MEMAHAMI ISLAM
DOSEN PENGAMPU :Dr. Mansur Hakim, m.pd
PENYUSUN:
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
PENDIDIKAN AGAMA . Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini, terkhusus Kepad bapak Dr. Mansur hakim, m.pd selaku dosen
pengampu yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca
dan kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah
yang lebih baik lagi kedepannya.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 4
B.Rumusan masalah........................................................................................................... 4
BAB II ISI.................................................................................................................................... 5
A.pengertian islam..............................................................................................................5
A.Kesimpulan........................................................................................................................
B.Saran..................................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak kedatangan Islam pada abad ke-13 M hingga saat ini fenomena pemahaman
ke- Islaman umat Islam Indonesia masih ditandai oleh keadaan umat variatif, ada
sejumlah orang yang pengetahuannya tentang keislaman cukup luas dan
mendalam, namun tidak terkoordinasi dan tidak tersusun secara sistematik. Hal ini
disebabkan karena orang tersebut ketika menerima ajaran Islam tidak sistematik
dan tidak terorganisasikan secara baik. Selanjutnya kita melihat pula ada orang
yang penguasaannya terhadap salah satu bidang keilmuan cukup mendalam, tetapi
kurang memahami disiplin ilmu keislaman lainnya, hingga saat ini pemahaman
Islam yang terjadi di masyarakat masih bercorak parsial belum utuh dan belum
pula komprehensif dan sekalipun kita menjumpai kita menjumpai adanya
pemahaman Islam yang sudah utuh dan komprehensif, Namun semuanya itu
belum tersosialisasikan secara merata keseluruh masyarakat Islam. Metode-
metode yang di gunakan untuk memahami Islam itu suatu saat mungkin
dipandang tidak cukup lagi, sehingga diperlukan pendekatan baru yang harus terus
digali oleh para pembaharu. Diantara metodologi-metodologi hasil galian para
pembaharu adalah metodologi Tafsir dan Studi Al-Qur'an, metodologi Ulumul
Hadist, metodologi Filsafat dan Teologi (Kalam), metodologi Tasawuf dan Mistis
Islam. Metodogi inilah yang akan diulas dan dikaji secara mendalam dalam
makalah ini dengan tujuan lebih mengenal tentang Metodologi memahami Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
Bab II
ISI
A. Pengertian islam
Secara bahasa, Islam memiliki beberapa arti. Dalam bahasa Arab, Islam
merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang artinya taat, tunduk,
patuh, berserah diri kepada Allah. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya maka
Islam berasal dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam. Pengertian
lengkapnya sebagai berikut:
- Assalmu artinya damai, perdamaian. Islam adalah agama yang damai dan setiap
muslim hendaknya menjaga perdamaian.
- Aslama artinya taat, berserah diri. Seorang muslim hendaknya berserah diri
pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.
- Saliim artinya bersih dan suci. Ini merupakan gambaran dari hati seorang
muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah.
Kata Islam sebagai agama disebut dalam Alquran dalam surah Al Maidah
ayat 3:
Artinya: "Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama
bagimu
إْس ماَ دَ ِديًنا ِمَم اَ يم اَْم مَ دِ اًُم مَُ ممْ ِدي اإْ دِ مِِد دَِم اإَ مَِ ددِيَم
مَ مِ اَ يم اَِ مِد مَْ ماِ ا د
"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima
darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi."
5
3. Pengertian Islam dalam Hadits.
Para ulama dan tokoh muslim juga memberikan berbagai pengertian tentang Islam
menurut pandangan dan ijtihad mereka, diantaranya sebagai berikut:
- Umar bin Khattab:Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad, agama islam meliputi akidah, syariat, dan akhlak.
Sebelum Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut
oleh umat mansuia. Para ahli Ilmu Perbandingan Agama (The Comparative Study
Of Religion ) bida membagi agama secara garis besar ke dala dua bagian. Pertama,
kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-wahyunya
sebagaimana termaksud dalam kitab suci Alquran. Kedua, kelopok agama yang
didasarkan pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya
sebagaimana terdokumentasikan dalam kitab suci yang disusunnya.
Islam adalah agama yang terakhir di antara agama besar di dunia yang semuanya
merupakan kekuatan raksasa yang mengeerakkan revolusi dunia, dan mengubah
6
nasib sekalian bangsa. Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir melainkan
agama yang melengkapi segala-galanya dan mencakup sekalian agama yang
datang sebelumnya.
1.Pertama, dapat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa
Islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa seklian
agama besar di dunia yang datang sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh
Allah.
Didalam Alquran dijunpai ayat-ayat yang menyuruh umat Islam mengakui agama-
agama yang diturunkan sebelumnya sebaigian dari rukun iman.
Berdasarkan ayat – ayat tersebut terlihat dengan jelas bahwa posisi Islam di antara
agama-agama lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang menyakini dan
mempercayai agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan
demikian orang Islam bukah saja beriman keapda Nabi Muhammad SAW.
melainkan beriman kepada semua nabi.
2.Kedua , posisi Islam diantara agama-agama lainya dapat dilihat dari peran yang
dimainkannya. Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu :
(b), menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada
sebelumnya
3.Ketiga, posisi Islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya
unsur pembaruan didalamnya.
4.Keempat, Posisi agama Islam terhadap agama-agama lainnya dapat dilihat dari
dua sifat yang yang dimiliki oleh ajaran Islam, yaitu akomodatif dan persuasif.
7
C.Konsep Islam Tentang Toleransi Beragama
Islam mengajarkan bahwa adanya perbedaan antara manusia, baik dari sisi etnis
maupun keyakinan dalam beragama merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah
menjadi ketetapan Allah swt. Tujuan utamanya adalah agar antar sesama bisa
saling kenal mengenal dan beriteraksi. Perbedaan yang beragam ini merupakan
kenyataan sosial yang tidak dapat dipungkiri. Manusia merupakan makhluk
individu yang memiliki kebutuhan(biologis, psikis dan religius) serta secara sosial
memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Perbedaan
dan pluralitas merupakan ketetapan Tuhan yang harus diterima oleh seluruh umat
manusia. Orang yang tidak bisa menerima perbedaan berarti mereka mengingkari
ketetapan Tuhan. Hal ini bermakna bahwa toleransi menjadi satu ajaran penting
yang dibawa dalam setiap risalah keagamaan, termasuk islam.
Toleransi yang diajarkan Islam tidak akan merusak misi suci akidah, akan tetapi
lebih sebagai penegasan akan kepribadian muslim di tengah pluralitas kehidupan
beragama. Dengan demikian, pada satu sisi ajaran Islam dapat dikatakan lebih
menghargai pribadi yang mampu bertanggungjawab secara sosial tanpa harus
meninggalkan nilai-nilai primordialnyasebagai muslim. Apabila ajaran beragama
adalah tidak menyekutukan Allah swt, berbuat baikdan beriman pada hari akhir,
8
maka sikap toleransi adalah salah satu misi yang terkandung dalam poin berbuat
kebajikan tersebut.
(a) orang Islam harus tetap berbuat adil terhadap non muslim dan dilarang
mendhalimi hak mereka, sebagaimana dalam firman Allah swt:
yang artinya: “Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum
karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikandan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah: 2);
Yang artinya :“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil. Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai
kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu
dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa
menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”.
(QS. Al-Mumtahanah: 8-9)
9
kebenaran agama sendiri, tetapi sikap yang menghormati hak-hak orang lain untuk
memilih agama mereka sendiri tanpa paksaan atau kekerasan.
Sumber:
(2) Dalil Tentang Toleransi dalam Agama Islam pada Ayat-Ayat Al Quran.
https://tirto.id/dalil-tentang-toleransi-dalam-agama-islam-pada-ayat-ayat-al-quran-
gk7N.
10
BAB III
PENUTUP
11