MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan
Agama Islam
Dosen pengampu: Dr. Syarip Hidayat., MA., M.Pd.
Dr. Dudung Rahmat Hidayat, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Agis Setiyadi 1807214
Liz Erlyna 1800453
Noni Sekar Kumala 1806061
Rapida Fauziah 1807081
Shinta Auliamaudy 1807047
3 B PGSD
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah Islam dan Hukum.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjunan alam
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni
Syariah Agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Kami menyampaikan rasa terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Dr.
Syarip Hidayat., MA., M.Pd dan Bapak Dr. Dudung Rahmat Hidayat, M.Pd serta
semua yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membimbing dan
membantu dalam hal apapun. Kami berharap agar makalah ini bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan serta wawasan terkait Isalam dan Hukum.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami inimasih banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami membutuhkan
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami perbaiki, sebab kami menyadari bahwa
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai dengan saran yang membangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ...........................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
PEMBAHASAN .....................................................................................................2
2.1 Pengertian Islam dan Hukum Islam ...............................................................2
2.2 Sumber Hukum Islam .....................................................................................4
2.3 Jenis Hukum Islam dan Sifat Hukum Islam ...................................................6
2.4 Hukum Islam di Indonesia..............................................................................9
2.5 Penerapan Hukum Islam di Indonesia ..........................................................10
2.6 Problematika Sosial Penerapan Hukum Islam di Indonesia .......................11
BAB III ..................................................................................................................13
PENUTUP .............................................................................................................13
3.1 Simpulan .......................................................................................................13
3.2 Saran .............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Sumber hukum pertama adalah Alquran yaitu Wahyu atau kalam Allah yang
sudah dijamu ke otentik Kanya dan juga terhindar dari investasi tangan manusia
sehingga dengan pen penyucian tersebut bukan posisi Alquran sebagai sumber
hukum yang utama. umber hukum dalam Islam tidak hanya al-Qur’an saja,
melainkan juga Hadis, Ijma’ dan Qiyas. Ketiganya hanyalah sebagai sumber
skunder hukum-hukum Islam, sumber-sumber ini bukan berfungsi sebagai
penyempurna al-Qur’an melainkan sebagai penyempurna pemahaman manusia
akan maqasid al-syari’ah. Karena al-Qur’an telah sempurna sedangkan pemahaman
manusia yang tidak sempurna, sehingga dibutuhkan penjelas (bayan) sebagai
tindakan penjabaran tentang sesuatu yang belum dipahami secara seksama.
Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang sifatnya umum, maka
sebagian besar hukum yang dijelaskan bersifat global dan hanya beberapa yang
bersifat mendetail. Secara garis besar penjelasan hukum oleh al-Qur’an terdiri dari
tiga cara, sebagaimana berikut:
a. Ijmali (global) Penjelasan al-Qur’an bersifat umum, sedangkan sunnah
Nabi yang nantinya akan menjelaskan lebih mendetail. Sebagaimana
perintah mendirikan shalat, membayar zakat, dan penjelasan lafadz yang
tidak jelas secara makna. Allah swt. berfirman “Dirikanlah shalat” (Q.S.
al-Baqarah: 43). Ayat tersebut berupa perintah untuk mendirikan sholat,
tidak ada penjelasan mengenai tata cara dan waktu pelaksanaannya. Maka
disinilah Sunnah Nabi berperan adanya, “Shalatlah kalian sebagaimana
kalian melihat aku shalat” (Shallu kama ra’aytumuni ushalli).
b. Tafshili (terperinci) Al-Qur’an memaparkan hukum secara terperinci, dan
disertai pejelasan yang mendetail, adapun sunnah Nabi menjadi penguat
bagi penjelasan al-Qur’an tersebut. Contohnya, hukum waris, tata cara dan
hitungan dalam thalaq, mahram (orang yang haram untuk dinikahi), tata
cara li’an (saling melaknat) antara suami dan istri, dan penetapan hukuman
dalam kasus pidana hudud.
c. Isyarah (isyarat) Penjelasan al-Qur’an hanya sebatas pokok hukum, baik
secara isyarat maupun secara ungkapan langsung. Adapun sunnah Nabi
memberikan penjelasan hukum yang terkandung dalam pokok bahasan
tersebut secara terperinci. Sebagai contoh firman Allah SWT.
9
Hadis dalam Islam menempati posisi yang sacral, yakni sebagai sumber
hukum setelah al-Qur’an. Maka, untuk memahami ajaran dan hukum Islam,
pengetahuan terhadap hadis haruslah suatu hal yang pasti.Secara garis besar, fungsi
Hadis terhadap al-Qur’an ada tiga, di antaranya
a. Menegakkan kembali keterangan atau Perintah yang terdapat di dalam al-
Qur’an. Dalam hal ini hadis datang dengan keterangan atau perintah yang
sejalan dengan alqur’an.
b. Menjelaskan dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang datang secara
mujmal (global). Dalam hal ini kaitannya ada tiga hal yaitu Menafsirkan
serta memperinci ayat-ayat yang bersifat umum, Mengkhususkan ayat-
ayat yang bersifat umum, dan Memberi batasan terhadap ayat bersifat
mutlaq.
c. Menetapkan hukum-hukum yang tidak ditetapkan oleh al-Qur’an (bayan
Tasyri’)
Adapun macam-macam dari hukum yang terkandung dalam al-Qur’an yang
sekaligus dilengkapi pejelasannya dalam hadis ada lima;
a. Wajib, perbuatan jika dikerjakan berpahala dan jika ditinggalkan
berdosa. Contohnya, shalat, puasa, haji bagi yang mampu, dll.
b. Sunnah, perbuatan jika dikerjakan berpahala dan jika ditinggalkan tidak
berdosa. Contoh, membaca shalawat, sedekah, dll.
c. Haram, perbuatan jika dikerjakan berdosa dan jika ditinggalkan
berpahala, atau kebalikan dari wajib. Contohnya, zina, mabuk, mencuri,
dll.
d. Makruh, perbuatan jika ditinggalkan lebih utama dari pada dikerjakan.
Contoh, merokok, berkumur disiang hari saat puasa.
e. Mubah, perbuatan yang diperbolehkan oleh agama anata mengerjakan
atau meninggalkannya. Contoh, olahraga, berdagang, dll.
adat dan hukum barat. Selain itu juga menjadi sumber pembentukan hukum
nasional yang akan datang. Bila mempelajari sejarah hukum Hindia Belanda
mengenai kedudukan hukum Islam, maka terbagi dalam dua periode yaitu:
1) Periode penerimaan hukum Islam sepenuhnya (receptio in complexu).
Hukum Islam diperlakukan secara penuh terhadap orang Islam karena
mereka telah memeluk agama Islam. Belanda - sejak berdirinya VOC tetap
mengakui apa yang telah berlaku sejak berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara, seperti hukum kekeluargaan Islam, hukum perkawinan, dan
hukum waris.
2) Periode penerimaan hukum Islam oleh hukum adat (theorie receptie).
Hukum Islam baru berlaku bila dikehendaki atau diterima oleh hukum adat,
berdasarkan pendapat Snouck Hurgronje yang dituangkan dalam Undang-
undang Dasar Hindia Belanda. Pendapat ini ditentang keras oleh Hazairin
dan menganggap teori tersebut adalah teori Iblis karena mengajak orang
Islam untuk tidak mematuhi dan melaksanakan perintah Allah dan sunnah
Rasulnya.
3.1 Simpulan
Islam dan Hukum merupakan hukum yang bersumber dan menjadi bagian
dalam Islam, dalam islam, hukum islam itu sangat penting, dalam makalah ini dapat
kita pelajari tentang sumber-sumber Islam, ada jenis hukum islam dan sifatnya,
hukum islalm di Indonesia dengan penerapannya, solusi dalam penerapan islam di
Indonesia, yang sudah diimplemntasikan di Indonesia.
3.2 Saran
Adapun saran dari penyusun yaitu: dalam hukum dan Islam hendaknya kita
harus mengetahui, karena jika kita memasuki islam kita harus tahu seperti apa
hukum dalam islam tersebut, jika pembaca tidak puas dalam makalah ini terkait
islam dan hukum, maka langkah baiknya pembaca mencari sumber dan literatur
lain untuk mengatahui tentang islam dan hukum.
13
DAFTAR PUSTAKA
Iryani, E. (2017). Hukum Islam, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia: Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 17(2), 24-31.
Jaya, S.(2019). Al-Quran Dan Hadist Sebagai Sumber Hukum Islam: Jurnal Indo
Islamika, 9 (2), 204-216.
Jenuri, dkk.(2017). Pengembangan Materi Seminar Pendidikan Agama Islam SPAI
Untuk Calon Guru Kependidikandasaran. Bandung: Rizqi Press.
Wirdyaningsih, N.(2001). Hukum Islam dan Pelaksanaannya di Indonesia: Journal
Hukum dan Pengembangan, 1 (4), 366-382.
14