Anda di halaman 1dari 21

PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN TERPADU

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu

Dosen Pengampu: Drs. Yusuf Suryana, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 5

Euis Aminah Qodarwati 1806079


Fitriani Puspita 1800489
Fitri Nuraeni 1807137
Ria Khairani Rahmah 1804425

3B PGSD

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan
petunjuk-Nya, sehingga kami diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
penyusunan makalah ini.

Makalah ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan


pembelajaran dan diskusi bagi mahasiswa. Untuk memenuhi maksud tersebut
pemakalah mengumpulkan data dari beberapa sumber untuk dijadikan
pembahasan pada materi makalah ini dengan materi tugas berjudul “Prosedur
Umum Pembelajaran Terpadu”.

Dalam penyusunan makalah kami tak jarang mengalami beberapa kendala


seperti keterbatasan materi maupun proses pengembangan materi itu sendiri. Oleh
karena itu makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari bapak
dosen dan teman teman sangat kami harapkan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Drs. Yusuf


Suryana, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah pembelajaran terpadu,
beserta rekan rekan 3B PGSD yang kami banggakan. Akhir kata kami
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya khususnya bagi
rekan – rekan mahasiswa.

Tasikmalaya, Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................1
1.3. Tujuan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1. Kegiatan Pendahuluan dalam Pembelajaran Terpadu......................3
2.2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Terpadu.....................................6
2.3. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut dalam Pembelajaran
Terpadu..........................................................................................12
BAB III PENUTUP .............................................................................................15
3.1 Kesimpulan....................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar
konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Menurut Prabowo (2000:2), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Pendekatan belajar
mengajar seperti ini diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang
bermakna kepada anak didik kita. Arti bermakna disini dikarenakan dalam
pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pemahaman terhadap
konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan
program pengalaman belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu
yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai
keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam
memilih topik yang sesuai dalam membimbing pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumuskan pokok permasalahan yaitu :
1. Bagaimanakah Kegiatan Pendahulan dalam Pembelajaran terpadu?
2. Apakah yang dimaksud dengan kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu?
3. Bagaimana proses dan bentuk kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam
pembelajaran terpadu?

1
1.3. Tujuan
Adapn tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memhami bagaimana Kegiatan Pendahulan dalam Pembelajaran terpadu.
2. Untuk mengetahui apa maksud kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu.
3. Dapat memahami proses dan bentuk kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam
pembelajaran terpadu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Hadi Subroto (2000:9) menegaskan bahwa pembelajaran terpadu adalah


pembelajaran yang diawali dengan satu pokok bahasan atau tema tertentu
dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep
lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan baik dalam satu mata
pelajaran atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar peserta didik, maka
pembelajaran menjadi lebih bermakna. Maka pada umumnya pembelajaran
terpadu adalah pembeljaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan
antara beberapa isis mata pelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata sehari-
hari peserta didik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta
didik.
Pada umunya pembelajaran terpadu dapat dilakukan dengan melalui 3
prosedur, yaitu:
1. Kegiatan pendahuluan.
2. Kegiatan inti.
3. Kegiatan akhir dan tindak lanjut.

2.1 Kegiatan Pendahuluan dalam Pembelajaran Terpadu


Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan yang penting dan dapat
menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu, karena kegiatan ini
pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan siswa
pada setiap kali pembelajaran yang harus dikelola dengan baik sehingga tidak
terjadi kegagalan dalam pelaksanaan pembelajaran.
Fungsi kegiatan pendahuluan adalah untuk menciptakan suasana awal
pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
Semua kegiatan pendahuluan harus direncanakan dengan baik oleh guru dan
sebisa mungkin melibatkan siswa sehingga siswa merasa ikut bertanggung jawab
atas kegiatan yang akan dilaksanakan. Melalui kegiatan ini, siswa akan
termotivasi untuk aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya. Dengan

3
demikian, melalui kegiatan pendahuluan siswa akan tergiring pada kegiatan inti
baik yang berkaitan dengan tugas belajar yang harus dilakukannya maupun yang
berkaitan dengan materi ajar yang harus dipahaminya.
Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pendahuluan yaitu efisiensi
waktu. Hal itu dikarenakan waktu yang tersedia untuk kegiatan pendahuluan
biasnaya relatif singkat berkisar 5 (lima) menit. Dengan waktu yang relatif sedikit
diharapkan guru dapat meniciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik,
sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran siswa sudah siap untuk mengikuti
pelajaran.

Bentuk Kegiatan Pendahuluan


1. Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak
awal dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Upaya yang perlu
dilakukan untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang efektif tersebut
misalnya :
 Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa.
Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa dapat dilakukan
dengan cara siswa yang hadir disuruh menyebutkan siswa yang tidak hadir,
kemudian guru menanyakan mengapa yang bersangkutan tidak hadir, begitu
juga seterusnya. Sehingga secara tidak langsung guru telah memberikan
motivasi terhadap siswa, berdisiplin dalam mengikuti pelajaran dan
membiasakan diri apabila tidak hadir mengikuti pelajaran memberitahukan
secara tertulis atau lisan melalui temannya pada guru.
 Menumbuhkan kesiapan dan semangat belajar siswa
Ada beberapa alternatif yang dapat dapat dilakukan guru dalam menciptakan
kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal
pembelajaran di antaranya:
 Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan
fasilitas/sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar.
 Guru dalam mengajar harus penuh semangat dan menunjukan minat
mengajar yang tinggi.

4
 Gunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
serta dapat menarik perhatian siswa
 Menciptakan suasana belajar yang demokratis
Dalam kegiatan ini pada hakikatnya dapat menunjang terhadap proses belajar
melalui pendekatan CBSA. Karena melalui kegiatan ini guru harus
membimbing siswa agar berani menjawab, agar berani untuk bertanya, berani
berpendapat atau mengeluarkan ide-ide, berani memperlihatkan unjuk kerja
(keterampilan). Alternatif yang dapat dilakukan guru dalam awal
pembelajaran di antaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menunjukkan siswa untuk menjawab dan berpendapat.
 Membangkitkan motivasi belajar siswa
 Membangkitkan perhatian siswa

2. Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan
sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran
umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh
selama pembelajaran berlangsung.
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan diantaranya adalah
:
 Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi
yang akan dipelajari.
 Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.

3. Membuat Kaitan (Melakukan Apersepsi)


Apersepsi adalah upaya guru dalam menghubungkan materi pelajaran yang
sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa.
Apersepsi berfungsi untuk mempersiapkan kondisi awal belajar pada diri siswa
terutama kesiapan mental siswa menghadapi pelajaran.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam membuat apersepsi :
 Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya

5
 Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
 Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi
yang akan dibahas.

4. Melakukan Tes Awal


Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh
mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa.

2.2 Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Terpadu


Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran terpadu yang
menekankan pada proses pembentukan siswa yang berkaitan dengan kemampuan
yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang telah disusun dan
direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah
dasar.
Kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu berkaitan dengan bagaimana
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara terpadu. Setelah kegiatan awal
tersebut dilakukan maka selanjutnya guru mengorganisasikan atau mengatur
proses pembelajaran dengan menggunakan cara/teknik/metode/pendekatan yang
bervariasi yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar berkadar
aktivitas tinggi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kegiatan inti pembelajaran
terpadu berlangsung secara efektif dan efisien,yaitu:       
 Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui
penghubungan konsep dari mata pelajaran lainnya.
 Guru harus berupaya menyajikan bahan pembelajaran terpadu dengan
menggunakan strategi dan media pembelajaran yang bervariasi yang mampu
mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam upaya penemuan pengetahuan
baru.

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Guru dalam Kegiatan Inti


Pembelajaran
1. Tujuan

6
Setiap tuntutan penguasaan materi (tujuan pembelajaran) menuntut kegiatan
pembelajaran yang berbeda. Misalnya:
Keterampilan latihan
Berpendapat kesempatan berpendapat
Pengetahuan mendengarkan penjelasan guru, memperhatikan
demonstrasi,
melakukan observasi, melaksanakan percobaan, berdiskusi,
dan sebagainya.
2. Materi
Jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran juga turut menentukan penentuan
kegiatan pembelajaran.
Apabila materi yang akan dibahas bersifat abstrak maka dalam kegiatan
pembelajaran guru hendaknya memberikan contoh-contoh. Maksudnya materi
yang sifatnya hanya bisa diangan-angan/ dibayangkan, mengajak siswa untuk
berfantasi, maka agar siswa dapat cepat memahaminya, siswa perlu diberikan
contoh.
Apabila materi yang dibahas merupakan materi baru maka guru hendaknya
melakukan demonstasi atau memberikan penjelasan lebih detail terhadap materi
tersebut.
3. Siswa
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, guru juga perlu memperhatikan
faktor siswa, yang mencakup karakteristik dan jumlah siswa di dalam kelas.
Apabila akan melaksanakan percobaan di laboratorium, guru harus yakin bahan
dan alat yang ada di laboratorium bukan merupakan hal yang baru sehingga pada
waktu memasuki laboratorium siswa tidak merasa canggung menggunakan alat-
alat percobaan.
4. Guru
Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan
dalam melaksanakan percobaan. Apabila guru merasa tidak mampu melakukan
percobaan tersebut, sebaiknya guru meminta bantuan guru lain untuk melakukan
percobaan tersebut.
5. Fasilitas, Ruang dan Waktu

7
Dalam kegiatan inti haruslah memperhatikan fasilitas, ruang dan waktu.
Dalam hal ini, fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan serta disesuaikan
dengan kondisi siswa dan waktu yang tersedia harus dimanfaatkan dengan efektif
dan efisien dengan memilih strategi yang sesuai.
Misalnya ketika kita akan melakukan percobaan secara individual, percobaan
itu memang akan sangat baik bagi siswa dimana siswa dapat melakukan
percobaan tersebut secara mandiri. Tetapi apabila alat dan bahan yang tersedia
tidak mencukupi untuk setiap siswa bukan berarti kegiatan percobaan ditiadakan,
tetapi guru dapat meminta siswa untuk melakukan percobaan kelompok.

Bentuk Kegiatan Inti Pembelajaran          


Kegiatan utama dalam kegiatan inti pembelajaran diantaranya:
 Kegiatan mengorganisasi proses pembelajaran dengan berbagai metode/ cara/
teknik/ pendekatan yang bervariasi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengalaman belajar berkadar aktivitas tinggi.
 Diharapkan terjadi perubahan perilaku pada siswa.
 Pengaturan harus menganut prinsip efektif dan efisien (dapat mencapai
sasaran yang diharapkan dan dapat dilakukan dengan menggunakan sarana,
waktu dan tenaga yang dimiliki)
Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah melaksanakan
kegiatan belajar-mengajar atau mengoptimalkan kegiatan dalam belajar. Karena
prosedur kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan hal-hal berikut.
 Apa yang harus dipelajari dan apa yang harus dicapai siswa?
 Dengan cara dan teknik apa siswa mempelajarinya?
 Bagaimana pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang akan
dilakukannya?
 Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran klasikal?
 Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran kelompok?
 Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran individu?
Langkah kegiatan inti dalam pembelajaran secara sistematis perlu melakukan
kegiatan sebagai berikut:
1. Memberitahukan tujuan dan garis besar materi yang akan dipelajari.

8
Teknik yang digunakan oleh guru misalnya menyampaikan secara lisan atau
tulisan tujuan atau topik-topik tersebut di papan tulis hingga semua siswa
2. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
Dalam tahapan ini guru perlu menyampaikan pada siswa tentang kegiatan
belajar yang bagaimana yang harus ditempuh siswa dalam mempelajari topik-
topik tersebut.
Contoh: jika dalam pembelajaran yang digunakan cenderung diskusi, maka
guru harus menyampaikan bagaimana teknik/prosedur diskusi tersebut. Atau jika
yang digunakan cenderung eksperimen, maka harus menyampaikan
teknik/prosesdur eksperimen, atau jika belajar cenderung belajar kelompok maka
guru membentuk kelompok dan harus menyampaikan teknik/prosedur belajar
kelompok tersebut begitu pula dengan strategi-strategi yang lainnya.
3. Membahas materi/menyajikan bahan pelajaran.
Prosedur kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran. Karena melalui kegiatan ini akan terjadi suatu proses perubahan
tingkah laku. Dari tidak memahami menjadi memahami, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dari tidak mampu menjadi mampu, dan dari tidak terampil
menjadi terampil. Siswa akan dapat memahami bahan pelajaran, siswa akan
mampu menerapkan bahan pelajaran, dan siswa akan memiliki sikap positif
terhadap bahan pelajaran jika proses pembahasan dan atau penyajian bahan
pelajaran ditempuh oleh siswa secara optimal, efektif, dan efisien.
Untuk memudahkan kegiatan menyajikan/membahas materi pelajaran dalam
prosedur kegiatan inti dalam pembelajaran dapat dikelompokkan pada tiga bentuk
kegiatan pembelajaran:
a. Pembelajaran secara Klasikal
Kegiatan pembelajaran klasikal cenderung digunakan oleh guru apabila dalam
proses belajarnya lebih banyak bentuk penyajian materi dari guru. Penyajian
lebih menekankan untuk menjelaskan sesuatu materi yang belum diketahui
atau dipahami oleh siswa. Alternatif metode cenderung dengan metode
ceramah dan tanya jawab bervariasi atau metode lain yang memungkinkan
sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. Secara proses dalam

9
pembelajaran klasikal dapat membentuk kemampuan siswa dalam menyimak
(mendengarkan) dan membentuk kemampuan dalam bertanya.
Pelaksanaan Pembelajaran Klasikal
1) Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
2) Guru mejelaskan materi pelajaran harus dapat disimak oleh seluruh siswa
dalam kelas. Guru tidak terus menerus menjelaskan atau berbicara tetapi
selang beberapa menit selalu memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya kembali.
3) Mengasosiasi dan pemahaman bahan pelajaran melalui keterhubungan
antara materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan
bahan pelajaran yang lain atau dengan bahan pelajaran yang
menggambarkan sebab akibat.
4) Mengaplikasikan bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis
(mengerjakan soal-soal, atau menjawab pertanyaan) atau dengan cara
lisan.
5) Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari.
6) Kesimpulan dibuat siswa di bawah bimbingan guru.
b. Pembelajaran secara Kelompok
Pembelajaran secara kelompok merupakan pembelajaran yang dalam proses
belajarnya siswa dikelompokkan pada beberapa kelompok sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan belajar. Pembelajaran kelompok cenderung banyak
digunakan dalam pembelajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa
Aktif). Misalnya dengan kegiatan diskusi, penelitian sederhana (observasi),
pemecahan masalah, serta metode lain yang memungkinkan sesuai dengan
tujuan dan karakteristik materi dalam belajar secara kelompok. Dalam
pembelajaran kelompok perlu diperhatikan tentang alokasi waktu dengan
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok
1) Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan
pembelajaran.

10
2) Identifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan yang dapat dijadikan dasar untuk pembentukan
kelompok.
3) Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
4) Peyusunan laporan oleh masing-masing kelompok.
5) Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada
seluruh kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh
guru. Dalam tahapan ini sekaligus melaksanakan penguatan pemahaman
konsep dan prinsip yang diperoleh dari diskusi.
6) Menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah dan sub-sub
masalah.
c. Pembelajaran secara Perseorangan
Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses belajar mengajar
yang mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa secara individu yang
dapat dilakukan melalui tugas maupun latihan.
Pelaksanaan Pembelajaran Perseorangan
1) Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan
atau yang akan dilatihkan pada siswa
2) Memberikan lembaran kerja atau tugas.
3) Guru dalam langkah ini perlu memberikan bimbingan atau
arahan/petunjuk secara lisan dan tertulis serta sistematis tentang
pengerjaan tugas tersebut dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
tanya jawab dan kegiatan asosiasi.
4) Memantau kegiatan siswa.
5) Memeriksa dan menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh
siswa.
6) Memberikan umpan balik terhadap pekerjaan siswa.
7) Memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran yang telah ditugaskan.
4. Menyimpulkan Pelajaran
Menyimpulkan pelajaran dirumuskan oleh siswa di bawah bimbingan guru.
Langkah ini merupakan penguatan terhadap hasil belajar siswa secara

11
menyeluruh. Kriteria yang harus diperhatkan dalam menyimpulkan pelajaran di
antaranya adalah:
 Berorientasi pada tujuan pembelajaran.
 Singkat, jelas, dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami oleh siswa.
 Kesimpulan tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
 Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin

2.3 Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut dalam Pembelajaran Terpadu


Prosedur terakhir yang perlu dilaksanakan dalam pembelajaran terpadu dan
pembelajaran pada umumnya, yaitu kegiatan akhir dan tindak lanjut. Kegiatan
akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup semua rangkaian kegiatan pembelajaran, tetapi kegiatan ini dilakukan
untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah
berlangsung, mengetahui keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dijalani, serta memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan
yang baru dikuasai siswa. Kegiatan akhir dan tindak lanjut ini memiliki peranan
yang sangat penting dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditetapkan dan memiliki waktu yang relatif singkat (sekitar 5-10 menit). Oleh
karena itu guru perlu mengidentifikasi secara sistematis tentang kegiatan-kegiatan
belajar yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran terpadu.
Bentuk Kegiatan Akhir dalam Pembelajaran Terpadu
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
2. Melaksanakan penilaian
Kegiatan Tindak Lanjut dalam Pembelajaran Terpadu
Berdasarkan hasil kegiatan akhir (meninjau kembali penguasaan siswa
dan/atau melaksanakan penilaian), guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat
dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa baik dalam bentuk pengayaan maupun
perbaikan (remedial).    

12
Beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan
kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu.
1. Memberikan pekerjaan rumah 
Pekerjaan rumah (homework) pada dasarnya merupakan kegiatan yang sudah
sering dilakukan oleh guru sekolah dasar untuk meningkatkan atau memantapkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Tugas yang diberikan harus bersifat
fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu) dengan mata-mata pelajaran yang lain.
Pemberian tugas dan latihan perlu diberikan pada siswa sesuai dengan waktu
dan kemampuan yang dimilikinya. Pemberian tugas tidak boleh melampaui batas
kemampuan siswa, sebab memberikan tugas yang berlebihan dapat membuat
siswa prustasi, jenuh, bahkan akan dapat menurunkan motivasi serta minat
belajarnya. Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa harus berdasarkan pada
perencanaan yang efektif dan terpadu. Artinya setiap pemberian tugas harus
berorientasi pada tujuan pembelajaran serta harus dapat bermanfaat bagi siswa.
Tugas yang diberikan pada siswa harus bersifat fleksibel dan perlu
dikoordinasikan (terpadu) dengan mata-mata pelajaran yang lain.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan guru pada saat memberikan
tugas/latihan yang harus dikerjakan oleh siswa di rumah.
 Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik
atau tema tugas dan latihan yang harus dikerjakan siswa.
 Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan
berdasarkan lembaran tugas. Guru hendaknya memberikan gambaran
alternatif penyelesaian tugas tersebut.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang
belum dipahaminya. Guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan batas
waktu penyelesaian tugas tersebut.
 Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat
dilaksanakan di rumah atau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas yang
bersangkutan.    
 Guru hendaknya meminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. 
 Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.

13
2. Membahas kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
Guru perlu membahas kembali materi pelajaran yang dianggap sulit. Guru
juga perlu mempertimbangkan jumlah waktu yang tersedia. Apabila
membutuhkan waktu yang relatif panjang, perlu dicari alternatif lain misalnya
dilaksanakan di luar jam pelajaran. Guru hendaknya membuat desain tindak lanjut
pembelajaran yang mencakup rumusan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai,
kegiatan belajar, evaluasi serta sumber belajar yang diperlukan.
3. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu    
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu yang dapat diberikan guru adalah
menugaskan siswa untuk membaca topik tertentu yang sesuai dengan pokok
materi yang telah dibahas dari sumber bacaan yang telah diterapkan. Untuk tugas
ini, sebaiknya guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pengarah sebagai
pedoman siswa dalam membaca topik tersebut.
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Pada kegiatan akhir dan tindak lanjut, guru perlu memberikan balikan dan
bimbingan belajar, baik kepada siswa yang telah berhasil menguasai kompetensi
maupun kepada siswa yang belum berhasil. Pemberian balikan ini dapat dilakukan
dengan memberikan penguatan (reinforcement) baik verbal (dengan kata-kata atau
kalimat) maupun nonverbal. Dengan kreatifitasnya, guru mampu memilih kata-
kata, kalimat atau ungkapan yang bersifat afirmatif (dapat menggugah dan
menggelorakan semangat belajar tinggi) misalnya “Kamu bisa!”, “Semua pasti
mampu melakukannya!”, “Jangan takut salah, ibu akan membimbingmu!” dan
sebagainya.    
5. Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya
Kegiatan tindak lanjut lain yang dapat dilakukan guru adalah mengemukakan
atau memberikan gambaran kepada siswa tentang topik bahasan atau tema yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Hal ini dilakukan untuk membimbing
atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam
pelajaran.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegiatan Pendahuluan dalam Pembelajaran Terpadu merupakan kegiatan


yang penting dan dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
terpadu, sebab kegiatan ini pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus
ditempuh guru dan siswa pada setiap kali pembelajaran, karena sering kegagalan
dalam pelaksanaan pembelajaran disebabkan oleh kegiatan pendahuluan yang
tidak dikelola dan tepat.

Kegiatan Inti Pemelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman


dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu.

Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran mempunyai peranan yang


sangat penting dalam rangka memantapkan pemahaman siswa terhadap
kompetensi dasar yang harus dicapainya.

3.2 Saran

Pengajar yang akan melakukan pembelajaran alangkah baiknya


memperhatikan berbagai hal terkait prosedur umum pembelajaran terpadu, pada
umunya pembelajaran terpadu dapat dilakukan dengan melalui 3 prosedur, yaitu:
Kegiatan pendahuluan. Kegiatan inti. Kegiatan akhir dan tindak lanjut.
Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi yang membaca
khusunya bagi kami dan khalayak ramai umumnya. Dan semoga dapat menambah
wawasan bagi pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, Asep Herry, dkk. (2016). Pembelajaran Terpadu di SD. Tangerang:


Universitas Terbuka.
Wardani, IG.A.K. (2002). Cara belajar siswa aktif. Dalam Buku Materi Pokok:
Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tim Pengembang PGSD. (1997). Pembelajaran Terpadu D-II dan S-2
Pendidikan Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti, Bagian Proyek Pengembangan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

16
Diskusi

1. Resi Rita Dewi

Apakah ada problema umum dalam prosedur umum pembelajaran terpadu dan
bagaimana solusinya?

Dijawab oleh: Ria Khairani Rahmah

Ditambahkan oleh : Azis Muslim, Resah

2. Resah

Contoh konkret dalam pemberian PR di pembelajaran daring

Dijawab oleh: Fitriani puspita

Ditambahkan oleh: Ani agustini, Fitri nuraeni, Rhieke nurmalasari

3. Assyifa Ainunnisa

Cara efektif dalam penerapan pembelajaran terpadu secara daring untuk SD kelas
rendah

Dijawab oleh : Ria Khairani Rahmah

17

Anda mungkin juga menyukai