Anda di halaman 1dari 8

Nama: Andi Evi Febrianti

NIM : 1813440002
Kelas : Pendidikan Kimia ICP

METODE ILMIAH

Untuk menjawab permasalahan sains diperlukan suatu metode ilmiah.


Simaklah pengertian metode ilmiah, unsur-unsur, kriteria, karakteristik, sikap serta
langkah-langkah metode ilmiah.
Mempelajari Kimia tidak semata-mata bertujuan menemukan zat-zat kimia
baru yang langsung dapat dimanfaatkan, melainkan dapat pula memuaskan
keingintahuan seseorang untuk memahami fenomena alam dan peristiwa keseharian
yang dialaminya.
A. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan penelitian. Metode ilmiah
juga dapat diartikan sebagai proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Penggunaan metode ilmiah, yang telah
ditetapkan standar bakunya, perlu diterapkan dalam sebuah penelitian agar
gagasan yang disampaikan dapat diterima oleh banyak kalangan.
Berkat kerja keras para ahli kimia dalam melakukan studi atau penelitian,
kita telah menikmati hasilnya untuk memenuhi berbagai keperluan hidup.
Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu kimia adalah “Metode Ilmiah”. Metode ilmiah merupakan
langkah-langkah pekerjaan seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian.
Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat bersikap ilmiah di dalam
melakukan/ menyikapi sesuatu.
B. Unsur-unsur metode ilmiah
1) Karakterisasi
Identifikasi sifat-sifat utama yang relevan milik subjek yang diteliti dengan
pengamatan dan pengukuran
2) Hipotesis
Dugaan teoritis sementara yang menjelaskan hasil pengukuran
3) Prediksi
Deduksi logis dari hipotesis
4) Eksperimen
Pengujian atas hubungan karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis
5) Evaluasi dan pengulangan
Penilaian atas ketepatan hipotesis dan prediksi berdasar hasil yang didapat
saat eksperimen, dan pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila tidak
didapatkan hasil yang sesuai.
C. Kriteria Metode Ilmiah
1) Berdasarkan fakta
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada
fakta-fakta yang nyata terjadi, bukan dari opini-opini peneliti saja.
2) Bebas dari prasangka
Saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti
boleh memiliki hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif
meskipun diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
3) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Penarikan kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan prinsip-
prinsip analisis. Hal ini mengartikan dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir
dan kejadian dalam menjelaskan suatu fenomena fisika. Komponen-
komponen permasalahan dan hubungan diantaranya harus diketahui dengan
jelas dan dapat dijelaskan secara runut.
4) Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau
hipotesis penjelasan atas terjadinya suatu fenomena.
5) Menggunakan ukuran objektif
Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan
subjektif. Hal ini ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah
oleh setiap orang, dan seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti.
Contoh ukuran objektif adalah satuan-satuan internasional seperti meter untuk
mengukur panjang, dan kilogram untuk mengukur massa. Contoh ukuran
subjektif adalah ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak pasti
ukurannya, seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.
6) Menggunakan teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif
Teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang
dapat dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun,
dapat juga digunakan teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit
dideskripsikan dengan suatu ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan
tanaman dinyatakan secara kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan
perkembangannya dinyatakan secara kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5
hari).
D. Karakteristik Metode Ilmiah
1) Bersifat kritis dan analitis
Metode ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan
eksperimen untuk mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.
2) Bersifat logis
Metode ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat
dijelaskan dengan logis, bukan berdasar firasat atau hal lain yang tidak dapat
dijelaskan dengan logika.
3) Bersifat obyektif
Hasil-hasil yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu
tidak eksklusif hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil
rekayasa.
4) Bersifat empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan
karangan atau berbasis hanya dari opini peneliti sendiri atau orang lain.
5) Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena.
Penelitian bukan terbatas hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau
dilihat secara nyata, tetapi juga penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta
tersebut terjadi dan kaitan diantaranya.
E. Sikap Ilmiah dalam Metode Ilmiah
Terdapat 6 (enam) sikap ilmiah dalam metode ilmiah yang akan idschool
ulas di sini. Keenam sikap ilmiah tersebut dapat disimak pada uraian di bawah.
1) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berkemampuan belajar yang
besar.
Rasa ingin tahu menjadi awal dari ditemukan sebuah hukum ilmiah, rumus,
atau zat kimia baru. Melalui rasa ingin tahu yang tinggi dan berkemampuan
belajar yang besar, seorang peneliti mampu menghasilkan karya. Rasa ingin
tahu akan suatu hal akan mendorong seseorang untuk melakukan sebuah
penelitian.
2) Jujur
Sikap ilmiah dalam metode ilmiah kedua yang akan dibahas adalah jujur.
Sikap ilmiah jujur yang dimaksud di sini adalah lebih mementingkan
objektivitas daripada subjektivitas. Jujur dalam melakukan proses metode
ilmiah dan jujur dengan hasil yang diperoleh dari sebuah penelitian.
3) Terbuka
Sikap ilmiah yang ketiga adalah terbuka. Terbuka untuk menerima masukan
dan ilmu baru. Sikap terbuka memungkinkan seorang peneliti untuk
menemukan hal baru dalam sebuah penelitian yang dilakukannya.
4) Toleran
Toleran juga menjadi salah satu sikap ilmiah dalam metode ilmiah. Toleran
artinya menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat
sendiri. Sikap toleran diperlukan agar menghasilkan hasil penelitian yang
baik.
5) Optimis
Menghasilkan sebuah penelitian yang baik bukan merupakan hal yang mudah.
Optimis dapat juga diartikan sebagai pantang menyerah. Sehingga, sikap
optimis merupakan sikap ilmiah yang cukup penting. Karena, dalam sebuah
penelitian tidak selalu langsung berhasil, terkadang seorang ilmuwan
mengalami beberapa kali kegagalan. Sikap optimis akan berhasil diperlukan
untuk menghasilkan sebuah hasil yang baik dalam sebuah penelitian.
6) Pemberani
Sikap ilmiah pemberani juga dibutuhkan dalam metode ilmiah. Berani
melakukan hal yang ditakutkan. Karena, dalam penelitian, seorang peneliti
harus melakukan hal-hal yang tidak disukainya.
F. Langkah-langkah Metode Ilmiah
1) Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah. Sebuah
penelitian tidak akan berjalan jika tidak ada masalah yang akan diselesaikan.
Masalah yang dimaksud di sini adalah hal yang harus diteliti untuk
mendapatkan jawabannya. Misalnya, mengapa burung bisa terbang? Mengapa
semua benda akan jatuh ke bawah? Dan lain sebagainya. Rumusan masalah
disajikan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka dan
memungkinkan adanya jawaban yang beragam.
2) Menyusun Dugaan Sementara (Hipotesis)
Langkah-langkah metode ilmiah selanjutnya adalah menyusun dugaan
sementara (hipotesis). Hipotesis ini mengandung jawaban sementara atas
rumusan masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hipotesis yang diambil
harus berdasarkan fakta dan logis.
3) Menentukan Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Variabel penelitian dibagi menjadi tiga yaitu variabel bebas, variabel terikat,
dan variabel tetap.
a. Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk melihat
pengaruhnya pada sebuah percobaan
b. Variabel Terikat adalah variabel yang diperoleh dari hasil suatu
percobaan atau variabel yang diamati.
c. Variabel Tetap adalah variabel yang nilainya tetap dan sengaja tidak
diubah.
4) Menetapkan Langkah Kerja
Langkah kerja akan menjadi kerangka acuan sobat idschool untuk melakukan
prosedur kerja dalam melakukan penelitian. Hal ini akan mempermudah sobat
idschool untuk melakukan pekerjaan secara sistematis. Dalam membuat
langkah kerja, sebaiknya dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara
jelas langkah-langkah yang harus dilakukan.
5) Mengumpulkan Data dari Hasil Penelitian
Selanjutnya adalah mengumpulkan data dari hasil penelitian. Uji coba yang
sobat idschool lakukan akan menghasilkan data. Data tersebut perlu dicatat
dan dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis pada langkah berikutnya.
6) Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diperoleh pada langkah sebelumnya perlu diolah dan dianalisis.
Data yang telah dianalisis dan diolah akan menunjukkan pengaruh variabel
bebas pada sebuah percobaan. Untuk data yang sangat banyak dan rumit,
biasanya peneliti menggunakan bantuan komputer untuk mengolahnya. Sudah
banyak software yang dapat digunakan untuk mengolah data.
7) Membuat Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari langkah sebelumnya, yaitu mengolah dan
menganalisis data. Hasil yang diperoleh berupa kesimpulan harus bersifat
objektif, sesuai dengan data yang diperoleh.
8) Mempublikasikan Hasil
Langkah terakhir adalah mempublikasikan hasil. Hasil penelitian yang telah
dilakukan perlu dipublikasikan agar pihak lain dapat mengetahui hasil
penelitian yang telah sobat idschool lakukan. Hal ini juga dapat digunakan
dengan tujuan melindungi penelitian dari hak cipta.
G. Contoh soal metode ilmiah kimia
Klasifikasi setiap pernyataan sebagai hukum, teori, percobaan, hipotesis,
observasi.
1) Es selalu mengapung di atas air cair.
2) Burung berevolusi dari dinosaurus.
3) Udara panas tidak sepadat udara dingin, mungkin karena komponen udara
panas bergerak lebih cepat.
4) Ketika 10 g es ditambahkan ke 100 mL air pada 25 ° C, suhu air turun
menjadi 15,5 ° C setelah es mencair.
5) Bahan-bahan sabun Gading dianalisis untuk melihat apakah itu benar-benar
99,44% murni, seperti yang diiklankan.

Jawaban:

1) Ini adalah pernyataan umum tentang hubungan antara sifat-sifat air cair dan
padat, jadi itu adalah hukum.
2) Ini adalah penjelasan yang mungkin untuk asal usul burung, jadi ini adalah
hipotesis.
3) Ini adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan hubungan antara suhu dan
kerapatan udara berdasarkan prinsip-prinsip dasar, jadi itu adalah teori.
4) Suhu diukur sebelum dan sesudah perubahan dilakukan dalam suatu sistem,
jadi ini adalah pengamatan.
5) Ini adalah analisis yang dirancang untuk menguji hipotesis (dalam hal ini,
klaim kemurnian produsen), sehingga merupakan eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai