Anda di halaman 1dari 13

BAB III PENYUSUNAN RANCANGAN

PENELITIAN SOSIAL
Oktober 28 , 2008 oleh bambang-guru-sosiologi
A. PENELITIAN
1. Jenis-jenis pendekatan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia diperoleh melalui beberapa cara. Secara umum dibedakan

atas pengetahuan yang diperoleh dari pendekatan non ilmiah dan pendekatan ilmiah.

1.
1. pendekatan non ilmiah

kebenaran non ilmiah dapat dilakukan manusia melalui :

1) Penemuan kebenaran melalui wahyu.

Kebenaran ini merupakan kebenaran mutlak, karena merupakan kebenaran ini dipercaya berasal

dari Tuhan. Kebenaran ini merupakan wahyu, bukan hasil penalaran manusia.

2) Penemuan kebenaran secara kebetulan.

Kebenaran ini diperoleh seseorang melalui ketidak sengajaan. Misalnya penemuan sistem

peternakan. Awalnya pada masa berburu dan meramu, manusia mendapatkan hewan yang masih

hidup. Kemudian hewan tersebut mampu beranak. Kemudian timbullah pengetahuan berarti

hewan ini dapat dikembangbiakkan.

3) Penemuan kebenaran dengan cara akal sehat.

Kebenaran didapatkan melalui pemikiran yang dapat diterima akal sehat. Misalnya untuk menjaga

ketertiban hukuman merupakan cara yang paling efektif.

4) Penemuan kebenaran karena wibawa.

Kebenaran dapat diterima apabila yang mengemukakan adalah seseorang yang mempunyai

pengaruh dan wibawa dalam masyarakat. Misalnya pendapat seorang kiai dianggap benar begitu

saja tanpa dipikir terlebih dahulu.

5) Penemuan karena usaha coba-coba.

Penemuan kebenaran didasarkan kepada percobaan-percobaan yang berulang-ulang. Percobaan

tersebut dapat memberikan petunjuk tentang sesuatu.

6) Penemuan kebenaran secara spekulatif


Penemuan kebenaran yang sudah menggunakan pedoman tertentu. Namun sering penemuan

kebenaran ini hanya meraba-raba.

1.
1. Pendekatan ilmiah

1) berfikir secara rasional.

Kebenaran dapat diperoleh melalui sejumlah pemikiran-pemikiran yang masuk akal (rasional).

Kebenaran didapatkan melalui ide-ide yang dikemukakan, namun tanpa didasari oleh kenyataan

yang ada dilapangan.

2) berfikir secara empiris.

Kebenaran ini diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Namun gejala-gejala alam yang terjadi

tidak ada maknanya apabila gejala-gejala tersebut belum diberi tafsiran.

Baik pendekatan rasional maupun pendekatan empiris, mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Untuk itulah diperlukan sinergi yang saling melengkapi antara pendekatan rasional dan

pendekatan empiris. Gabungan pendekatan tersebut pada akhirnya melahirkan suatu pendekatan

yang disebut pendekatan ilmiah

1. Jenis-jenis penelitian

Secara umum penelitian dapat dobedakan dalam beberapa jenis, tergantung kepada dasar-dasar

terterntu.

1.
1. Menurut tujuan yang akan dicapai.

Menurut tujuan yang akan dicapai penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian dasar, penelitian

terapan dan penelitian evaluasi.

1) Penelitian dasar, adalah penelitian yang berusaha menemukan menemukan dan

mengumpulkan suatu data yang bertujuan memperoleh suatu dalil atau teori yang relatif baru.

2) Penelitian terapan, adalah penelitian yang berusaha memevcahkan segala persoalan yang

terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

3) Penelitian evaluasi, adalah penelitian yang berusaha untuk menguji pelaksanaan program

atau kegiatan yang telah dilakukan. Dengan penelitian ini diharapkan tujuan yang akan dicapai

dalam program tersebut dapat dievaluasi secara ilmiah.

1.
1. Menurut tempat pelaksanaan.
Penelitian dapat dilakukan di tempat manapun juga. Secara umum penelitian berdasarkan

tempatnya dibedakan penelitian laboratorium, penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.

1) Penelitian laboratorium, adalah penelitian yang dilaksanakan di dalam laboratorium tertentu.

Dalam ilmu alam laboratorium biasanya berisi alat-alatt dan data-data yang mendukung

penelitian. Dalam penelitian ilmu sosial yang menjadi laboratorium adalah masyarakat. Dalam

penelitian laboratorium biasanya dilaksanakan oleh ahli yang mengkaji masalah teoritis maupun

praktis.

2) Penelitian lapangan, adalah penelitian yang dilakukan di luar laboratorium, yakni lingkungan

yang sebenarnya. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan alam maupun lingkungan sosial

3) Penelitian kepustakaan, adalah penelian yang sangat mendasarkan kepada sumber-sumber

yang telah ada. Sumber-sumber tersebut dapat berupa buku-buku, majalah-majalah, naskah-

naskah, kisah sejarah dan dokumen lainnya.

1.
1. Menurut Bidang kajiannya.

Menurut bidang menjadi obuek penelitian, penelotian dapat dibedakan menjadi penelitian ilmu

alam dan penelitian sosial.

1) Penelitian ilmu alam, adalah penelitian yang didasarkan kepada kenyataan alam yang ri’il

atau nyata. Dalam menunjang penelitian ini diperlukan percobaan-percobaan dan pengalaman

empiris yang mendukung suatu hipotesis yang telah ada. Penelitian ilmu alam antara lain

penelitian fisika, penelitian biologi, penelitian kimia, penelitian astronomi dan sebagainya.

2) Penelitian Sosial, adalah penelitian yang dilakukan untuk menginterpretasikan gejala-gejala

yang terdapat dalam masyarakat. Metode dan pendekatan dalam penelitian sosial tidak jauh

berbeda dengan penelitian ilmu alam. Penelitian sosial lebih ruwet dan kompleks dibanding dengan

ilmu alam. Penelitian sosial antara lain penelitian tentang kenakalan remaja, kemiskinan,

prostitusi, pemukiman kumuh dan sebagainya.

1. Menurut cara pembahasan

Berdasarkan cara pembahasan, penelitian dibedakan penelitian diskriptif dan penelitian inferensial.

1) Penelitian diskripsi, adalah penelitian yang hanya melukiskan, memaparkan, menuliskan dan

melaporkan suatu keadaan apa adanya. Yang dikemukakan hanya fakta-fakta dan data yang

sebenarnya.
2) Penelitian inferensial, adalah penelitian yaang dilakukan tidak hanya menggambarkan obyek

yang diteliti, tetapi juga memberikan kesimpulan umum dari masalah yang diteliti. Dalam

penelitian ini kesimpulan dapat berupa prediksi maupun generalisasi (analisis Deduktif).

3) Penelitian Korelasi, adalah penelitian yang menggambarkan keterkaitan antara dua variabel

atau lebih. Biasanya variabel dibedakan dalam variabel terikat dan variabel bebas.

4) Penelitian kausalitas, adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti dua variabel yang

mempunyai hubungan sebab akibat

5) Penelitian Komparatif, adalah penelitian yang dilakukan dengan membandingkan suatu

bentuk variabel tertentu. Kemudian disimpulkan adakan perbedaan atau tidak antara variabel-

variabel yang diteliti.

1.
1. Menurut jenis data yang dikumpulkan.

Berdasarkan jenis data yag dikumpulkan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif

dan penelitian kualitatif.

1) Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan menggunakan data dengan menggunakan

perhitungan matematis. Biasanya pengolahan data menggunakan analisis statistik.

2) Penelitian kualitatif, adalah penelitian yang berusaha menganalisis masalah-masalah

penelitian dengan menggunakan kalimat-kalimat yang menggambarkan masalah yang diteliti.

Biasanya dalam penelitian kualitatif berdasarkan tanggapan, pendapat, perasaan dan sebagainya.

B. PENELITIAN SOSIAL

Penelitian umumnya berusaha untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan. Akan tetapi

sebenarnya manusia dengan kemampuan dan pengetahuannya berusaha untuk mengembangkan

dirinya ke arah yang lebih baik. Manusia dengan nalar yang dimilki memiliki kemampuan yang

lebih dibanding makhluk lainnya. Penalaran tersebut akan dapat dikomunikasikan kepada manusia

lain melalui bahasa. Penalaran umumnya mempunyai ciri berfikir logis dan analitik. Berfikir logis

maksudnya penalaran didsarakan kepada logika yang bisa diterima akal sehat. Sedangkan berfikir

analitis, maksudnya manusia mempunyai kemampuan untuk mencerna dengan mendalam segala

sesuatu yang dihadapi.

Umumnya penalaan mempunyai 3 macam alur, yaitu pemikiran deduktif, induktif dan gabungan

keduanya. Pemikiran deduktif diawali dengan suatu konsep yang umum. Kemudian konsep

tersebut dijabarkan dalam konsep-konsep yang lebih khusus yang lebih rinci. Pemikiran induktif

diawali dengan suatu kenyataan-kenyataan yang akhirnya dapat ditarik dalam suatu konsep yang
lebih umum. Dalam penelitian umumnya kedua alur pemikiran di atas sering digunakan secara

bersama-sama dalam mengkaji suatu permasalahan.

1. PENGERTIAN PENELITIAN SOSIAL

Apa yang kamu bayangkan dengan penelitian? Sering dalam bayangan orang awam penelitian

dilakukan dalam sebuah ruangan, dengan mencampurkan suatu zat satu dengan zat lainnnya.

Penelitian harus dilakukan oleh seorang profesor hebat. Kemudian hasil penelitian tersebut segera

dipublikasikan kepada umum. Sebenarnya penelitian tidak demikian. Peneltian dapat dilakukan di

manapun dan oleh siapapun. Tidak harus seorang ahli saja yang berhak mengadakan penelitian.

Misalkan ibumu sedang membuat kue lebaran. Beliau mencoba membuat adonan, ternyata

hasilnya kurang manis. Selanjutnya ditambahi gula, tetapi hasilnya kurang mengembang dan

lembek. Dengan beberapa percobaan maka akan dihasilkan kue lebaran yang enak dan lezat

seperti yang diharapkan. Nah ibumu berarti sudah mengadakan penelitian.

Menurut Sutrisno Hadi, yang dimaksud dengan penelitian adalah suatu usaha untuk mnemukan

sesuatu untuk mengisi kekosongan dan kekuarangan, mengembangkan atau memperluas dan

menggali lebih mendalam apa yang sudah ada, serta menguji kebenaran terhadap sesuatu yang

sudah ada tetapi masih terdapat keraguan akan kebenarannya. Sedangkan Soerjono Soekanto,

mendefinisikan penelitian sosial merupakan proses pengungkapan kebenaran yang didasarkan

pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai ilmu.

Penelitian mempunyai kegunaan dalam rangka memperkuat ilmu pengetahuan dan membina serta

mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian yang baik hendaknya memenuhi persyaratan

berikut :

a. Sistematis,

Penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu. Pola tersebut dari yang paling sederhana sampai

yang paling kompleks. Tujuannya agar pelaksanaan penelitian lebih efisien dan efektif.

b. Terencana,

Penelitian telah direncanakan jauh-jauh sebelumnya. Sehingga penelitian merupakan kegiatan

yang disengaja dengan menggunakan langkah-langkah yang baku.

c. Mengikuti metode ilmiah,

Dalam mengadakan penelitian harus didasari cara-cara (metode) yang sudah ditentukan. Dalam

penelitian seharusnya menggunakan prinsip-prinsip memperoleh pengetahuan.


Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti mempunyai cara berfikir yang berbeda dengan

seorang yang bukan peneliti. Cara berfikir seorang peneliti, antara lain:

a. Berfikir skeptis,

Adalah rasa tidak percaya kepada sesuatu yang sudah ada. Peneliti harus selalu menanyakan bukti

mapun fakta yang mendukung penelitian.

b. Berfikir analitis,

Seorang peneliti harus mempunyai kemampuan untuk menganalisis setiap sesuatu yang baru dan

persoalan dalam penelitian.

c. Berfikir kritis,

Seorang peneliti harus mempunyai kemampuan berfikir yang kritis. Sehingga dalam

mengemukakan pendapat dan pikirannya didsarkan atas logika yang disertai dengan

pertimbangan yang obyektif dari lapangan.

d. Jujur,

Seorang peneliti harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam penelitian. Sehingga data

yang diperoleh lebih obyektif tidak subyektif.

e. Terbuka

Peneliti harus bersedia mengemukakan hasil penelitian kepada pihak lain dan bersedia menerima

masukan dan kritik terhadap penelitian tersebut.

Sebagai seorang peneliti, peneliti harus mempunyai sikap sebagai berikut :

a. Obyektif,

Seorang peneliti harus dapat memisahkan kepentingan pribadi dengan fakta-fakta yang diperoleh

dari lapangan. Dengan kata lain data yang diperoleh harus apa adanya, tanpa dimasuki pendapat

pribadi.

b. Kompeten,

Seorang peneliti juga harus mempunyai kemampuan menyelenggarakan penelitian sesuai dengan

tata cara dan metode yang telah ditentukan.

c. Faktual,

Segala sesuatu harus didasari fakta-fakta dari lapangan.


1. PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu harus dipersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan penelitian. Segala rencana penelitian yang dituangkan dalam bentuk tulisan

disebut rancangan penelitian. Rancangan penelitian berisi pokok-pokok perencanaan yang

mencakup seluruh peneltian yang tertuang dalam satu kesatuan naskah yang ringkas, jelas dan

lugas. Rancangan penelitian sering disebut disain penelitian. Apa bedanya dengan proposal

penelitian? Proposal penelitian merupakan rencana peneltian yang diajukan kepada pihak sponsor

atau lembaga untuk disetujui atau ditolak untuk mendapatkan dana (fund). Biasanya proposal

penelitian disertai dengan organisasi peneliti, pembiayaan dan waktu pelaksanaan.


1.
1. Manfaat rancangan penelitian

Rancangan penelitian sangat diperlukan dalam penyelenggaraan penelitian. Rancangan peneltian

mempunyai manfaat sebagai berikut :

 memberi pedoman yang lebih detail kepada peneliti dalam menyelenggarakan


penelitian.
 memberikan rambu-rambu batasan dalam penyelenggaraan penelitian, sehingga
penelitian lebih efektif dan efisien.
 memberikan diskripsi (gambaran) yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan
kesulitan apa yang dihadapi dalam melakukan penelitian.
1.
1. Syarat-syarat rancangan penelitian

Supaya rancangan penelitian lebih bermanfaat, maka rancangan penelitian harus memenuhi

syarat sebagai berikut :

 Sistematis, semua unsur yang termasuk dalam rancangan penelitian harus tersusun
runtut dan logis. Misalnya rancangan penelitian diawali dengan judul, kemudian dilanjutkan
dengan latar belakang dan masalah yang mendasari peneltian tersebut.
 Konsisten, maksudnya harus terdapat kesesuaian di antara unsur-unsur dalam
rancangan penelitian. Judul harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
 Operasional, maksudnya segala yang terdapat di rancangan penelitian menggunakan
bahasa operasional yang jelas dan lugas. Apa yang dicari, apa yang yang ditanyakan, sampel
mana yang akan diukur dan sebagainya telah tercantum di dalamnya dengan jelas.
1.
1. Rancangan penelitian

Dalam rancangan penelitian, secara umum terdiri dari judul penelitian, latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, hipotesa, metodologi penelitian

dan daftar pustaka.

1) Penentuan topik dan judul penelitian.


Topik merupakan pokok permasalahan dari suatu penelitian. Penentuan topik membantu peneliti

dalam menentukan judul yang sesuai. Dalam menentukan topik hendaknya memperhatikan hal-

hal berikut ini :

 Topik harus terjangkau oleh peneliti.

Topik yang diambil disesuaikan dengan kemampuan peneliti. Peneliti harus menyesuaikan dengan

kemampuan akademik dan finansial dari topik yang akan diteliti.

 Topik dipandang penting dan menarik.

Topik hendaknya akan memberikan sumbangan bagi kehidupan dan pengembangan ilmu

pengetahuan. Selain itu hendaknya topik mempunyai daya tarik tersendiri bagi peneliti, sehingga

menimbulkan antusiasme dalam penelitian.

 Topik memiliki kegunaan praktis.

Topik hendaknya dapat digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah kehidupan

 Data cukup tersedia .

Dalam penelitian hendaknya didukung oleh fakta-fakta dan data-data yang akurat dan kredibel.

Setelah topik penelitian sudah ditentukan tahap berikutnya adalah menentukan judul penelitian.

Dalam menentukan judul hendaknya memperhatikan variabel utama penelitian, hubungan antara

variabel dan subyek penelitian.

Tugas Individu

Buatlah satu judul penelitian! Kemukakan kepada guru kamu judul yang kamu buat!

Sudah memenuhi syarat atau belum judul yang kamu buat! Mengapa?

2) Latar belakang masalah

Setelah menentukan topik penelitian, hendaknya seorang peneliti mengemukakan alasan-alasan

mengapa memilih topik tertentu. Mengapa topik ini perlu diteliti, mengapa ada masalah, latar

belakang apa yang menimbulkan masalah? Segala macam pertanyaan tadi hendaknya dijawab

dengan lugas, sehingga akan memperkuat alasan mengapa topik ini yang dipilih dalam penelitian.

Di samping itu dalam latar belakang masalah juga dikemukakan fakta-fakta sementara dan

landasan teori yang diambil dari studi kepustakaan. Hal ini untuk memperkuat alasan peneliti

dalam memilih topik yang menjadi pilihannya.


Alasan-alasan pemilihan topik sangat tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian. Selain itu juga sejauh mana urgensi dan manfaat penelitian tersebut bagi kehidupan

serta ada tidaknya fakta dan data yang mendukung penelitian.

3) Rumusan masalah.

Masalah-masalah penelitian umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

Permasalahan dalam penelitian akan memberikan arahan dan isi dalam proses penelitian.

Kemampuan menetapkan masalah penelitian sangat menentukan keberhasilan kegiatan penelitian

yang dilakukan. Dalam mengungkapkan permasalahan hendaknya peneliti menggunakan rumusan

yang spesifik, operasional, singkat, jelas dan padat. Hal ini penting untuk menuntun dan

mengarahkan peneliti terutama dalam penyusunan instrumen penelitian.Dalam beberapa

penelitian rumusan masalah sering digunakan dalam penyusunan hipotesis Syarat-syarat utama

dalam pennyusunan rumusan masalah antara lain :


 Menggunakan kalimat pertanyaaan.
 Mengungkapkan variabel penelitian.
 Mengungkapkan jenis hubungan antar variabel.
 Mengungkapkan subyek penelitian.

4) Tujuan dan manfaat Penelitian.

Tujuan penelitian adalah jawaban yang ingin ditemukan dari penelitian. Tujuan ini harus sejalan

dengan rumusan masalah yang telah ada. Jika dalam rumusan masalah merupakan kalimat

pertanyaan, tujuan penelitian merupakan kalimat pernyataan. Jadi antara rumusan masalah

dengan tujuan penelitian bagaikan 2 sisi mata uang. Rumusan masalah dan tujuan penelitian

sangat berkaitan erat dengan kesimpulan penelitian.

Manfaat penelitian dikemukakan dalam rancangan penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil

yang hendak dicapai dari suatu penelitian dipergunakan oleh pihak siapa. Manfaat penelitian

dapat bersifat praktis, yaitu dapat dipergunakan dalam mengambil kebijakan-kebijakan (policy)

tertentu dalam masyarakat. Selain itu manfaat penelitian dapat bersifat teoritis, maksudnya

adalah penelitian berupaya memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan

5) Landasan teori

Landasan teori diistilahkan dalam tinjauan pustaka atau studi kepustakaan. Landasan teori berasal

dari sumber-sumber bacaan. Semakin banyak sumber yang menjadi acuan daam penelitian maka

semakin baik penelitian yang dihasilkan. Agar pengetahuan seorang peneliti semakin luas,

hendaknya peneliti mempelajari bacaan yang relevan dengan penelitian. Seperti variabel

penelitian, metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan sebagainya. Tidak
semua penelitian membutuhkan landasan teori yang kuat, terutama jenis penelitian eksplorasi.

Fungsi landasan teori bagi penelitian antara lain :

 Memperdalam permasalahan yang akan diteliti


 Menegaskan kerangka teoritis yang dijadikan landasan berfikir dalam menjawab
permasalahan penelitian
 Mempertajam konsep-konsep dalam penelitian
 Untuk menghindari penelitian yang sama dengan penelitian sebelumnya.

6. Metodologi penelitian.

Dalam bagian ini mencakup subyek penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengolahan data

dan analisis data.

a. Subyek penelitian.

Dalam menentukan subyek penelitian sangat penting dalam penelitian. Subyek penelitian

mencakup lokasi penelitian, populasi dan penentuan sampel penelitian.

1) lokasi penelitian.

Seorang peneliti hendaknya membatasi diri pada lokasi yang jelas. Maksudnya di wilayah atau

daerah mankah ia mengadakan penelitian. Sehingga hasil penelitian lebih akurat, karena tidak

semua tempat mempunyai karakteristik yang sama dengan daerah yang diteliti.

2) Populasi.

Yang dimaksud dengan populasi adalah semua individu yang menjadi obyek penelitian. Jadi kalau

yang kita teliti adalah Siswa SMA 1 Surabaya, maka yang menjadi populasi adalah semua siswa

SMA 1 Surabaya.

3) Sampel.

Pengambilan sampel dilakukan karena sering kita tidak mungkin mengamati seluruh populasi yang

kita teliti. Seperti halnya kamu ingin membeli buah jeruk, apakah kamu akan mencicipi semua

buah jeruk yang akan kamu beli? Tentu tidak bukan.

Langkah-langkah dalam penarikan sampel sebagai berikut :

 Menetukan karakteristik populasi.


 Menentukan teknik pengambilan sampel.
 Menetukan besar /jumlah sampel.
 Menarik sampel.

Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan melalui teknik-teknik sebagi berikut :


 Sampel acak (random sampling).

Setiap subyek yang akan diteliti mempunyai kemungkinan yang sama untuk menjadi sampel. Cara

yang dapat ditempuh dalam pengambilan sampel ini adalah dengan cara undian

 Sampel berstrata (stratified sampling).

Seandainya populasi terbagi dalam strata (tingkat) yang berbeda-beda, semestinya pengambilan

sampel didasarkan pada tingkat harus terwakili. Misalnya penelitian siswa SMA, mestinya kelas 1,

kelas 2 dan kelas 3 terwakili semua.

 Sampel wilayah (area probability sampling).

Pengambilan sampel ini jika dalam penelitian meliputi wilayah yang sangat luas. Untuk itu

diperlukan pengambilan sampel didasarkan wilyah tertentu yang dapat mewakili daerah yang lebih

luas.

 Sampel proporsi (propostional sampling).

Pengambilan sampel ini merupakan penyempurnaan dari sampel berstrata dan sampel wilayah.

Sampel ini didasarkan berapa jumlah perwakilan sampel yang mewakili kela maupun wilayah

penelitian.

 Sampel bertujuan (purpossive sampling).

Penentuan sampel kadang tidak sesuai yang kita harapkan. Penentuan sampel ditentukan

berdasarkan pertimbangan tertentu agar tujuan penelitian dapat dicapai. Pertimbangan ini anatara

lain waktu, tempat yang jauh dan sebagainya.

 Sampel kelompok (cluster sampling).

Sebenarnya hampir sam dengan sampel strata, setiap populasi terdiri dari kelompok-kelompok.

Sehingga setiap kelompok seharusnya terwakili dalam sampel penelitian.

b. Metode pengumpulan data

Sebelum kita membahas teknik pengumpulan data, perlu kita bahas dahulu tentang data. Secara

umum data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder

1) Data primer .

Adalah data yang dieproleh langsung dari lapangan atau responden. Data tersebut data berupa

data kuisioner yang dibagikan atau wawancara langsung dengan nara sumber.

2) Data sekunder.
Adalah data yang diperoleh tidak langsung dari lapangan, tetapi sumber-sumber lain seperti

publikasi instansi, koran, dokumen dan sebagainya.

Di dalam rancangan peneitian perlu dijelaskan metode pengumpulan data apa yang dipergunakan.

Ada beberapa metode yang sering dipergunakan dalam pengumpulan data antara lain studi

kepustakaan, observasi, wawancara, dan metode angket

c. Teknik pengolahan dan analisis data

Setelah itu, maka proses berikutnya adalah menentukan teknik pengolahan data dan analisis data.

Teknik pengolahan data erat kaitannya dengan jenis data yang didapatkan. Terdapat 2

pendekatan dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

1) pendekatan kualitatif,

pendekatan ini digunakan apabila data yang diperoleh dari lapangan merupakan data kulaitatif

yang tersaji dalam kalimat atau kata-kata. Biasanya penyajian data ini dalam bentuk uraian

naratif maupun diskriptif. Sehingga analisisnya sering disebut analisis diskripsi.

2) Pendekatan kuantitatif

Pendekatan ini dipergunakan apabila data yang diperoleh merupakan data-data yang berbentuk

angka. Untuk menganalisis data yang demikian menggungakan analisis statistik yang diwujudkan

dalam bentuk tabel, grafik, diagram dan sebagainya

7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisikan segala sumber/ bahan yang menjadi acuan dalam penelitian. Penulisan

daftar pustaka menggunakan kaidah yang telah disepakati.

Contoh :

Darwin, Moh. 1999. Tanggapan evolusi manusia. Jakarta : Java Pustaka.

Dalam penelitian segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan penelitian disusun

sedemikian rupa. Tujuan penyusunan adalah untuk memudahkan pelaksanaan penelitian. Di

dalamnya telah banyak tercantum rambu-rambu penelitian secara runtut. Penulisan rencana

tersebut itulah yang disebut rancangan penelitian.

Pengetahuan manusia diperoleh melalui 2 cara, yaitu pendekatan non ilmiah dan pendekatan

ilmiah. Yang termasuk pendekatan non ilmiah antara lain melalui wahyu, melalui akal sehat,
karena wibawa, coba-coba dan secara spekulatif. Sedangkan yang termasuk pendekatan ilmiah di

antaranya pendekatan empiris dan pendekatan rasional.

Penelitian dibedakan atas dasar tujuan yang akan dicapai, tempat pelaksanaan, bidang kajian,

pembahasan dan data-data yang dikumpulkan.

Penelitian yang baik hendaknya memenuhi persyaratan antara lain Sistematis, Terencana, dan

mengikuti metode ilmiah. Cara berfikir seorang peneliti, antara berfikir skeptis, berfikir analitis,

berfikir kritis dan terbuka Sebagai seorang peneliti, peneliti harus mempunyai sikap obyektif,

kompeten dan faktual.

Manfaat rancangan penelitian sebagai berikut :

 memberi pedoman yang lebih detail kepada peneliti dalam menyelenggarakan penelitian
 memberikan rambu-rambu batasan dalam penyelenggaraan penelitian, sehingga
penelitian lebih efektif dan efisien
 memberikan diskripsi (gambaran) yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan
kesulitan apa yang dihadapi dalam melakukan penelitian

Supaya rancangan penelitian lebih bermanfaat, maka rancangan penelitian harus memenuhi

syarat antara lain sistematis, konsisten dan operasional

Dalam rancangan penelitian, secara umum terdiri dari judul penelitian, latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, landasan teori, hipotesa, metodologi penelitian

dan daftar pustaka.

Anda mungkin juga menyukai