KELOMPOK 9:
NILDA (200109502011)
DOSEN:
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmat dan
hidayahnya sahingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan benar
dan sesuai dengan ketentuan yang telah di berikan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah Bahasa Indonesiayang
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang Presentasi Ilmiah dan Pidato. Dengan
terselesaikannya makalah ini maka kami berharap telah memenuhi tugas yang telah di
berikan dan mendapat nilai yang baik serta bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Agar presentasi itu dapat berjalan secara efektif, ada beberapa kiat yang
dapat diperhitungkan. Kiat yang dimaksud itu addalah hal-hal sebagai berikut:
Pidato yang baik ditandai oleh beberapa kriteria. Kriteria tersebut adalah
sebagai berikut:
2
Presentasi ilmiah merupakan wahana bagi ilmuan dan akaademi dari
berbagai disiplin ilmu untuk saling bertukar perdapat atau informasi sebagai
hasil penelitian. Dalam forum itu diperlukan berbagai unsur. Unsur yang harus
ada dalam presntasi itu adalah penyaji, pemandu, pencatat, dan peserta. setiap
unsur yang mempunyai fungsinya masing-masing. Sesuai dngan nama nya,
penyaji (pemakalah) berfunggsi sebagai orang yang menyampaikan isi
makalah, pemandu (moderator) berfungsi sebagai pengatur jalannya presentasi
atau diskusi, termasuk penentu waktu yang disediakan untuk presentasi itu,
pencatat (notulen) berfungsi sebagai orang yang menghimpun segala
komentar, saran, dan pertanyaan dalam buku untuk dijadikan dokumen bagi
presentasi itu. Selain itu peserta presentasi berkewajiban untuk menyimak
presentasi itu dan memberi tanggapan dengan baik.
Meskipun sudah memiliki tujuan yang jelas, jika tidak mengetahui aturan
atau tata cara presentasi yang baik, presentasi tidak berlangsung seperti yang
diharapkan. Karena itu, beberapa cara berikut perlu diperhatikan.
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip megenai mana yang benar
dan mana yang salah, serta mana yang patut dan yang tidak patut. Etika dalam
presentasi perlu diperhatikan karena forum ilmiah merupakan wahana bagi
ilmuan dan akademisi, wadah yang saling mengasah otak dan hati, serta
bertkar informasi akademik, baik sebagai hasil pemikiran maupun hasil
penelitian.
Adapun etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai
berikut. Setiap peserta pertama-tama harus jujur pada diri sendiri. Artinya,
peserta pantas bertanya jika tida mengetahui apa yang disajikan, peserta ingin
mengklarifikasi hal yang membingungkan atau yang belum diyakininya, ingin
3
mengecek apakah pemahamannya tepat atau tidak, dan sebagainya. Selain itu,
setiap peserta perlu mengahargai pendapat / gagasan / ide orang lain. Hal itu
mensyaratkan bahwa peserta harus menyimak materi presentasi. Sebagai
contoh, ketika peserta lain telah mengusulkan suatu gagasan, ia tidak akan
berbicara seolah-olah ialah pengsul pertama gagasan tersebut. Ketika
pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, ia tidak perlungulangi pertanyaan
itu. Ketika peserta lainnya telah menyatakan sesuatu dan ia menyetujuinya, ia
dapat mengungkapkan dukungannya.
Etika berpidato akan menjadi pegangan bagi siapa saja yang akan
berpidato. Ketika berpidato, kita tidak boleh menyinggung perasaan orang
lain, sebaliknya berupaya untuk menghargai dan membangun optimisme bagi
pendengarnya. Selain itu, keterbukaan, kejujuran,empati, dan persahabatan
perlu diusahakan dalam berpidato.
4
2.1 Penulisan, Penyuntingan dan Penyempurnaan Naskah Pidato
Seperti halnya naskah makalah atau artikel, naskah pidato pun perlu
disunting. Melalui penyuntingan itu, naskah pidato itu diharapkan akan
menjadi lebih sempurna. Apa yang disunting? Yang disunting adalah isi,
bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato itu. Isinya dicermati kembali
apakah telah sesuai dengan dengan tujuan pidato, sesuai dengan calon
pendengar, dan sesuai dengan kegiatan yang digelar. Selain itu, isinya juga
dipastikan apakah benar, representatif, dan mengandung informasi yang
relavan dengan konteks pidato. Kemudian, penyuntingan terhadap bahasa
diharapkan kepada pilihan kosakata, kalimat, dan paragraf. Ketepatan pilihan
kata, kalimat, dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf menjadi perhatian
utama. Lalu, penalaran dalam naskah pidato juga disunting untuk memastikan
apakah isi dalam naskah pidato telah dikembangkan dengan menggunakan
penalaran yang tepat, misalnya dengan pola induktif, deduktif, atau campuran.
Pendahuluan
Pada bagian ini, penyaji perlu membangkitkan minat peserta agar menerima
materi yang akan disampaikan.
6
Isi ( batang tubuh )
Sesudah membangkitkan minat, presentasi dapat dimulaai dengan menjelaskan
secara singkat poin-poin besar apa saja yang akan dibahas. Kemudian, diikuti dengan
penjelasan ditail dari masing-masing poin tersebut. Misalnya, penyaji akan
menjelaskan tentang karakteristik metode yang dilakukan. Jelaskan terlebih dahulu
ada berapa karakteristik metode tersebut. Setelah itu, menjelaskan karaktteristik
masing-masing tersebut secara berururan dan terstruktur. Jika pembicara menjelaskan
hasil eksperimen, jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut denga kaliamt yang
sederhana dan mudah dipahami. Siapkan silde yang menjelaskan secara detail
karakteristik yang diperoleh.
Penutup
F. Teknik Presentasi dan Tempo, Dinamik, dan Warna Suara dalam Berpidato
Menghafal
Teknik ini dilakukan oleh penyaji dengan cara menghafal urutan materi,
kata demi kata yang akan disampaikan tanpa menggunakan catatan. Penyaji yang
memilih teknik ini akan tampak gelisah atau oanik apabila tiba-tiba terlupa. Kesan
yang tampak adalah penyaji tampak kaku dan menjemukan peserta. ada
kecenderungan penyeji berbicara terlalu cepat tanpa mengahayati makannya.
Membaca
7
Materi presentasi disiapkan penyaji untuk membaca. Teknik ini dinamakan
juga teknik naskah. Presentasi dengan membaca naskah dapat dilakukan jika
materi yang hendak dibentang komleks dan teknis, tetapi lebih baik jika tidak
membaca seluruhnya. Begitu pula bahasa tubuh dimanfaatkan semaksimal
mungkin supaya presentasi menarik, membaca tanpa memandang peserta akan
membuat peserta merasa tidak diakui kehadirannya.
Mencatat
Selain kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku, vokal dan
konsonan untuk setiap kata hendaklah diucapkan secara tepat dan wajar serta
dapat didengar jelas oleh khalayak sasaran. Dalam hal ini, perlu dihindari agar
kata tidak sampai terlesap (hilang), ditambah, atau diubah satu huruf (vokal atau
konsonan).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10