disusun untuk memenuhi salah satu tugas ujian tengah semester mata kuliah
Metode penelitian Pendidikan SD
Disusun Oleh:
Ria Khairani Rahmah
1804425
3 B PGSD
2. Metode Fenomenologi
a. Pengertian/definisi
Secara harfiah, fenomenologi berasal dari kata pahainomenon dari bahasa Yunani
yang berarti gejala atau segala sesuatu yang menampakkan diri. Istilah fenomena dapat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu fenomena itu selalu menunjuk keluar dan
fenomena dari sudut pandang kesadaran kita. Definisi fenomenologi juga diutarakan
oleh beberapa pakar dan peneliti dalam tudinya. Menurut Alase (2017) fenomenologi
adalah sebuah metodologi kualitatif yang mengizinkan peneliti menerapkan dan
mengaplikasikan kemampuan subjektivitas dan interpersonalnya dalam proses
penelitian eksploratori. Kedua, definisi yang dikemukakan oleh Creswell dikutip
Eddles-Hirsch (2015) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah
penelitian yang tertarik untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengalaman sebuah
fenomena individu dalam dunia sehari-hari. Sebagai contoh, studi fenomenologi
tentang anorexia bagi beberapa orang yang terjadi dewasa ini. Anorexia merupakan
gangguan (kalau dapat dikatakan demikian) makan yang dialami seseorang karena
takut terhadap kenaikan berat badan yang disebabkan gaya hidup dan tuntutan budaya
populer. Studi ini dapat ditekankan pada kondisi mengapa seseorang ingin seperti ini
dan menginterpretasikan hidup mereka berdasarkan sudut padang yang mereka
pahami.Studi ini bertujuan untuk memahami dan menggambarkan sebuah fenomena
spesifik yang mendalam dan diperolehnya esensi dari pengalaman hidup partisipan
pada suatu fenomena (Yuksel dan Yidirim: 2015).
Kelebihan :
Kekurangan :
Mengacu pada langkah-langkah ini, merujuk pada pendapat ahli tentang metodologi
Creswell :
1. Para peneliti menemukan bahwa perumusan masalah yang diajukan relevan dengan
penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi. Perumusan masalah penelitian
yang relevan dalam penerapan fenomenologi adalah masalah penelitian di mana
sangat penting untuk memahami pengalaman pribadi sekelompok orang dalam
kaitannya dengan fenomena yang mereka jalani. Memahami pengalaman-
pengalaman ini nantinya akan berkontribusi pada proses perkembangan politik atau
untuk pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena yang sedang dipelajari.
2. Ketika para peneliti berkumpul, para peneliti menangkap fenomena itu dan
mempertanyakan artinya bagi sekelompok orang yang mengalaminya. Misalnya,
apa artinya menjadi pro, apa artinya menjadi korban HIV / AIDS, apa artinya
kehilangan sesuatu atau seseorang yang Anda cintai, dan sebagainya.
3. Sebagai manusia, para peneliti harus menyimpan pengalaman pribadi mereka
sebanyak mungkin dalam fokus penelitian mereka. Upaya ini disebut “braket”.
Tujuan dari kurung adalah untuk membantu para peneliti mendapatkan pemahaman
yang paling mendalam dan objektif tentang fenomena yang dialami oleh informan
secara pribadi, tanpa terkontaminasi oleh para peneliti itu sendiri. Misalnya, studi
fenomenologis terhadap orang yang baru saja patah hati. Ahli fenomenologi,
misalnya, harus meninggalkan pengalaman patah hati sebanyak mungkin.
4. Data fenomenologis dalam bentuk narasi deskriptif yang berasal dari cerita orang
yang mengalami fenomena yang diteliti. Data penelitian fenomenologis berasal
dari wawancara mendalam dengan sekelompok individu. Jumlahnya tidak bisa
ditentukan. Beberapa peneliti merekomendasikan antara 5-25 orang. Pertanyaan
yang diajukan oleh seorang ahli fenomenologi dapat bervariasi. Biasanya, peneliti
bertanya apa yang dialami dan bagaimana fenomena itu bisa dialami.
5. Proses analisis data pada prinsipnya serupa dengan analisis kualitatif lainnya, yaitu
data ditranskripsikan dan dengan demikian berkaitan dengan perumusan masalah
interpretasi. Proses bolak-balik serta analisis data kualitatif secara umum.
6. Setiap topik yang muncul dalam proses analisis berisi narasi teks. Pada prinsipnya,
deskripsi tekstual tentang apa yang telah dialami peserta dan bagaimana mereka
mengalaminya. Dari deskripsi tekstual, peneliti menggambarkan sifat universal
dari fenomena yang diteliti.
3. Metode Studi Kasus
a. Pengertian/definisi
Terdapat beberapa definisi studi kasus, diantaranya yaitu;
Studi kasus adalah strategi penelitian dan penyelidikan empiris yang menyelidiki
fenomena dalam konteks kehidupan nyata.
Studi kasus didasarkan pada investigasi mendalam terhadap satu individu,
kelompok, atau peristiwa untuk mengeksplorasi penyebab prinsip-prinsip yang
mendasarinya.
Studi kasus adalah analisis deskriptif dan eksploratif dari seseorang, kelompok atau
peristiwa.
Penelitian studi kasus dapat berupa studi kasus tunggal atau ganda, termasuk bukti
kuantitatif, bergantung pada berbagai sumber bukti dan manfaat dari
pengembangan proposisi teoritik sebelumnya.
Studi kasus adalah analisis terhadap orang, kelompok, peristiwa, keputusan,
periode, kebijakan, lembaga atau sistem lain yang dipelajari secara holistik dengan
satu atau lebih metode.
Penelitian studi kasus mengacu pada studi yang mendalam dan terperinci tentang
seseorang atau sekelompok kecil individu. Studi semacam itu biasanya bersifat
kualitatif, menghasilkan deskripsi naratif tentang perilaku atau pengalaman. Penelitian
studi kasus tidak digunakan untuk menentukan sebab dan akibat, juga tidak digunakan
untuk menemukan kebenaran yang dapat digeneralisasikan atau membuat prediksi.
Sedangkan secara lebih spsifik, berikut ini tujuan studi kasus pada beberapa bidang
ilmu, antara lain:
Tujuan di balik studi kasus psikolog adalah mencari informasi mendalam tentang
otak manusia, perilaku, atau pemikiran kognitif.
Tujuan studi kasus sosiolog akan serupa dengan psikolog, kecuali yang melihat ke
dalam perilaku atau interaksi di dalam, antara, atau di sekitar komunitas, kelompok,
atau organisasi.
Tujuan dari studi kasus para ilmuwan adalah untuk bereksperimen di antara teori
atau menghasilkan teori baru. Para ilmuwan dapat mengembangkan hipotesis dan
merinci melalui penelitian mereka dan bereksperimen ketika memproses melalui
jenis studi kasus pilihan mereka.
Penekanan pada pemahaman konteks. Usaha mencari tahu melalui studi kasus
pendalaman pemahaman mengenai persoalan atau kelompok orang tertentu. Ini
mengarahkan pada terkumpulkanya informasi yang rinci atau detail tentang persoalan
atau kelompok orang yang menjadi focus kajian. Luaran dari studi seperti ini adalah
apa yang disebut thick description yakni deskripsi mendalam tentang suatu persoalan
atau kelompok orang dan segala konteks terkait permasalahan atau kelompok orang
tersebut.
Kelebihan
Mampu menganalisis masalah atau masalah yang sulit atau tidak terukur secara
numerik.
Mampu melakukan pengamatan dalam konteks sosial alami dan alami.
Memiliki potensi untuk menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Kekurangan
Secara umum, tujuan penelitian komparatif yaitu untuk menemukan persamaan dan
perbedaan tentang dua hal atau lebih. Selain itu, penelitian komparatif juga mempunyai
beberapa tujuan sebagai berikut: membandingkan persamaan dan perbedaan 2 atau
lebih fakta dan sifat objek yang diteliti, membuat generalisasi tingkat perbandingan,
menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih, menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat.
Pada Penelitian Komparatif memiliki prosedur yang tidak jauh beda dengan penelitian
lainnya, berikut ini prosedurnya yang harus dilakukan:
Peneliti harus menentukan kelompok yang seperti apa yang akan diteliti disesuaikan
dengn isu atau masalah yang akan diangkat.
4. Pengumpulan data.
5. Analisis data
Pada tahap terakhir yaitu analisis data, analisis data dimulai dengan analisis statistik
deskriptif yaitu menghitung rata-rata dan simpangan baku. Kemudian dilakukan
analisis yang mendalam dengan statistik inferensial. Teknik yang dapat digunakan
sebagai analisis data dalam penelitian komparatif yaitu sebagai berikut:
a. Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistiks : binomial dan
chi kuadrat satu sampel.
b. Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test.
c. Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.
3. Penelitian Korelasional
a. Pengertian/definisi
Korelasional berasal dari kata korelasi yang berarti hubungan timbal balik atau
sebab-akibat. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian
korelasional adalah sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dan
tingkat hubungan di antara dua variabel atau lebih. Namun, kamu harus tahu bahwa
dalam penelitian korelasional, tidak dilakukan upaya untuk memberikan pengaruh
terhadap variabel yang diteliti.