Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Pengetahuan Ilmiah dan Tidak Ilmiah

Pengetahuan Ilmiah

Image result for perbedaan ilmiah dan non ilmiah

Ilmu Pengetahuan Ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang
berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.

Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah, akal. Manusia dibekali akal untuk berfikir. Berfikir adalah
kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Pada dasarnya pengetahuan dibagi menjadi dua; pengetahuan ilmiah dan
nonilmiah. Pengetahuan nonilmiah adalah pengetahuan yang didapat dari suatu pengalaman dan tidak dapat diuji.

Kebenarannya, kalau pun dapat dibuktikan harus melalui tahapan-tahapan keilmuan, misalkan: keampuhan suatu benda yang
bisa memanggil roh halus. Sedangkan sesuatu yang dapat diuji kebenarannya maka termasuk dalam pengetahuan ilmiah,
misalkan: manfaat oralit sebagai obat penyembuh diare, manfaat susu untuk memperbaiki kerusakan tulang.

Pengetahuan adalah khazanah kekayaan mental yang memperkaya kehidupan manusia, sebab pengetahuan adalah sumber
jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan di kehidupan manusia, pengalaman yang dirasakan oleh panca indra, diolah
melalui akal.

Pengetahuan sifatnya spontan, subjektif, dan intuitif. Pengetahuan berkaitan dengan kebenaran dan informasi mengenai suatu
realitas. Manusia mampu mengembangkan pengetahuan, sebab manusia mempunyai bahasa yang mampu
mengkomunikasikan informasi dan jalan pikirannya, dan dapat mengembangkan pengetahuannya.

Pengetahuan memiliki ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi).
Ketiga ciri-ciri tersebut disusun sehingga menjadi ontologi ilmu berkaitan dengan epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu akan
berkaitan dengan aksiologi ilmu dan seterusnya.

Pengetahuan ilmiah atau pengetahuan sebagai ilmu diperlukan manusia untuk menawarkan berbagai kemudahan dalam
mencari jawaban atas pertanyaan, maka diperlukan ketiga landasan. Persoalan yang dihadapi oleh epistemologi adalah dengan
memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi mana yang cocok. Misalnya: apa yang menjadi penyebab daerah sering
mengalami bencana tanah longsor?

Kita mengenal pengetahuan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan. Ilmu(sains) berasal dari bahasa latin Scientia yang berarti
knowledge,adalah ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin, yang memiliki tujuan untuk meramalkan dan
memahami gejala-gejala yang terjadi; bisa berupa fenomena sosial atau pun fenomena-fenomena alam.

Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dibedakan menjadi:

1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif

Adalah pengetahuan empiris, yang diperoleh melalui pengalaman pancaindra dan dilakukan memalui tahapan observasi
dengan melakukan analisis dari data yang diperoleh dari fenomena empiris. Yang termasuk dalam kelompok Fisis-Kuantitatif
adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, komunikasi, ekonomi, psikologi dan lain sebagainya.

2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kuantitatif

Adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan analisis refleksi yaitu dengan cara mencari hubungan antara
konsep-konsep. Yang termasuk dalam kelompok Formal-Kuantitatif adalah logika formal; matematika, fisika, kimia, dan lain
sebagainya.

3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial


Adalah ilmu pengetahuan filsafat, yaitu ilmu yang didapat dengan cara melakukan analisis refleksi berupa pemahaman,
penafsiran, spekulasi, penilaian kritis dan logis rasional. Dengan mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan dari
keseluruhan yang nyata.

Perbedaan Pendapat Ilmiah Dari Teori Hukum Darwin

"Kita ragu-ragu akan pernyataan untuk kemampuan tentang perubahan secara acak dan pemilihan alami untuk menjelaskan
kehidupan secara kompleks. Pemeriksaan secara hati-hati bukti untuk teori Darwin seharusnya bisa mendukung."

Pada baru-baru ini, bukti penelitian terbaru dari berbagai macam ilmu atau jurusan seperti Cosmologi, fisika, biologi, Penelitian
“manusia buatan” dan yang lain sudah menyebabkan banyak peneliti mempertanyakan pusat ajaran teori Darwin tentang
pemilihan alami dan mempelajari bukti-bukti pendukung secara mendetail.

Para peneliti pada daftar ini memperdebatkan claim pertama dan mengaku sebagai saksi hidup dalam hal yang bertentangan
yang kedua. Sejak discovery institute meluncurkan daftar ini pada tahun 2001, ratusan peneliti dengan berani maju kedepan
dan mendaftarkan nama mereka.

METODE ILMIAH DAN METODE NON-ILMIAH

A. Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah.

1. Metode Ilmiah

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian
struktur kerja yang tidak dapat dipisahkan.

METODE ILMIAH DAN METODE NON-ILMIAH

Metode Ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait
dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode
ilmiah, seperti : Perumusan masalah, Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori, Penarikan Hipotesis, Eksperimen/Percobaan,
Analisis Data, Penarikan Kesimpulan

Perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah.

1. Metode Ilmiah

Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah
memiliki beberapa langkah sebagai berikut:

a. Perumusan masalah

Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan
mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut.

b. Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori


Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan
dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.

Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang
lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar
menarik hipotesis.

c. Penarikan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan
kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung
kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, karena belum terbukti melalui
eksperimen.

d. Eksperimen/Percobaan

Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau eksperimen. Dari eksperimen
atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan.

Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang
berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya
variabel penelitian akan diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih
mudah untuk menarik kesimpulan. Jenis-jenis penelitian sebagai berikut:

a) Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam eksperimen.

b) Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel bebas.

c) Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

e. Analisis Data

Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2:

1) Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh data ciri morfologi.

2) Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman.
Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain.

f. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan
semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula
untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas
dengan permasalahna dan hipotesis.

Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.

Contoh:

Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan
memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian
itu.

Pengetahuan Non Ilmiah


Pengetahuan Non Ilmiah

Pengetahuan non ilmiah adalah serapan indera terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin
diuji kebenarannya sehingga tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah.

Metode Non Ilmiah

Metode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun dalam pemecahan masalah
tersebut hanya berdasarkan pada pendapat atau anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar.
Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.

Metode Non Ilmiah

Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, pengalaman, penemuan
secara kebetulan dan coba-coba (Trial and Error), metode a priori dan sebagainya.

a. Pendapat Otoritas

Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang
yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang
tanpa diuji; selalu dipandang benar.

Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang,
orang awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori
Copernicus, orang percaya bahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam semesta. Copernicus dan
kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan
satelit-satelit yang lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telah sekian lama selalu
dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yang memiliki wewenang.

b. Pengalaman

Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh
misalnya anak kecil kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari
orang tuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan
berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah.
Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-
tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orang tuanya.

Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan. Anak kecil
yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu
akan memilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkin isinya barang yang tak berharga.

c. Penemuan Coba-coba ( Trial and Error )

Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum
grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat
terkenal itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Ada seorang penderita malaria yang secara
kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina
yang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak
melalui langkah-langkah yang sistimati dan terkendali.
Penemuan coba-coba ( trial and error ) di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk
pemecahan suatu masalah. Usaha seperti ini umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan
yang pasti untuk suatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha coba-
coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.

d. Metode A Priori

Metoda a priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar
atas pengetahuan yang langsung ( didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang). Dalil-dalil dan kesimpulan
yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman.

http://nickyrismaluviani99.blogspot.com/2017/04/perbedaan-pengetahuan-ilmiah-dan-tidak.html

Anda mungkin juga menyukai