Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula dengan
tumbuhan. Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan berbeda-beda hai ini dikarenakan
dipengaruhi dengan beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor
eksternal yaitu tanah. Tanah berperan sebagai media yang menyediakan air dan unsur-unsur hara
yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan.
Berbagai macam tanah yang terdapat di lingkungan kita. Peneliti menggunakan tanah
hitam, tanah pasir, tanah bouksit, dan tanah merah sebagai sampel penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KERJA ILMIAH
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh orang yang memiliki sikap ilmiah,
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dan melalui langkah-langkah ilmiah.

B. SIKAP ILMIAH
merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah diantaranya :
1. Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam.
2. Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak bisa dibuktikan.
3. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
4. Memiliki minat yang besar untuk menghsilkan produk sains.
5. Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kirtik dan pendapat orang lain.
6. Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
7. Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa.
8. Optimis dalam keberhasilan penelitian.
9. Hormat terhadap orang lain maupun peneliti lain.
10. Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain.

C. PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES


Pendekatan Keterampilan Proses (inquiry approach) adalah suatu cara yang diterapkan pada
siswa agar dapat menemukan sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuannya.
Keterampilan Proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan
mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih
tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama-
kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

2
Keterampilan proses antara lain :
1. Klasifikasi (pengelompokkan) objek.
Objek dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ditentukan dan bertujuan untuk
menyederhanakan objek sehingga mempermudah penelitian.
2. Mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan bisa menjadi rumusan masalah. Kemudian pertanyaan itu dijawab dengan
melakukan penelitian.
3. Melakukan pengamatan (observasi).
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan
menggunakan panca indra maupun dengan bantuan alat. Data yang didapat dari pengamatan
dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Perbedaan Data Kualitatif dengan Data
Kuantitatif :

Data Kualitatif Data Kuantitatif


Tidak dapat dinyatakan dengan
Dapat dinyatakan dengan angka
angka
Pengamatan dengan panca indra Dapat diukur dengan alat ukur
Disajikan dalam bentuk table, Disajikan dalam bentuk table angka
uraian, kalimat, skema, dan gambar dan grafik
Opini, tidak pasti Fakta
Contoh : Cantik, gemuk, bagus, Contoh : Suhu 25, beratnya 60 kg,
jelek,dll panjangnya 15 cm, dll.

4. Menyajikan data
Data hasil pengamtan disajikan secara ringkas dan sistematis.

5. Menafsirkan data
Bertujuan untuk memberikan arti atau makna pada data hasil pengamatan. Dalam
menafsirkan dibutuhkan dasar teori yang sudah ada.

3
6. Memprediksi dan memprakirakan data

Memprediksi adalah kegiatan membuat dugaan berdasarkan logika.


Memprakirakan data adalah membuat dugaan mengenai suatu kejadian yang tidak
diketahui berdasarkan data yang ada. Prakiraan ada dua, yaitu prakiraan intrapolasi dan prakiraan
ekstrapolasi.
Prakiraan intrapolasi adalah kegiatan membuat dugaan terhadap kejadian yang sudah
pernah terjadi, tetapi tidak diketahui.
Prakiraan ekstrapolasi adalah kegiatan membuat dugaan terhadap kejadian yang belum
terjadi dan kemungkinan akan terjadi.

7. Mengidentifikasi variable dalam percobaan.

Variabel merupakan factor penentu atau factor yang berpengaruh, variable dapat berubah
maupun diubah. Berdasarkan sifatnya variable dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Variabel fisika, contohnya suhu, kelembapan, tekanan udara, cahaya matahari,
radiasi, angina, dan gravitasi bumi.
b. Variabel kimia, contohnya kadar oksigen, air, karbondioksida, garam mineral, pH,
dan nutrisi.
c. Variabel biologi, contohnya organisme parasite, predator, organisme lain dalam
hubungan rantai makanan, siklus hidup, kemampuan bereproduksi, dan daya tahan tubuh.
Dalam percobaan variable dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas (variable manipulasi) adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam
percobaan. Variabel bebas sengaja dibuat untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap
variable terikat.
b. Variabel terikat (variable respons) adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda
dalam percobaan.
c. Variabel control (variable terkendali) adalah perlakuan yang sama pada semua
percobaan. Variabel kontrol digunakan sebagai pembanding dan tidak diteliti.

4
d. Variabel pengganggu adalah variable yang tidak dikehendaki, tetapi datap
mempengaruhi hasil percobaan. Variable pengganggu harus dihindari agar hasil percobaan
sesuai dengan yang diharapkan.

D. METODE ILMIAH
merupakan suatu cara yang sistemais untuk memecahkan masalah.
Langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah :
1. Menemukan dan merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan informasi (data-data).
3. Menyusun hipotesis (dugaan sementara).
4. Melakukan percobaan.
5. Analisis Data.
6. Membuat kesimpulan.
7. Publikasi.

1. Menemukan dan Merumuskan Masalah


Langkah yang paling awal dalam metode ilmiah adalah menemukan masalah. Agar dapat
menemukan masalah yang menarik, dibutuhkan kepekaan seseorang terhadap lingkungannya.
Rumusan masalah disajikan dalan bentuk kalimat tanya, ringkas, jelas, dan bermakna.

2. Mengumpulkan Informasi (Data-data Pendukung)


Informasi dan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian dapat ditemukan melalui
studi kepustakaan, observasi, wawancara para ahli, maupun didapat dari media. Bila informasi
dan data-data pendukung sudah dirasakan cukup, selanjutnya dijadikan sebagai landasan teori
atau kerangka berpikir.

3. Menyusun Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis disusun
berdasarkan landasan teori atau kerangka berpikir yang suda disusun. Kebenaran hipotesis dapat
diuji melalui percobaan atau eksperimen. Hipotesis dibedakan menjadi :

5
a. Hipotesis nol (H0) adalah dugaan sementara yang tidak benar. Maksudnya dalam
eksperimen tidak terbukti adanya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.
b. Hipotesis kerja (H1) adalah dugaan sementara yang terbukti. Maksudnya bahwa ada
pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.

4. Percobaan
Kegiatan yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Dibagi menjadi dua tahap.
a. Tahap persiapan percobaan
Merancang model percobaan. Yaitu dengan menentukan alat dan bahan, menyusun cara
kerja, penjabaran variable, menentukan waktu perccobaan, dan menguji model percobaan.
Pengujian model percobaan digunakan untuk menghindari kegagalan pada percobaan yang
sesungguhnya.

b. Tahap perlakuan percobaan


Dalam percobaan ada dua kelompok, yaitu kelompok yang tidak diberikan perlakuan
(kelompok kontrol) dan kelompok yang diberi perlakuan (kelompok eksperimen). Pengamatan
dan pencatatan data hasil percobaan dilakukan seteliti mungkin agar diperoleh data yang akurat.
Untuk mendapatkan hasil yang sahih (dapat dipercaya kebenarannya) percobaan dilakukan
beberapa kali. Data hasil percobaan final adalah rata-rata dari hasil pengulangan percobaan.

5. Analisis Data
Data yang sudah didapat melalui percobaan dianalisis. Analisis data yang berupa data
kuantitatif memerlukan perhitungan statistic. Hasil analisis data kuantitatif maupun kualitatif
digunakan untuk menjawab hipotesis dan sebagai dasar menyusun kesimpulan.

6. Membuat Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan pembuktian kebenaran hipotesis.
Dalam kesimpulan, hipotesis bisa diterima atau ditolak.

6
7. Publikasi
Hasil penelitian dapat dipublikasikan lewat laporan penelitian maupun melalui forum diskusi
dan seminar. Teknik dan Prosedur Penelitian dalam bentuk makalah.

E. MELAKUKAN PENELITIAN DAN PERCOBAAN BIOLOGI SEDERHANA

Percobaan Biologi Sederhana Bunga Berwarna


Percobaan ini merupakan percobaan sederhana tapi sangat menyenangkan, di sini siswa akan
diajarkan mengenai sistem penyerapan air yang terjadi pada tanaman.
Alat dan Bahan:
Secangkir air
Pewarna makanan
Bunga dan tangkainya
Labu bersih kosong

Prosedur percobaan biologi:


Pertama kita akan mencapurkan pewarna makan ke dalam air. kita harus memastikan bahwa
tidak ada benjolan dan warna harus larus dengan baik di air. Sekarang kita tuangkan air yang
diberi warna tadi ke dalam labu. Kita pastikan lagi bahwa labu sudah bersih dan tidak ada
kotoran di permukaannya.

Kemudian kita ambil bunga yang ada tangkainya utuh tadi dan di letakkan di dalam labu,
sehingga setengah dari batang atau tangkai bunga tadi terendam air. Selanjutnya kita letakkan
labu yang terdapat sinar matahari yang cukup. Di waktu ini siswa harus mengamati bunga dalam
waktu tertentu.

Kesimpulan Percobaan Biologi Sederhana:


Air sangat dibutuhkan tanaman untuk bertahan hidup, percobaan biologi sederhana ini bisa
menunnjukan bagaimana proses air diserap oleh tangkai bunga dan diedarkan atau
didistribusikan ke seluruh tanaman dau dan juga bunga.

7
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Karya ilmiah adalah karangan yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data
dan penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan
datanya berdasarkan rasio. Yang termasuk kedalam jenis karya ilmiah ini adalah makalah,
skripsi, tesis, disertasi, artikel dan sebagainya. Dalam pemilihan topik karya ilmiah harus bersifat
spesifik agar lebih mendalam pembahasannya, dan bahan dalam pembuatan karya ilmiah bisa
berupa bacaan dan observasi langsung melalui pengalaman serta inferensi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Barus, Sanggup. 2015. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan : Unimed Press


Hamdani, Mulya. 2010. pengertian karya ilmiah. diakses pada
http://www.capeds.co.cc/2010/04/pengertian-karya-ilmiah.html (01 Mei 2015)

Koesmawan. 2010. Pemahaman Penulisan Karya Ilmiah agar Memenuhi Kepatutan Serta
Kaitannya Dengan Usulan Kenaikkan Jenjang Kepangkatan. Jakarta : Stie Ahmad Dahlan

Anda mungkin juga menyukai