Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,


Puji syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat-Nya. Sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang
berjudul Makna Islam dan Aspek-Aspeknya ini, kami susun
sebagai tugas dan sebagai bentuk pengembangan pemahaman
kami tentang topik yang kami bahas. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagi pihak.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu


kami , yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama
proses penulisan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada
teman-teman sejawat yang telah berbagi informasi dan
pengalaman yang berharga. Tak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih kepada keluarga kami yang telah mendukung baik
dari segi materi maupun moril.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang


positif dalam memahami isu yang kami bahas. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa
mendatang.

Terima kasih.

Bandung, 17 Oktober 2023

Penyusun:

widianti

Fadhilah Hurul Azmi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH............................... 1


B. RUMUSAN MASALAH............................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.............................................................. 4

A. MAKNA AGAMA ISLAM................................... 4

B. SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM........................... 6

C. ASPEK-ASPEK POKOK AJARAN AGAMA ISLAM.. 9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN................................................................ 13
B. SARAN............................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kata tentang Islam sudah tak asing lagi terdengar. Di
Indonesia sendiri, Islam merupakan agama yang di anut oleh
manyoritas penduduknya. Sering kali, kata ‘Islam’ di kaitkan
dengan kata ‘muslim’. Padahal artinya berbeda, jika Islam
adalah agama, maka muslim adalah sebutan untuk orang yang
beragama Islam. Meski sering menyebutnya, namun tak
sedikit yang belum tau apa definisi dan pengertian Islam
sebenernya. Mulai dari pengertian islam secara bahasa,
maupun dari AL-Quran dan Hadist. Definisi Islam juga di
rumuskan oleh para ulama sesuai dengan ijtihad dan
pemahamannya.
Selain sebagai tambahan informasi, mengetahui arti Islam
juga bisa di jadikan dorongan untuk semakin meningkatkan
keimanan1.
Latar belakang tentang makna Islam dan aspek-aspeknya
sangat luas dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan
perspektif yang di ambil.
Di zaman seperti sekarang ini, banyak sekali
permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam praktek
ibadah seorang muslim. Salah satu permasalahan yang kian
menjamur adalah menyangkut praktek dasar ajaran Islam.
Dasar ajaran Islam yang terdiri dari akidah, syari’ah dan
akhlak sering sekali dilupakan keterkaitannya.
Dalam suatu permasalahan, sudah banyak orang yang
melakukan ibadah namun hanya untuk di pamerkan kepada
orang lain, padahal itu sangat bertentangan dengan ajaran
islam yang dimana apabila seseorang ingin beribadah, maka
niatkan ibadah itu untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.

1
Drs. Muhammad Alim, M. Ag. Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan
Pemikiran Dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2021).
Cet.19, hlm 64.
iii
Itulah yang menjadikan suatu perbuatan yang seharusnya
mendapat ganjaran pahala, tapi malah menjadi suatu kesia-
siaan karena tidak dilakukan semata-mata karena Allah.
Dalam Permasalahan lain, tindakan korupsi yang marak
terjadi di negara kita, tentu itu sangat melanggar prinsip-
prinsip moral dan bertentangan dengan 3 aspek dasar ajaran
Islam.
Melihat hal tersebut, kami bermaksud untuk
mengingatkan dan menegaskan kembali komposisi dasar dari
ajaran islam, yaitu Akidah, Akhlak dan Syari’ah.2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah makna Islam ?
2. Apa saja sumber-sumber agama Islam ?
3. Apa aspek-aspek pokok agama Islam?

2
Nurseri Hasnah Nasution, Filsafat Dakwah, (Palembang, IAIN Raden Fatah
Press,2005), h.153
iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam


Ada dua sisi untuk memahami pengertian dari agama
islam, yaitu dari sisi bahasa dan dari sisi istilah. Kedua sisi
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Menurut bahasa (etimologi) , Islam berasal dari bahasa
Arab yaitu kata ‫ سلم‬yang artinya selamat, sentosa, dan damai.
Dari asal kata itu di bentuk kata ‫ اسلم يسلم اسالما‬yang berarti
memelihara dalam keadaan selamat sentosa, dan berarti juga
menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Seseorang yang
bersikap sebagaimana maksud pengertian Islam tersebut
dinamakan muslim, yaitu orang yang telah menyatakan
dirinya taat, meyerahkan diri, patuh, dan tunduk terhadap
Allah SWT.
Pengertian islam yang demikian itu, sejalan dengan tujuan
ajaran islam, yaitu untuk mendorong manusia agar patuh dan
tunduk kepada Tuhan, sehingga terwujud keselamatan, aman,
damai, dan sentosa serta sejalan juga dengan misi ajaran Islam
yaitu menciptakan kedamaian di muka bumi dengan cara
mengajak manusia untuk patuh dan tunduk Kepada Tuhan.
Islam dengan misi yang demikian itu ialah islam yang di bawa
oleh seluruh para Nabi, dari sejak Nabi Adam AS hingga Nabi
Muhammad SAW.
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa kata Islam
dari segi bahasa mengandung arti patuh, tunduk, taat dan
berserah diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan
dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Sedangkan Islam secara istilah (terminilogi) berarti suatu
nama bagi agama yang ajaran – ajaran nya di wahyukan dari
Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul. Sedangkan
pengertian Islam menurut Syekh Mahmud Syaltut yaitu
agama Allah yang di perintahkan untuk mengajarkan pokok-
pokok dan peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW dan

v
menugaskan untuk menyampaikan agama itu kepada seluruh
manusia, lalu mengajak mereka untuk memeluknya.
Sementara itu Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam
adalah agama perdamaian, dan dua ajaran pokoknya yaitu ke-
Esaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata, bahwa agama islam selaras benar sesuai
namanya. Islam bukan saja di katakan sebagai agama seluruh
Nabi Allah, sebagaimana tersebut pada beberapa ayat di
dalam AL-Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang
secara tak sadar untuk sepenuhnya kepada undang-undang
Allah, yang kita saksikan pada alam semesta.
Dengan demikian, kata Islam secara istilah adalah
mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang
datang dari Allah, bukan berasal dari manusia. Dalam proses
penyebaran ajaran Islam tersebut kepada manusia. Dalam
proses penyebaran agama Islam, Nabi terlihat dalam memberi
keterangan, penjelasan, uraian, dan contoh praktiknya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Islam agama Allah yang di
wahyukan kepada Rasul-Rasul-Nya untuk diajarkan kepada
manusia. Dibawa secara berantai dari satu generasi ke generasi
selanjutnya, dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam
adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi manusia dan
merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah
SWT.
Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya lebih
lengkap dan sempurna di banding agama yang di bawa oleh
para Nabi sebelumnya.
Firman Allah SWT

‫َاْل َيْو َم َا ْك َم ْل ُت َلُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َو َا ْت َم ْم ُت َع َل ْي ُك ْم ِن ْع َم ْي َو َر ِض ْي ُت َلُك ُم اِاْل ْس اَل َم ِد ْي ًن ۗا َف َم اْض ُط َّر ْي‬


‫ِف‬ ‫ِن‬ ‫ِت‬
‫َم ْخ َم َص ٍة َغ ْي َر ُم َت َج اِن ٍف ِاِّل ْث ٍۙم َف ِا َّن الّٰل َه َغ ُف ْو ٌر َّر ِح ْي ٌم‬

Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan


telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam
sebagai agamamu. (QS.AL-Maidah:3).

vi
Jadi, agama Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW
ialah agama yang telah mencakup semua ajaran yang di bawa oleh
Nabi terlebih dahulu, yang telah di sesuaikan dengan kebutuhan
zaman.

Dengan demikian jika orang yang ingin mengetahui ajaran


Islam di bawa oleh para Nabi terdahulu, maka ia dapat
mengetahui ajaran yang di bawa oleh Nabi terdahulu, maka ia
dapat mengetahui melalui ajaran yang di bawa oleh Nabi
Muhammad SAW.3

B. Sumber-Sumber Agama Islam

1. Al-Qur’an

Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan


kepada Nabi Muhammad SAW. Tulisannya berbahasa
Arab dengan perantaraan Malaikat Jibril. Al Quran juga
merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi
Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah kerasulan
dan pedoman hidup bagi manusia serta hukum-hukum
yang wajib dilaksanakan. Hal ini untuk mewujudkan
kebahagian hidup di dunia dan akhirat serta untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Al Quran sebagai
kalam Allah SWT dapat dibuktikan dengan
ketidaksanggupan atau kelemahan yang dimiliki oleh
manusia untuk membuatnya sebagai tandingan, walaupun
manusia itu adalah orang pintar.

Dalam surat Al Isra ayat 88, Allah berfirman:

‫ُق ْل َّل ِٕى اْج َت َم َع ِت اِاْل ْن ُس َو اْل ُّن َع ٰٓل ى َا ْن َّي ْأ ُت ْو ا ْث ٰه َذ ا اْل ُق ْر ٰا اَل َي ْأ ُت ْو َن ْث ِل ٖه َو َل ْو َك اَن َب ْع ُض ُه ْم‬
‫ِب ِم‬ ‫ِن‬ ‫ِب ِم ِل‬ ‫ِج‬ ‫ِن‬
‫َظ‬
‫ِل َب ْع ٍض ِه ْي ر‬

Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin


berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-
Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
3
Prof. Dr. H. Auddin Nata, MA. Metologi studi Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers,2021).cet, 10, hlm 64
vii
dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama
lain.”

2. Hadits

Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat


serta mengakui bahwa sabda, perbuatan dan persetujuam
Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah sumber
hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-
ayat di dalam Al Quran yang memerintahkan untuk
mentaati Rasulullah SAW seperti firman Allah SWT dalam
Q.S Ali Imran ayat 32:
‫ْلٰك‬ ‫َف َت َّل َف ّٰل اَل‬ ‫ّٰل‬ ‫ُق َا‬
٣٢ – ‫ْل ِط ْيُع وا ال َه َو الَّر ُس ْو َل ۚ ِا ْن َو ْو ا ِا َّن ال َه ُي ِح ُّب ا ِف ِر ْي َن‬

Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul.


Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak
menyukai orang-orang kafir.”

Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua


berfungsi sebagai penguat, sebagai pemberi keterangan,
sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum
baru yang ketentuannya tidak ada di dalam Al Quran.
Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah
Muhammad SAW ada kalanya atas petunjuk (ilham) dari
Allah SWT, dan adakalanya berasal dari ijtihad.

3. Ijma

Imam Syafi’i memandang ijma sebagai sumber hukum


setelah Al Quran dan sunah Rasul. Dalam moraref atau
portal akademik Kementerian Agama bertajuk Pandangan
Imam Syafi’i tentang Ijma sebagai Sumber Penetapan
Hukum Islam dan Relevansinya dengan perkembangan
Hukum Islam. Dewasa ini karya Sitty Fauzia Tunai, Ijma’
adalah salah satu metode dalam menetapkan hukum atas
segala permasalahan yang tidak didapatkan di dalam Al-
Quran dan Sunnah. Sumber hukum Islam ini melihat
berbagai masalah yang timbul di era globalisasi dan
viii
teknologi modern.
Jumhur ulama ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan
Wahab Khallaf, merumuskan ijma dengan kesepakatan
atau konsensus para mujtahid dari umat Muhammad pada
suatu masa setelah wafatnya Rasulullah SAW terhadap
suatu hukum syara’ mengenai suatu kasus atau peristiwa.
Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih
dan ijma sukuti. Ijma sharih atau lafzhi adalah kesepakatan
para mujtahid baik melalui pendapat maupun perbuatan
terhadap hukum masalah tertentu. Ijma sharih ini juga
sangat langka terjadi, bahkan jangankan yang dilakukan
dalam suatu majelis, pertemuan tidak dalam forum pun
sulit dilakukan.
Bentuk ijma yang kedua dalah ijma sukuti yaitu
kesepakatan ulama melalui cara seorang mujtahid atau
lebih mengemukakan pendapatanya tentang hukum satu
masalah dalam masa tertentu kemudian pendapat itu
tersebar luas serta diketahui orang banyak. Tidak ada
seorangpun di antara mujtahid lain yang
menggungkapkan perbedaan pendapat atau menyanggah
pendapat itu setelah meneliti pendapat itu.

4. Qiyas

Menurut istilah Qiyas adalah menyamakan sesuatu


yang tidak memiliki nash hukum dengan sesuatu yang ada
nash hukum bersamaan kesamaan illat atau kemaslahatan
yang diperhatikan syara’. Qiyas adalah bentuk sistematis
dan yang telah berkembang fari ra’yu yang memainkan
peran yang amat penting. Sebelumnya dalam kerangka
teori hukum Islam Al- Syafi’i, qiyas menduduki tempat
terakhir karena ia memandang qiyas lebih lemah dari pada
ijma.4

4
Prof. Dr. H. Auddin Nata, MA. Metologi studi Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers,2021).cet, 10, hlm 64
ix
C. Aspek-Aspek Agama Islam
Ada beberapa aspek-aspek di dalam agama Islam, diantaranya
:

1. Aspek Keyakinan (Akidah)

Akidah adalah keyakinan atau keimanan yang


mengikuti hati seseorang terhadap sesuatu yang diyakini
dan diimani selama hidup nya. Dalam berakidah tidak
boleh setengah hati tetapi harus meyakini dengan sepenuh
hati tanpa ada keraguan sedikit pun.5

Dalam Islam, pendidikan akidah sendiri menempatkan


posisi yang paling mendasar seperti terlihat pada rukun
Islam pertama. Di samping itu, ajaran akidah menjadi hal
yang paling didahulukan oleh Rasulullah SAW kala
mengajarkan ajaran Islam kepada para sahabatnya.

‫ بينما نحن جلوس عند رسول هللا صلى هللا عليه وآله‬: ‫عن عمر بن الخطاب رضي هللا تعالى قال‬
‫وس لم ذات يوم إذ طل ع علينا رجل ش ديد بياض الثياب ش ديد س واد الش عر ال يرى عليه أثر‬
‫الس فر وال يعرفه منا أحد حتى جلس إلى النبي ص لى هللا عليه وآله وس لم فأس ند ركبتيه إلى‬
‫ يا محمد أخبرني عن اإلسالم فقال رسول هللا صلى هللا‬: ‫ركبتيه ووضع كفيه على فخذيه وقال‬
‫ اإلسالم أن تشهد أن ال إله إال هللا وأن محمدا رسول هللا وتقيم الصالة وتؤتي‬: ‫عليه وآله وسلم‬
‫ ص دقت فعجبنا له يس أله‬: ‫الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن اس تطعت إليه سبيال قال‬
‫ فأخبرني عن اإليمان قال أن تؤمن باهلل ومالئكته وكتبه ورسله واليوم اآلخر‬: ‫ويصدقه قال‬

‫ فأخبرني عن اإلحسان قال أن تعبد هللا كأنك تراه‬: ‫ صدقت قال‬: ‫وتؤمن بالقدر خيره وشره قال‬

: ‫ ثم انطلق فلبثت مليا ثم قال يا عمر أتدري من السائل ؟ قلت‬... ‫فإن لم تكن تراه فإنه يراك‬
‫هللا ورسوله أعلم قال فإنه جبريل أتاكم يعلمكم دينكم‬

Artinya: Dari Umar RA: "Pada suatu hari kami (Umar


RA dan para sahabat RA) duduk-duduk bersama
Rasulullah SAW lalu muncul di hadapan kami seorang

5
Mahmud Syaltut,Al- Islam ‘Aqidah wa Syariah (Cet.VI, Beirut: Daral-
Syuruq,1972), h. 22.3
x
yang berpakaian sangat putih. Rambutnya sangat hitam
dan tidak tampak tanda tanda bekas perjalanan. Tidak
seorang pun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung
duduk menghadap Rasulullah SAW, kedua kakinya
menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak
tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah SAW seraya
berkata,"Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu
Rasulullah SAW menjawab, "Islam ialah bersyahadat
bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad
Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Orang
itu lantas berkata, "Benar". Kemudian dia bertanya
lagi,"Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah SAW
menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir dan beriman
kepada Qodar baik dan buruknya." Kemudian orang itu
pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah
SAW bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu
siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar)
menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui,".

Rasulullah lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk


mengajarkan agama kepada kalian," (HR Muslim).6

2. Aspek Norma atau Hukum (Syariah)

Istilah syari’ah dalam dalam konteks kajian hukum


islam lebih menggambarkan Kumpulan norma norma
hukum yang merupakan hasil dari proses tasyri’. Maka
dari itu sebelum kita memaparkan tentang syari’ah terlebih
dahulu memaparkan apa itu tasyri’. Kata tasyri’ adalah
bentuk mashdar dari syarra’a yang berarti menciptakan
dan menetapkan syari’at 7.Sedangkan istilah ulama fiqih
bermakna “ menetapkan norma norma hukum untuk

6
Ad-durrah as-Salafiyah Syarah al-Arba’in an-Nawawiyah Markaz Fajr,Cairo
Mesir
7
Jamaludin bin Muhammad al-Afriqi,Lisan al-Arab,(Cet,VII,Beirut:Dar al-
shhadir,t.th),h.157
xi
menata kehidupan manusia baik dalam hubungan nya
dengan Allah SWT, maupun dengan manusia lainnya.8

Aspek inilah yang mengatur hubungan manusia


dengan Allah (hablum-minallah), sesama manusia
(hablum-minannas), dan hubungan manusia dengan alam
semesta (hablum-minalalami). Secara redaksional, syariah
sendiri bermakna jalan hidup yang ditentukan oleh Allah
SWT sebagai panduan untuk menjalankan kehidupan di
dunia menuju kehidupan akhirat. Panduan yang dimaksud
adalah sumber hukum Islam yang berasal dari Al-Qur'an,
sunnah, hingga ijtihad para ulama.Menurut tulisan ilmiah
terbitan Digilib IAIN Kendari, ruang lingkup yang
terkandung dalam aspek syariah mencakup hukum
ibadah, muamalah dalam hal tukar menukar harta,
munakahat dalam hubungan berkeluarga, siasah dalam
konteks bermasyarakat, hingga jinayat yang menyangkut
pidana.

3. Aspek Perilaku (Akhlak)

Terakhir, ada aspek perilaku atau akhlak dalam ajaran


pokok agama Islam. Akhlak ini sendiri merupakan sikap-
sikap atau pola perilaku manusia yang menjadi hasil dari
pelaksanaan dua aspek sebelumnya yakni, akidah dan
syariah. Secara etimologi kata akhlak berasal dari Bahasa
arab akhlaq, yang merupakan bentuk jamak dari kata
khuluk, yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku
dan tabi’at9. Pentingnya pendidikan akhlak dalam ajaran
Islam tergambar dari sabda Rasulullah SAW dalam
haditsnya, "Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW
ditanya tentang penyebab utama yang dapat memasukkan
(seseorang) ke dalam surga. Beliau menjawab, 'Bertakwa
kepada Allah dan berakhlak mulia,' (HR Tirmidzi).

8
Muhammad Faruq Nabhan,al-Madkhal li-Tassyri’ al-islami (Beirut : Dar al-
Qalam,1981),h.11
9
Muhammad Musthafa Abu al-‘Ula, Hadist al-Islam,(Mesir: tp., 1958), h. 28
xii
Ketiga aspek ini tidak berdiri sendiri. Sebaliknya,
ajaran pokok agama Islam yang terdiri dari tiga aspek
tersebut berintegrasi membentuk kepribadian manusia
yang utuh atau holistik pada seorang muslim sebagaimana
dalam surah Al Baqarah ayat 208:

‫ٰٓي َا ُّي َه ا اَّل ْي َن ٰا َم ُن وا اْد ُخ ُل ْو ا ى ال ْل َك ۤا َّف ًة ۖ َّو اَل َت َّت ُعْو ا ُخ ُط ٰو الَّش ْي ٰط ِۗن َّنٗه َل ُك ْم َع ُد ٌّو ُّم ْيٌن‬
‫ِب‬ ‫ِا‬ ‫ِت‬ ‫ِب‬ ‫ِف ِّس ِم‬ ‫ِذ‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah


ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh (kaffah
atau holistik) dan janganlah ikuti langkah-langkah setan!
Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa,


Islam adalah agama yang berasal dari wahyu Allah kepada
Nabi Muhammad SAW, yang terdapat dalam AL-Quran dan
Hadist dan tidak diragukan lagi kebenarannya.

Islam memiliki beberapa aspek penting yaitu : Akidah,


Syari’ah dan Akhlak. Yang mana 3 aspek ini sangat lah penting
dimiliki oleh setiap muslim. Karena dengan kita memegang
erat 3 aspek ini ,maka hidup kita akan lebih ter arah. Apalagi
sekarang banyak sekali pemahaman pemahaman yang
bertolak belakang dengan ajaran islam. Maka dari itu
sangatlah penting bagi kita mempelajari dan memahami 3
aspek dasar ini, karena dengan ini kita dapat mengetahui
degan jelas mana paham benar ( sesuai dengan ajaran islam)
dan mana paham yang salah (tidak sesuai dengan ajaran
islam ).

B. Saran
10
Yayasan Penyelenggara Penerjemah AL-Qur’an. AL-Qur’an Tiga Bahasa,
(Jakarta: Al-Huda,2021). Cet. 10, hlm. 190.
xiii
Demikiannlah makalah yang kami susun ini. Semoga
dapat memberi manfat bagi penyusun khusus nya dan bagi
pembaca umum nya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi maupun
penyusunannya. Dikarenakan keterbatasan keilmuan yang
dimiliki, penyusun meminta untuk dibukakan pintu maaf
yang sebesar-besarnya. Tidak lupa, penyusun mengharapkan
adanya kritik dan saran untuk kemajuan dan kesempurnaan
makalah yang telah dibuat. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Muhammad Alim, M. Ag. 2021. Bandung PT.Remaja


Rosdakarya, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan
Pemiliran Dan Kepribadian Muslim

Nurseri Hasnah Nasution, 2005 IAIN, Palembang. Raden Fatah


Press Filsafat Dakwah

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA. 2021 Jakarta, Prenadamedia


Group. Ilmu Pendidikan Islam

Prof. Dr. H. Auddin Nata, MA. 2021 Jakarta. Metologi studi


Islam

Mahmud Syaltut, 1972 Beirut, Daral-Syuruq. Al- Islam


‘Aqidah wa Syariah

Ad-durrah, Cairo Mesir as-Salafiyah Syarah al-Arba’in an-


Nawawiyah Markaz Fajr

Jamaludin bin Muhammad al-Afriqi, Beirut Dar al-shhadir, tth.


Lisan al-Arab
xiv
Muhammad Faruq , 1981. Beirut, Dar al-Qalam. Nabhan,al-
Madkhal li-Tassyri’ al-islami

Muhammad Musthafa. 1858. Mesir. Abu al-‘Ula, Hadist al-


Islam

Yayasan Penyelenggara Penerjemah AL-Qur’an. 2021. Jakarta.


AL-Huda. AL-Qur’an Tiga Bahasa

xv

Anda mungkin juga menyukai