................... 9
1. Pengertian Pidato................................................................. 9
2. Kreteria Pidato..................................................................... 9
3. Tata Tertib dan Etika Berpidato........................................... 10
4. Penulisan Naskah Pidato...................................................... 10
5. Menyuting Naskah pidato.................................................... 11
6. Penyempurnaan Naskah Pidato............................................ 11
7. Penyampaian Pidato............................................................. 11
8. Tempo, Dinamik dan Warna Suara...................................... 12
BAB III PENUTUP.................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Presentasi ilmiah merupakan kegiatan  yang selalu dilakukan dalam
kehidupan dunia ilmu. Kegiatan presentasi itu manfaat untuk penyebaran
informasi ilmiah, baik informasi penelitian dengan mempergunakan rujukan yang
terpercaya, maaupun informasi pengetahuan penerapan yang bersifat ilmiah
popular. Prsentasi seperti itu lebih banyak berlaaku pada dunia kampus yaang
ddilakukan oleh mahaa siswa yang sedang menjalani kuliah. Para mahasiswa
tersebut selalu berhubungan dengan dunia peneitian dan pencaarian data yang
memerlukan presentasi. Oleh sebabb itu,, presentasi ilmiah bagi mahasiswa
merupaakaan kebutuhan pokok. Mahasiswa perlu melatih diridalam melakukan
presentasi ilmiah itu agar mereka mampu bahasaan presentasi dengan bantuan
dengan teknologi informasi, mampu menyajikannya, dan mampu pula
merevisinya berdasarkan umpan balik dari peserta.
Selain mampu menulis beragam karya ilmiah dan presentasikan dengan
baik, mahasiswa juga dituntut mampu berpidato jika diperlukan. Dalaam
kenyataannya, baik dikampus maupun didalam masyarakat kemampuan berpidato
dibutuhkan oleh mahasiswa.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu presentasi ilmiah dan pidato ?
2. Bagaimana pelaksanaan presentasi ilmiah dan penyampaian pidato ?
3. Bagaimana tata tertib presentasi ilmiah dan pidato ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Presentasi Ilmiah dan Pidato
2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan Presentasi Ilmiah dan Penyampaian
Pidato

1
3. Menegtahui  bagaimana tata cara Presentasi dan Pidato 

BAB II
PEMBAHASAN

A. PRESENTASI ILMIAH
[

1. Pengertian Presentasi Ilmiah


Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan orang
(publik) atau kalangan terbatas untuk menyiapkan temuan penelitian,
pemikiran kritis, atau informasi ilmiah dalam dunia akademik.kemampuan
melakukan presentasi ilmiah merupakan tuntutan bagi kaum akademisi karena
pada hakikatnya ilmu pengetahuan perlu disebarluaskan dan
dipertanggungjawabkan. Karena itu, supaya presentasi ilmiah berjalan efektif
dan efisien, dan teknik presentasi. ( Sri Hapsari : 259-260 )
Prensentasi ilmiah adalah penyajian karya tulis atau karya ilmiah
seseorang di depan forum undangan atau peserta. keadiran undangan atau
peserta bermanfaat untuk mengikuti penyajian tersebut secara aktif dengan
lisan dalam rangka waktu yang tersedia. ( E. Zaeanal Arifin dan S. Amran
Tasai : 223-224 )
Agar presentasi itu dapat berjalan secara efektif, ada beberapa kiat
yang dapat diperhitungkan. Kiat yang dimaksud itu addalah hal-hal sebagai
berikut:
a. Menarik minat dan perhattian peserta
b. Mengarahkan perhatian peserta
c. Mempertahankan minat dan perhatiaan peserta
d. Menjaga kefokusan masalah yang tetap
e. Menjaga etika aatau kode etik presentasi

Dalam usaha dalam menarik minat dan perhatian peserta, seorang


penyaji dapat menggunakan media yang menarik, baik audio maaupun visual.

2
Media yang diimaksud itu antara lain adalah gambar dengan warna yang
menarik, ilustrasii yang beragam, anekdot yang ringan, serta demonstrasi
sederhana. Disamping itu, diperlukan pula suara yang cukup keras serta
penampilan makalah yaang menyenangkan hati.

Serta dapat diarahkan pada fokus pembicaraaan dengan caaraa


memanfaatkan informasi latar belakang peserta. dengan kata lain, penyaji
memperkenalkan secara resmi siapa sajaa yang hadir menjadi peserta seminar
atau presentasi itu. Umpamanya, penyaji mengatakan bahwa yang hadir dalam
pertemuan itu adalaah para mahasiswa dari peguruan tinggi yang ada dijakarta
dan ditanggerang. Disamping itu, hadir juga paara mahasiswa dari universitas
padjadjaran, Bandung.

Usaha mempertahankan minat peserta untuk terus berada didalam


ruang diskusi itu antara lain adalah bahwa penyaji selalu menjaga agar suara
tidak monoton dan berusaha agar suara selalu jelas terdengar. Dalam hal ini
multimedia sangat membantu kita. Jika perangkat tersebut tidak mendukung,
paling tidak cara berbicara perlu divariasi.

Keterfokusan masalah dapat dijaga dengan cara mempertahankan alur


presentasi. Penyaji secara terus terang menyatakan fokus pembicaraan dan
menaati bahan yang terlah disiapkan. Penyaji memberikan penjelasan secara
singkat dan padat tentang isi sajian dengan mengemukakan btir-butir
permasalahan.

Etika dalam melaksanakaan presentasi merupakan hal yangg sangat


penting. Tentu saja, hal itu dapat terwujud dengan tidak menyinggung
perasaaan orang lain. Berikut ini dibicarakan etika dan tata tertib presentasi.

2. Tata Tertib dan Etika Presentasi

3
Presentasi ilmiah merupakan wahana bagi ilmuan dan akaademi dari
berbagai disiplin ilmu untuk saling bertukar perdapat atau informasi sebagai
hasil penelitian. Dalam forum itu diperlukan berbagai unsur. Unsur yang
harus ada dalam presntasi itu adalah penyaji, pemandu, pencatat, dan peserta.
setiap unsur yang mempunyai fungsinya masing-masing. Sesuai dngan nama
nya, penyaji (pemakalah) berfunggsi sebagai orang yang menyampaikan isi
makalah, pemandu (moderator) berfungsi sebagai pengatur jalannya
presentasi atau diskusi, termasuk penentu waktu yang disediakan untuk
presentasi itu, pencatat (notulen) berfungsi sebagai orang yang menghimpun
segala komentar, saran, dan pertanyaan dalam buku untuk dijadikan dokumen
bagi presentasi itu. Selain itu peserta presentasi berkewajiban untuk
menyimak presentasi itu dan memberi tanggapan dengan baik.
Butir lain yang perlu diperhatikan dalam hal etika adalah kejujuran.
Setiap orang wajib bersikap terbuka dalam segala hal yang menyakut
informasi yang disajikan. Data ituu diambil dari suatu sumber, penyaji harus
mengaku secara terus terang dan secara terbuka bahwa data itu diambil dari
sumber tersebut.

Meskipun sudah memiliki tujuan yang jelas, jika tidak mengetahui aturan atau tata
cara presentasi yang baik, presentasi tidak berlangsung seperti yang diharapkan.
Karena itu, beberapa cara berikut perlu diperhatikan.

a.       Memberi informasi kepada peserta secara memadai

b.      Menfaatkan waktu seefektif mungkin

c.       Patuhi etika yang berlaku

Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai
berikut. Setiap peserta pertama-tama harus jujur pada diri sendiri. Artinya,
peserta pantas bertanya jika tida mengetahui apa yang disajikan, peserta ingin

4
mengklarifikasi hal yang membingungkan atau yang belum diyakininya, ingin
mengecek apakah pemahamannya tepat atau tidak, dan sebagainya. Selain itu,
setiap peserta perlu mengahargai pendapat / gagasan / ide orang lain. Hal itu
mensyaratkan bahwa peserta harus menyimak materi presentasi. Sebagai
contoh, ketika peserta lain telah mengusulkan suatu gagasan, ia tidak akan
berbicara seolah-olah ialah pengsul pertama gagasan tersebut. Ketika
pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, ia tidak perlungulangi pertanyaan
itu. Ketika peserta lainnya telah menyatakan sesuatu dan ia menyetujuinya, ia
dapat mengungkapkan dukungannya.

Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau


informasi, suatu kewajiban penanya adalah menyimak jawaban penyaji. Akan
lebih baik jiak penanya menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang
telah diberikan. Jika terpaksa penanya harus meninggalkan ruangan sebelum
ruangan diberikan, penanya wajib meminta maaf dan meminta izin untuk
meninggalkan ruangan.

Keberlangsungan forum ilmiah banyak ditemukan oleh moderator.


Etika yang harus dijaga moderator adalah adil. Artinya, semua peserta
memperoleh kesempatan yang sama dalam berpatisipasi aktif selama forum
berlangsung. Keseimbangan tempat duduk peserta dan kestaraan gender pun
perlu benar-benar dijaga dan diperhatikan. Demikaian juga keseimbangan
dalam hal waktu julah pertanyaan yang boleh diajukan oleh peserta.

Selain adil, seorang moderator juga perlu menaati menaati atau


rangkaian acara yang telah ditentukan. Moderator sebaiknya tidak perlu
banyak menggunakan waktu untuk memberikan komentar yang tidak
fungsional. Ia juga harus mampu mengatur waktu yang digunakan oleh semua
pihak, baik penyaji maupun peserta. karena itu, moderator diharapkan
mempunyai keberanian untuk menginterupsi dega santun pembicaraan peserta

5
yang tidak relevan sebagai pengendali forung yang mengatur jalannya
kegiatan ilmiah. Di tangannyalah forum ilmiah berjalan lancar, interaktif, dan
ketat waktu.

Semua hal yang terungkap semua forum, baik inti uraian penyaji,
pertanyaan peserta, atau jawaban penyaji sebaiknya dicatat oleh notulis. Haisl
catatan yang telah ditata ringakas dicetak dan dibagikan minimal kepada
semua orang yang terlibat dalam forum tersebut. Hal itu memberi kesempatan
kepada pemilik gagasan untuk meluruskannya jika terdapat hal-hal yang
kurang tepat.

3. Penyiapan Bahan Presentasi


Dalam era teknologi informasi ini, presentasi ilmiah sudah harus
dibantu atau menggunakan multimedia. Pertama,presentasi akan menjadi
menarik karena penyaji dapat membuat berbagai variasi yang menaarik,
termasuk membuat animasi. Kedua, penyaji dapat menghemat waktu karena
penyaji tidak prlu menulis dipapan tulis atau menulis dikertas. Ketiga, penyaji
dalap mengoreksi bahan sewaktu-waktu jika hal itu diperlukan. Keempat,
penyaji dapat memberi penekanan pada butir yang dikehendaki. Kelima,
peserta dapat menyalin atau mengopi file presentasi jika memperlukannya.
Keenam, penyaji dapat membawa bahan dalam flashdisk. Ketujuh, bahan
presentasi dapat dapat sangat ringan, yang sekaligus membantu peserta
menangkap esensi bahan yang dibahas.
Agar manfaat multimedia dapat dinikmati, presentasi multimedia perlu
disiapkan dengan baik.. Dalam menyiapkan presentasi multimedia, langkah-
langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut.
a. Tentukan butir-butir terpenting dari ahan yang dibahas.
b. Atur butir-butir tersebut agar alur penyajian rutut dan runut (koheren dan
kohesif).

6
c. Ungkapkan kerangka pikir makalah yang akan disajikan dalam diagram
atau bagan alir untuk menunjukkan alur penalaran.
d. Tukiskan semuanya dalam bingkai powerpoint dengan ukuran huruf atau
ukuran gambar yaang memadai.
e. Pilih rancangan salindia (slide) yang cocok termasuk kekontrasan warna
dan animasi.
f. Lakukan uji coba tayangan untuk memastiakan semua bahan yang
disajikan dalam salindia dapat terbaca oleh peserta dalam ruangan yang
tersedia.
g. Cetak bahan untuk pegangan dalam pennyajian.

4. Pelaksanaan Presentasi
Presentasi  ilmiah pada intinya adalah pengomunikasian bahan ilmiah
kepada peserta forum ilmiah kepada peserta forum ilmiah. Dalam hal itu,
berlaku beberapa prinsip komunikasi sebagai berikut
a. Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif
1. memastikan kecupan pencahayaan dan ruang gerak
2. memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan
media
3. menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih
4. berfikir positif tentang peserta
5. membuat peserta nyaman, merasa berterima, dihormati, dan dihargai
6. mempertimbangkan budaya peserta
7. bersikap terbuka terhadap sikap dan pendapat orang lain yang berbeda
8. memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi
situasi formal alam budaya yang ada
b. Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi

7
1. penyaji memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua
peserta
2. penyaji memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta
3. penyaji berusaha untuk menjadi penyimak atau pendengar yang baik
4. penyaji memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya, cari
klarifikasi, dan lain-lain
5. penyaji mendorong peserta untuk aktif terlibat dalam presentasi
6. penyaji merespon peserta pada kebutuhan peserta tersebut
7. penyaji menggunakan media yang menarik dan efektif

5. Tujuan Presentasi
presentasi ilmiah mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut.
a. Memberikan informasi
b. Mengharapkan masukan
c. Memengaruhi atau membujuk
d. Presentasi yang efektif
e. Menarik perhatian dan minat peserta
f. Menjaga agar presentasi tetap terfokus pada masalah yang dibahas
g. Menjaga etika saat tampil
h. Tahap-tahap  Presentasi
i. Mempersiapkan Presentasi
Pertemuan pertama harus mengesankan. Karena itu, untuk dapat
mengesankan, sebelum presentasi, anda perlu mempersiapkan diri sebaik
mungkin.
1. Tentukan tujuan presentasi.
2. Siapkan materi atau bahan presentasi dengan baik
3. Susunlah kerangka materi yang akan disampaikan

8
4. Analisislah peserta, apakah mereka orang yang memiliki variasi latar
belakang pendidikan, serata bidang ilmu, orang yang awam atau
propesional.
5. Pastikan alat kominikasi
6. Bagikan materi ( handout ) sebelum presentasi

j. Melaksanakan  Presentasi
a. Teknik Presentasi
Presentasi perlu disiapkan secara strattegis. Selain mengetahui
siapa peserta, mempersiapkan madia pendukung presentasi dan
materi yang efektif, perlu juga Anda memilih teknik presentasi yang
tepat sesuai dengan materi dan tujuan presentasi. Ada tiga teknik
yang umum digunakan, yaitu menghafal materi, membaca materi, dan
mencatat pokok-pokok materi yang penting.
a. Menghafal
b. Membaca
c. Mencatat

B. PIDATO

1. Pengertian Pidato
Pidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh
sebab itu, Pidato memerlukan dan mementingkan ekspresi gagasan dan
penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek
nonbahasa, seperti ekspresi wajah, kontak pandang, dan intonasi suara. ( E.
Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai : 228 )

2. Kriteria Pidato
Pidato yang baik ditandai oleh beberapa kriteria. Kriteria tersebut
adalah sebagai berikut.

9
a. Isi nya sesuai dengan kegiata yang sedang berlangsung
b. Isinya menggugah dab bermanfaat bagi pendengar
c. Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara
d. Isisnya jelas
e. Isinya benar dan objektif
f. Bahasa yang dipakai mudah dipahami
g. Bahasanya disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat

3. Tata Tertib dan Etika Berpidato


Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan urutan yang
memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Sementara itu, etika
berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan
dijumjung ketika seseorang berpidato. Langkah-langkah dan aturan berpidato
secara umum diawali dari pembukaan, sajian isi, dan penutup. Pembukaan
biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang dalam suatu acara.
Selanjutnya, sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang akan
disampaikan dalam pidato, sebagai hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi
perlu diperinci sesuai dengan waktu yang disediakan. Kemudian, penutup
pidato berisi penyegaran kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam
sajian isi, harapan, dan uapan terimakasih (sekali lagi) atas partisipasi semua
pihak dalam acara yang sedang berlangsung.
Etika berpidato akan menjadi pegangan bagi siapa saja yang akan
berpidato. Ketika berpidato, kita tidak boleh menyinggung perasaan orang
lain, sebaliknya berupaya untuk menghargai dan membangun optimisme bagi
pendengarnya. Selain itu, keterbukaan, kejujuran,empati, dan persahabatan
perlu diusahakan dalam berpidato.

4. Penulisan naskah pidato

10
Menulis naskah pidato pada akikatnya adah menuangkan gagasan
kedalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan. Pilihan kosakata, kalimat,
dan paragraf dalam menulis sebuah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda
dengan kegiatan menulis naskah yang lain. Situasi resmi atau kurang resmi
akan menentukan koskata dalam menulis.

5. Menyunting naskah pidato


Seperti halnya naskah makalah atau artikel, naskah pidato pun perlu
disunting. Melalui penyuntingan itu, naskah pidato itu diharapkan akan
menjadi lebih sempurna. Apa yang disunting? Yang disunting adalah isi,
bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato itu. Isinya dicermati kembali
apakah telah sesuai dengan dengan tujuan pidato, sesuai dengan calon
pendengar, dan sesuai dengan kegiatan yang digelar. Selain itu, isinya juga
dipastikan apakah benar, representatif, dan mengandung informasi yang
relavan dengan konteks pidato. Kemudian, penyuntingan terhadap bahasa
diharapkan kepada pilihan kosakata, kalimat, dan paragraf. Ketepatan pilihan
kata, kalimat, dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf menjadi perhatian
utama. Lalu, penalaran dalam naskah pidato juga disunting untuk memastikan
apakah isi dalam naskah pidato telah dikembangkan dengan menggunakan
penalaran yang tepat, misalnya dengan pola induktif, deduktif, atau campuran.

6. Penyempurnaan Naskah Pidato


Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan dengan menggati kosakata
yang lebih tepat dan menyempurnakan kalimat dengan memperbaiki struktur
dan gagasannya. Sementara itu, peneympurnaan paragraf dilakukan dengan
memperbaiki koherensi dan kohesi paragraf. Untuk itu, penambahan kalimat,
penyempurnaan kalimat, atau penghilangan kalimat perlu dilakukan.

7. Penyampaian Pidato

11
Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah
disiapkan. Akan tetapi, menyampaikan pidato bukan sekedar membacakan
naskah pidato didepan hadirin, tetap perlu juga menghidupkan dan
menghangatkan suasana dan menciptakan interaksi yang hangat dengan
audiensi. Untuk itu, seseorang yang akan menyampaikan pidato harus mampu
menganalisis situasi dan manfaatkan hasil analisinya itu menghidupkan
suasana dalam pidato yang akan dilakukan. Apabila pidato yang disampaikan
bukan atas nama orang lain (bukan membacakan naskah pidato atasan atau
orang lain), kita masih dapat melakukan penambahan-penambahan sepanjang
waktu yang disediakan memandai. Yang terpenting, penambahan itu
memperkaya isi pidato, dapat menghangatkan suasana dan bermanfaat, serta
dapat memperjelas isi dalam naskah pidato.

8. Tempo, Dinamik, dan warna suara


Keberhasilan sebuah pidato banyak bergantung pada penguasaan
orang yang berpidato terhadap tempo, dinamik, dan warna suara. Tempo dapat
diartikan cepat lambatnya pengucapan, tidak berbicara terlalu cepat atau
sebaliknya.Dinamik berkaitan dengan keras lembutnya suara. Artinya, suara
tidak datar dan perlu diupayakan ada penekanan terhadap suatu kata atau
kaliamt tertentu.Warna suara adalah kaitan antara kata yang diucapkan
dengan suasana hati, mislanya suasana gembira, sendu, sedih, atau khidmat,
sesuai dengan tujuan mata acara yang ditetapkan.
Selain kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku,
vokal dan konsonan untuk setiap kata hendaklah diucapkan secara tepat dan
wajar serta dapat didengar jelas oleh khalayak sasaran. Dalam hal ini, perlu
dihindari agar kata tidak sampai terlesap (hilang), ditambah, atau diubah satu
huruf (vokal atau konsonan)

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Presentasi ilmiah adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan orang (publik)
atau kalangan terbatas untuk menyiapkan temuan penelitian, pemikiran kritis,
atau informasi ilmiah dalam dunia akademik. Sedangkan berpidato merupakan
salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh sebab itu, berpidato
memerlukan dan mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek nonbahasa, seperti
ekspresi wajah, kontak pandang, dan intonasi suara.
2. Pelaksanaan Presentasi Ilmiah adalah mengurangi gangguan komunikasi
secara antisipatif dan memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi.
Sedangkan Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah
disiapkan. Akan tetapi, menyampaikan pidato bukan sekedar membacakan
naskah pidato didepan hadirin, tetap perlu juga menghidupkan dan
menghangatkan suasana dan menciptakan interaksi yang hangat dengan
audiensi.
3. Tata cara presentasi adalah memberi informasi kepada peserta secara
memadai, memanfaatkan waktu seefektif mungkin, dan patuhi etika yang
berlaku. Sedangkan tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan
urutan yang memulai, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Sementara
itu, etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu
diperhatikan dan dijumjung ketika seseorang berpidato.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009.Cermat Berbahasa Indonesia:Untuk


Perguruan Tinggi.jakarta:akademika presindo

Wijayanti,Sri Hapsari, dkk. 2013.Bahasa Indonesia:Penuliasan dan Penyajian Karya


Ilmiah. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

14

Anda mungkin juga menyukai