Anda di halaman 1dari 38

KURIKULUM

MATA PELAJARAN PKN


UNTUK SEKOLAH DASAR
    Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
A.   Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik


menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara
yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,
etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1998].

Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah
diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan


rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]

Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan


penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa
yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang
mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh
komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus.

Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung


hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang
demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu
dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya
pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan
kesadaran  bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.

B.   Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
C.   Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara,  Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi:  Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan
daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim
hukum  dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,  Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan  warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri ,
Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama,  Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di  Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,  Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka
8.   Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional
dan organisasi internasional,  dan Mengevaluasi globalisasi.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas I, Semester 1
Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menerapkan hidup rukun 1.1  Menjelaskan perbedaan jenis     kelamin,


dalam perbedaan agama, dan suku bangsa
1.2  Memberikan contoh hidup rukun melalui
kegiatan di rumah dan di sekolah
1.3  Menerapkan hidup rukun di     rumah dan di
sekolah

2.    Membiasakan tertib di 2.1  Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah


rumah dan di sekolah dan di sekolah
2.2  Melaksanakan tata tertib di     rumah dan di
sekolah
Kelas I, Semester 2
Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.    Menerapkan hak anak di 3.1  Menjelaskan hak anak untuk bermain,


rumah dan di sekolah belajar dengan gembira dan didengar
pendapatnya
3.2  Melaksanakan hak anak di rumah dan di
sekolah

4.    Menerapkan kewajiban anak 4.1 Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
di rumah dan di sekolah 4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di
masyarakat

Kelas II, Semester 1


Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Membiasakan hidup 1.1  Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi
bergotong royong dan tolong menolong
1.2   Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan
tolong menolong di rumah dan di sekolah
2. Menampilkan sikap cinta 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti
lingkungan dunia tumbuhan dan dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam

Kelas II, Semester 2


Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menampilkan sikap 3.1    Mengenal kegiatan bermusyawarah


demokratis 3.2    Menghargai suara terbanyak (mayoritas)
3.3    Menampilkan sikap mau menerima kekalahan

4. Menampilkan nilai- 4.1   Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang


nilai Pancasila bekerja dalam kehidupan sehari-hari
4.2  Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang
bekerja dalam kegiatan sehari- hari

Kelas III, Semester 1


Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengamalkan makna 1.1   Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan
Sumpah Pemuda satu bahasa
1.2   Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda
dalam kehidupan sehari-hari

2. Melaksanakan norma yang 2.1   Mengenal aturan-aturan yang berlaku di


berlaku di masyarakat lingkungan masyarakat  sekitar
2.2   Menyebutkan contoh aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
2.3   Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar

Kelas III, Semester 2


Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memiliki harga diri 3.1 Mengenal pentingnya memiliki harga diri
sebagai individu     3.2 Memberi contoh bentuk harga diri, seperti
menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan
kekurangan diri sendiri dan lain  lain
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga
diri
4. Memiliki kebanggaan 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti
sebagai bangsa kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan
Indonesia 4.2. Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia

Kelas IV, Semester 1


Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar
1.    Memahami sistem pemerintahan desa  dan 1.1  Mengenal lembaga-
pemerintah  kecamatan lembaga dalam
susunan pemerintahan
desa dan pemerintah
kecamatan
1.2  Menggambarkan
struktur organisasi desa
dan pemerintah
kecamatan
2. Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, 2.1  Mengenal lembaga-
dan provinsi              lembaga dalam
susunan pemerintahan
kabupaten, kota, dan
provinsi
2.2 Menggambarkan
struktur organisasi
kabupaten, kota, dan
provinsi
   
Kelas IV, Semester 2
Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar
3.  Mengenal sistem 3.1  Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
pemerintahan tingkat susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
pusat MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para
Menteri
4. Menunjukkan sikap 4.1  Memberikan contoh sederhana pengaruh
terhadap globalisasi di globalisasi di lingkungannya
lingkungannya 4.2  Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
4.3  Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi
yang terjadi di lingkungannya

Kelas V, Semester 1
Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami pentingnya 1.1  Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
keutuhan Negara Kesatuan Indonesia
Republik Indonesia 1.2  Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
(NKRI) Kesatuan Republik Indonesia
1.3   Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2.  Memahami peraturan 2.1  Menjelaskan pengertian dan pentingnya
perundang-undangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat
tingkat pusat dan  daerah dan daerah
2.2  Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan
merokok
Kelas V, Semester 2

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Memahami kebebasan 3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi


berorganisasi 3.2 Menyebutkan contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah

4.  Menghargai keputusan bersama 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan


bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama

Kelas VI, Semester 1

Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

1.  Menghargai nilai-nilai juang 1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam


dalam proses perumusan proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Pancasila sebagai Dasar Negara
Negara 1.2 Menceritakan secara singkat nilai
kebersamaan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang
berperan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara dalam kehidupan
sehari-hari

2. Memahami sistem 2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada


pemerintahan Republik 2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara
Indonesia        sesuai UUD 1945 hasil amandemen
2.3   Mendeskripsikan tugas dan fungsi
pemerintahan pusat dan daerah

Kelas VI, Semester 2


Stándar  Kompetensi Kompetensi Dasar

3.  Memahami peran Indonesia dalam 3.1 Menjelaskan pengertian kerjasama


lingkungan negara-negara di Asia negara-negara Asia Tenggara
Tenggara 3.2 Memberikan contoh peran Indonesia
dalam lingkungan negara-negara di
Asia Tenggara

4.  Memahami peranan politik luar 4.1  Menjelaskan politik luar negeri


negeri Indonesia dalam era Indonesia yang bebas dan aktif
globalisasi 4.2  Memberikan contoh peranan politik
luar negeri Indonesia dalam percaturan
internasional
   
E.  Arah Pengembangan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.

KURIKULUM
MATA PELAJARAN PKN
UNTUK SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP)
    Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
A.   Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik


menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara
yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,
etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1998].

Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah
diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan


rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]

Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan


penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa
yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang
mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh
komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung
hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang
demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu
dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya
pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan
kesadaran  bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.

B.   Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
C.   Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi
dalam pembelaan negara,  Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi:  Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Sistim hukum  dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,  Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM,
Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan  warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,
Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama,  Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di  Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,  Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai
ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional
dan organisasi internasional,  dan Mengevaluasi globalisasi.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas VII, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.  Menunjukkan sikap positif terhadap 1.1  Mendeskripsikan hakikat norma-
norma-norma yang berlaku dalam norma, kebiasaan, adat istiadat,
kehidupan bermasyarakat, peraturan,  yang berlaku dalam
berbangsa, dan bernegara masyarakat
1.2  Menjelaskan hakikat dan arti penting
hukum bagi warganegara
1.3   Menerapkan norma-norma,
kebiasaan, adat istiadat dan peraturan
yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
2.  Mendeskripsikan makna Proklamasi 2.1  Menjelaskan makna proklamasi
Kemerdekaan dan konstitusi pertama kemerdekaan
2.2  Mendeskripsikan suasana kebatinan
konstitusi  pertama
2.3  Menganalisis hubungan antara
proklamasi kemerdekaan dan UUD
1945
2.4  Menunjukkan sikap positif terhadap
makna proklamasi kemerdekaan dan
suasana kebatinan konstitusi pertama

Kelas VII, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Menampilkan sikap positif 3.1  Menguraikan hakikat, hukum dan
terhadap perlindungan dan kelembagaan HAM  
penegakan Hak Azasi Manusia 3.2  Mendeskripsikan kasus pelanggaran
(HAM) dan upaya penegakan HAM
3.3  Menghargai upaya perlindungan HAM
3.4  Menghargai upaya penegakan HAM
4. Menampilkan perilaku 4.1  Menjelaskan hakikat kemerdekaan
kemerdekaan mengemukakan mengemukakan pendapat
pendapat 4.2  Menguraikan pentingnya kemerdekaan
mengemukakan pendapat secara bebas
dan bertanggung jawab
4.3  Mengaktualisasikan kemerdekaan
mengemukakan pendapat secara bebas
dan bertanggung jawab

Kelas VIII, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menampilkan perilaku yang 1.1  Menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara
sesuai dengan nilai-nilai dan ideologi negara
Pancasila 1.2  Menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi negara
1.3  Menunjukkan sikap positif terhadap
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.4  Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila dalam kehidupan bermasyakat
2. Memahami berbagai 2.1  Menjelaskan berbagai konstitusi yang pernah
konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
digunakan di Indonesia 2.2  Menganalisis penyimpangan-penyimpangan
terhadap konstitusi yang berlaku di
Indonesia
2.3  Menunjukkan hasil-hasil amandemen UUD
1945
2.4  Menampilkan sikap positif terhadap
pelaksanaan UUD 1945 hasil amandemen
3. Menampilkan ketaatan 3.1  Mengidentifikasi tata urutan peraturan
terhadap perundang-undangan perundang-undangan nasional
nasional 3.2  Mendeskripsikan proses pembuatan
peraturan perundang-undangan nasional
3.3  Mentaati peraturan perundang-undangan
nasional
3.4  Mengidentifikasi kasus korupsi dan upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia
3.5  Mendeskripsikan pengertian anti korupsi dan
instrumen (hukum dan kelembagaan) anti
korupsi di Indonesia

Kelas VIII, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami pelaksanaan 4.1  Menjelaskan hakikat demokrasi
demokrasi dalam berbagai 4.2  Menjelaskan pentingnya kehidupan
aspek kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara
4.3  Menunjukkan sikap positif terhadap
pelaksanaan demokrasi dalam berbagai
kehidupan
5. Memahami kedaulatan rakyat 5.1  Menjelaskan makna kedaulatan rakyat
dalam sistem pemerintahan di 5.2  Mendeskripsikan sistem pemerintahan
Indonesia Indonesia dan peran lembaga negara sebagai
pelaksana kedaulatan rakyat
5.3  Menunjukkan sikap positif terhadap
kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Indonesia

Kelas IX, Semester 1


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menampilkan partisipasi 1.1  Menjelaskan pentingnya usaha pembelaan
dalam usaha pembelaan negara
negara 1.2  Mengidentifikasi bentuk-bentuk usaha
pembelaan negara
1.3  Menampilkan peran serta dalam usaha
pembelaan negara
2. Memahami pelaksanaan 2.1  Mendeskripsikan pengertian otonomi daerah
otonomi daerah 2.2  Menjelaskan pentingnya partisipasi
masyarakat dalam perumusan kebijakan
publik di daerah

Kelas IX, Semester 2


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami dampak globalisasi 3.1  Menjelaskan pengertian dan pentingnya
dalam kehidupan globalisasi bagi Indonesia
bermasyarakat, berbangsa, dan 3.2  Mendeskripsikan politik luar negeri
bernegara dalam hubungan internasional di era
global
3.3  Mendeskripsikan dampak globalisasi
terhadap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
3.4  Menentukan sikap terhadap dampak
globalisasi
4. Menampilkan prestasi diri sesuai4.1 Menjelaskan  pentingnya prestasi diri bagi
kemampuan demi keunggulan keunggulan bangsa
bangsa 4.2 Mengenal potensi diri untuk berprestasi
sesuai kemampuan
4.3 Menampilkan peran serta dalam berbagai
aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri
sesuai kemampuan demi keunggulan
bangsa

E.  Arah Pengembangan
   
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
KURIKULUM
MATA PELAJARAN PKN
UNTUK SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA)
        Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah
Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

A.  Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik


menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara
yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,
etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah
diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan


rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945].

Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan


penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa
yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang
mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh
komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi
penerus.

Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung


hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang
demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu
dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya
pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan
kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.

B.   Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.

C.   Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi
dalam pembelaan negara,  Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi:  Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Sistim hukum  dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan
internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak,  Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM,
Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan  warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri ,
Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama,  Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di  Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,  Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai
ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional
dan organisasi internasional,  dan Mengevaluasi globalisasi.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Kelas  X,  Semester  1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan
1. Memahami hakikat bangsa
unsur-unsur terbentuknya negara
dan Negara Kesatuan
2. Mendeskripsikan hakikat negara dan
Republik Indonesia
bentuk-bentuk kenegaraan  
(NKRI)
3. Menjelaskan pengertian, fungsi dan
tujuan NKRI
4. Menunjukkan semangat kebangsaan,
nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

1. Mendeskripsikan pengertian sistem


2. Menampilkan sikap positif
hukum dan peradilan nasional
terhadap sistem hukum dan
2. Menganalisis peranan lembaga-
peradilan nasional
lembaga peradilan
3. Menunjukkan sikap yang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku
4. Menganalisis upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia
5. Menampilkan peran serta dalam
upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia

1. Menganalisis upaya pemajuan,


3. Menampilkan peran serta
penghormatan, dan penegakan  HAM
dalam upaya pemajuan,
2. Menampilkan peran serta dalam
penghormatan dan
upaya pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan Hak Asasi
penegakan   HAM di Indonesia
Manusia (HAM)  
3. Mendeskripsikan instrumen hukum
dan peradilan internasional  HAM
Kelas  X,  Semester  2   
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan 4.1 Mendeskripsikan hubungan   dasar negara dengan


dasar negara dengan konstitusi
konstitusi 4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara
4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945
Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi
negara
1. Mendeskripsikan kedudukan warga
5. Menghargai  persamaan
negara dan pewarganegaraan di Indonesia
kedudukan warga negara
2. Menganalisis persamaan kedudukan
dalam berbagai   aspek
warga negara dalam kehidupan
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan negara
3. Menghargai persamaan kedudukan
warga negara   tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan, budaya, dan suku
1. Mendeskripsikan supra struktur dan
6. Menganalisis sistem
infra struktur politik di Indonesia
politik di Indonesia
2. Mendeskripsikan perbedaan sistem
politik di berbagai negara
3. Menampilkan peran serta  dalam sistem
politik di Indonesia

Kelas   XI,  Semester  1   


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menganalisis budaya1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik


politik di Indonesia 1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang
berkembang dalam masyarakat Indonesia
1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi
pengembangan budaya politik
1.4 Menampilkan peran serta budaya politik
partisipan
1. Mendeskripsikan pengertian dan
2. Menganalisis budaya
prinsip-prinsip budaya demokrasi
demokrasi menuju
2. Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat
masyarakat madani
madani  
3. Menganalisis pelaksanaan demokrasi
di Indonesia sejak orde lama, orde baru,
dan reformasi
4. Menampilkan perilaku budaya
demokrasi dalam kehidupan sehari-hari

1. Mendeskripsikan pengertian dan


3. Menampilkan sikap
pentingnya keterbukaan dan  keadilan
keterbukaan dan keadilan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam kehidupan
2. Menganalisis dampak
berbangsa dan bernegara
penyelenggaraan pemerintahan yang tidak
transparan
3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

Kelas   XI,  Semester   2   


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Menganalisis 4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan
hubungan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu
 internasional dan negara
organisasi  
 internasional   4.2    Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional
4.3 Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik
4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN,
AA,  PBB) dalam meningkatkan hubungan
internasional
4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional
yang bermanfaat bagi Indonesia
5. Menganalisis sistem 1. Mendeskripsikan sistem hukum dan
hukum dan peradilan peradilan internasional
internasional   2. Menjelaskan penyebab  timbulnya
sengketa internasional dan cara penyelesaian
oleh Mahkamah Internasional
3. Menghargai putusan Mahkamah
Internasional

Kelas   XII,   Semester  1   


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.   Menampilkan sikap positif 1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai


terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
ideologi terbuka 1.2  Menganalisis Pancasila sebagai sumber
nilai dan paradigma pembangunan
1.3 Menampilkan sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka

2.  Mengevaluasi berbagai sistem 2.1  Menganalisis sistem pemerintahan di


pemerintahan berbagai negara
2.2  Menganalisis pelaksanaan sistem
pemerintahan Negara Indonesia
2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem
pemerintahan yang berlaku di  Indonesia
dengan negara lain

Kelas   XII,    Semester   2         


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Mengevaluasi peranan 3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran


pers dalam masyarakat serta perkembangan pers di Indonesia
demokrasi   3.2  Menganalisis  pers yang bebas dan bertanggung
jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam
masyarakat demokratis di Indonesia
3.3  Mengevaluasi  kebebasan pers dan dampak
penyalahgunaan kebebasan media massa dalam
masyarakat demokratis di Indonesia

5. Mendeskripsikan  proses, aspek, dan dampak


4. Mengevaluasi
globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan
dampak globalisasi
bernegara
5. Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap
kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia
5. Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi
globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
5. Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh
globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia

E.  Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.

umat, 12 Desember 2014


Ruang lingkup dan tujuan pedagogis PKn di SD

BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang

Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya pada jenjang


pendidikan dasar, sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai tatanan sosial yang
kondusif atau member suasana bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi
peserta didik. Sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan
sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang
mampu member keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran demokratis.
Maka mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler
pengembangan karakter warga Negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggungjawab. Melalui PKn sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat
pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dalam kehidupan demokratis.
2.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ?


2.      Apa hakikat pendidikan kewarganegaraan?
3.      Apa tujuan mempelajari pendidikan kewarganegaraan?
4.      Apa fungsi pendidikan kewarganegaraan?
5.      Bagaimana ruang lingkup PKn di SD?
6.      Apa tujuan pedagogis PKn di SD?

3.     Tujuan

1.      Mengetahui pengertian pendidikan kewarganegaraan


2.      Mengetahui hakikat pendidikan kewarganegaraan
3.      Memahami tujuan pendidikan kewarganegaraan
4.      Memahami fungsi pendidikan kewarganegaraan
5.      Memahami ruang lingkup PKn di SD
6.      Memahami tujuan pedagogis PKn di SD
BAB II

PEMBAHASAN

I.     HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD


Pengertian pendidikan menurut para ahli diantaranya:
1.    Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1
2.    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.
3.    Menurut Carter V. Good (1997)
4.    Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan
perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
5.    Menurut Godfrey Thomson (1977)
6.    pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan
yang tetap di dalam kebiasaan tingkah lakunya, pikirannya dan perasaannya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan individu
mengembangkan dirinya yang kemampuan – kemampuan dirinya berkembang sehingga
bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, maupun sebagai
warganrgara dan warga masyarakat.

Dalam kurikulum Pendidikan Dasar 94, terdapat mata pelajaran “Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan”, yang di singka dengan PPkn. Istilah “Pendidikan
pancasila dan Kewarganegaraan”, pada saat itu secara hukum tertera dalam undang-
Undang No 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sejak di Undangkannya UU
Sisdiknas No 20 tahun 2003 secara hukum istilsh tersebut sudah berubah menjadi
“Pendidikan Kewarganegaraan”. Oleh karena itu, nama mata pelajaran tersebut di SD
berubah menjadi Mata Pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan.
1. A. HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Apabila kita kaji secara historis-kurikuler mata pelajaran tersebut telah


mengalami pasang surut pemikiran dan praktis. Sejak lahir kurikulum tahun 1946 di awal
kemerdekaan sampai pada era reformasi saat ini. Dalam Kurikulum 1957, dan
Kurikulum 1961 tidak dikenal adanya mata Pelajaran Penendidikan Kewarganegaraan.
Dalam Kurikulum 1946 dan 1957 materi tersebut itu dikemas dalam Mata Pelajaran
Pengetahuan Umum di SD atau Tata Negara di SMP dan SMA.
Dalam Kurikulum SD tahun 1968 di kenal Mata Pelajaran Pendidikan
Kewargaan Negara (PKN). Menurut Kurikulum SD 1968 Pendidikan Kewargaan Negara
mencakup Sejarah Indonesia, Geografi, dan Civics yang di artikan sebagai Pengetahuan
Kewargaan Negara. Dalam kurikulum SMP 1968 PKN tersebut mencakup materi sejarah
Indonesia dan Tata Negara, sedang dalam Kurikulum SMA 1968 PKN lebih banyak
berisikan materi UUD 1945. Menurut Kurikulum SPG 1968 PKN mencakup sejarah
Indonesia, UUD, Kemasyarakatan, dan Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam Kurikulum
Proyek Printis sekolah Pembangunan (PPSP) 1973 terdapat Mata Pelajaran Pendidikan
Kewargaan Negara (PKN) dan Pengetahuan Kewargaan Negara.

Menurut Kurikulum PPSP 1973 di perkenalkan Mata Pelajaran Pendidikan


Kewargaan Negara/Studi Sosial untuk SD 8 tahun yang berisikan integrasi materi Ilmu
pengetahuan Sosial. Di sekolah Menengah 4 tahun selain studi Sosial terpadu juga
terdapat Mata pelajaran PKN sebagai Program inti dan Civics dan Hukum sebagai
program utama Jurusan Sosial.

Oleh Somantri (1967) istilah “Kewargaannegaraan” merupakan terjemahan dari


“civics” yang merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan membina dan
mengembangkan anak didik agar menjadi warga Negara yang baik (good citizen).
Warga Negara yang baik adalah warga Negara yang tahu, mau, dn mampu berbuat
baik “(somantri 1970) atau secara umum yang mengetahui, menyadari, dan
melaksanakanhak dan kewajibanya sebagai warga Negara”. (Winaaputra 1978) Di lain
pihak, istilah “Kewarganegaraan” digunakan dalam perundangan mengenai Status
formal warga negara dalam suatu negara. Misalnya sebagaimana diatur dalam UU No. 2
tahun 1946 dan Peraturan tentang diri kewarganegaraan serta peraturan tentang
naturalisasi atau perolehan status sebagai warga negara Indonesia bagi Orang-orang
warga Negara Asing.

Kedua konsep tersebut kini di gunakan untuk kedua-duanya dengan istilah


kewarganegaraan yang secara konseptul diadopsi dari konsep citizenship, yang secara
umum diartikan sebagai hal-hal yang terkait pada status hukum (legal standing) dan
karekter warga negara, sebagaimana digunakan dalam Perundang-undangan
Kewarganegaraan untuk status warga negara, dan pendidikan kewarganegaraan untuk
program pengembangan karekter warga negara secara kurikuler.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sekolah sebagai wahana


pengembangan warga yang demokratis dan bertanggung jawab, yang secara kurikuler
Pendidikan Kewarganegaraanyang harus menjadi wahana psikologis-pedagogis yang
utama. Secara yuridis ada beberapa ketentuan perundang-undangan yang
mengandung amanat tersebut, sebagai berikut:

1.         Pembukaan Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia dan Perubahannya


(UUD 1945 dan Perubahannya), khususnya alinea ke-4 yang menyatakan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia dimaksudkan untuk : ‘’......…melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.         Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI N0. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas) Khususnya:
a.     Pasal 3 yang menyatakan bahwa ‘’Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membent uk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b.    Pasal 4 mengatakan sebagai berikut:

1)   Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, Nilai Keagamaan, Nilai kultural, dan
Kemajemukan Bangsa.

2)   Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka
dan Multimakna.

3)   Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan


peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

4)   Pendidikan diselenggarakan dengan member keteladanan, membangun kemauan, dan


mengembangkan kreatifitas pederta didik dalam proses pembelajaran.

5)   Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan


berhitung bagi segenap warga masyarakat.

6)   Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semu komponen masyarakat


melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.

c.    Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa “ kurikulum pendidikan dassar dan
menengah wajib memuat : Pendidikan Agama, Pendidikan kewarganegaraan, bahasa,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya,
Pendidkan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan/Kejujuran, dan Muatan Lokal.

Ayat (2) Memuat: Pendidikan Agama, Pendidkan Kewarganegaraan, dsan Bahasa.


d.   Pasal 38 ayat yang menyatakan bahwa “Kurikulum Pendidkan Dasar dan Menengah
dikembangkan sesuai relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan Pendidikan dan
komite sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervise Dinas Pendidikan atau
kantor Departemen Agama kabupaten/kota untuk Pendidikan Dasar  dan Propensi untuk
Pendidikan Menengah.

3.         Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Penndidkan (PP RI NO 19 Tahun 2005 tentang SNP)

4.         Pasal 6 ayat (4) menyatakan bahwa “setiap kelompok Mata Pelajaran sebagaimana di
maksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara holistic sehinggga pembelajaran masing-
masing kelompok mata pelajaran ikut mewarnai pemahaman dan atau penghayatan
peserta didik”.

5.         Pasal 7 ayat (2) Menyatakan bahwa kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan
kepribadian.

Dalam konteks itu, Khususnya pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
Sekolah seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial-Pedagogis yang
kondusif atau member suasana bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi
peserta didik. Sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan
sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang
mampu member keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas
peserta didik dalam proses pembelajaran demokratis.

Dalam kerangka semua itu mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana
kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggung jawab. Peran PKn dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan, pembangunan kemauan, dan
pengembangan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

Melalui PKn sekolah perlu di kembangkan sebagai pusat pengembangan


wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis untuk
membangun kehidupan demokrasi. Dari kedua konsep dasar tersebut dapat
dikemukakan bahwa paradigma pendidikan demokrasi melalui PKn yang perlu
dikembangkan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat
multidimensional atau bersifat jamak. Sifat multi dimensionalnya itu terletak pada:

1)        Pandangan yang pluralistik–uniter (bermacam-macam tetapi menyatu) dalam 


pengertian Bhineka Tunggal Ika.

a.       Sikapnya dalam menempatkan individu, Negara, dan masyarakat global secara
harmonis.

b.      Tujuannya yang diarahkan pada dimensi kecerdasan (spiritual, rasional, dan sosial)

c.       Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnyayang terbuka, fleksibel atau
luwes, dan bervariasi kepada dimensi tujuannya.

Dalam program pendidikan, paradigma ini menuntut hal-hal sebagai berikut:

Pertama, memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh


pada pengembangan pengertian entang hakikat dan karekteristik aneka ragam
demokrasi, bukan hanya yang berkembang di Indonesia.

Kedua, mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sengaja


dirancang untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi sebagaimana cita-
citademokrasi telah diterjemahkan kedalam kelembagaan dan praktik diberbagai
belahan bumi dn dalam berbagai kurun waktu.

Ketiga, tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu


mengekplorasi sejarah demokrasi di negara untuk dapat menjawab persoalan apakah
kekuatan dan kelemahan demokrasi yang di terapkan di negaranya itu secara jernih.

Keempat, tersedianya sumber belajar yang dapat mempasilitasi siswa untuk


dapat memahami penerapandemokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki
wawasan yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.

Stuasi sekolah  dan kelas dikembangkan sebagai democratic laboratory


atau lab demokrasi dengan lingkungan sekolah/kampus yang diperlakukan sebagai
micro cosmos of democracy atau linkungan kehidupan yang demokratis yang bersifat
micro ddan memperlakukan masyarakat luas sebagai open global classroom atau
sebagai kelas yang terbuka. Dengan cara itu akan memungkinkan siswa dapat belajar
demokrasi dalam stuasi yang demokratis dan membangun kehidupan yang lebih
demokratis. Itulah makna dari konsep “learning and for democracy, and for democracy”
dengan PKn sebagai wahana kurikuler yang utama.
I.       RUANG LINGKUP PKn DI SD

Dalam lampiran Permendiknas No 22 tahun 2006 dikemukakan bahwa “mata


pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata Pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukkan warga negara yang memahami dan mampu melakssanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarekter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”. Sedangkan
tujuannya digariskan dengan tegas adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:

1.      Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menaggapi isu kewarganegaraan.

2.      Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi.

3.      Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4.      Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ditetapkan pula bahwa “Kedalaman muatan Kurikulum pada setiap Mata


Pelajaran pada setia Satuan Pendidikan di tuangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam Struktur
Kurikulum”.

Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi dan Kompetensi


Dasar yang dikembangkan berdasarkan standar Kompetensi Lulusan. Muatan Lokal
dam kegiatan Pengembangan Diri merupakan bagian integral dari stuktur kurikulum
pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Berdasarkan Pemendiknas No. 22 tahun
2006  Ruang lingkup Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah secara umum  meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1.      Persatuan dan Kesatuan Bangsa

2.      Norma, Hukum dan Peraturan


3.      Hak Asasi Manusia

4.      Kebutuhan Warga Negara

5.      Konstitusi Negara

6.      Kekuasaan dan Pilitik

7.      Pancasila

8.      Globalisasi
III. TUNTUTAN PEDAGOGIS PKn DI SD

Istilah Pedagogis diserap dari bahasa Inggris paedagogical. Akar kata dari paes
dan ago (bahasa latin), artinya Saya Membimbing. Kemudian muncul istilah paedagogy
yang artinya ilmu mendidik atau Ilmu Pendidikan (Purbakawatja 1956). Tututan
pedagogis dalam modul ini diartikan sebagai pengalaman belajar (learning
experiences) yang bagaimana diperlakukan untuk mencapai tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan, dalam pengertian ketuntasan penguasaan kompetensi penguasaan
kompetesi kewarganegaraan yang tersurat dan tersirat dalam lingkup dan kompetensi
dasar.

Semua kompetensi dasar untuk setiap kelas menuntut prilaku nyata (overt
behavior). Hal ini berarti bahwa konsep dan nilai kewarganegaraan diajarkan tidak boleh
berhenti pada pemikiran semata, tetapi harus terwujudkan dalam perbuatan nyata.
Dengan kata lain, PKn menuntut terwujudnya pengalaman belajar yang bersifat utuh
memuat belajar kognitf, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku. PKn seharusnya
tidak lagi memisah-misahkan domain-domain prilaku dalam belajar.

Proses pendidikan yang menjadi kepedulian PKn adalah proses pendidikan


yang terpadu utuh, yang juga disebut sebagai bentuk confluent educatin (Mc, Neil,
1981), tuntutan pedagogis ini memerlukan persiapan mental, professionalitas, sossial
guru-Murid ysng kohesif. Guru siap memberi contoh dan menjadi contoh. Ingatlah pada
postulat bahwa Value is neither tough now cought, it is learned (Herman 1966). Nilai
tidak bisa diajarkan ataupun ditangkap sendiri, tetapi dicerna melalui proses belajar.
Oleh karena itu, nilai harus termuat dalam mater Pelaajaran PKn.

PKn mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang
bersifat multidimensional. Ia merupakan pendidikan demokrasi, pendidikan moral,
pendidikan sosial, dan masalah pendidikan politik. PKn dinilai sebagai mata pelajaran
yang mengusung misi Pendidikan Nilai dan Moral, dengan alasan sebagai berikut:

1.      Materi PKn adalah Konsep- konsep nilai Pancasila dan UUD 1945  beserta dinamika
peerwujudan dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia.
2.      Sasaran akhir belajar PKn adalah perwujudan nilai-nilai tersebut dalam prilaku nyata
dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Proses pembelajaran menuntut terlibatnya emosional, intelektual, dan sosial dari
peserta didik dan guru sehingga nilai-nilai itu bukan hanya dipahami (bersifat
kognitif) tetapi dihayati (bersifat objektif) dan dilaksanakan (bersifat prilaku).

Sebagai pengayaan teoritik, pendidikan nilai dan moral sebagaimana dicakup


dalam PKn tersebut, dalam pandangan Lickona (1992) disebut “Educating for
character”  atau “pendidikan watak”. Lickona mengartikan watak atau karakter sesuai
dengan pandangan filosof Michael Novak (Lickona 1992: 50-51). Yakni compatible mix
of all thoese virtues identified sense down traditions , litersry, stories, the sages, and
persons of common sense down through history. Artinya suatu perpaduan yang
harmomis dari berbagai kebijakan yang tertuang dalam keagamaan, sastra, pandangan
kaum, cerdik-pandai dan manusia pada umumnya sepanjang zaman.

Liickona (1992,51) memamdang karakter atau watak itu memiliki tiga unsur
yang saling berkaitan yakni: moral knowing, moral feeling, and moral behavior (Konsep
moral, sikap moral, Prilaku moral)
BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Setelah menelaah pemahaman dari Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat


kami simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman
konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari.
Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini,
maka akan didapatkan generasi yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
1.      Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan
individu mengembangkan dirinya yang kemampuan-kemampuan dirinya berkembang
sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, maupun
sebagai warganrgara dan warga masyarakat.
2.      Hakikat PKn di SD:
a.       Program pendidikan berdasarkan nilai nilai pancasila sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
khidupan sehari hari.
b.      Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi
agama, sosial, budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang
cerdas, terampil dan berkarater yang dilandasi pancasila dan UUD ’45.
3.      Tujuan Pkn di SD:
a.       Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan.
b.      Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c.       Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d.      Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
4.      Fungsi PKn di SD:
a.       Membantu generasi muda memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan negara
b.      Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan
masalah pribadi, masyarakat dan negara.
c.       Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-keputusan
yang cerdas.
d.      Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
5.      Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a.       Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
b.      Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional
c.       Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
d.      Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
e.       Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan konstitusi.
f.       Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
g.      Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h.      Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional,
dan Mengevaluasi globalisasi.

6.      Tujuan pedagogis PKn di SD menuntut terwujudnya pengalaman belajar yang bersifat
utuh memuat belajar kognitf, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku. PKn
seharusnya tidak lagi memisah-misahkan domain-domain prilaku dalam belajar. Proses
pendidikan yang menjadi kepedulian PKn adalah proses pendidikan yang terpadu utuh,
yang juga disebut sebagai bentuk confluent educatin (Mc, Neil, 1981), tuntutan
pedagogis ini memerlukan persiapan mental, profesionalitas, sossial guru-murid yang
kohesif.
DAFTAR PUSTAKA

http//arini.wodpres.com/2011/01/30 tujuan-ruanglingkup-mata pelajaran pendidikan-


kewarganegaraan-sd-mi

Prof.Dr.H. Kaelan,M.s. “Pendidikan kewarganegaraan “ PARADIGMA, Yogyakarta. 2007,


1-3

http//h4dyme.wordpress.com/2010/05/17/hakekat-fungsi-tujuan-pendidikan
kewarganegaraan- di-sd

http://stkip.files.wordpress.com/2011/05/ppkn1.pdf

Anda mungkin juga menyukai