Dosen Pengampu
Salman Al-Farisi, M.Pd.
KELAS B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
KALIMANTAN BARAT
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan
kepada baginda Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempurnanya dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah yang kami beri judul islam dan isu isu kontemporer dan
syariah sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Dalam makalah ini
kami mencoba untuk menjelaskan tentang islam dan isu isu kontemporer dan
syariah.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.
1 Oktober 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAAN
A. Simpulan .................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ISLAM
d) Saliim artinya bersih dan suci. Ini merupakan gambaran dari hati
seorang muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau
menyekutukan Allah.
3
1. Pengertian Islam dalam Alquran
"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi
agama bagimu."
Lalu disebutkan pula dalam surah Ali Imran ayat 85 yang artinya:
"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan
diterima darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
merugi."[3]
4
Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam?
Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat
bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah,
dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan
zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Bitullah jika
engkau mampu melaksanakannya." (HR. Muslim)
d. Hasan Al Basri:
5
B. ISU-ISU KONTEMPORER
6
1. Islam Fundamentalisme
7
fundamentalis dalam arti kebahasaan sebagaimana yang telah
dipaparkan sebelumnya. Dalam pengertian yang demikian itu
kelahiran kaum fundamentalis ada hubungan dengan sejarah
perkembangan ajaran Kristen dan dalam islam, kaum fundamentalis
ada hubungan dengan masalah poertentangan politik, social,
kebudayaan dan lain sebagainya. Dalam hubungan ini Darwan
Raharjo mengatakan sebagai berikut, “suatu langkah yang barang kali
perlu ditempuh adalah memahami gejala lahirnya istilah itu ndalam
sejarah perkembangan agama Kristen. Dengan pemahaman itu kita
bisa menengok kepada gejala perkembangan islam, baik didunia islam
umumnya dan di Indonesia sendiri.
8
2. Islam moderenis
9
b. Latar belakang timbulnya islam modernis
Islam modernis muncul pada priode modern dalam sejarah
Islam (mulai tahun 1800 M) dan mempunyai tujuan untuk membawa
umat islam kepada kemajuan.Dengan jalan demikian, pemimpin-
pemimpin Islam modern mengharapkan akan dapat melepaskan umat
islam dari suasana kemunduran dan selanjutnya menuju kemajuan.
Islam modernis juga timbul sebagai respon terhadap berbagai
keterbelakangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, ilmu
pengetahuan, kebudayaan, politik, dan sebagainya.[5]
3. Islam Liberal
10
kalangan yang disebut dengan “fundamentalis” itu. Liberal sendiri adalah
suatu paham yang mengutamakan sikap individu. Liberalisme melahirkan
konsep pentingnya kebebasan hidup dalam berpikir, bertindak, dan
berkarya. Dalam perspektif islam, liberal diartikan sebagai sikap beragama
yang menjunjung kepentingan pribadi dengan alasan bahwa kebebasan
pada diri manusia juga merupakan hak masing-masing individu, yang
seperti ini nantinya akan melahirkan paham yang apatis dalam beragama,
hanya mementingkan diri sendiri untuk melaksanakan kewajiban dalam
beragama, yang berujung pada kebebasan beribadah (menurut
kenyamanan sendiri). Prof. Nurcholish Madjid, sering memaparkan bahwa
liberalisasi Islam berarti suatu usaha rasionalitas untuk memperoleh daya
guna dalam berpikir dan bekerja secara maksimal untuk kebahagiaan umat
manusia. Ultimate goal (tujuan akhir) dari sikap liberal itu dicapai dengan
terus menerus mengusahakan segala perbaikan, baik pribadi maupun
masyarakat yang semuanya dilakukan sebagai panggilan dari The Ultimate
Truth, yaitu Allah sendiri. Sikap modern dan rasionalis ini bukan suatu
yang bersifat kebaratan, namun islam membenarkan rasionalitas dalam arti
penggunaan akal pikiran untuk menemukan kebenaran.
11
kekerasan dan brutal yang berlebihan dengan cara memenggal 40.000
orang yang dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah. Selanjutnya
terorisme digunakan untuk anti pemerintah di rusia.
Terorisme dalam bahasa Arab disebut al-irhab, istilah tersebut
digunakan al-Quran untuk melawan “musuh Tuhan” (QS.Al-Anfal : 60) .
Karenanya, kalau kita mencermati gerakan Islam Politik, pandangan
fundamentalistik dan gerakan radikalistik seringkali digunakan untuk
melawan “musuh Tuhan”. Bagi mereka, barat disebut sebagai salah satu
simbol musuh Tuhan, karena mungkin banyak anggapan mereka yang
mengartikan bahwa banyak dari negara barat tidak beragama islam dan
dianggap sebagai musuh mereka selaku para penganut ajaran islam.
Akibatnya, islam yang awalnya mengajarkan kedamaian berubah
menjadi ideologi kekerasan. Jihad yang mula-mula hanya dilegalkan
dalam rangka mempertahankan diri berubah menjadi perang buta demi
tujuan ekspansi dan Islaminasi. Tanpa bisa dihindari, islam yang pada
dasarnya mengusung prinsip rahmatan lil alamin (kasih sayang untuk
semua) direduksi sedemikian rupa oleh kelompok konservatif sehingga
tampak seperti agama la’natan lil alamin (laknat untuk semua) yang
menebarkan ancaman global.
Yang sering terjadi akibat dari tindakan teroris adalah segala
permasalahan yang ujung dari masalah tersebut merupakan kepentingan
politik. Dalam mengidentifikasi musuh, Islam politik menggunakan tiga
pandangan mendasar. Pertama, politik sebagai bagian dari Islam.
Berpolitik praktis merupakan kewajiban (fardlu) bagi setiap muslim. Ini
mengakibatkan setiap muslim harus terlibat dalam politik guna melawan
“politik kafir”. Kedua, Islam sebagai komunitas yang paling benar,
sedangkan yang lain dianggap murtad dengan alasan yang berlandaskan
pada ayat-ayat Al-Qur’an, yaitu ayat pedang, tanpa memperhatikan ayat-
ayat Al-Qur;an secara inklusif.Ketiga, kecenderungan untuk memaksakan
pandangan dengan “tangan besi”, kekerasan, pembunuhan dan perang,
yang biasa disebut dengan jihad fi sabililillah. (Sa’id Asymawi: 1996:
297).
12
Terorisme dibagi menjadi beberapa golongan, yakni terorisme
personal yang biasanya dilakukan oleh perorangan tanpa melibatkan
banyak kelompok untuk melancarkan misinya melakukan teror. Contoh
dari tindakan terorisme personal adalah tindakan teror yang biasa
dilakukan di mall-mall atau keramaian, tindakan bunuh diri yang
berdampak pada ancaman terhadap orang lain, ataupun bentuk teror pada
bus atau yang lainnya demi kepentingan pribadi. Jenis teror yang kedua
adalah teror kolektif yakni teror yang dilakukan beberapa orang dengan
rapi atau terencana, teror yang seperti ini biasanya berperan pada kasus-
kasus yang menyangkut kepentingan umum, bahkan negara atau
kekuasaan. Teror selanjutnya adalah teror negara (state terorism), bentuk
terorisme ini merupakan teror yang baru dan dilakukan oleh negara.
Penggagasnya adalah perdana menteri Malaysia yaitu Muhathir
Muhamad, teror negara biasanya dilakukan secara terang-terangan dan
kasat mata.
Dari ketiga macam bentuk terorisme tersebut dapat diketahui titik
temu yakni sama-sama melakukan tindakan yang banyak menuai
penolakan dari pihak pemerintah maupun rakyat, juga sama-sama mencari
tumbal dan korban untuk memperlihatkan bahwa dengan adanya tindakan
terorisme, siapapun tidak boleh melawan apalagi menghalangi jalan
mereka yang dianggap sebagai penegak beragama. Golongan terorisme
bagaikan singa buas yang setiap langkahnya tidak boleh dihalangi oleh
siapapun dan mereka akan melakukan tindakan yang mereka anggap benar
tanpa memperdulikan banyak pihak yang merasakan dampak
ketidaknyamanan terlebih harus meregang nyawa karena tindakan mereka
yang terlalu berlebihan.
13
5. Islam dan Pluralisme Beragama
14
saling menghormati, saling menjaga kerukunan terlebih bekerjasama tanpa
membedakan dari ras, suku, etnis , ataupun agama. Kemudian faktor yang
kedua adalah keadilan disemua aspek kehidupan.[6]
15
dari perbudakan, persamaan hak dan tidak pernah mengedepankan salah
satu komunitas atau golongan, karena islam hadir sebagai agama yang
menyebarkan kasih sayang bagi sesama. Rosulullah bersabda :
“Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku
adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap keluargaku. Orang yang
memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang
menghina perempuan adalah orang yang tak tahu budi.” ( HR. Abu
Assakir)
Secara umum, pengertian gender adalah perbedaan yang tampak
antara laki-laki dan perempuan bila dilihat dari dari nilai dan tingkah laku.
Kata gender berasal dari bahasa inggris yang artinya jenis kelamin (John
M. Echols dan Hassan Sadhily, 1983 : 256). Dalam Women Studies
Ensiklopedia, dijelaskan bahwa gender adalah kosep cultural, berupaya
membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalis dan
karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang
dimasyarakat.[8]
Dalam perspektif islam, semua yang diciptakan Allah SWT
berdasarkan kodratnya masing-masing, seperti firman Allah
“Sesungguhnya segala sesuatu kami ciptakan dengan kadar” ( QS. Al-
Qamar : 49 ). Antara laki-laki dan perempuan dalam pandangan yang
kuasa adalah sama, dari amal-amal mereka yang nantinya akan dijadikan
perbandingan dihari kemudian. Firman Allah :
“Sesungguhnya aku tidak akan menyia-nyiakan amal orang yang beramal
diantara kamu, baik lelaki maupun perempuan” (QS.Ali Imran : 195)
Hal ini berarti kaum perempuan sejajar dengan laki-laki dari segi
intelektualnya, mereka juga dapat berpikir, mempelajari kemudian
mengamalkan apa yang mereka hayati dari dzikir kepada Allah, serta apa
yang mereka pikirkan dialam raya ini.
16
Dari sifat perempuan yang memang patut untuk diketahui adalah
sifat feminisme. Kesadaran feminis yang mewarnai gerakan feminis
dimanapun. Yaitu, kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap
kaum perempuan di dalam masyarakat, ditempat kerja dan didalam
keluarga, serta suatu tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki
untuk mengubah kondisi tersebut.Yakni diskriminasi atas dasar kelamin,
dominasi laki-laki terhadap perempuan, pelaksanaan sistem patriarkhi; dan
ia melakukan tindakan untuk menentang itu, maka ia dapat dikategorikan
sebagai seorang feminis, baik disebut secara eksplisit maupun tidak.
Pengertian yang biasa muncul bahwa kaum laki-laki dalam
pandangan masyarakat mempunyai kedudukan lebih tinggi dari kaum
perempuan biasannya didasarkan pada penafsiran ayat Al-qur’an:
“Kaum laki-laki adalah qawwamun atas kaum perempuan, karena Allah
telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain, dan
karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…” (QS.Al-
Nisa [4] : 34).
Kata qawwamun dalam ayat ini dalam berbagai literature tafsir biasanya
diartikan sebagai: “Penanggung jawab, penguasa, pemimpin, penjaga atau
pelindung perempuan.” Itu sebabnya, menurut banyak mufasir bahwa dari
kaum laki-laki muncul tugas-tugas besar, seperti sebagai nabi, ulama,
imam, guru sufi. Laki-laki pula yang berperan dalam jihad, adzan, shalat
jum’at, khutbah, takbir, persaksian, wali dalam menikahkan anak
perempuannya, sampai kepada perceraian dan ruju’.[9]
9. ahmad-zam-11. /2015/05/isu-isu-kontemporer-dalam-studi-islam.html
17
C. PENGERTIAN SYARI’AH
10.Muhammad bin Saad bin Muni Abu Abdullah al-Bishriy al-Zuhri, al-Thabaqat al-Kubra
(Dar al-Shadr, Beirut, tt.), h. 307.
18
Menurut istilah ialah hukum-hukum dan aturan Allah disyariahkan buat
hambanya untuk diikuti dan hubungan mereka sesama manusia. Di sini
dimaksudkan Makna secara istilah yaitu syariah tertuju kepada hukum yang
didatangkan al-Qur’an dan Rasul-Nya, kemudian yang disepakati para sahabat
dari hukum-hukum yang tidak datang mengenai urusannya sesuatu nas dari al-
Qur’an atau sunah. Kemudian hukum yang diistinbatkan dengan jalan ijtihad,
dan masuk ke ruang ijtihad menetapkan hukum dengan perantara kias, karinah,
tanda-tanda dan dalil-dalil.[11][12]
11. Dalam pengertian keagamaan, kata syariah berarti jalan kehidupan yang baik, yaitu nilai-
nilai agama yang diungkapkan secara fungsional dan dalam Makna yang kongrit.
12. tongkronganislami.net/definisi-makna-dan-pengertian-syariah.
19
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
ahmad-zam-11. /2015/05/isu-isu-kontemporer-dalam-studi-islam.html
21