Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Kelas / Semester : VI / 1
Standar Kompetensi : 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kompetensi Dasar : 1.2. Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan


dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara.

Disusun Oleh :
DWI NOFITASARI
MOCHAMMAD JADID AHSAN
WIDYANINGSIH
Kelas 2-G
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester : VI / 1
Materi Pokok : Nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.

I. INDIKATOR
1.2.1. Mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses Perumusan Pancasila.
1.2.2. Menganalisis perbedaan isi Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945..
1.2.3. Memberikan contoh nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Setelah menganalisis gambar mengenai proses perumusan pancasila, siswa dapat
mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila dengan tepat.
2. Setelah membandingkan isi piagam Jakarta dengan pembukaan UUD 1945 siswa
dapat menganalisis perbedaan antara isi Piagam Jakarta dengan Pembukaaan UUD
1945.
3. Dengan tanya jawab antara guru dan siswa, siswa dapat memberikan contoh nilai
kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

III. MATERI PEMBELAJARAN


1. Perumusan Dasar Negara RI.
2. Piagam Jakarta
3. Pembukaan UUD 1945

IV. MODEL / METODE PEMBELAJARAN


a. Model : Konstektual
b. Strategi : Cooperative Learning
c. Pendekatan : PAIKEM
d. Metode : Diskusi, tanya jawab, pemberian tugas

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya
Kegiatan Alokasi
Tahap dan Karakter
( Skenario Pembelajaran) Waktu
Bangsa
Pendahuluan Apersepsi :
- Guru mengucap salam
- Guru mengkondisikan Disiplin
kelas mulai dari ruang
kelas sampai dengan
presensi
- Guru mempersilahkan Religius
salah satu siswa untuk
memimpin berdoa

Guru mengajak siswa untuk Nasionalisme


menyanyikan lagu Garuda
Pancasila

Guru memberi umpan Bersahabat


pertanyaan kepada siswa
anak-anak, siapa diantara
kalian yang tahu isi dari
Pancasila?
kali ini kita akan mempelajari
mengenai nilai kebersamaan
dalam proses perumusan
Pancasila

Guru menyampaikan garis besar


cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam
pembelajaran.
Untuk mempelajari materi ini
kita akan menggunakan metode
diskusi dan pengamatan.

Motivasi :

- Guru mengaitkan
pembelajaran dengan materi
terdahulu yang masih
berkaitan

Inti Eksplorasi
- Guru menggali kemampuan Kerja keras
siswa tentang proses
perumusan Pancasila

Elaborasi
- Guru menyajikan gambar Kerja keras
ilustrasi mengenai proses
perumusan Pancasila
- Siswa memperhatikan
penjelasan singkat dari guru
tentang nilai kebersamaan
dalam Proses Perumusan
Pancasila
- Siswa menganalisis gambar
yang disajikan untuk
menemukan nilai
kebersamaan dalam proses
perumusan Pancasila
- Siswa mendeskripsikan
nilai kebersamaan dalam
proses perumusan Pancasila
- Siswa secara bergantian
mengemukakan pendapat
berupa hasil deskripsi.

- Guru membagi kelas


menjadi beberapa kelompok
masing-masing dengan 4-5
anak
- Guru memberikan tugas
kelompok untuk
membandingkan isi Piagam
Jakarta dengan Pembukaan
UUD 1945
- Guru membimbing
kelompok untuk
menemukan perbedaan di
antara isi piagam jakarta
dengan isi pembukaan UUD
1945
- Guru membimbing
kelompok untuk
menganalisis mengapa
perbedaan di antara
keduanya terjadi.
- Guru memberi waktu
kelompok untuk
mengerjakan tugas yang
diberikan
- Guru memfasilitasi siswa
untuk bertanya bila ada hal
yang kurang jelas

- Masing-masing kelompok
dipersilahkan untuk
menyampaikan hasil diskusi
secara bergantian

- Guru meluruskan pendapat


siswa mengenai perbedaan
antara piagam jakarta
dengan Pembukaan UUD
1945
- Guru melakukan tanya
jawab bersama siswa
mengenai nilai kebersamaan
dalam kehidupan sehari-hari
- Guru memberikan lembar
kerja kepada masing-masing
kelompok
- Guru memberi waktu untuk
mengerjakan tugas yang
diberikan.
- Masing-masing kelompok
dipersilahkan untuk
menuliskan hasil
pekerjaannya di papan tulis
- Guru bersama dengan siswa
mengoreksi hasil pekerjaan
secara bersama-sama
- Guru memberikan reward
kepada kelompok dengan
jawaban yang paling
sempurna.
- Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
jika ada penjelasan dari guru
yang belum dimengerti
Penutup - Guru memberi pertanyaan Komunikatif
kepada siswa tentang materi
yang baru dipelajari sebagai
penguatan
- Guru memberi tugas rumah
kepada siswa
- Guru menyampaikan pesan Bersahabat
moral
- Guru mengkondisikan kelas
untuk mengakhiri pelajaran.
- Guru mempersilahkan salah
satu siswa untuk memimpin
berdoa
- Guru mengucap salam dan Religius
meninggalkan kelas

VI. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


a. Sumber
1. Buku BSE Pendidikan Kewarganegaraan : SD/MI kelas VI/Setiati Widihastuti,
Fajar Rahayuningsih. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
2. Media Gambar ilustrasi proses perumusan Pancasila

b. Media
1. LCD Proyektor
2. Papan tulis
VII. PENILAIAN
a. Prosedur : - Penilaian proses
- Penilaian akhir
b. Jenis Penilaian : - Tes tertulis
c. Bentuk Instrumen : - Soal uraian
- Soal isian
d. Tindak Lanjut : - Perbaikan diberikan kepada anak yang
memperoleh nilai dibawah KKM
- Pengayaan diberikan kepada anak yang
memperoleh nilai diatas KKM

Kediri, 13 Mei 2014


Mengetahui :
Kepala sekolah, Guru,

. .
NIP : NIP :

Catatan :
3. MODUL
HAND OUT
Nilai Kebersamaan dalam Perumusan Pancasila
1. Menghargai Pendapat
Peristiwa bersejarah ketika BPUPKI merumuskan Pancasila sebagai dasar
negara merupakan contoh pengamalan nilai kebersamaan. Meskipun ada
perbedaan pendapat di antara para tokoh bangsa, namun mereka tetap saling
menghargai. Karena setiap gagasan yang mereka kemukakan selalu dilandasi
sikap yang baik dan sopan. Perbedaan pendapat di antara mereka bukanlah
sebab untuk menimbulkan perpecahan. Mereka tetap menjunjung tinggi rasa
persatuan bangsa.
Setiap manusia mempunyai kepribadian dan kepentingan yang berbedabeda.
Oleh karena itu, sering terjadi perbedaan pendapat. Namun perbedaan
itu menjadi pendorong untuk menyatukan pendapat. Jika seorang masih
mempertahankan pendapatnya dalam bermusyawarah, maka akan sulit tercapai
mufakat. Kamu ingin mengemukakan pendapat. Kemukakan dengan jelas agar
dapat dimengerti oleh orang lain. Begitu juga ketika orang lain sedang
mengutarakan pendapat, perhatikan baik-baik.
Saat musyawarah kita tidak boleh memaksakan pendapat kepada orang
lain. Apalagi memotong pembicaraan, serta menyinggung perasaan. Pernahkah
kamu melakukan musyawarah di kelas? Biasakan dirimu menghargai pendapat
orang lain. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Musyawarah dan Mufakat
Ingatkah kamu, bagaimana bunyi sila keempat Pancasila? Dilambangkan
dengan gambar apa sila itu? Coba ingat kembali! Makna yang terkandung dalam
sila keempat dari Pancasila adalah:
a. Kerakyatan
Berasal dari kata rakyat. Yang berarti sekelompok manusia yang
mendiami satu wilayah tertentu. Kerakyatan dalam hubungan sila keempat berarti
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan disebut juga kedaulatan
rakyat (rakyat yang berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah).
b. Hikmat Kebijaksanaan
Penggunaan akal pikiran yang sehat harus mempertimbangkan persatuan
dan kesatuan bangsa. Mengutamakan kepentingan rakyat, jujur dan bertanggung
jawab serta didorong oleh tujuan yang baik sesuai dengan hati nurani yang
jernih.
c. Permusyawaratan
Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia adalah ketika merumuskan dan
memutuskan sesuatu berdasarkan kehendak rakyat. Keputusan yang diambil
berdasarkan kebulatan pendapat atau mufakat.
d. Perwakilan
Untuk menjalankan kekuasaannya, rakyat memilih wakil-wakilnya di Badan
Perwakilan.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa rakyat dalam menjalankan
kekuasaan melalui sistem perwakilan. Keputusan yang diambil melalui jalan
musyawarah dengan akal sehat serta penuh tanggung jawab.
Beberapa sikap kebersamaan yang dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut:
1) Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mufakat dilandasi semangat kekeluargaan.
5) Bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
6) Dalam musyawarah menggunakan akal pikiran yang sehat.
4. LKS
( Lembar Kerja Siswa )

LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul LKS = Membandingkan isi Piagam Jakarta dengan


Pembukaan UUD 1945
B. Mata Pelajaran = Pendidikan Kewarganegaraan
C. Kelas / Semester = VI / 1
D. Alokasi Waktu = 1 x 35 menit
STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.

INDIKATOR
1.2.1. Mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses Perumusan Pancasila.
1.2.2. Menganalisis perbedaan isi Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945..
1.2.3. Memberikan contoh nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menganalisis gambar mengenai proses perumusan pancasila, siswa dapat
mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila dengan tepat.
2. Setelah membandingkan isi piagam Jakarta dengan pembukaan UUD 1945 siswa
dapat menganalisis perbedaan antara isi Piagam Jakarta dengan Pembukaaan UUD
1945.
3. Dengan tanya jawab antara guru dan siswa, siswa dapat memberikan contoh nilai
kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

1. Tugas Kelompok
Petunjuk Belajar
1. Bacalah dengan cermat isi Piagam jakarta dan Pembukaan UUD 1945 di bawah ini.
2. Jika menemui kata-kata yang sulit tanyakan pada gurumu.
3. Kerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Piagam Jakarta (Jakarta Charter)

Bahwa sesoenggoehnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
pendjadjahan di atas doenia haroes dihapoeskan, karena tidak sesoeai dengan peri-
kemanoesiaan dan peri-keadilan.

Dan perdjoeangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakjat Indonesia ke-depan pintoe-gerbang
Negara Indonesia, jang merdeka, bersatoe, berdaoelat, adil dan makmoer.

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Koeasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan jang
loehoer, soepaja berkehidoepan kebangsaan jang bebas, maka Rakjat Indonesia dengan ini
menjatakan kemerdekaannja.
Kemudian daripada itoe, oentoek membentoek suatoe Pemerintah Negara Indonesia jang
melindoengi segenap Bangsa Indonesia dan seloeroeh toempah darah Indonesia, dan untuk
memadjoekan kesedjahteraan oemoem, mentjerdaskan kehidoepan bangsa, dan ikoet
melaksanakan ketertiban doenia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disoesoenlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itoe dalam suatu
Hoekoem Dasar Negara Indonesia, jang terbentoek dalam suatu susunan negara Repoeblik
Indonesia jang berkedaoelatan Rakjat, dengan berdasar kepada:

1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi


pemeloek2nja
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
3. Persatoean Indonesia
4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam
permoesjarawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.

Djakarta, 22-6-2605
Panitia Sembilan

1. Ir. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Sir A.A. Maramis
4. Abikusno Tjokrosujoso
5. Abdul Kahar Muzakir
6. H. Agus Salim
7. Sir Achmad Subardjo
8. Wahid Hasyim
9. Sir Muhammad Yamin.
Pembukaan UUD 1945

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Tugas-tugas
1. Temukan perbedaan diantara isi Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945
2. Diskusikan dengan kelompok kalian mengapa perbedaan itu terjadi
3. Diskusikan juga mengenai mengapa perbedaan pada piagam jakarta harus diubah
menjadi seperti apa yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945
2. Tugas Individu
Perhatikan tabel di bawah ini, lengkapi isinya dengan tepat
Rumusan Pancasila dalam Pembukaan Bentuk Pengamalan Pancasila di
UUD 1945 Sekolahmu
Penilaian

Tugas kelompok
Aspek yang dinilai Skor
Jika jawaban dengan benar dan sempurna (pendapat sesuai dengan
20
alasan)
Jika jawaban benar namun alasan tidak sesuai 10
Jika jawaban kurang tepat namun sesuai dengan alasan 10
Jika tidak menjawab 0


Nilai = x 100 %

Tugas individu
Aspek yang dinilai Skor
Jika menjawab dengan benar 2
Jika menjawab salah 0
Jika tidak menjawab 0


Nilai = x 100 %

5. MEDIA
MEDIA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Kelas / Semester : VI / 1
Materi Pokok : Nilai Kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila

STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.

INDIKATOR
1.2.1. Mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses Perumusan Pancasila.
1.2.2. Menganalisis perbedaan isi Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945..
1.2.3. Memberikan contoh nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menganalisis gambar mengenai proses perumusan pancasila, siswa dapat
mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila dengan tepat.
2. Setelah membandingkan isi piagam Jakarta dengan pembukaan UUD 1945 siswa
dapat menganalisis perbedaan antara isi Piagam Jakarta dengan Pembukaaan UUD
1945.
3. Dengan tanya jawab antara guru dan siswa, siswa dapat memberikan contoh nilai
kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Nama Media
Visualisasi Proses Perumusan Pancasila

DESKRIPSI

A. Alasan, tujuan dan manfaat pengembangan media


Alasan : Murah dan mudah dalam penggunaan.
Tujuan : Memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memperkuat
penanaman konsep pada siswa tentang nilai kebersamaan dalam proses
perumusan Pancasila.
Manfaat : Siswa menjadi lebih paham tentang materi yang disampaikan guru dan
melatih siswa bekerja secara cepat dan tepat baik secara individu
maupun kelompok.

B. Bahan, alat dan sarana pendukung


Bahan : rangkaian gambar Ilustrasi proses perumusan Pancasila
Alat : Proyektor Set
Sarana Pendukung : papan tulis

C. Prosedur / Langkah-langkah pengembangan media


- Membuat visualisasi gambar proses perumusan Pancasila
- Menayangkan media pembelajaran melalui proyektor

D. Langkah-langkah penggunaan media dalam pembelajaran


- Guru menyajikan media pembelajaran yang telah disiapkan.
- Siswa memperhatikan media yang disajikan guru.
- Guru mendampingi siswa untuk mengamati dan menganalisis.
E. Bentuk Media

Anda mungkin juga menyukai