Anda di halaman 1dari 11

Metode Ilmiah dan Implementasinya

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia dalam mencari


sebuah kebenaran yang bersifat absolut. Manusia diciptakan dengan akal pikiran
dengan intelektualis yang mampu mencapai tingkatan yang tinggi sehingga rasa
penasaran akan hal itu haruslah terpenuhi. Akhirnya manusia menciptakan suatu
metode yang berfungsi mencari kebenaran yang absolut.

Metode tersebut berdasarkan pemikiaran-pemikiran yang logis, interelasi dari


fakta-fakta yang ada dan telah diakui serta diepakati kebenarannya. Hasil dari
implementasi metode tersebut adalah pengetahuan yang nantinya akan berguna
sebagi ilmu pengetahuan yang akan dipelajari. Kemudian dari metode ilmiah
tersebut akan di implementasikan ke dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Dalam ilmu kealaman dasar metode ilmiah berguna untuk mencari fakta-fakta
yang bersifat alamiah, yang terjadi di alam sekitar kita kemudian dalam
penerapanya di bidang ilmu pengetahuan alam. Dengan adanya metode ilmiah
pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti
seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu metode ilmiah dan implementasinya?


2. Bagaimana implementasi metode ilmiah dalam kehidupan manusia?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas yang diberikan dan dapat
menjadi referensi bagi pembaca sekaligus menambah wawasan bagi penulis
sendiri selayaknya manusia yang terus menimba ilmu demi meraih kesuksesan di
masa yang akan datang.

Kelompok 3
1
Metode Ilmiah dan Implementasinya

BAB II
ISI

A. Pengertian Metode Ilmiah dan Implementasinya

Menurut Yahya (2010) menjelaskan bahwa segala kebenaran dalam ilmu


Alamiah terletak pada metode ilmiah.Metode ilmiah atau proses ilmiah
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori
ilmiah.

Menurut Almadk (1939):

... metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap


penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran...

Sementara menurut Ostle (1975):

..... metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk


memperoleh sesuatu interelasi .....

Dari pendapat-pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah


sebagai dasar dari terciptanya pengetahuan yang berifat ilmiah. Hal itu
berdasarkan penjelasan, penerapan prinsip-prinsip terhadapa penemuan,
pengesahan yang disepakati sehingga membentuk interelasi yang dapat diterima
akal pikiran manusia.

Interelasi tersebut nantinya menjadi sebuah pengetahuan dan akan dipelajari


sebagai pengetahuan ilmiah atau disebut juga ilmu pengetahuan yang merupakan
dasar-dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam.

a. Kriteria metode ilmiah


1) Berdasarkan Fakta

Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan


dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira,
legenda-legenda atau kegiatan sejenis.

2) Bebas dari Prasangka

Kelompok 3
2
Metode Ilmiah dan Implementasinya

Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari
pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan
bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.

3) Menggunakan Prinsip Analisa

Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks,


harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab
serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang
mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat
deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan
menggunakan analisa yang tajam.

4) Menggunakan Hipotesa

Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan
menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan
serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil
yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa
merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.

5) Menggunakan Ukuran Obyektif

Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif.
Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan
menggunakan pikiran yang waras.

6) Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan,


kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-
ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu
digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam
aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya Kuantifikasi yang termudah
adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating

b. Syarat-syarat metode ilmiah


1. Objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya,
maksudnya adalah bahwa kesesuaian atau dibuktikan dengan hasil
penginderaan atau empiris.
2. Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan
cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
3. Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah ini tersusun dalam suatu
sistem, tidak berdiri sendiri; satu dengan yang lain saling berkaitan,

Kelompok 3
3
Metode Ilmiah dan Implementasinya

saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan


utuh.
4. Berlaku umum (universal), artinya pengetahuan itu tidak hanya
berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja,
tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan
memperoleh hasil yang sama pula.
5. Mempunyai kontribusi dalam rangka pengembangan peradaban
manusia (contibution to knowlegde).

c. Langkah-langkah metode ilmiah

Berikut adalah beberapa langkah-langkah metode ilmiah berdasarkan ahli


salah satunya menurut Hendro, Dkk (2002) bahwa langkah-langkah
operasioanal metode ilmiah di jabarkan sebagai berikut (Ichan Aridanu
2014:34).

1. Menentukan dan Merumuskan Masalah


Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan
dipecahkan, dan untuk menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan.
Masalah sendiri adalah segala sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan
benar.

2. Mengumpulkan data dan informasi


Setelah menemukan masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah
selanjutnya adalah mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan
masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan cara membaca buku, membaca laporan hasil penelitian orang lain, atau
bisa juga dengan melakukan wawancara dengan orang yang sudah ahli dalam
masalah tersebut.

3. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau prediksi sementara terhadap masalah
berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran
dari hipotesis yang diajukan ini belum pasti, jadi harus dilakukan pengujian
dan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

4. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari
eksperimen adalah untuk membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti
yang nyata. Dan kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa
dilakukan lebih dari satu kali.

5. Menarik kesimpulan

Kelompok 3
4
Metode Ilmiah dan Implementasinya

Kesimpulan adalah hasil akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian


metode-metode ilmiah diatas. Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari
eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai (menerima) hipotesis, namun bisa juga
tidak sesuai (menolak) hipotesis.

Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) mcmberikan


langkah-langkah berikut:

1) Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat.

2) Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus:

a). Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.

b). Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya


diselidiki masalah menurut kepentingan umum.

c). Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi.


situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.

3) Pemecahan masalah. Dalain niemecahkan masalah harus diikuti hal-hal


berikut

a). Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan
logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah

b). Proscdur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.

c) Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan

d). Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi
yang digunakan.

e). Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan
masalah

f). Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam


berbagai fase penelitian.

4) Kesimpulan

a). Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan
yang mungkin diperoleh.

Kelompok 3
5
Metode Ilmiah dan Implementasinya

b). Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari


produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.

5) Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan


dengan masalah.

Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi


bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan
masalah. Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa
penelitian dengan mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:

5.1. Merumuskan serta mcndefinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan


dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut
didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan
dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam
masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh
mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?
Berikan definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan
sebagainya

5.2. Mengadakan studi kepustakaan

Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari


data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada
hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di
perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti.
Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara
bersamaan.

5.3. Memformulasikan hipotesa

Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada
sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya
peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak
lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel
atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif
yang diterima secara sementara sebelum diuji.

5.4. Menentukan model untuk menguji hipotesa

Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah


merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial
yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcngujian

Kelompok 3
6
Metode Ilmiah dan Implementasinya

hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah


ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan
hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk
diuji dengan teknik statistik yang tersedia.
Pcngujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan
tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan
dikumpulkan oleh peneliti.

5.5. Mengumpulkan data

Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang


merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan.
Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan
digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian
menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot
pcrcobaan yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun
survei normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden. baik secara langsung ataupun dengan menggunakan
questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung terhadap
perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok
orang-orang yang diselidikinya.

5.6. Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi

Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa


Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk
mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun
membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa.
maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.

5.7. Membuat generalisasi dan kesimpulan

Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari


penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan.
Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah
hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.

5.8. Membuat laporan ilmiah

Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan


ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan
secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.

d. Keterbatasan dan keunggulan metode ilmiah

a) Keterbatasan

Kelompok 3
7
Metode Ilmiah dan Implementasinya

Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuanyang


ilmiah. Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data iniberasal dari
pengamatan yang dilakukan oleh pancaindera. Kitamengetahui bahwa panca
indera mempunyai keterbatasan untukmenangkap sesuatu fakta. Dengan
demikian maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang
sebenarnya. Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja
juga tidak akan benar. Jadi,peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan
yang diambilberdasarskan metode ilmiah tetap ada.

Oleh karena itu semuakesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat


tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran
ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah
yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi
kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau
untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau
sistim nilai, tentang seni dan keindahan.

b) Keunggulan

Keunggulan dari metode ilmiah sebagai berikut :


1) Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
2) Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3) Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4) Ingin tahu lebih banyak
5) Tidak berpikir secara prasangka
6) Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanyabukti-bukti
yang nyata.
7) Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurutkeyakinan
ilmiahnya adalah benar.

B. Implementasi pada Metode Ilmiah

Implementasi atau penerpan metode ilmiah sangat beragam. Dari segi


keilmuan penerapan metode ilmiah di dasarkan pada pengamatan, survei,
pengukuran, perhitungan, eksperimen-eksperimen, observasi dan penelitian yang
kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan yang baru atau memperbaiki ilmu
pengetahuan yang sudah ada, membandingkannya dengan hasil penelitian yang
baru.

Metode ilmiah bertujuan demi kemajuan ilmu pengetahuan yang akan


semakin meluas dan mengungkap berbagai tabir misteri alam semesta yang
mungkin nantinya akan melampaui batasan intelektual tertinggi manusia.
Kemudian hal itu akan memberikan dampak yang besar dalam menjalani

Kelompok 3
8
Metode Ilmiah dan Implementasinya

kehidupan manusia. Dengan berbagai riset yang dilakukan oleh para ilmuan guna
mengembangkan berbagai disiplin ilmu (sains) yang akan mempermudah
persoalan-persoalan manusia.Sebab semua orang berhak mengetahui dasar-dasar
ilmu alam.

Kelompok 3
9
Metode Ilmiah dan Implementasinya

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode ilmiah merupakan suatu proses atau tahapan demi


memperoleh suatu ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Hal ini
diperoleh secara sistematis, logis, universal, objektif dan berkontribusi
dalam pengembangan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

B. Saran

Adapun makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis menyarankan


agar pembaca sekalian sekiranya perlu mencari referensi lebih jauh lagi
dari buku-buku atau pun sumber lainnya yang lebih dalam. Semoga kita
semua memperoleh sedikitnya manfaat dari makalah ini. Penulis sangat
menerima saran maupun kritik dari pembaca sekalian agar nantinya
penulis dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kelompok 3
10
Metode Ilmiah dan Implementasinya

DAFTAR PUSTAKA

http://centermakalah.blogspot.co.id/2012/02/makalah-metode-ilmiah-dan-
implementasi.html

http://ilmukealamandasarnarotama.blogspot.co.id/2011/10/lahirnya-ilmu-
alamiah.html

http://knowledgeisfreee.blogspot.co.id/2015/11/makalah-pengerian-ilmu-alamiah-
dasar.html

http://senomourinho.blogspot.co.id/2012/11/metode-ilmiah-dan-implementasinya-
dalam.html

http://titiensatria.blogspot.co.id/2012/08/metode-ilmiah-serta-
implementasinya.html

https://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-
metode-ilmiah/

https://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-
penelitian-ilmiah/

https://www.academia.edu/4898905/Materi_I-ILMU_ALAMIAH_DASAR

Kelompok 3
11

Anda mungkin juga menyukai