KELAS X SEMSTER I
DISUSUN OLEH :
Inun NURUL AFIDAH
1
Smk pgri 1 porong
Jln.Mawar Dsn Pojok RT.01 RW.03 Desa Lajuk-Kec.Porong
Kode pos :61274 Telp/Fax : (0343) 851169
SIDOARJO
Sejak abad ke-18, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat dan melahirkan
teknologi canggih yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan alam, telah mengubah sejarah peradaban
manusia sehingga lebih modern.
1. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu
Berbagai ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh manusia secara garis besar dapat
dikelompokan menjadi tiga, yaitu;
1) Ilmu Alam (Nature science)
2) Ilmu Sosial (Social science)
3) Ilmu Budaya (Humanitas)
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia. Manusia
memiliki rasa ingin tahu mengenai benda-benda dan gejala-gejala alam di sekitarnya, dan
dirinya sendiri. Dari rasa ingin tahu tersebut, manusia selalu menggunakan akal pikirannya
untuk mencari tahu serta mempelajari gejala-gejala alam agar dapat bermanfaat dalam
kehidupannya. Jadi,ilmu pengetahuan alam (sains) adalah ilmu yang mempelajari gejala-
gejala alam secara apa adanya.
2. Ciri Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Konkret; Ilmu pengetahuan alam memiliki objek kajian berupa benda-benda atau gejala-
gejala alam yang nyata dan dapat ditangkap oleh indera
b. Logis; Ilmu pengetahuan alam dikembangkan berdasarkan cara berpikir logis. Cara
berpikir logis adalah cara berpikir yang menggunakan logika dan ajek. Kesimpulan yang
diambil berdasarkan logika-logika tertentu, baik secara induktif ataupun secara deduktif
c. Objektif; Hasil dari ilmu pengetahuan alam merupakan suatu produk yang terhindar dari
maksud-maksud tertentu pelaku (subjektif), baik itu berupa kepentingan seseorang
maupun golongan. Hasil dari kajian ilmu pengetahuan alam harus bsesuai dengan fakta
dan buktu kebenaran ilmiah secara apa adanya tampa ditambahi ataupun ditutupi dengan
mitos dan perasaan
d. Empiris; Ilmu pengetahuan alam atau sains dikembangkan berdasarkan pengalaman
empiris, yaitu pengalaman konkret yang dapat dirasakan semua orang dan dapat
dibuktikan secara ilmiah.
2
e. Sistematis; Hasil kajian ilmu pengetahuan alam, baik hasil penelitian ataupun kajian
ilmiah, didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis dan berurutan. Urutan berupa
langkah-langkah metode ilmiah sehingga ketika orang lain ingin melakukan hal yang
sama, akan mendapatkan hasil yang sama pula.
f. Teori-teorinya berlaku umum; Begitu banyak teori-teori sains yang lahir dari ilmuwan
yang menkaji gejala-gejala alam. Teori-teori itu berlaku umum dan dapat diketahui
orang lain tanpa batas. Ketika seorang ilmuwan mengeluarkan teori tertentu, orang lain
dapat mengkoreksi atau mengkaji ulang kesesuaian teori tersebut. Bahkan ilmuwan lain
yang tidak sependapat dapat mengeluarkan teori baru yang melengkapi atau membantah
teori yang tidak sesuai tersebut.
2. Menafsirkan
Menafsirkan merupakan sesuatu kemampuan dalam memberi arti atau
menginterprestasikan suatu gejala-gejala atau kejadian berdasarkan kejadian lainnya.
Dalam memberikan penafsiran hendaknya memiliki acuan atau patokan. Acuan tersebut
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan pola yang sudah terjadi.
3. Memprediksi
Memprediksi berarti memperkirakan suatu kejadian dimasa yang akan datang
berdasarkan pola yang pernah terjadi sebelumnya pada kondisi yang sama.
4. Mengindentifikasi variabel
Variabel Adalah sesuatu yang menjadi fokus atau pusat perhatian, yang memberikan
pengaruh dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Variabel dapat disebut
juga peubah. Variabel merupakan objek penelitian yang dapat menentukan hasil
penelitian.
5. Mengkomunikasikan hasil
3
Ketika seseorang mengkomunikasikan hasil kajian maupun penelitian sains, ia harus
menyampaikan dengan jelas, tepat, tampa menimbulkan ambigu. Mengkomunikasikan
hasil dapat melalui lisan maupun tulisan. Melalui lisan misalnya dalam presentasi,
diskusi, atau seminar ilmiah. Melalui tulisan misalnya dalam bentuk makalah, laporan
penelitian, atau jurnal.
C. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis dan teratur yang digunakan dalam
rangka mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Metode ilmiah diperlukan dalam melakukan
suatu penelitian. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan rasa
ingin tahu manusia terhadap suatu kejadian atau gejala alam tertentu. Ilmu pengetahuan
terus berkembang karena para ilmuwan tak berhenti mencari tahu dan meneliti mengenai
gejala-gejala alam yang terjadi.
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat indera tanpa
mengacu pada satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kuaklitatif
berupa deskripsi atau penjelasan mengenai suatu keadaan atau kejadian
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat ukur dan
mengacu pada satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kuantitatif
berupa angka atau jumlah
Untuk mendapatkan hasil penelitian, diperlukan langkah-langkah metode ilmiah sebagai
berikut:
4
jurnal penelitian. Dari keterangan-keterangan dan infornasi tersebut diperoleh penjelasan
sementara terhadap permasalahan yang terjadi.
3. Merumuskan hipotesis
4. Melakukan eksperimen
Setelah merumuskan hipotesis, maka tahap berikutnya adalah membuktikan
kebenaran hipotesis tersebut. Untuk membuktikan diperlukan eksperimen.
6. Menarik kesimpulan
Kesimpulan didapat dari data eksperimen. Ada dua kemungkinan kesimpulan, yaitu
hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Hipotesis diterima jika hasil eksperimen sesuai
dengan hipotesis, yaitu ada keterkaitan avtarvariabel. Hipotesis ditolak jika hasil
eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis dan tidak ada keterkaitan antar variabel.
7. Mempublikasikan hasil
Mempublikasdikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain dari eksperimen
yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau dapat menguji cobakan kembali.
Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian
(laporan ilmiah), menerbitkan dalam bentuk jurnal penelitian.
Susunan laporan ilmiah secara umum adalah sebagai berikut.
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 hipotesis Penelitian
Bab II. Tinjauan Pustaka
Bab III. Metodologi Penelitian/Bahan dan Metode Kerja
Bab IV. Hasil dan Analisis/Pembahasan
5
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
SELAMAT BELAJAR
BAB II
Keanekaragaman dan klasifikasi Makluk Hidup
6
jamur, bakteri, dan makluk hidup lainnya yang bahkan mungkin belum
terindentifikasi
7
a. Kegiatan manusia yang merusak keanekaragaman makluk hidup
Perusakan habitat, misalnya penggundulan hutan, atau pembakaran hutan, tapi
kadang kala juga terjadi akibat gejala alam seperti banjir, atau gunung meletus.
Penggunaan pestisida
Pencemaran limbah dan sampah
Perubahan tipe tumbuhan, dari hutan menjadi kebun sawit atau kebun coklat,
Masuknya jenis tumbuhan atau hewan liar
Seleksi yang dilakukan oleh manusia
8
Klasifikasi berdasarka ciri biokimia dilakukan berdasarkan ciri biokimia,
misalnya berdasarkan kandungan enzim yang dimiliki, berdasarkan susunan basa
nitrogen pada DNA, dll.
2. Sistem-sistem Klasifikasi
Cara melakukan klasifikasi selalu mengalami perubahan seiring dengan
bertambahnya ilmu pengetahuan manusia dan adanya perbedaan tujuan
pengklasifikasian. Hal tersebut menyebabkan lahirnya berbagai sistem klasifikasi.
Ada 3 macam sistem klasifikasi yang telah dibuat manusia, yaitu sistem
artifisial(buatan), sistem alam, dan sistem filogenetik. Perbedaan ketiga sistem itu terletak
pada tujuannya.
a. Klasifikasi sistem artifisial
Semua sistem klasifikasi yang dibuat manusia sejak zaman dahulu sampai
sekarang dapat disebut sistem artifisial, yang menggunakan struktur morfologi atau
manfaat sebagai dasar pengklasifikasiannya.
Sistem klasifikasi tumbuhan yang juga dianggap artifisial adalah sistem numerik
(berdasarkan ciri-ciri kelamin tumbuhan) yang diciptakan Carollus Linnaeus (1707-
1778)
9
membran inti (Prokariot). Makluk hidup prokariot ini, yang umumnya dikenal dengan
nama bakteri, kemudian dikelompokkan menjadi kingdom monera. Sementara tiga
kingdom lainnya, Protista, Plantae dan Animalia memiliki sel yang bermembran inti
(Eukariota). Klasifikasi lima kingdom terjadi karena dipisahkannya jamur dari
tumbuhan menjadi kingdom fungi, karena tumbuhan tidak berfotosintesis.
Perkembangan klasifikasi terus berlanjut sampai saat ini menjadi Klasifikasi enam
kingdom. Dalam klasifikasi ini makluk hidup dikelompokkan menjadi
kingdom Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
a. Kingdom Archaebacteria dan Eubacteria
Archaebacteria dan Eubacteria merupakan kelompok makluk hidup berukuran
mikroskopik, bersel satu, dan tidak memiliki membran inti (prokariot). Disamping
menyebabkan penyakit, juga berperan sebagai dekomposer. Dekomposer memecah
senyawa organik sehingga mempertahakan siklus-siklus yang diperlukan makluk
hidup. Selain itu bakteri juga banya dimanfaatkan untuk keperluan manusia, misalnya
untuk menghasilkan produk nata de coco dan yoghurt, serta keju. Bakteri juga
digunakan untuk rekayasa genetik.
b. Kindom Protista
Protista merupakan kelompok makluk hidup bersel satu atau bersel banyak
yang memiliki membran inti (eukariot) dan selnya tidak membentuk jaringan
sebenarnya. Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi,
Protista mirip jamur
Pritista mirip tumbuhan (Algae)
Protista mirip hewan (protozoa)
c. Kingdom Fungi
Merupakan kelompok eukariot yang memiliki dinding sel dan tidak
berklorofil, sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur ada yang uni seluler, disebut
juga khamir, ada yang multiseluler. Jamur multi seluler tersusun atas filamen yang
menyerupai benang, disebut hifa. Hifa-hifa jamur akan bercabang-cabang dan
membentuk jalinan yang disebut miselium. Pada beberapa jamur, miselium akan
tumbuh keatas membentuk badan buah, dan inilah yang biasanya dimakan.
Dalam ekosistem, jamur berperan sebagai dekomposer bersama bakteri. Selain itu
jamur juga sangat bermanfaat bagi manusia, misalnya sel ragi Saccharomyces
cerevisiae yang digunakan membuat roti, jamur merang (Volvariella volvaceae)
sebagai bahan pangan, dan Penecillium sp. untuk membuat antibiotik.
d. Kingdom Plantae
Plantae merupakan kelompok makluk hidup eukariot yang bersel banyak,
memiliki dinding sel, dan berklorofil sehingga bisa berfotosintesis. Plantae
dikelompokan menjadi tumbuhan nonvaskular (tumbuhan lumut) dan tumbuhan
vaskular (tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji). Tumbuhan tidak berbiji
yaitu paku-pakuan (pteridophyta) dan tumbuhan berbiji terbagi atas tumbuhan biji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup(Angiospermae).
10
Tumbuhan merupakan produsen dalan ekosistem. Tumbuhan menyediakan makanan
bagi semua makluk hidup yang lain, baik secara langsung maupun tak langsung.
tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan semua kehidupan makluk
hidup, dan manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk bahan membuat
kain, bangunan dan sebagai tanaman hias.
e. Kingdom Animalia
Animalia merupakan kelompok makluk hidup bersel banyak (eukariot), dan
mempunyai membran sel.Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan
dibedakan atas Invertebrata dan Vertebrata.
Kelompok Invertebrata terdiri atas beberapa filum yang anggotanya sangat beragam.
delapan filum utama dari invertebrata adalah sbb,
Porifera
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh berpori sehingga disebut juga hewan spons.
contoh Spongia dan Hippospongia
Cnidaria (Coelenterata)
Memilki ciri tubuh berongga, memiliki fase polip dan medisa, memiliki tentakel yang
terdapat sel penyengat. Contoh ubur-ubur, Hydra, dan anemon laut.
Platyhelminthes (cacing pipih)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh pipih. contoh: Planaria, Fasciola hepatica,
Taenia sp.
Nemathelminthes (cacing gilig)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bulat panjang dan ujun meruncing. Contoh:
Cacing tambag (Ancylostoma duodenale) dan cacing perut (Ascaris lumbricoides)
Annelida (cacing gelang)
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen. Contoh cacing tanah
Mollusca
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh lunak yang dilindungi cangkang. Contoh
kerang, bekicot. cumi-cumi, dan gurita.
Arthropoda
Kelompok hewan ini memiliki ciri tubuh bersegmen dan berbuku-buku, terdiri atas
kepala, dada, dan perut. Contoh kalajengking, laba-laba, udang, capung, kaki seribu.
Echinodermata
11
Kelompok hewan ini memiliki ciri rangka dalam berduri menembus kulit, memiliki
kaki ambukral yang berfungsi untuk pergerakan dan sebagai alat penghisap. contoh
bintang laut, teripang, lili nlaut, bintang laut, bulu babi.
Kelompok vertebrata terdiri atas enam kelas, yaitu.
Chondrichthyes
Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan insang, bersisik, bertelur, dan memiliki
rangka yang tersusun atas tulang rawan. contoh Ikan pari, Hiu.
Osteichthyes
Kelompok hewan ini memiliki ciri bernafas dengan insang, bersisik, bertelur, dan
memiliki rangka yang tersusun atas tulang keras, contohnya Ikan Mas, Kakap,
Gurame.
Amphibia
Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit licin, mengalami metamorfosa, pada fase
larva bernafas dengan insang namun lama-kelamaan struktur insang hilang dan
digantikan paru-paru saat fase dewasa, umumnya hidup di dua tempat, contoh katak,
salamander, Ichtiosis.
Reptilia
Kelompok hewan ini memiliki ciri kulit bersisik, bernafas dengan paru-paru, bertelur,
contoh buaya, kura-kura, kadal, cecak
Aves
Kelompok hewan ini memilki ciri berbulu dan bersayap, bernafas dengan par-paru,
bertelur, contoh ayam, Mera, Kasuari.
Mammalia
Kelompok hewan ini memiliki ciri berambut, memilki kelenjar mammae, bernafas
dengan paru-paru, beranak, contoh Monyet, Kucing, Kelinci.
12
e. Jika nama tumbuhan atau hewan lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya
disatukan atau dituli dengan tanda penggandeng(-). Contoh Hibiscus rosa-sinensis
f. pada tumbuhan tidak boleh merupakan suatu tautonim, yaitu nama yang terdiri atas
dua kata yang persis sama atau dua kata yang hampir sama, seperti Linaria
linaria atau Boldu boldu. tetapi aturan ini tidak berlaku pada pemberian nama hewan.
SELAMAT BELAJAR
BAB III
Peranan mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia
A. Virus
1. Ciri Virus
Virus pertama kali ditemukan olehAdolf Mayer, seorang ilmuwan dari jerman, pada
tahun 1883. virus disebut sebagai metaorganisme (bentuk peralihan antara makluk
hidup dan makluk tak hidup) karena virus dapat dikristalkan seperti makluk tak hidup
dan tidak berbentuk sel tetapi mengandung DNA atau RNA dan dapat berkembangbiak
seperti makluk hidup.
Virus berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 20-400 nm, sehingga virus tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang, virus hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. ini berarti
virus hidup sebagai parasit dalam sel makluk hidup lain, seperti bakteri, tumbuhan,
hewan, dan juga manusia.
Bentuknya bermacam-macam, ada yang bulat, batang, dan berbentuk T.
13
TMV/Tabacco amosaic Virus, penyakit kerdil dan bercak-=bercak kuning pada
daun tembakau
BYV/Beet Yellow Virus, Menyebabkan penyakit pada tanaman aster
Virus Tungro, Menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil
d. Virus yang menguntungkan
Adanya kemajuan teknologi rekayasa genetika menyebabkan beberapa virus berhasil
dimanfaatkan sbb.
Penghasil vaksin, misalnya vaksin rabies, vaksin MMR.
Kloning gen, diharapkan dengan adanya kloning ini penyakit seperti disbetes,
kanker bisa disembuhkan.
B. Bakteri
1. Ciri Bakteri
Bakteri berasal dari bakterion (yunani) berarti tongkat atau batang kecil,
bakteri pertama kali ditemuka oleh Anthony van Leewenhoek.
Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu (uniseluler), prokariot, dengan ukuran
diameter sel 0,5 – 1 µm, dan panjang sekitar 1 µm. Sebagian besar bakteri tidak
berklorofil, meskipun ada juga yang berklorofil dan bisa berfotosintesis. Bakteri
mempunyai bentuk dasar bermacam-macam; bulat(coccus), batang (basil), dan spiral
(spirila). Bakteri dapat hidup diberbagai lingkungan, seperti tanah,gurun pasir, udara,
es, salju, bahkan lautan. Perkembangbiakan bakteri sangatlah cepat jika dibandingkan
makluk hidup lain. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli dalam lingkungan
pertumbuhan yang optimal dapat berkembang biak setiap 20 menit.
2. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Bakteri memiliki peranan besar dalam kehidupan dimuka bumi, sebagai
dekomposer di ekosistem, yang menyebabkan unsur organik selalu tersedia. Juga
banyak yang dimanfaatkan manusia, selain banyak merugikan juga.
14
Salmonella typhi, menyebabkan tifus
Mycobacterium tuberclosis, menyebabkan TBC
Clostridium tetani, menyebabkan tetanus
Mycobacterium leprae, menyebabkan lepra
Pasteurella pestis, menyebabkan pes
Shigella dysentriae, menyebabkan disentri
Vibrio cholerae, menyebabkan kolera
Treponema pallidum, menyebabkan sifilis
C. Protista
Protista berukuran mikroskopis, sehingga termasuk dalam mikroorganisme, namun ada
juga protista berukuran besar (makroskopis). semua Protista memiliki membran
inti(eukariot)
1. Protista yang menyerupai hewan (Protozoa)
a. Ciri Protozoa
Berukuran 10 – 20 µm, bentuk bervariasi, ada yang berbentuk tetap dan ada juga yang
berubah-ubah, merupakan makluk hidup uniseluler dan tidak berklorofil. sebagian besar
memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (cilia), atau bulu cambuk
(flagellum). Habitat, hidup bebas di selokan, sungai, lautan, dan di tanah atau hidup
ditubuh hewan atau tubuh manusia dengan cara bersimbiosis. Jika lingkungannya tidak
menguntungkan maka akan membentuk kista.
15
Rhizopoda (bergerak dengan menggunakan kaki semu)
Cilliata (Bergerak dengan menggunakan rambut getar/cilia)
Flagellata (bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagellum)
Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak)
16
Algae yang menguntungkan manusia
Diatom, digunakan sebagai bahan pemulas/penggosok metal, campuran semen,
pembuatan saringan untuk pemrosesan minyak nabati dan gula
Ganggang merah, merupakan sumber vitamin (terutama vitamin A dan C) dan
mineral bagi manusia.
Chlorella, merupakan sumber protein sel tunggal yang memiliki nolai gizi tinggi
Algae yang merugikankan manusia
Gymnodium breve, menghasilkan toksin yang dapat membunuh biota perairan dan
mencemari perairan
Berbagai spesies algae yang mengalami blooming di perairan sehingga mengurani
kadar oksigen dalam air dan dapat membunuh biota lain
3. Protista yang menyerupai jamur
1. Ciri Protista mirip jamur
a. Memiliki ciri yang mirip dengan kingdom fungi, yaitu memiliki misellium dan
menghasilkan spora. Anggota kelompok ini dibagi atas Oomycota (jamur air)
dan Myxomycota (jamur lendir)
b. peranan Protista yang menyerupai jamur dalam kehidupan manusia
c. Physarum polycephalum, merupakan dekomposer yang penting dihutan dalam
menguraikan senyawa bagian tubuh tumbuhan yang diperlukan makluk hidup lain
d. Phytophtora infestans, merusak tanaman kentang
D. Fungi
Fungi atau jamur adalah kingdom yang anggotanya merupakan eukariot, sangat
beranekaragam, terdiri dari puluhan ribu spesies. jamur memerlukan lingkungan yang
lembab untuk hidup. Namun, ketika berada dilingkungan yang kering, jamur dapat
bertahan hidup dengan menghasilakan spora. Spora jamur sangat tahan kekeringan.
Ketika lingkungan hidupnya sudah membaik, spora jamur akan tumbuh kembali.
1. Ciri Fungi
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Jamur uniseluler disebur Khamir.
bentuk sel khamir adalah bundar atau oval dengan ukuran lebih besar dari sel bakteri.
Jamur multiseluler membentuk struktur yang disebut Hifa. Pada beberapa jenis jamur,
hifa dapat membentuk suatu struktur reproduksi yang besar dan kompleks, disebut
badan buah. Badan buah inilah yang biasanya terlihat.
Jamur dikelompokan menjadi empat filum, yaitu:
Chytridiomycota, merupakan kelompok jamur primitif yang memiliki alat
reproduksi seksual berupa gamet berflagel
Zygomycota, memiliki spora seksual berupa zigospora
Ascomycota, memilki spora seksual berupa aksospora
Basidiomycota, berupa basidiospora.
Jenis-jenis jamur yang belum diketahui fase reproduksi seksualnya kemudian dikelompokan
dalam Deuteromycota yang sebenarnya bukan kelompok taksonomi (disebut juga jamur
tidak sempurna)
2. Peranan Fungi Dalam Kehidupan Manusia
a. Fungi yang menguntungkan manusia
Rhizopus oryzae, untuk membuat tempe
Mucor javanicus, membuat tape
Neurospora crassa, membuat oncom
Aspergillus tamarii, membuat kecap
17
Saccharomyces serevisiae, membuat roti dan minuman beralkohol
penecillium notatum, membuat antibiotik penesilin
Cephalosporium sp., digunakan untuk membuat antibiotik cefalosporin
auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur
merang), Lentinula adodes (jamur shittake), dan Pleurotus sp. (jamur tiram),
digunakan sebagai bahan pangan
Ikhsan Sy, S.Pd. Pada SMK Negeri 1 Garut, untuk lingkungan sendiri. 2012
SELAMAT BELAJAR
18