Anda di halaman 1dari 88

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

DENGAN MODEL COOPERATIF LEARNING TIPE


COURSE REVIEW HORAY DI KELAS V
SDN 06 PADANG BESI
KOTA PADANG

PROPOSAL

Oleh
DORA MADONA
NIM. 16129168

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 diarahkan untuk

memberdayakan potensi yang dimiliki peserta didik agar dapat memiliki

kompetensi yang diharapkan melalui upaya menumbuhkan serta

mengembangkan; sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Pada kurikulum

2013 juga bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik serta

mendorong peserta didik agar lebih aktif.

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan

pembelajaran tematik terpadu yang diberlakukan mulai kelas I s/d kelas

VI.Hal ini dipertegas oleh permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 dalam

(Kurniasih,2014:35) tentang “kerangka dasar dan struktur Kurikulum SD

bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui

pembelajaran tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI.”

Kurikulum 2013 saat ini mengacu kepada pelaksanaan

pembelajaran tematik.Majid (2014) menjelaskan bahwa pembelajaran

tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang

merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik,

baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan

konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan

otentik.

1
2

Pengembangan pembelajaran tematik terpadu beawal dari

pengembangan skema-skema pengetahuan yang ada di dalam diri peserta

didik dan menggunakan tema sebagi pemersatu kegiatan pembelajaran

yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap

muka,untuk memberi pengalaman yang bermakna bagi peserta

didik.Seperti yang dijelaskan oleh (Majid, 2014:85) bahwa “pembelajaran

tematik terpadu merupakan suatu pembelajaran yang secara sengaja

mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar

mata pelajaran,dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan

memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga

pembelajaran jadi bermakna bagi bermakna bagi peserta didik.Bermakna

artinya bahwa pada pembelajaran tematik terpadu tampak lebih

menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran

sehingga peserta didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran.”

Proses pembelajaran dalam tematik terpadu memiliki karaktristik

yang segala aktivitas dalam proses pembelajaran berpusat pada peserta

didik.Proses pemecahan masalah,penemuan konsep,hukum,prinsip,serta

melibatkan proses kognitif yang potensial dalam meransang

perkembangan intelektual,merupkan inti dari pembelajaran tematik

terpadu.Utuk mewujudkan hal tersebut,guru harus memiliki

pemahaman,kesadaran kreativitas dan keuletan dalam meningkatkan

proses pembelajaran.Guru memegang peranan penting dalam melakukan

perbaikan proses pembelajaran,menciptakan suasana belajar


3

menyenangkan untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada peserta

didik.

Dalam keberhasilan suatu pembelajaran tergantung bagaimana

inrteraksi antara guru dan peserta didik berjalan baik bila guru

berkompeten dalam mengelola kelas, mampu memberikan keteladanan,

membangun kemauan, mengembangkan potensi dan kreativitas peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Menurut (Hosnan, 2014:2), untuk mencapai keberhasilan dalam


proses pembelajaran perlu menggunakan beberapa prinsip yaitu:
“(1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2) mengembangkan
kreativitas siswa, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan
kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar (learning
experience) yang beragam melalui penerapan berbagai model,
strategi dan metode yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efesien dan bermakna”. Pada kenyataannya upaya yang dilakukan
pemerintah dalam membenahi proses pembelajaran masih banyak
terdapat masalah-masalah yang menjadi perhatian.
Selain itu proses keberhasilan dalam suatu pembelajaran guru harus

merancang pelaksanaan pembelajaran RPP dengan menyesuaikan kembali

RPP yang ada pada buku Kurikulum 2013 agar dalam proses pelaksanaan

pembelajaran tersebut dapat tercapai, selain itu juga guru harus melibatkan

proses pembelajaran pada lingkungan peserta didik.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal sehingga bisa

membuat peserta didik terbimbing dan mampu memecahkan masalah

sendiri, maka seorang guru perlu memperhatikan penggunaan model yang

tepat pada saat melakukan proses pembelajaran.


4

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di kelas V SDN 06

Padang Besi Kota Padang pada tanggal 22 Oktober 2019 pukul 07.30

WIB pada tema 3 “Makanan Sehat” subtema 3 “Pentingnya Menjaga

Asupan Makanan” pembelajaran 3, penulis menemukan beberapa

permasalahan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Diantaranya

yaitu RPP yang digunakan selama proses pembelajaran kurang

diinovasikan oleh guru,karena RPP yang digunakan sama persis dengan

RPP yang terdapat pada buku guru.Pada saat proses pembelajaran,penulis

menemukan beberapa permasalahan yang dialami oleh guru dan peserta

didik diantaranya yaitu : (1) Selama proses pembelajaran guru hanya

menggunakan RPP yang terdapat di buku guru sehingga persiapan untuk

pembelajaran dirasa kurang maksimal baik itu dari segi model yang akan

di terapkan maupun media yang akan di gunakan untuk menyampaikan

materi pembelajaran, (2) Model atau pendekatan yang digunakan selama

proses pembelajaran kurang bervariasi karena selama pembelajaran jarang

ada kolaborasi atau kerjasama dengan teman dan lebih cenderung

menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab dan

pemberian tugas (3) Peserta didik kurang percaya diri dalam

menyampaikan pendapat meskipun sudah diberikan kesempatan oleh guru.

Permasalahan tersebut dapat memberikan dampak kepada peserta

didik.Beberapa dampak yang akan timbul adalah (1) Peserta didik menjadi

kurang tertarik memahami materi yang sedang dipelajari sehingga peserta

didik menjadi kurang aktif dan pembelajaran hanya berjalan satu arah, (2)
5

Pembelajaran menjadi monoton dan kurang menarik sehingga peserta

didik cenderung bosan dan akan lebih mudah tidak fokus bahkan jenuh

selama pembelajaran, (3) Potensi yang terdapat dalam diri peserta didik

menjadi tidak dapat muncul sehingga akan terjadi keragu-raguan dan

pemahaman yang diperoleh peserta didik pun menjadi dangkal.

Hal ini merupakan gejala atau permasalahan peserta didik yang

kurang baik dalam proses pembelajaran, untuk menciptakan pembelajaran

yang bermakna guru harus melibatkan langsung peserta didik dalam proses

pembelajaran dan guru dituntut harus kreatif, dalam artinya guru

hendaknya bisa memilih model model yang tepat dalam pembelajaran

tematik terpadu dan menerapkan model tersebut dalam proses

pembelajaran supaya permasalahan dapat teratasi dengan baik. Salah satu

model yang sangat cocok untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut

menurut penulis adalah model Cooperatif Learning tipe Course Review

Horay.

Reinita,dkk (2017:5) menyebutkan bahwa “model Course Review

Horay dapat melatih siswa untuk peka terhadap masalah sosial yang

sedang terjadi,menganalisis masalah sosial yang ada,mengambil posisi

(sikap) terhadap permasalahan tersebut serta mempertahankan sikap

tersebut dengan argumentasi yang relevan dan valid sehingga siswa dapat

berpartisipasi dalam mendefenisikan ulang nilai-nilai sosial”.


6

Menurut (Taufina dan Muhammadi, 2011:158) “Course Review

Horay merupakan suatu pembelajaran dengan pengujian pemahaman

menggunakan kotak atau kartu yang diisi dengan nomor untuk menuliskan

jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung beteriak

hore”.

Course Review Horay merupakan tipe pembelajaran kooperatif

learning yang menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu jawaban

di dalam kelompok-kelompok kecil dengan cara memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang di jawabannya telah dituliskan pada kartu yang terdapat

didalam sebuah kotak yang sudah dilengkapi dengan nomor

(Huda,Miftahul,2014).

Menurut Setiana (dalam Aksiwi dan Sagoro,2014:39) “Course

review horay model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas

menjadi meriah dan menyenangkan”.

Menurut (Shoimin, 2014:55) “Course Review Horay memiliki

beberapa kelebihan diantaranya : 1) Menarik sehingga mendorong siswa

terlibat didalamnya. 2) Tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan

sehigga suasana tidak menegangkan. 3) Siswa lebih bersemangat belajar.

4) Melatih kerja sama”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa Course Review Horay merupakan pembelajaran yang menguji

pemahaman peserta didik dengan cara yang menyenangkan sehingga


7

peserta didik menjadi aktif dan tidak merasa bosan selama proses

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan permasalahan beberapa pendapat tersebut dan dalam

rangka mencarikan solusinya maka penulis tertarik melakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik

Terpadu Dengan Model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay

Di Kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan maka,

secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran tematik dengan Model

Cooperatif Learning tipe Course Review Horay di Kelas V SD Negeri 06

Padang Besi Kota Padang?”.Adapun rumusan masalah secara khusus dari

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah rencanaan pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan

proses pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Cooperatif Learning tipe Course Review Horay di Kelas V SD Negeri

06 Padang Besi Kota Padang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan proses

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Cooperatif

Learning tipe Course Review Horay di Kelas V SD Negeri 06 Padang

Besi Kota Padang?


8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan

diatas,maka tujuan dari penelitian ini secara umum adalah

mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay di

kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang.Sedangkan tujuan khusus

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan proses

pembelajaran tematik terpadu menggunakan model Cooperatif

Learning tipe Course Review Horay di kelas V SD Negeri 06 Padang

Besi Kota Padang.

2. Pelaksanaan peningkatan proses pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay

di kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang.


9

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penulisan ini dapat memberikan sumbangan

pada pembelajaran tematik terpadu di SD dengan menggunakan model

Cooperatif Learning tipe Course Review Horay, secara praktis

hasil,penulisan ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain :

1. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan dengan

menggunakan model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay

untuk meningkatkan proses pembelajaran dan salah satu syarat

menyelesaikan gelar sarjana (S1).

2. Bagi guru, sebagai pengalam atau menambahkan wawasan dalam

melaksanakan peningkatan proses pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay

dalam rangka memberikan pembelajaran yang bermakna dan

menyenagkan bagi peserta didik.

3. Bagi peserta didik,dapat mengasah kemampuan pemahaman terhadap

suatu jawaban terkait materi serta memberikan pengalaman yang

menyenangkan dalam belajar.


BAB II
KAJIAN DAN KERANGKA TEORI
A. Kajian Teori
a. Hakikat Pembelajaran
a. Pengertian Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada suatu perubahan. Proses pembelajaran

terjadi bila prilaku belajar pada pihak peserta didik dan prilaku mengajar

pada pihak guru tidak berlansung satu arah, melainkan harus terjadi secara

timbal balik.

Menurut Chatib (dalam Hosnan, 2014:4) menjelaskan bahwa,

“Proses Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru

sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi”.

Menurut (Hamalik, 2014:57) “Proses Pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dan

meningkatkan cara berpikir, saling kerja sama dan berjiwa sosial antara

sesama baik teman maupun guru dalam proses pembelajaran”.

Menurut (Jamil, 2014: 80) “Proses pembelajaran merupakan

interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran

yang satu sama lainnya saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan

untuk mencapai tujuan”.


11

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah interaksi antara guru dan

peserta didik sebagai sebuah kegiatan dimana terjadi penyampaian materi

pembelajaran.Selain itu proses pembelajaran juga suatu kegiatan yang

dapat menin gkatkan cara berpikir, kerja sama, dan berjiwa sosial antara

teman maupun guru dalam proses pembelajaran.

b. Tujuan proses pembelajaran

Dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan sebagaimana

(Hosnan,2014: 298), “Tujuan proses pembelajaran untuk membantu siswa

agar memperoleh pengalaman dan mengubah tingkah laku siswa, baik dari

segi kualaitas maupun kuantitas”. Menurut (Hamalik, 2014:64), “Tujuan

proses pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup dalam

masyarakat”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, dapat

disimpulkan bahwa tujuan proses pembelajaran adalah untuk

meningkatkan perubahan tingkah laku dalam diri peserta didik dan cara

berpikir peserta didik baik dari aspek sikap, pengetahuan, keterampilan

serta mengembangkan jiwa bersosial yang membawa pengaruh dan

manfaat yang positif bagi peserta didik dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.
12

2. Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu

a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

(Majid, 2014:80) menjelaskan bahwa, “Pembelajaran tematik

adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengelaman

bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok

yang menjadi pokok pembicaraan”.

Selanjutnya Abdul (2014: 85) juga menjelaskan bahwa :


“Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa
aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan ini peserta didik akan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
jadi bermakna bagi peserta didik”.
Menurut Ridwan (2014: 272), “Pembelajaran tematik terpadu

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan sebuah

tema untuk memadukan beberapa konsep atau materi pelajaran yang

dipelajari secara holistik.

Berdasarkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

tematik terpadu adalah pembelajaran yang dirancang dengan menginput

beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memperbaiki

pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran

tematik terpadu menyajikan berbagai konsep yang akan dipelajari secara

terpadu.
13

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu

Menurut (Majid, 2014: 89) pembelajaran tematik terpadu memiliki

karakteristik sebagai berikut: “(a) Pembelajaran tematik berpusat pada

siswa; (b) Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung

kepada siswa; (c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; (d)

Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; (e) Bersifat luwes

(fleksibel); (f) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenagkan”.

Kemendikbud (2014: 28) menjelaskan karakteristik pembelajaran

tematik terpadu sebagai berikut:

1) Berpusat pada anak; 2) Memberikan pengalaman langsung kepada


anak; 3) Pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas
(menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan); 4) Bersifat luwes
(keterpaduan berbagai muatan pelajaran); dan 5) Hasil pembelajaran
dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui
penilaian proses dan hasil belajarnya).
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan

bahwa karakteristik pembelajaran tematik terpadu adalah: (1) memberi

pengalaman langsung kepada peserta didik melalui kegiatan belajar secara

langsung; (2) menyajikan konsep berbagai mata pelajaran sehingga

memungkinkan peserta didik memahami fenomena dari berbagai sisi; (3)

jalinan antar konsep-konsep yang saling berhubungan akan berdampak

pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari; (4) menggunakan konsep

belajar yang menyenangkan sehingga membuat peserta didik aktif dalam

pembelajaran.
14

c. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu akan efektif apabila guru menerapkan

prinsip-prinsip pembelajaran tematik terpadu dalam pembelajaran di SD.

Menurut Abdul (2014: 89) bahwa prinsip pembelajaran tematik terpadu

adalah:

(1) Pembelajaran tematik terpadu memiliki satu tema yang aktual,


dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari, (2)
pembelajaran tematik terpaduterpadu perlu memilih materi beberapa
mata pelajaran yang mungkin saling terkait, (3) pembelajaran
tematik terpadu tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum
yang berlaku, (4) materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam
satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa, (5) materi
pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.
Menurut Kemendikbud (dalam Faisal, 2014: 40) prinsip prinsip

pembelajaran tematik terpadu adalah:

Dari siswa diberi tahu menuju siswa menjadi tahu; (2) dari guru
sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar bebasis aneka
sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan dan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari pembelajaran
berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; (5) dari
pembelajaran persial menuju pembelajaran terpadu; (6) dari
pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7)
dari pembelajaran vervalisme menuju keteramapilan aplikatif; (8)
peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hards
skills) dan keterampilan mental (soft skills);
Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa

prinsip pembelajaran tematik terpadu antara lain: memiliki satu tema

sesuai dengan karakteristik peserta didik yang dekat dengan dunianya dan

memilih materi beberapa mata pelajaran yang saling terkait dan mengacu

pada tema.
15

d. Keunggulan pembelajaran tematik terpadu

Pembelajaran tematik terpadu memiliki keunggulan misalnya

mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan

persoalan yang dihadapi.

Menurut Rusman (2015) keunggulan pembelajaran tematik terpadu


adalah : (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, (2)
Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, (3) Kegiatan belajar akan
lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar
akan bertahan lebih lama, (4) Membantu mengembangkan
keterampilan berpikir siswa, (5) Menyajikan kegiatan belajar yang
bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui
siswa dalam lingkungannya, dan (6) Mengembangkan keterampilan
sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan tanggap
terhadap gagasan orang lain.
Berdasarkan Majid (2014), penulis dapat menjelaskan bahwa

pembelajaran tematik terpadu memiliki keunggulan dan arti penting yaitu :

(1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan


siswa, (2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar
yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa,
(3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan
bermakna, (4) Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik
sesuai dengan persoalan yang dihadapi, (5) Menumbuhkan
keterampilan sosial melalui kerjasama, (6) Memiliki sikap
toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, (7)
Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan
yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa keunggulan

pembelajaran tematik terpadu adalah pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung peserta didik akan merasa senang karena pembelajaran

berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik, selain itu pembelajaran

akan lebih bermakna bagi peserta didik karena dalam pembelajarannya


16

peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui

pengalaman langsung sehingga hasil belajar yang diperoleh akan dapat

bertahan lama serta dapat membantu mengembangkan keterampilan

berpikir peserta didik.

3. Perencanaan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu

Perencanaan pembelajaran perlu dilaksanakan untuk mencapai

tujuan dari pembelajaran tematik terpadu. Perencanaan pembelajaran

berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi guru selama melaksanakan

proses pembelajaran yang disusun dalam sebuah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

a.Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP adalah rencana yang mencakup keseluruhan prosess

pembelajaran atau pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai KD

yang telah ditentukan dan tersusun dalam silabus Hanafiah dan Cucu

Suhana (2010) dalam Faisal.

Lebih lanjut Asronah (dalam faisal, 2014) mengemukakan bahwa

RPP adalah upaya dalam memperkirakan tindakan yang akan dilaksanakan

oleh guru selama pembelajaran baik untuk sekali pertemuan maupun untuk

beberapa kali pertemuan.

RPP adalah renncana kegiatan pembelajaran yang disusun untuk

satu kali tatap muka atau lebih yang dikembangkan dari silabus untuk
17

mengarahkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar

(KD) Rusman (2015).

b. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Hadisubroto (dalam Trianto, 2011: 168) “dalam

merancang pembelajaran terpadu sedikitnya ada empat hal yang perlu

diperhatikan sebagai berikut : (1) Menentukan tujuan,(2) Menentukan

Materi/media, (3) Menyusun skenario pembelajaran ,dan (4) Menentukan

evaluasi”.

Menurut (Rusman, 2015: 78) dalam menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran seorang guru hendaknya memerhatikan prinsip-

prinsip sebagai berikut :

1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,


tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai dan/atau
lingkungan peserta didik. 2) Partisipasi aktif peserta didik. 3)
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian. 4) Pengembangan budaya membaca dan menulis
yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca,pemahaman beragam bacaan dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan. 5) Pemberian umpan balik dan tindak
lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan dan remedial. 6) Penekanan pada
keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 7)
Mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya. 8)
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
18

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan

bahwa dalam prinsip penyusunan RPP adalah berpusat pada peserta didik,

mengembangkan umpan balik positif, mengakomodasikan pembelajaran

tematik terpadu, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi secara

efektif.

4. Hakikat Model Cooperatif Learning


a. Pengertian Cooperatif Learning
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan

cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang,

jumlahnya dapat disesuaikan dengan kondisi dan jumlah peserta didik di

kelas dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2014).

Nurhadi (dalam Rofiq, 2010: 2) “Cooperatif learning adalah

kegiatan belajar mengajar dalam kelompok kecil siswa belajar dan

bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik

pengalaman individu maupun kelompok”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tentang

pengertian pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan sesama

peserta didik dalam tugas-tugas yang terstruktur untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan menguasai pelajaran dengan baik.


19

b. Tujuan Cooperatif Learning

Tujuan pembelajaran kooperatif adalah mencapai hasil belajar yang

baik, serta mampu menerima keberagaman dalam pembelajaran, bahkan

pengembangan keterampilan sosialisasi peserta didik. Hal ini sesuai

dengan pendapat Susanto (2014:207) menyatakan bahwa “Tujuan

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: Pertama, dengan

pembelajaran kooperatif, diharapkan hasil belajar peserta didik akan lebih

meningkat. Kedua, penerimaan terhadap perbedaan/keragaman individu.

Ketiga, pengembangan keterampilan sosial”.

Jadi dengan adanya pembelajaran kooperatif ini peserta didik akan

terhindar dari rasa jenuh serta terbangkitnya motivasi belajar yang baru.

Mereka akan lebih percaya diri dan berusaha semaksimal mungkin dalam

memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi bersama dalam

kelompok tersebut. Setiap anggota kelompok diberi kesempatan yang

sama, serta mempunyai tanggung jawab yang sama untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya.

Menurut Rusman (2011:210) “Tujuan penting lain pembelajaran

kooperatif adalah untuk megajarkan kepada peserta didik keterampilan

kerja sama dan kolaborasi”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, tujuan model

pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada peserta didik

keterampilan bekerja sama dan kolaborasi dan juga keterampilan-

keterampilan sosial, penting dimiliki oleh peserta didik.


20

c. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif


Cooperative learning memiliki beberapa tipe model dalam

pembelajaran, walaupun prinsip dasar dari model pembelajaran ini tidak

berubah. Guru berhak memilih tipe yang akan digunakan dalam

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Rusman (2014: 213-227) mengungkapkan dalam model

cooperative learning terdapat beberapa jenis-jenis model pembelajaran

yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu Student Team

Achievment Division (STAD), Jigsaw, Group Investigation, Make a

Match, Team Games Tournament.

Menurut Aqib (dalam Angela, 2013: 17) jenis-jenis model

cooperative learning antara lain Jigsaw, Think Pair Share, Number Head

Together, Course Review Horay, Cooperative Script, Talking Stick,

Snowball Throwing, dan lain-lain. Tipe-tipe cooperative learnin.Menurut

Suprijono (2014: 89-133) antara lain Jigsaw, Think- Pair-Share,

Numbered Heads Together, Group Investigation, Listening Team,

Course Review Horay, Inside-Outside Circle, The Power of Two,

Example Non Example, Picture and Picture, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat para ahli, penulis memilih model

cooperative learning tipe course review horay dalam penelitian yang

telah dilaksanakan. Model tipe ini menekankan kepada latihan

memecahkan soal pertanyaan secara kolaboratif dengan anggota

kelompoknya untuk memahami materi pelajaran, selain itu pembelajaran

dikemas dengan suasana yang menyenangkan membuat peserta didik


21

tidak bosan belajar dan dapat meningkatkan daya serap peserta didik.

d. Pengertian Course Review Horay

Menurut (Shoimin, 2014: 54) “Course Review Horay merupakan

salah satu pembelajaran kooperatif, yaitu kegiatan belajar mengajar

dengan cara pengelompokkan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok

kecil”.

Sedangkan menurut (Taufina dan Muhammadi, 2011:158) “Course

Review Horay merupakan suatu pembelajaran dengan pengujian

pemahaman menggunakan kotak atau kartu yang diisi dengan nomor untuk

menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar

langsung beteriak hore”.

Menurut Huda (2014:229)

Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat


menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan
karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan
berteriak ‘horee!!’ atau yel-yel lainnya yang disukai. Metode ini
berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, dimana
jawaban soal tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telah
dilengkapi nomor.
Reinita,dkk (2017:17-18) bahwa :

“Model Course Review Horay kegiatan belajar mengajar dengan


cara pengelompokkan siswa kedalam kelompok kecil kemudian
melakukan pengujian pemahaman siswa dengan menggunakan
kotak atau kartu yang diisi dengan nomor untuk menulis jawaban,
bagi kelompok yang paling dulu mendapatkan tanda benar
langsung berteriak hore sehingga dapat menciptakan suasana kelas
menjadi meriah dan menyenangkan”.
22

Berdasarkan beberapa para ahli,maka dapat disimpulkan bahwa

model Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang

menyenangkan bagi peserta didik dengan menguji pemahaman peserta

didik mengenai sebuah jawaban atas pertanyaan terkait materi yang

dikemas dalam kelompok-kelompok kecil dengan menuliskan pertanyaan-

pertanyaan di kertas yang sudah diberi nomor lalu dimasukkan ke dalam

sebuh kotak dan setiap peserta didik yang menjawab benar diwajibkan

berteriak “hore” atau yel-yel lain yang disukai.

e. Kelebihan Course Review Horay

Menurut Shoimin (2014: 55) kelebihan yang diperoleh dengan

menggunakan model Course Review Horay dalam pembelajara adalah: 1)

Menarik sehingga mendorong siswa terlibat di dalamnya, 2) tidak monoton

karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan, 3)

siswa lebih bersemangat, 4) melatih kerja sama.

Menurut Huda (2014: 230) memiliki beberapa kelebihan, antara


lain: 1) struktur yang menarik dapat mendorong siswa untuk dapat
terjun di dalamnya, 2) metode yang tidak monoton karena diselingi
dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan, 3) semangat
belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung
menyenangkan, dan4) skill kerja sama antar siswa yang semakin
terlatih.
Reinita,dkk (2017: 18) mengemukakan bahwa kelebihan model

Course Review Horay adalah “suatu pembelajaran yang menarik dan tidak

monoton sehingga dapat mendorong siswa terlibat dalam pembelajaran


23

yang berlangsung karena pembelajaran sangat menyenangkan dan bisa

melatih kerja sama siswa”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kelebihan dari Course Review Horay adalah model yang menarik dan tidak

monoton bagi peserta didik karena peserta didik terlibat aktif selama

proses pembelajaran sehingga pemahaman tentang materi yang dipelajari

menjadi lebih dimengerti peserta didik.

f. Langkah-langkah Course Review Horay

Menurut Taufina dan Muhammadi (2011: 158) langkah-langkah

model Course Review Horay adalah Sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, 2) guru


mendemontarsikan/menyajikan materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran, 3) memberikan peserta didik tanya jawab, 4) untuk
menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat kotak 9/12/25
sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan
selera masing-masing. 5) guru membaca soal secara acak dan
peserta didik menuliskan jawaban di dalam kotak yang nomornya
di sebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda
(√) dan salah diisi tanda (×), 6) peserta didik yang sudah
mendapatka tanda √vertikal atau horizontal, atau diagonal harus
segeraa berteriak hore atau yel-yel lainnya. 7) nilai peserta didik
dihitung dari jawaban yang benar dan jumlah hore yang diperoleh.
8) penutup
Menurut Huda (2014: 230) komponen model Course Review

Horay adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, 2) guru


menyajikan atau mendemontrasikan materi sesuai topik tanya
jawab, 3) guru membagi siswa ke dalam-kelompok, 4) untuk
menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak
sesuai kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan
24

nomor yag telah ditentukan guru. 5) guru membaca soal secara


acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak
yang nomornya disebutkan guru. 6) setelah pembacaan soal secara
acak dan jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan
siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. 7) bagi
pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda
ceklist (√) dan langsung berteriak ’horee!!’ atau menyanyikan yel-
yelnya. 8) nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang
banyak berteriak ‘horee!!’. 9) guru memberikan reward pada
kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering
memperoleh ‘horee!!’.
Menurut Suyatno (2009) dalam Istarani dan Muhammad Ridwan

langkah-langkah Course Review Horay adalah :

1)Informasi kompetensi.2)Sajian materi.3)Tanya-jawab untuk


pemantapan.4)Siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang
dan di masukkan kedalam kotak.5)guru membacakan soal yang
nomornya dipilih acak.6)Siswa yang punya nomor saama dengan
nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab,jika jawaban
benar aka diberi skor dan siswa menyambut dengan yel hore atau
yang lainnya pemberian reward.7)Penyimpulan dan evaluasi,serta
refleksi.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka terkait dengan langkah-

langkah model Course Review Horay maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan langkah-langkah model Course Review Horay yang di

kemukakan oleh Huda (2015:230). Adapun alasannya adalah langkah-

langkah yang dikemukakannya mudah untuk dipahami dan mudah

diterapkan dalam pembelajaran tematik terpadu.

g. Peggunaan Model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay


dalam Proses Pembelajaran Tematik Terpadu
Penggunaan model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay

pada pembelajaran tematik terpadu berguna untuk meningkatkan proses

belajar peserta didik kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang


25

seperti yang dikemukakan oleh Miftahul Huda (2012 :230) dimana

komponen-komponennya sebagai berikut :

“(1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, (2) Guru


menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan
tanya jawab, (3) Guru membagi peserta didik dalam kelompok-
kelompok, (4) Untuk menguji pemahaman, peserta didik diminta
membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan, kartu atau
kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru,
(5) Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menuliskan
jawaban di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru,
(6) Setelah pembacaan soal dan jawaban peserta didik ditulis di
dalam kartu atau kotak, guru dan peserta didik mendiskusikan soal
yang telah diberikan tadi, (7) Bagi pertanyaan yang dijawab dengan
benar, peserta didik memberi tanda check list (√) dan langsung
berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya, (8) Nilai peserta
didik dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak
"horee!!”, (9) Guru memberikan reward pada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh
“horee!!”

Penggunaan model Course Review Horay dalam pelaksanaan

proses pembelajaran tematik terpadu di atas dapat diuraikan sebagai

berikut :

1) Langkah 1 : Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

Pada langkah ini guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari kepada peserta didik yaitu materi pada tema 8 “Lingkungan

Sahabat Kita” pada subtema 1 “Manusia dan Lingkungan”

pembelajaran 4 .

Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.Pertanyaan yang

ditanyakan guru kepada peserta didik diarahkan untuk menuntun

peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.


26

2) Langkah 2 : Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai

topik dengan tanya jawab.

Setelah peserta didik bertanya jawab dengan guru seputar

Jenis-jenis Usaha, selanjutnya guru menyampaikan materi diawali

dengan memperkenalkan peserta didik tentang jenis-jenis usaha

masyarakat Indonesia yang disampaikan melalui teks bacaan yang

berjudul “Jenis-jenis Usaha Masyarakat Indonesia”.

3) Langkah 3 : Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok

Pada langkah ini guru membentuk 8 kelompok heterogen yang

beranggotakan 5 orang peserta didik. Pembagian kelompok ini

didasarkan pada kemampuan akademik (kemapuan tinggi, sedang dan

rendah yang dapat dilihat dari Nilai UTS peserta didik) dan jenis

kelaminnya.

4) Langkah 4 : Untuk menguji pemahaman, peserta didik diminta

membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan, kartu atau kotak

tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.

Pada tahap ini masing-masing kelompok menerima alat yang

akan digunakan untuk membuat kartu (berupa kertas karton, penggaris

dan gunting) Masing-masing kelompok diminta oleh guru untuk

membuat 10 buah kartu dari kertas karton dengan ukuran (10×10 cm)
27

dan kreasikan kartu tersebut sesuai dengan keinginan kelmpok.

Setelah kartu dibuat masing-masing kelompok membuat nomor pada

ujung atas kanan kartu. Nomor pada kartu terdiri dari nomor 1-10.

5) Langkah 5 : Guru membaca soal secara acak dan peserta didik

menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang nomornya

disebutkan guru

Guru membacakan soal secara acak. (Misalnya guru memulai

membaca soal dari nomor 6). Peserta didik berdiskusi dengan teman

sekelompoknya untuk mencari jawaban dari pertanyaan guru.

6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban peserta didik ditulis di

dalam kartu atau kotak, guru dan peserta didik mendiskusikan soal

yang telah diberikan tadi.

Peserta didik menuliskan jawaban di kartu sesuai dengan

nomor soal yang dibacakan guru tadi selanjutnya guru dan peserta

didik mendiskusikan jawaban dari pertanyaan guru.

(7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, peserta

didik memberi tanda ceklist (“) dan langsung berteriak ’horee!!’ atau

menyanyikan yel-yelnya.

Guru dan peserta didik menyimpulkan jawaban yang benar

dari pertanyaan guru. Guru mengecek jawaban dari masing-masing

kelompok.Bagi kelompok yang jawabannya benar, guru menyuruh


28

peserta didik memberi tanda checlist (√) pada kartunya dan langsung

berteriak ‘horee!!’.

(8) Nilai peserta didik dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak

berteriak "horee!!”

Guru menghitung skor perolehan masing-masing kelompok

yang banyak berteriak “horee!!”

(9) Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai

tertinggi atau yang paling sering memperoleh “horee!!”

Pada tahap ini guru mengumumkan skor kepada masing-

masing kelompok dan memberikan penghargaan berupa sertifikat

kepada kelompok yang memiliki skor tertinggi. Kelompok lain yang

belum menjadi kelompok terbaik diberi motivasi oleh guru agar

menjadi kelompok terbaik berikutnya.

B. Kerangka Teori

Pelaksanaan proses tematik terpadu dengan model Cooperatif

learning tipe Course Review Horay ini dilaksanakan dalam beberapa tahap

yaitu: tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap perencanaan

penulis terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Pada tahap pelaksanaan, penulis melaksanakan proses pembelajaran

dengan menggunakan model Cooperatif learning tipe Course Review Horay

yang dikembangkan Miftahul Huda (2012: 230) dimana komponen-


29

komponennya sebagai berikut : “(1) Guru menyampaikan kompetensi yang

ingin dicapai, (2) Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai

topik dengan tanya jawab, (3) Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok, (4) Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau

kotak sesuai dengan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut kemudian diisi

dengan nomor yang ditentukan guru, (5) Guru membaca soal secara acak dan

siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang nomornya

disebutkan guru, (6) Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di

dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah

diberikan tadi, (7) Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa

memberi tanda check list (√) dan langsung berteriak “horee!!” atau

menyanyikan yel-yelnya, (8) Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar

dan yang banyak berteriak "horee!!”, (9) Guru memberikan reward pada

kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering

memperoleh “horee!!”

Dengan menerapkan model Cooperatif learning tipe Course Review

Horay dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan proses

tematik terpadu di kelas V SDN 06 Padang Besi Kota Padang. Untuk lebih

jelasnya, kerangka teori dapat dilihat pada bagan kerangka teori di halaman

selanjutnya:
30

Kerangka Teori

Proses pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD Negeri 06


Padang Besi Masih Rendah

Perencanaan Pelaksanaan Penilaian


Langkah-Langkah Model Cooperative Learning tipe Course
1. Merencanakan Review Horay 1. RPP
jadwal penelitian 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. a. Pelaksanaan
2. Merancang RPP 2) Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi kegiatan
3. Lembaran sesuai topik dengan tanya jawab. pembelajaran
observasi proses 3) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok. menggunakan
pembelajaran 4) Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu model
aktivitas guru dan atau kotak sesuai dengan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut Cooperative
siswa. kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru. Learning tipe
5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan Course Review
jawaban di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan Horay
guru. b. Aspek guru
6) Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di c. Aspek siswa
dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal
yang telah diberikan tadi.
7) Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa
memberi tanda check list (√) dan langsung berteriak “horee!!”
atau menyanyikan yel-yelnya.
8) Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang
banyak berteriak "horee!!”
9) Guru memberikan reward pada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering
memperoleh “horee!!”

Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Cooperatif Learning tipe Course Review Horay Kelas V SD

Meningkat
Bagan 2.1. Karangka Teori Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik
Terpadu dengan Model Cooperatif Learning tipe Course Review Horay.
31

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 06 Padang Besi Kota

Padang. Penulis melaksanakan penelitian di SD ini dengan beberapa

pertimbangan yaitu : (1) Sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013

sesuai dengan penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan, (2) pihak

sekolah serta majelis guru juga bersedia menerima pembaharuan

pembelajaran dengan menggunakan model Cooperatif Learning tipe

Course Review Horay sebagai salah satu model pembelajaran pada

kurikulum 2013, dan (3) lokasinya mudah dijangkau.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN 06

Padang Besi Kota Padang yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 22

orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.

3. Waktu dan Lama Penelitianan

Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari penyusunan perencanaan

langkah – langkah yang sudah diatur sehingga tersusun sebuah laporan

penelitian,penulis merencanakan dua siklus pertama dua kali pertemuan

dan siklus kedua satu kali pertemuan,waktu penelitian akan dilaksanakan

pada semester II tahun ajaran 2019/2020 dengan rincian waktunya :


32

a. Siklus I pertemuan I pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1

Manusia dan Lingkungan pembelajaran 4

b. Siklus I pertemuan II pada tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2

Perubahan Lingkungan

c. Siklus II pertemuan I pada tema 8 Manusia dan Lingkungan Subtema 3

Usaha Pelestarian Lingkungan

B. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang

menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Hal ini

karena pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif dan

pendekatan kuantitatif menghasilkan data berupa angka yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. Menurut Bogdan (dalam Iskandar,

2009: 11) “Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penulisan yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.

Seperti yang telah dituliskan, penelitian ini juga menggunakan

pendekatan kuantitatif yang menghasilkan data berupa angka. Menurut

Afifudin (2012: 94) “Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

yang memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya, yang kemudian

akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan


33

tekhnik pun lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan

penafsiran angka statistik, bukan makna secara kebahasaan dan

kulturalnya”.

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah

penelitiaan tindakan kelas (classroom action research). Penelitian

tindakan kelas merupakan penelitian yang berguna untuk memperbaiki

praktik dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan penelitian

tindakan kelas terdapat siklus. Kegiatan dalam setiap siklus adalah

perencanaan, melaksanakan tindakan, observasi atau pemantau, dan

refleksi.

Menurut Wijaya (2011: 9) “Penelitian tindakan kelas (PTK)

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan

cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) mengamati dan (4)

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan

tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa dapat meningkat”.

Menurut Dave Ebbut dalam Uno, (2012), Penelitian tindakan

kelas adalah studi yang sistematis dalam usaha meningkatkan praktik-

praktik atau latihan-latihan dalam bidang pendidikan yang dilakukan

oleh sekelompok orang berdasarkan tindakan nyata dan refleksi diri

akibat-akibat dari tindakan tersebut.


34

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

yang dilakukan oleh guru atau sekelompok orang untuk memperbaiki

pembelajaran-pembelajaran di dalam kelas agar proses pembelajaran

dapat meningkat sesuai dengan rencana.

c. Alur Penenelitian

Alur penenelitian adalah kronologi yang dilakukan oleh penulis

dalam karya penelitiannya. Alur penelitian yang penulis gunakan

adalah alur penelitian yang dikemukakan oleh Uno B (2011: 87) yang

pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian

dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen

yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Oleh

karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu putaran

kegiatan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi

(pengamatan), dan refleksi.


35
Alur Penelitian Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Cooperatif Learning tipe Course Review
Horay di Kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang
Bagan 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Studi pendahuluan: observasi dan wawancara awal di SD, Guru dan Siswa dalam proses
pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD Negeri 06 Padang Besi kota Padang belum maksimal.

Siklus I Perencanaan I Rancangan pelaksanaan pembelajaran I

komponen–komponen Course Review Horay (CRH) Miftahul Huda (2012 :230) :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.
3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
Tindakan dan 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan
pengamatan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan
guru.
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau
kotak yang nomornya disebutkan guru.
Refleksi I 6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru
dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√) dan
langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya.
8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”
9. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang
paling sering memperoleh “horee!!”

Belum berhasil Siklus II Perencanaan II Rancangan pelaksanaan pembelajaran II

komponen–komponen Course Review Horay (CRH) Miftahul Huda (2012 :230) :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.
3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
Tindakan dan 4. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan
pengamatan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan
guru.
5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau
kotak yang nomornya disebutkan guru.
6. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan
siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
7. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√) dan
langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya.
8. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!
9. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang
paling sering memperoleh “horee!!”

Refleksi II Berhasil Laporan

Belum berhasil Siklus n

Sumber: Dikembangkan dari model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan
MC Taggart dalam Hamzah,(2011:87)
36

C. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan proses

pembelajaran adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tematik Terpadu (RPP) kelas 5 yang sesuai dengan komponen-

komponen model Course Review Horay (CRH).

b. Pelaksanaan
Tahap ini dimulai dari pelaksanaan proses pembelajaran dengan

tema, subtema dan pembelajaran yang telah dirancang dengan model

Course Review Horay (CRH). Penelitianan ini akan dilaksanakan

dalam beberapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan dilakukan oleh

penulis sebagai praktisi dan guru sebagai observer. Penulis

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi

antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta

didik. Kegiatan yang dilakukan seperti:

1. Penulis selaku praktisi melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah

dibuat.

2. Guru selaku observer melakukan pengamatan dengan

menggunakan format observasi dan tes.


37

3. Praktisi dan observer melakukan diskusi terhadap

tindakan yang dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya

dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

c. Pengamatan
Pengamatan terhadap tindakan proses pembelajaran dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh

guru pada waktu penulis melaksanakan tindakan proses pembelajaran.

Dalam kegiatan ini penulis (praktisi) dan guru (observer)

berusaha mengenal, merekam, dan mendokumentasikan semua

indikator dari proses hasil perubahan yang terjadi baik yang

disebabkan oleh tindakan terencana maupun dampak intervensi dalam

proses pembelajaran dengan model Course Review Horay (CRH).

Keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk lembar

observasi.

Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I

hingga siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada satu siklus dapat

mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil

pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan guru dan diadakan

refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

d. Refleksi
Tahap refleksi ini dilakukan setiap satu tindakan berakhir. Hal-

hal yang dilakukan pada tahap ini adalah : 1) menganalisis tindakan

yang baru dilaksanakan, 2) mengulas dan menjelaskan perbedaan


38

rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, 3) melakukan

penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi ini dimanfaatkan

sebagai masukan pada tindakan selanjutnya.

D. Data dan Sumber Data


1. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa hasil observasi (pengamatan)

proses pembelajaran dengan model Course Review Horay (CRH) pada

siswa kelas V SDN 06 Padang Besi Kota Padang yang diteliti, yaitu hal-hal

yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran .

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi rumusan tentang apa

yang akan diajarkan pada peserta didik dan bagaimana cara

mengajarkannya. Perencananaan proses pembelajaran dapat dilihat

dari RPP dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model Course Review Horay (CRH).

b. Pelaksanaan proses pembelajaran adalah yang berkaitan dengan

interaksi antara guru dan peserta didik, peserta didik dan guru dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan model Course Review

Horay (CRH).

2. Sumber Data Penelitian


Sumber data penelitian berasal dari proses tematik terpadu dengan

model Course Review Horay (CRH) dikelas V SDN 06 Padang Besi Kota

Padang yang meliputi perencanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan

proses pembelajaran.
39

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


1. Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk

mengumpulkan data yang valid dalam penulisan tindakan kelas ini adalah:

a. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati unsur-unsur atau gejala-gejala yang terjadi. Hal

ini dijelaskan oleh Eko (2012: 46) “ Observasi merupakan salah satu

tekhnik pengumpulan data dimana pengumpul data mengamati secara

visual gejala yang diamati serta menginterpretasi hasil pengamatan

tersebut dalam bentuk catatan sehingga validitas data sangat tergantung

pada kemampuan observer.

Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk

mengamati unsur-unsur atau gejala-gejala yang terjadi baik yang

dilakukan guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran dengan

model Course Review Horay (CRH).

b. Tes
Tes merupakan alat untuk melakukan pengukuran. Menurut Eko

(2012: 50) “Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan

pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik


40

dari suatu objek. Karakteristik objek dapat berupa keterampilan,

pengetahuan, bakat, minat maupun bakat, baik yang dimiliki oleh

individu maupun kelompok.

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperkuat data

observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan

materi pembelajaran dari unsur siswa. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh data yang valid atas kemampuan peserta didik dalam

memahami materi pembelajaran.

c. Non Tes
Non tes digunakan untuk menilai aspek peserta didik selama

proses pembelajaran.Penialaian proses pembelajaran peserta didik

dilakukan tanpa menguji peserta didik tetap dilakukan dengan

pengamatan secara sistematis,karena non tes sangat penting dalam

penilaian peningkatan proses belajar peserta didik baik dalam ranah

sikap,pengetahuan maupun keterampilan,non tes penulis gunakan untuk

melihat proses belajar peserta didik selama pembelajaran tematik

terpadu.

2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang penulis gunakan untuk mengum-pulkan

data yang valid dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Lembar Observasi
41

Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan dari

kegiatan guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi pada penelitian ini terdiri dari lembar penilaian RPP,

lembar observasi pembelajaran dari aspek guru dan peserta didik.

Berpedoman pada lembar pengamatan, observer mengamati apa yang

terjadi dalam proses pembelajara.

b. Lembar Tes
Soal tes digunakan untuk memperoleh data yang akurat untuk

mengetahui kemampuan (pengetahuan) peserta didik dalam memahami

pembelajaran.

c. Lembar Non Tes

Berupa lembaran yang digunakan untuk mengetahui aspek afektif

dan psikomotor peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang sedang

berlangsung didalam kelas.Penilaian sikap yang dilakukan terhadap

peserta didik dilakukan tanpa menguji mereka melainkan dilakukan

dengan pengamatn secara sistematis.Non tes memegang peranan penting

terutama dalam rangka evaluasi proses belajar peserta didik dalam ranah

sikap dan keterampilan.

F. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penilitian ini dianalisis dengan

menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.Menurut

(Kunandar,2008:128) “Analisis data kualitatif yaitu data yang berupa

informasi berupa kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa


42

yang berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran

(kognitif),pandangan terhadap sikap siswa,serta perhatian dan analisis

siswa dalam mengikuti pelajaran”.

Menurut Milles dan Huberman (dalam (Kunandar,2008:102) tahap

analisis data diuraikan sebagai berikut :

1. Mereduksi data,merupakan proses menyeleksi menentukan fokus,

menyederhanakan, meringkas, dan mengubah dan mentah yang ada

dalam catatan lapangan.

2. Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi

yang sudah direduksi,data tersebut mula-mula disajikan terpisah, tetapi

setelah tindakan terakhir direduksi,keseluruhan data tindakan

dirangkum dan disajikan secara terpadu sehingga diperoleh sajian

tunggal berdasarkan fokus pembelajaran tematik dengan model course

review horay .

3. Menyimpulkan hasil penelitian tindakan ini merupakan penyimpulan

akhir penelitian.

Hasil penelitian ini berbentuk angka dan bilangan,sehingga dalam

pengolahan datanya menggunakan analisis data kuantitatif.Analisis data

kuantitatif dilakukan terhadap hasil pengamatan praktik pembelajaran.


43

Sedangkan analisis data kuantitatif terhadap proses belajar siswa

dengan menggunakan persentase yang dikemukakan dalam ketuntasan belajar

ditentukan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Tabel Konversi Nilai

Konversi Nilai Akhir Predikat (Pengetahuan


Sikap
Skala 100 Skala 4 dan Keterampilan)
86 – 100 4 A
SB
81-85 3.66 A-
76-80 3.33 B+
71-75 3.00 B B
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C
51-55 1.66 C-
46-50 1.33 D+
K
0-45 1 D
Sumber Kemendikbut (2014:108)

Keterangan:

SB = Sangan Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang

Sedangkan untuk menghitung presetase hasil pengamatan praktik

pembelajaran, dalam Kemendikbud (2014:147) dengan rumus sebagai berikut:

Jumla h skor yang diprole h


Nilai= x 100 %
Jumla h skor maksimal
44

Selanjutnya kriteria taraf keberhasilannya dapat ditentukan dengan rumus

sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kriteria Taraf Keberhasilan Pengamatan

Peringkat Nilai
Sanagat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70

Sumber Kemendikbut (2014:147)


45

DAFTAR RUJUKAN

Afiffudin (2012) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia


Aksiwi, R. Dias dan Sagoro E. Murti. 2014. Implementasi Metode Pembelajaran
Course Review Horay Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Jurnal Penyesuaian. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia.Vol. XII No. 1
Angela, Vina .2016. Penerapan Model Cooperatif Learning tipe Course Review
Horay Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa V B Negeri 10 Metro
Pusat. Skripsi. Bandar Lampung: UNLA
Eko, Putro Widoyoko (2012) Teknik penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Faisal (2014) Sukses Mengawali Kurikulum 2013 di SD (Teori dan
Aplikasi).Yogyakarta: Diandra Creative
Hamalik, Oemar (2014) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamzah, B Uno (2012) Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara
(2011) Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hosnan, Muhammad (2014) Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia
Huda, Miftahul (2014) Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar Ruzz Media
Jamil, Suprihatiningrum (2014) Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Kemendikbud (2014) Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Kristianti, Windi Ningrum, dkk. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Course
Review Horay Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika. Journal
for Lesson and Learning Studies. E-ISSN: 2615-7330. Vol. 2 No. 2
Kunandar (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Majid, Abdul (2014) Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Reinita, dkk. 2017. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran PKN dengan Model Course Review Horay di Kelas VI A
SDN 10 Sapiran Kota Bukittinggi.Padang:UNP
Ridwan, Abdullah Sani (2014) Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Rofiq, M. Nafiur. 2010. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dalam
Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Falasifa. Vol. 1 No. 1
Rusman (2011) Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(2014) Pembelajaran Tematik Terpadu Teori dan Praktik dan
Penilaian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(2015) Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Rajawali Pers.
Shoimin (2014) 68 Model Pembelajaran Inovatif sekali. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Susanto (2014) Pengembangan Pembelajaran IPS. Jakarta: Prenace Media Group
Suyatno (2009) Menjelaskan Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas media
Busana
Taufik, Taufina dan Muhammadi (2011) Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang:
Sukabina Press
Trianto (2011) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Prenada Media Grup
Wijaya, Kusuma, dkk (2011) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks
47

Pemetaan Kompetensi Dasar

B.Indonesia
Kompetensi Dasar
3.8 Menguraikan urutan peristiwa
atau tindakan yang terdapat
pada teks non fiksi

4.8 Menyajikan kembali peristiwa


atau tindakan dengan
memperlihatkan latar cerita
yang terdapat pada teks fiksi

Pembelajaran 4

PPKn IPS
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
3.3 Menelaah keragaman sosial
3.3 Menganalisis peran ekonomi
budaya masyarakat
dalam upaya menyejahterakan
3.4 Menyelenggarakan kegiatan kehidupan masyarakat di bidang
sosial dan budaya untuk
yang mendukung keragaman
memperkuat kesatuan dan
sosial budaya masyarakat persatuan bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan
karakteristik ruang

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang


peran ekonomi dalam upaya
menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan
budaya unuk memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


48

(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN 06 Padang Besi
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 1. Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran :4
Kelas/ semester : V/ 2
Alokasi waktu : 1 x Pertemuan (6x35 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianut
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,
melihat, membaca dan mananya berdasarkn rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda benda
yang dijumpainya di rumah sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis,dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan beerakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 3.8.1 Mengidentifikasi informasi teks


tindakan yang terdapat pada teks non fiksi secara runtut
nonfiksi

4.8 Menyajikan kembali peristiwa 4.8.1 Menuliskan kembali informasi dari


atau tindakan dengan teks non fiksi dalam bentuk peta
memperhatikan latar cerita yang pikiran
terdapat pada teks nonfiksi
49

IPS

Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Menganalisis peran ekonomi 3.3.1 Menjelaskan jenis-jenis usaha


dalam upaya menyejahterakan masyarakat Indonesia
kehidupan masyarakat di bidang 3.3.2 Membedakan jenis-jenis usaha
sosial dan budaya untuk masyarakat Indonesia
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan karakteristik
ruang

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang 4.3.1 Menyajikan hasil analisis tentang
peran ekonomi dalam upaya jenis usaha masyarakat Indonesia
menyejahterakan kehidupan dalam bentuk peta pikiran
masyarakat di bidang sosial dan
budaya untuk memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa

PPKn

Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Menelaah keragaman sosial 3.3.1 Mengidentifikasi keragaman sosial


budaya masyarakat di lingkungan sekitar berdasarkan
jenis usaha

4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang 4.3.1 Menunjukan sikap terhadap


mendukung keragaman sosial keragaman jenis usaha masyarakat
budaya masyarakat dilingkungan sekitar
50

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca teks berjudul “Jenis Usaha Masyarakat
Indonesia”, Peserta didik dapat mengidentifikasi isi teks non fiksi
secara runtut dengan benar
2. Dengan penugasan, Peserta didik dapat menuliskan kembali
informasi dari teks non fiksi berjudul “Jenis Usaha Masyarakat
Indonesia” dalam bentuk peta pikiran dengan tepat
3. Dengan mengamati gambar, Peserta didik dapat menyebutkan jenis-
jenis usaha masyarakat Indonesia dengan benar
4. Dengan Tanya jawab, Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis
usaha masyarakat Indonesia dengan benar.
5. Dengan penugasan, Peserta didik dapat membedakan jenis-jenis
usaha masyarakat Indonesia dengan tepat
6. Dengan penugasan, Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis
tentang jenis usaha masyarakat Indonesia dalam bentuk peta pikiran
dengan tepat.
7. Dengan diskusi kelompok, Peserta didik dapat mengidentifikasi
keragaman sosial di lingkungan sekitar berdasarkan jenis usaha
dengan benar
8. Dengan diskusi kelompok,peserta didik dapat menunjukkan sikap
terhadap keberangaman jenis usaha masyarakat sekitar dengan
benar.

D. Materi pokok
1. Menggali informasi dari teks non fiksi
2. Menjelaskan dan membedakan jenis usaha
3. Mengidentifikasi keberagaman sosial dimasyarakat sekitar berdasarkan
jenis usaha
51

E. Materi pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
a. Membaca teks nonfiksi tentang jenis usaha masyarakat indonesia
b. Menggali informasi dari teks nonfiksi tentang jenis usaha
masyarakat indonesia
c. Menuliskan kembali informasi dari teks non fiksi berjudul Jenis
Usaha Masyarakat Indonesia dalam bentuk peta pikiran
2. PPKn
a. Menyebutkan keragaman sosial di lingkungan sekitarnya
berdasarkan jenis usaha
b. Mengidentifikasi keragaman sosial di lingkungan sekitar
berdasarkan jenis usaha
c. Menunjukan sikap terhadap keragaman jenis usaha masyarakat di
lingkungan sekitar
3. IPS
a. Menyebutkan jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia
b. Menjelaskan jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia
c. Membedakan jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia

Uraian materi terlampir

F. Metode dan Model Pembelajaran


1. Metode : Pengamatan, Tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok
2. Model : Course Review Horay (CRH)

komponen–komponen Course Review Horay (CRH) Miftahul Huda


(2012 :230) :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2) Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik
dengan tanya jawab.
3) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
52

4) Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau


kotak sesuai dengan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut
kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban
di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.
6) Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di dalam
kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah
diberikan tadi.
7) Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi
tanda check list (√) dan langsung berteriak “horee!!” atau
menyanyikan yel-yelnya.
8) Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak
berteriak "horee!!”
9) Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh
nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh “horee!!”
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu

Pendahulua 1. Guru mengkondisikan kelas dan memimpin 15 menit


n do’a sesuai keyakinan masing-masing
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Melakukan kegiatan apersepsi mengenai
pembelajaran sebelumnya
4. Peserta didik mendengarkan tujuan
pembelajaran tentang tema “Lingkungan
Sahabat Kita” subtema “Manusia dan
Lingkungan” dan pembelajaran 4 yang
disampaikan guru

Kegiatan 1. Guru menjelaskan tentang kompetensi serta 175


53

Inti tujuan yang akan dicapai (Guru Menit


menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai)
2. Peserta didik bersama guru bertanya jawab
tentang jenis-jenis usaha (Guru menyajikan
atau mendemonstrasikan materi sesuai
topik dengan tanya jawab)
3. Peserta didik membaca teks berjudul “Jenis-
jenis Usaha Masyarakat Indonesia”
4. Guru membagikan LKPD kepada setiap
peserta didik
5. Peserta didik menuliskan kembali informasi
tentang jenis-jenis usaha masyarakat
Indonesia dalam bentuk peta pikiran
6. Peserta didik mengamati gambar tentang
jenis usaha masyarakat Indonesia
7. Peserta didik bersama guru bertanya jawab
tentang gambar tentang jenis-jenis usaha
masyarakat Indonesia
8. Peserta didik mendata jenis-jenis usaha yang
ada di sekitarnya kedalam sebuah tabel
9. Peserta didik mengelompokkan dan
menghitung jenis-jenis yang sama
10. Setelah peserta didik dirasa paham mengenai
jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia maka
guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok.Satu kelompok terdiri dari 4-5
orang peserta didik. (Guru membagi siswa
dalam kelompok-kelompok)
11. Masing - masing kelompok ditugaskan untuk
membuat 9 buah kotak dan masing-masing
54

kotak tersebut di isi nomor yang ditentukan


guru (Untuk menguji pemahaman, siswa
diminta membuat kartu atau kotak sesuai
dengan kebutuhan, kartu atau kotak
tersebut kemudian diisi dengan nomor yang
ditentukan guru)
12. Guru memberikan beberapa soal yang akan
dijawab oleh masing-masing kelompok.
13. Kemudian guru membacakan soal secara
acak/satu persatu diantara 9 soal yang dibuat,
dan tiap soal dijawab di dalam kotak sesuai
dengan nomornya. (Guru membaca soal
secara acak dan siswa menuliskan jawaban
di dalam kartu atau kotak yang nomornya
disebutkan guru)
14. Masing-masing kelompok mendiskusikan
soal yang telah diberikan tadi, kemudian guru
menyebutkan jawaban yang benar. (Setelah
pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis
di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa
mendiskusikan soal yang telah diberikan
tadi)
15. Guru memberikan tanda check list (√) kepada
siswa yang menjawab benar dan peserta didik
berteriak “horee” (Bagi pertanyaan yang
dijawab dengan benar, siswa memberi tanda
check list (√) dan langsung berteriak
“horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya)
16. Guru memberikan nilai kepada siswa sesuai
dengan banyaknya siswa berteriak yel-yel
(Nilai peserta didik dihitung dari jawaban
55

yang benar dan yang banyak berteriak


"horee!!”)
17. Guru meminta salah satu kelompok untuk
menampilkan hasil pekerjaannya didepan
kelas.
18. Guru memberikan penghargaan berdasarkan
nilai yang sudah diperoleh (Guru
memberikan reward pada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi atau yang paling
sering memperoleh “horee!!”)

Penutup 1. Guru memberikan kesimpulan atas materi 20 menit

yang telah dipelajari

2. Peserta didik diberikan tindak lanjut berupa

soal evaluasi

3. Peserta didik diberi informasi oleh guru

mengenai pembelajaran untuk besok harinya

4. Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam

sebelum pulang

H. Media dan Sumber Belajar


1. Media :

Gambar Jenis-jenis Usaha Masyarakat

2. Sumber belajar :
- Kurikulum 2013
56

- Kusumawati, Heny. 2017. Tema 8 : “Lingkungan Sahabat


Kita”Buku Guru/ Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kusumawati, Heny. 2017. Tema 8 : “Lingkungan Sahabat
Kita”Buku Siswa/ Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap

Prosedur penilaian : Selama proses pembelajaran

Teknik : Non tes

Bentuk : Kinerja

Instrumen : Lembar pengamatan (jurnal)

2. Penilaian Pengetahuan

Prosedur penilaian : Akhir proses pembelajaran

Teknik : Tes

Bentuk : Essay

Instrumen : Lembar soal

3. Penilaian Keterampilan

Prosedur penilaian : Dalam proses pembelajaran

Teknik : Non tes

bentuk : Kinerja

Instrumen : Lembar pengamatan (rubrik)


57

Lampiran 1

Bahan Ajar

Satuan Pendidikan : SD............


Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 1. Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran :4
Kelas/ semester : V/ 2
58
59
60

Keberagaman Sosial

Secara garis besar, tempat tinggal masyarakat dapat di bedakan menjadi dua,

yaitu masyarakat yang tinggal di pedesaan dan masyarakat yang tinggal di

perkotaan. Sebagian masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan. Mata pencarian

utama mereka adalah bidang pertanian. Oleh karena itu, Indonesia di sebut dengan

negara agraris. Negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya

bermata pencarian sebagai petani.

Masyarakat pedesaan dan pesisir masih mengandalkan keadaan alam

sekitarnya. Bertani, berladang, berkebun ataupun nelayan merupakan mata

pencarian utama masyarakat desa dan pesisr. Masyarakat pedesaan pun masih

memegang teguh adat istiadat. Berbagai kegiatan adat sering dilakukan oleh

masyarakat pedesaan dan pesisir.


61

Kehidupan masyarakat perkantoran berbeda dengan masyarakat pedesaan

untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, mereka tidak hanya mengadalkan

sumberdaya alam. Mata pencarian di luar bidang pertanian perkebunan yang

sering kita temui pada masyarakat perkotaan, antara lain perindustrian,

perdagangan dan jasa. Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang heterogen

(beraneka ragam). Masyarakat terdiri atas berbagai suku dan budaya yang

berbeda.

Lampiran 2
Media Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SD............
Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita
Subtema : 1. Manusia dan Lingkungan
Pembelajaran :4
62

Kelas/ semester : V/ 2
Gambar Jenis usaha masyarakat Indonesia
63

Lampiran 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan pendidikan : SD................

Tema : 8. Lingkungan Sahabat Kita

Subtema : 1. Manusia dan Lingkungan

Pembelajaran :4

Nama peserta didik :

Kelas / semester : V/2


64

Hari/tanggal :

Indikator : 4.8.1 Menuliskan informasi dari teks non fiksi dalam


bentuk peta pikiran

Tujuan : setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik dapat


menuliskan informasi dari teks nonfiksi dalam bentuk peta
pikiran

Langkah kerja : Setelah membaca teks “Jenis Usaha Masyarakat


Indonesia”. Temukalah pengertian dan ciri-ciri dari setiap
jenis usaha secara runtut!

PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN

Pengertian :................................................. Pengertian :................................................


..................................................................... ....................................................................
..................................................................... ....................................................................
........................................ .......................................

Ciri-ciri :............................................... Ciri-ciri :...............................................

..................................................................... ....................................................................
..................................................................... ....................................................................
..................................................................... ....................................................................
..................................................................... ....................................................................
..................................................................... ....................................................................
............................. ..................................
65

Jenis Usaha
Masyarakat
Indonesia

JASA
Pengertian :.................................................................................................
........................................................................................................
Lampiran
Ciri-ciri 4
:................................................................................................
.....................................................................................................................
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERDAGANGAN.....................................................................................................................
PERINDUSTRIAN
...................................................................................................
Pengertian : Pengertian :.
Perdagangan adalah semua hal yang Industri adalah kegiatan memproses
berhubungan dengan kegiatan jual beli. atau mengolah barang dengan
Ciri-ciri :ada penjual, pembeli, dan barang menggunakan sarana dan peralatan,
misalnya mesin.

Ciri-ciri
Menggunakan peralatan, modal, dan
tenaga kerja
66

Jenis Usaha
Masyarakat
Indonesia

JASA
Pengertian :
Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang ditawarkan kepada
orang lain (konsumen).
Ciri-ciri :
tidak menghasilkan
Lampiran 5 barang tapi berupa mamfaat bagi orang lain

Lembar Evaluasi

SatuanPendidikan :SD/MI

Tema : 8. Lingkungan sahabat kita

Sub Tema : 1. Manusia dan lingkungan

Pembelajaran :4

Nama siswa :

Kelas/Semester :V/2
67

Hari/Tanggal :

Teks untuk soal nomor 1

Kegiatan Ekonomi Agraris Masyarakat Indonesia

Indonesia merupakan negara agraris dengan luas lahan yang sangat luas.

Kegiatan ekonomi agraris adalah kegiatan ekonomi penduduk dalam

memanfaatkan faktor-faktor alam, khususnya dalam bidang pertanian; termasuk di

dalamnya adalah peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.

Kegiatan ekonomi pertanian berpusat di daerah-daerah pedesaan yang masih

menyediakan lahan yang cukup luas. Kegiatan ekonomi peternakan

membudidayakan hewan-hewan yang menjadi komoditas pangan, yang

dimanfaatkan tenaganya atau tujuan lainnya. Daerah yang memiliki potensi pakan

ternak, seperti padang rumput, sebagian besar penduduknya bermata pencarian di

bidang peternakan. Misalnya, penduduk di Sumbawa Nusa Tenggara Timur

banyak yang beternak kuda karena alamnya menyediakan pakan ternak yang

berlimpah, yaitu padang rumput.

Kegiatan perkebunan dan kehutanan juga banyak diusahakan masyarakat

Indonesia. Di wilayah Sumatra, kegiatan ekonomi agraris didominasi oleh

tanaman perkebunan. Di wilayah Kalimantan, kegiatan ekonomi agraris

didominasi oleh hutan primer dan hutan produksi. Di wilayah Papua, kegiatan

ekonomi agraris masih didominasi oleh kegiatan kehutanan, perkebunan sagu, dan

sistem pertanian lahan kering (peladangan dan tegalan).

Kegiatan ekonomi agraris lainya adalah bidang perikanan. Jenis perikanan

darat banyak diusahakan di danau, sungai, dan rawa-rawa.  Penangkapan ikan


68

lebih intensif diusahakan di perairan sebelah Barat Sumatra dan sebelah Selatan

Jawa, perairan Aru, serta perairan Laut Banda. Perikanan di perairan Laut Jawa,

Selat Malaka, dan Selat Makassar banyak menghasilkan udang dan ikan;

sedangkan mutiara banyak dibudidayakan di perairan Lombok, perairan Aru, dan

perairan Maluku.

1. Jelaskan informasi penting yang terdapat dalam teks “Kegiatan Ekonomi

Agraris Masyarakat Indonesia!

2. Apa saja jenis usaha yang termasuk bidang industri?

3. Jelaskan ciri-ciri jenis usaha jasa!

4. Apa itu keberagaman sosial?

5. Bagaimana cara menghargai keberagaman jenis udaha msayarakat

disekitar kita?

Lampiran 6

Kunci Jawaban Evaluasi

1. - Indonesia merupakan negara agraris dengan luas lahan yang sangat luas

- Kegiatan ekonomi agraris adalah kegiatan ekonomi penduduk dalam

memanfaatkan faktor-faktor alam

2. pengrajin mebel, industri mobil, pembuatan tahu dan lain-lain

3. - Jenis usaha yang tidak menghasilkan barang

- Memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen


69

4. Keberagaman sosial adalah keanekaragaman atau perbedaan dalam suatu

masyarakat tertentu

5. Cara menghargai keberagaman sosial adalah:

a. Saling menghargai satu sama lain

b. Tidak membeda-bedakan teman yang berbeda suku, ras dan agama

c. Saling menghormati antar umat beragama

d. Menjunjung tinggi sikap persatuan dan kesatuan


70

Lampiran 7

Instrumen Penilaian

Satuan Pendidikan :SD/MI

Tema :8. Lingkungan sahabat kita

Sub Tema :1. Manusia dan lingkungan

Pembelajaran :4

1. Penilaian Sikap

Format Jurnal Sikap Spiritual

Tanggal Nama Siswa Catatan Nilai Karakter Tindak Hasil


Perilaku Utama Operasional Lanjut
Karakter

Nilai Karakter Sikap Spiritual :

a. Nilai karakter utama : Religius.

b. Karakter Operasional : Ketaatan beribadah, perilaku bersyukur,

kebiasaan berdoa, toleransi.

Format Jurnal Sikap Sosial


71

No Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak Hasil


Siswa Perilaku Utama Operasional Lanjut
Karakter

Nilai Karakter Sikap Sosial :

a. Nilai karakter utama : Integritas, gotong royong, mandiri, dan

nasionalisme.

b. Karakter Operasional : Jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun,peduli, percaya diri.

2. Penilaian Pengetahuan

No Nama siswa Nilai KBM

Bahasa indonesia PPKn IPS

Ds

3. Penilaian Keterampilan
a. Membuat peta pikiran tentang jenis usaha masyarakat indonesia
Kriteria Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu
72

bimbingan (1)
1 Kelengakap Jika dapat menjawab jika salah satu Jika pengertian Tidak
an informasi pengertian dan ciri-ciri dari pengertian dan dan ciri-ciri dapat menuliskan
masing-masing jenis-jenis ciri-ciri dari dari jenis usaha pengertian dan
usaha masyarakat masing-masing masyarakat ciri-ciri dari jenis
indonesia dengan benar jenis usaha indonesia hanya usaha masyarakat
masyarakat dapat dijawab indonesia
indonesia tidak dua buah
terjawab
Keterbacaan Jika memenuhi 4 aspek Memenuhi 3 dari Memenuhi 2 Hanya 1 atau
2 diagram (peta (menggunakan bagan yang 4 aspek tersebut dari 4 aspek tidak memenuhi
pikiran) sederhana, lengkap, jelas tersebut dari 4 aspek
dan menggunakan kata tersebut
kunci)

No Nama siswa Perolehan skor


Kriteria 1 Kriteria 2

Dst
Skor maksimal : 8
skor perole h an
Skor penilaian = x 100
skor maksimal

b. rubrik penilaian saat diskusi


No Nama Kriteria
siswa Aktif dalam diskusi Menyampaikan ide Mengeluarkan
pendapat
73

Terlihat () Belum Terlihat Belum Terlihat Belum


terlihat () () terlihat () () terlihat ()
1 1
2 2
3 3
Dst
Skor maksimal : 3
skor perole h an
Skor penilaian = x 100
skor maksimal

c. laporan hasil diskusi

Kriteria Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu


bimbingan (1)
Kelengkapan Jika memenuhi 4 Jika memenuhi 3 Jika memenuhi 2 Hanya 1 atau
Laporan aspek (mencatumkan dari 4 aspek dari 4 aspek tidak memenuhi ke
judul laporan, tujuan, tersebut tersebut 4 aspek tersebut
dan isi laporan, dan
kesimpulan)

Keterbacaan jika memenuhi 3 Jika memenuhi 2 Jika memenuhi 1 Tidak


aspek (membuat dari 3 aspek dari 3 aspek memenuhi ke 3
Laporan
tersebut tersebut aspek tersebut
laporan dengan rinci,
runtut, dan benar.)

No Nama siswa Perolehan skor


Kriteria 1 Kriteria 2
74

1
2
3
Dst

Skor maksimal : 8
skor perole h an
Skor penilaisan = x 100
skor maksimal

Mengetahui, Padang, Maret 2020

Guru kelas V Simulator

( ………………..………… ) ( …………………...……… )

Lampiran 8

Lembar Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik


Terpadu Menggunakan Model Cooperatif Learning Tipe Course
Review Horay di Kelas V SDN 06 Padang Besi
75

( Siklus 1 Pertemuan 1)
Petunjuk pengisian :

1. Petunjuk pengisian: isilah tabel dibawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada descriptor yang muncul dan tanda ceklis(√) pada salah satu kolom kualifikasi
berdasarkan pengamatan obsever pada saat guru mengajar
2. Isilah Identitas RPP yang diamati:
Nama :
Tema/Subtema :
Pembelajaran :
Deskriptor Kualifikasi
No Karakteristik Descriptor yang
muncul 4 3 2 1
SB B C K
1. a. Terdapat satuan pendidikan
Identitas b. Terdapat kelas/semester
1. Pembelajaran c. Terdapat tema/subtema
dan pembelajaran
d. Terdapat alokasi waktu
a. Kompetensi Dasar Sikap
Spiritual (KD dari KI-1)
2. Kompetensi b. Kompetensi Dasar
Dasar Sikap Sosial (KD dari KI-2)
c. Kompetensi Dasar
Pengetahuan (KD dari KI-3)
d. Kompetensi Dasar
Keterampilan (KD dari KI-4)
a. Kesesuaian dengan
Perumusan kompetensi dasar
3. Indikator b. Kesesuaian penggunaan
kata kerja operasional
dengan kompetensi yang
diukur
c. Kesesuaian rumusan
dengan Kompetensi Dasar
Pengetahuan
d. Kesesuaian rumusan
dengan Kompetensi Dasar
Keterampilan
4. Perumusan a. Kesesuaian dengan proses dan
Tujuan hasil belajar yang di
Pembelajaran harapkan dicapai
b. Kesesuaian perumusan
76

dengan aspek Audience,


Behaviour,Condition, dan
Degree.
c. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar.
d. Kesesuaian dengan
karakteristik yang diinginkan
5 Materi a. Materi ajar sesuai dengan
5. pembelajaran tujuan pembelajaran
b. Materi dikaitkan dengan
pengetahuan lain yang
relevan, perkembangan Iptek
dan kehidupan nyata
c. Materi disusun secara
sistematis (dari mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
d. Materi menggambarkan
keterpaduan antar mata
pelajaran
6. Pemilihan a. Kesesuaian dengan tujuan
sumber pembelajaran
belajar b. Kesesuaian dengan
materi pembelajaran
c. Kesesuaian dengan
model pembelajaran
Cooperatif Learning tipe
Course Review Horay
d. Kesesuaian dengan
karakteristik siswa
7 Media a. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran pembelajaran
b. Media yang digunakan
menggambarkan langkah-
langkah model pembelajaran
Cooperatif Learning tipe
Course Review Horay
c. Kesesuaian dengan
karakteristik siswa
d. Menarik perhatian siswa

8 Model a. Model pembelajaran yang


Pembelajaran digunakan tidak membuat
siswa bosan
b. Model pembelajaran
yang digunakan menarik bagi
77

siswa
c. Model pembelajaran
yang digunakan adalah
model pembelajaran yang
inovatif
d. Model pembelajaran
yang digunakan sesuai
dengan tujuan pembelajaran
9 Skenario a. Menampilkan kegiatan
Pembelajaran pendahuluan, inti, dan
penutup dengan jelas
b. Kesesuaian kegiatan dengan
model pembelajaran
Cooperatif Learning tipe
Course Review Horay
c. Kesesuaian dengan
keruntutan materi
d. Kesesuaian alokasi
waktu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan
penutup dengan cakupan
materi
10. a. Kesesuaia
1010 Penilaian n dengan teknik dan bentuk
penilaian autentik
b. Kesesuaia
n dengan indicator yang
dicapai
c. Kesesuaia
n kunci jawaban dengan soal
d. Kesesuaia
n pedoman penskoran
dengan soal
Jumlah skor
Persentase
Kualifikasi

Sumber :Dikembangkan dari buku kemendikbud (2018:177-182) “Modul bimbingan


teknis instruktur Kurikulum 2013

Keterangan

SB : Sangat Baik (4), jika empat deskriptor terlihat


78

B : Baik (3), jika tiga deskriptor terlihat

C : Cukup (2), jika dua deskriptor terlihat

K : Kurang (1), jika satu deskriptor terlihat

Jumlah skor maksimal : 40

Perolehan Nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus sebagai


berikut:

Jumla h nilai skor yang diperole h


Nilai = x 100
jumla h Skor Maksimal

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut kemendikbud (2014)


ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai
Amat baik (AB) 91<AB≤ 100
Baik (B) 76<B≤ 90
Cukup ( C ) 61 <C≤ 75
Kurang (K) ≤ 60

Lampiran 11

Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu


Menggunakan Model Model Cooperatif Learning Tipe Course Review Horay
di Kelas V SDN 06 Padang Besi Dari (Aspek Guru)
79

Siklus 1 pertemuan 1

Petunjuk pengisian: isilah tabel dibawah ini dengan memberi tanda ceklis (√) pada

descriptor yang muncul dan tanda ceklis(√) pada salah satu kolom kualifikasi

berdasarkan pengamatan obsever pada saat guru mengajar


Deskripto Kualifikasi
Tahap Karakteristik Descriptor r yang SB B C K
muncul
80
4 3 2 1
Kegiatan Membuka a. Guru mengkondisikan kelas dan
Awal pembelajaran siswa untuk belajar.
b. Guru memberikan appersepsi
kepada siswa
c. Guru menyampaikan tema,
subtema,dan tujuan
pembelajaran
d. Guru menyampaikan kegiatan
yang akan dilakukan selama
proses pembelajaran
Kegiatan Langkah 1: a. Guru menyampaikan
inti Guru kompetensi yang akan dicapai
menyampaik b. Guru menginformasikan
an apa yang dimaksud dengan
kompetensi kegiatan Course Review Horay
yang ingin c. Guru menyampaikan tata
dicapai cara kegiatan Course Review
Horay
d. Guru menyampaikan batas
waktu kegiatan Course Review
Horay
Langkah 2 : a. Guru memberikan materi
Guru pelajaran kepada peserta didik
menyajikan b. Guru melakukan tanya jawab
atau mengenai materi yang dipelajari
mendemonstr bersama peserta didik
asikan materi c. Guru memberikan pengertian
sesuai topik mengenai materi
dengan tanya d. Guru menjelaskan materi yang
jawab terkait dalam pembelajaran
Langkah 3 : a. Guru membentuk peserta didik
Guru menjadi beberapa kelompok.
membagi b. Guru membimbing peserta
siswa dalam didik dalam pembagian
kelompok- kelompok dengan sistem loting
kelompok c. Guru mengatur posisi
kelompok
d. Guru membimbing peserta
didik dalam mengkondisikan
posisi kelompok
Langkah 4: a. Guru memberikan masing-
Untuk masing peserta didik kertas
menguji b. Guru meminta peserta didik
pemahaman, untuk membuat kartu atau kotak
siswa sesuai kebutuhan
diminta c. Guru menentukan
membuat penomoran pada masing-
kartu atau masing kartu
kotak sesuai d. Guru meminta peserta
dengan didik untuk memberikan
kebutuhan, penomoran pada kartu
kartu atau
kotak
tersebut
kemudian
diisi dengan
81

Sumber :Dikembangkan dari buku kemendikbud (2014) “Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013

Keterangan:
SB : Sangat Baik (4), jika empat deskriptor terlihat

B : Baik (3), jika tiga deskriptor terlihat

C : Cukup (2), jika dua deskriptor terlihat

K : Kurang (1), jika satu deskriptor terlihat

Jumlah skor maksimal : 44

Perolehan Nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus sebagai


berikut:

Jumla h nilai skor yang diperole h


Nilai = x 100
jumla h Skor Maksimal

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud (2014)


ditentukan sebagai berikut

Peringkat Nilai

Amat Baik (AB) 91 < AB ≤ 100

Baik (B) 76< B ≤ 90

Cukup (C) 61< C ≤ 75

Kurang (K) ≤ 60
82

Lampiran 12

Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan


Model Cooperatif Learning Tipe Course Review Horay di kelas V SD Negeri 06
Padang Besi Dari (Aspek Siswa)

Siklus 1 Pertemuan 1

Petunjuk pengisian: isilah tabel dibawah ini dengan memberi tanda ceklis (√) pada
descriptor yang muncul dan tanda ceklis(√) pada salah satu kolom kualifikasi
berdasarkan pengamatan obsever pada saat guru mengajar

Deskriptor Kualifikasi
Tahap Karakteristik Descriptor yang
muncul
4 3 2 1
S B C K
B
Kegia- a. Peserta didik bersiap-siap
tan Awal Persiapan sebelum serta merapikan kelas
belajar untuk memulai belajar.
83

b. Peserta didik
memperhatikan guru
membuka pembelajaran.
c. Peserta didik
mendengarkan guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan
tertib.
d. mendengarkan dengan
memperhatikan guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang sesuai
dengan indikator .
Kegiatan Langkah 1 : a. Peserta didik
inti Guru mendengarkan guru
menyampaikan dalam menyampaikan
kompetensi yang materi
ingin dicapai b. Peserta didik
mengetahui kegiatan
yang dipelajari
c. Peserta didik
mendengarkan guru
menyampaikan tata cara
penggunaan model
Course Review Horay
d. Peserta didik
diberi batas waktu
kegiatan Course Review
Horay
Langkah 2 a. Peserta didik mengamati
Guru menyajikan materi pembelajaran
atau yang diberikan guru
mendemonstrasikan b. Peserta didik bertanya
materi sesuai topik jawab tentang materi
dengan tanya jawab yang diberikan guru
c. Peserta didik memahami
materi
d. Peserta didik
mendapatkan arahan
tentang permainan
Langkah 3 a. Peserta didik dibagi
Guru membagi menjadi beberapa
siswa dalam kelompok
kelompok- b. Peserta didik membagi
kelompok kelompok dengan sistem
loting
84

c. Peserta didik mengambil


posisi sesuai dengan
kelompoknya
d. Peserta didik
mengkondisikan ruangan
kelas untuk kegiatan
Course Review Horay
Langkah 4 a.Peserta didik
Untuk menguji mendengarkan penjelasan
pemahaman, siswa guru
diminta membuat b. Peserta didik
kartu atau kotak menerima kertas untuk
sesuai dengan membuat kartu atau
kebutuhan, kartu kotak sesuai kebutuhan
atau kotak tersebut c.Peserta didik membuat
kemudian diisi kartu ataupun kotak
dengan nomor yang sesuai dengan penjelasan
ditentukan guru yang telah disampaikan
oleh guru
d. Peserta didik
membuat penomoran
pada kartu sesuai dengan
ketentuan guru

Langkah 5 a. Peserta didik


Guru membaca soal mendengarkan guru saat
secara acak dan membacakan soal
siswa menuliskan b. Peserta didik menuliskan
jawaban di dalam jawaban atas pertanyaan
kartu atau kotak yang diberikan guru
yang nomornya c. Peserta didik menuliskan
disebutkan guru jawaban pada kartu dengan
nomor yang sesuai dengan
yang dibacakan guru
d. Peserta didik tidak
melakukan kecurangan
saat menjawab pertanyaan
Langkah 6 a. Masing-masing
Setelah pembacaan kelompok berdiskusi
soal dan jawaban tentang apa yang mereka
siswa ditulis di jawab
dalam kartu atau b. Peserta didik bersama
kotak, guru dan guru mencari tahu
siswa jawaban yang benar dari
mendiskusikan soal pertanyaan yang telah
yang telah disebutkan guru
85

diberikan tadi c. Peserta didik bersama


guru mendiskusikan
tentang jawaban yang
telah di temukan
d. Guru memberikan
penjelasan tentanng
jawaban yang telah
ditemukan
Langkah 7 a. Peserta didik
Bagi pertanyaan menyimak jawaban yang
yang dijawab benar
dengan benar, b. Peserta didik
siswa memberi memeriksa jawaban
tanda check list (√) yang telah ditulis
dan langsung c. Peserta didik
berteriak “horee!!” memberi tanda check
atau menyanyikan list (√) pada setiap
yel-yelnya jawaban yang benar
d. Peserta didik
langsung berteriak
“horee!!” setiap ada
tanda check list (√) dan
jawaban benar
Langkah 8 a. Peserta didik
Nilai peserta didik mengumpulkan kertas
dihitung dari kerjanya kepada guru
jawaban yang benar b. Peserta didik
dan yang banyak mendengarkan guru
berteriak "horee!!” dalam pemberian poin
c. Peserta didik menyimak
saat penghitungan nilai
sesuai dengan jumlah
poin yang diterima
d. Peserta didik tertib saat
pemberian nilai
Langkah 9 a. Peserta didik dengan nilai
Guru memberikan tertinggi diminta maju
reward pada kedepan
kelompok yang b. Peserta didik
memperoleh nilai membacakan hasil
tertinggi atau yang kerjanya
paling sering c. Peserta didik
memperoleh mendapatkan reward dari
“horee!!” guru
d. Peserta didik lain
mendengarkan guru agar
86

bisa jadi lebih baik lagi


dan termotivasi oleh
temannya yang
memperoleh nilai
tertinggi
Kegiatan Siswa dibimbing a. Siswa merapikan tempat
penutup dalam mengakhiri duduk seperti semula
pembelaja-ran b. Siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individual
c. Siswa bersama guru
menyimpulkan
pembelajaran
d. Siswa membaca doa
penutup pembalajaran
Jumlah skor
Persentase
Kualifikasi
Sumber : dikembangkan dari buku kemendikbud (2014) “ materi pelatihan guru
implementasi kurikulum 2013

Keterangan:

SB : Sangat Baik (4), jika empat deskriptor terlihat

B : Baik (3), jika tiga deskriptor terlihat

C : Cukup (2), jika dua deskriptor terlihat

K : Kurang (1), jika satu deskriptor terlihat

Jumlah skor maksimal : 44

Perolehan Nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus sebagai


berikut:

Jumla h nilai skor yang diperole h


Nilai = x 100
jumla h Skor Maksimal
87

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud (2014)


ditentukan sebagai berikut

Peringkat Nilai

Amat Baik (AB) 91 < AB ≤ 100

Baik (B) 76< B ≤ 90

Cukup (C) 61< C ≤ 75

Kurang (K) ≤ 60

Anda mungkin juga menyukai