Anda di halaman 1dari 13

ISLAM YANG SEBENAR BENARNYA

Dosen : Dr.H.Husain Abdullah,M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok VIII

1.Husnul Amaliah 4. Sitti Nur Aisya 7. Asriati

2.Magfira Rahim 5. Wahyuni Annur 8. Nur Mala Syam

3.Febriana Shaleh 6. Ramlawati 9. Yunita Eka Putri

JURUSAN TARBIYAH SEMESTER SATU

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD

(STAI DDI) MANGKOSO KABUPATEN BARRU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya dan

hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ISLAM YANG

SEBENAR BENARNYA“. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk kedua orang tua kami. Untuk

Ibu dan Ayah yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang selalu

memberikan motivasi, nasehat, cinta, perhatian, dan kasih sayang, serta doa yang

tentu takkan bisa kami balas.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk

pembangunan ilmu pengatuhan bagi semua pembaca dan khususnya kami.

Mangkoso, 17 Desember 2021

Penyusun

Kelompok VIII

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam ..........................................................................2

B. Makna Agama Islam .................................................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Nama agama Islam merupakan istilah yang menunjukkan sikap dan sifat

pemeluknya terhadap Allah SWT. Nama Islam lahir bukan karena pemberian dari

seseorang atau sekelompok masyarakat, melainkan berasal dari Sang Pencipta

langsung, Allah SWT.

Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”,

“yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti

kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang

diberikan oleh Allah SWT.

Sebagai seorang Muslim, kita selalu berusaha untuk menjalankan perintah

Allah SWT dan menjauhi larangannya. Berbagai ibadah kita lakukan, meski

masih belum bisa sempurna. Namun, pernahkah kita memikirkan tentang makna

Islam selama kita hidup menjadi seorang muslim?

Sebagai seorang Muslim, tentu penting untuk mengetahui makna Islam.

Dengan mengetahui dan memahami makna agama Islam, kita juga bisa semakin

mengerti bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang benar.1

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian agama Islam?

2. Bagaimana makna agama Islam bagi umat Islam?

1
https://m .merdeka. com /jabar /memahami-makna -islam- yang- sesungguhnya-muslim-
wajib-tahu-kln.html.17/Desember/2021

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama Islam

Mengutip dari brilio.net, Islam dalam bahasa Arab merupakan mashdar

dari kata aslama-yuslimu-islaaman, yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri

kepada Allah. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya, Islam berasal dari kata

assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam. Masing-masing kata tersebut

memiliki arti sebagai berikut:

Assalmu artinya damai, perdamaian. Maksudnya, Islam adalah agama

yang damai dan setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian. Aslama artinya

taat, berserah diri. Maksudnya seorang muslim hendaknya berserah diri pada

Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.Istaslama artinya berserah diri.

Saliim artinya bersih dan suci. Maksud dari kata ini merupakan gambaran dari

hati seorang muslim yang bersih, suci, , jauh dari sifat syirik atau menyekutukan

Allah. Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh

keselamatan. Jika seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik, maka

Allah akan menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.

Dalam Al-Qur'an sendiri, kata Islam sebagai agama disebutkan dalam surat

Al Maidah ayat 3, yang artinya

‫َاْلَي ْو َم َاْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َاْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتْي َو َر ِض ْيُت َلُك ُم اِاْل ْس اَل َم ِد ْيًن ۗا َفَمِن اْض ُطَّر ِفْي‬
‫َم ْخ َم َص ٍة َغْيَر ُم َتَج اِنٍف ِاِّل ْثٍۙم َفِاَّن َهّٰللا َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬
Terjemahnya:
3

"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku

cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama

bagimu."

Disebutkan pula dalam surat Ali Imran ayat 85

‫َو َم ْن َّيْبَتِغ َغْيَر اِاْل ْس اَل ِم ِد ْيًنا َفَلْن ُّيْقَبَل ِم ْنُۚه َو ُهَو ِفى اٰاْل ِخَر ِة ِم َن اْلٰخ ِس ِر ْيَن‬
Terjemahnya:
“Siapa yang mencari agama selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak

akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi”

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan

rasul sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh

umat manusia hingga akhir zaman.Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan

dimanapun dan kapanpun dandibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke

generasi selanjutnya dari satu angkatan keangkatan berikutnya, yaitu sebagai

rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat

rahman dan Rahim Allah SWT.

B. Makna Islam

Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt.

Ajaran dan ketentuan-Nya yaitu Al-qur’an dan sunnah. Sehingga beruntunglah

bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian dapat pula melaksanakan

dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar. Islam lahir membawa

akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan berhala-berhala, serta

benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk Allah SWT dan

ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu akidah, tauhid, dan

akhlak.
4

Oleh karena itu kita perlu memiliki akidah dan menjaganya jangan sampai

rusak serta tidak menyimpang dari aqidah yang sebenarnya. Apalagi mencampur

adukkannya dengan suatu kepercayaan yang dapat merusak aqidah. Yang mana

akidah berarti “keyakinan”,

keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa yang menjadi pegangan hidup setiap

pemeluk agama Islam.Dan Akidah juga berarti ikatan yang kuat antara sesama

manusia dalam satu keyakin anantara manusia sebagai makhluk dengan Allah

sebagai Khaliq.2

Adapun masalah tauhid karena bagian yang terpentingnya adalah

mempelajari tentang wujud dan sifat-sifat yang boleh disifatkan dengan cara

menetapkan aqidah agama dengan menggunakan dalil naqli, aqli, dan dalil wijdan.

Sebagai makhluk sosial, manusia menerima dan memberikan andilnya

kepada orang lain. Saling bermuamalah untuk memenuhi hajat hidup dan

mencapai kemajuan dalam hidupnya. Untuk mencapai kemajuan dan tujuan hidup

manusia, di perlukan kerja sama dan kegotongroyongan sebagaimana di jelaskan

dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 2.Yang artinya : Hai orang-orang yang

beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar

kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,

dan binatang-binatang qalaaid, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang

mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari

Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah

berburu.

2
H. Ali Abri M.A, Dasar-dasar Ilmu Tauhid dan Ilmu Kalam, (Pekanbaru: Unri Press
2011), hlm.1
5

Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena

mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat

aniaya (kepada mereka).Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Swt

Amat berat siksa-Nya.

Kenyataan ini tidak dapat di pungkiri, yang lebih jauh diterangkan dalam

pengetahuan sosiologi. Tidak ada alternative lain bagi manusia normal, kecuali

menyesuaikan diri dengan peraturan Allah Swt tersebut dan bagi siapa yang

menantangnya dengan jalan memencilkan diri, niscaya akan terkena sangsi berupa

kemunduran, penderitaan, kemelaratan, dan mala petaka dalam hidup ini.

Manusia adalah makhluk sosial bermula dari kemampuan yang terbatas

timbulah sifat membutuhkan orang lain kemudian dengan sendirinya hidup ini

harus bergaul dengan orang lain agar kesatuan sebagai individu dan sebagian

warga Nergara bisa meringankan beban satu dan yang lainnya. Diperkuat dengan

dalil dari Aristoteles yang mengatakan manusia adalah zoon politicon yang

artinya satu individu dan individu lainnya saling membutuhkan satu sama lain

sehingga keterkaitan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Setiap manusia memiliki dua fungsi. Fungsi utama manusia yaitu sebagai

hamba Allah Swt dan fungsi yang kedua yaitu sebagai makhluk sosial.

Sebagai hamba Allah Swt, manusia harus mematuhi perintah Allah Swt

dan menjauhi larangannya. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa

melakukan hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya. Hubungan
6

antar manusia disebut muamalah. Jual beli termasuk ke dalam jenis muamalah.

Salah satu cara yang dilakukan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya

adalah melalui jual-beli. Dalam jual beli harus ada penjual, pembeli, barang yang

dijual, ijab, dan qabul. Jual beli menurut bahasa artinya pertukaran atau saling

menukar. Sedangkan menurut pengertian fikih, jual-beli adalah menukar suatu

barang dengan barang yang lain dengan rukun dan syarat tertentu.

Islam benar-benar mengatur sebaik-baiknya karena dengan teraturnya

muamalat, maka kehidupan manusia jadi terjamin juga dengan sebaik-baiknya.

Muamalah ialah alat tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat

dengan cara, seperti jual-beli, sewa-menyewa, upah-mengupah, pinjam-

meminjam, urusan cocok tanam, serikat dan usaha lainnya.

Sering kali kita menyaksikan orang memperjuangkan Islam dengan

definisi yang tidak jelas. Mereka mati-matian memperjuangkan 'Islam', tetapi

sesungguhnya memperjuangkan budaya di mana Islam mewujudkan dirinya,

bukan Islamnya itu sendiri. Yang paling sering terjadi mengatasnamakan Islam

untuk kepentingannya sebagai politikus, pebisnis, dan profesi. Ayat dan hadis

dipilih yang paling sesuai dengan kepentingan mereka. Jika tidak menemukan,

mereka menafsirkan ayat atau hadis terlalu jauh atau mengarang hadis.

Bahkan mungkin tidak kalah dengan muslim Arab. Kata Islam tersusun

dari huruf sin, lam, mim (salima), sebuah akar kata yang membentuk kata Salam

(damai), Islam (kedamaian), Istislam (pembawa kedamaian), dan Taslim

(ketundukan, kepasrahan, dan ketenangan). Salam adalah kedamaian dan

kepasrahan dalam pengertian lebih umum. Islam adalah kedamaian dan


7

kepasrahan dalam pengertian yang lebih khusus, memiliki se-perangkat konsepsi

nilai dan norma (value and norm). Istislam adalah seruan kedamai-an dan

kepasrahan yang lebih cepat, tegas, rigid, dan sempurna (perfect). Allah SWT

memberi nama agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW dengan agama Islam.

Bukan agama Salam (kepasrahan tanpa konsep). Bukan juga agama

Istislam yang lebih meng-utamakan kecepatan, ketegasan, dan kesempurnaan

dalam memperjuangkan kedamaian dan kepasrahan. Kata Islam itu sendiri

mengisyaratkan jalan tengah atau moderat (tawassuth). Di dalam Alquran

disebutkan: Inna al-dina 'inda Allah al-Islam (Sesungguhnya agama di sisi Allah

hanyalah Islam/QS Ali Imran/3:19), man yabtagi gair al-islam dinan falan yuqbala

minhu (Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali

tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya/QS Ali Imran/3:19). Perhatikan

ayat-ayat tersebut di atas semuanya menggunakan kata al-islam, dengan

menggunakan alif ma'rifah (al), bukan Islam dalam bentuk nakirah, bukan juga

salam atau Istislam.

Ini semua menunjukkan bahwa dari segi bahasa saja al-islam (Islam) sudah

mengisyaratkan jalan tengah, moderat, dan sudah barang tentu menolak kekerasan

dan keonaran. Seharusnya seorang muslim (orang yang ber-agama Islam) itu

mengedepankan kedamaian, ketundukan, kepasrahan, dan pada akhirnya

merasakan ketenangan lahir batin. Agaknya kontradiktif jika panji-panji Islam

dibawa-bawa untuk sesuatu yang menyebabkan lahirnya kekacauan dan

ketidaknyamanan. Apalagi jika atas nama Islam digunakan untuk melayangkan

nyawa-nyawa orang yang tidak berdosa, sangat tidak sepadan dengan kata Islam
8

itu sendiri. Kelompok minoritas liberal muslim memaknai Islam dengan konteks

Salam, yang lebih bersifat inklusif-substantif. Sementara kelompok minoritas

radikal muslim lebih memaknai Islam dengan konteks Istislam, yang menuntut

intensitas dan semangat progresif di dalam mewujudkan nilai dan norma Islam.

Kelompok mainstream muslim memaknainya sebagai Islam, sebuah sistem nilai

dan norma kemanusiaan yang terbuka dan moderat.

Sebelumnya disebutkan bahwa Islam memiliki arti kepasrahan atau

ketundukan secara total kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti

dirinya telah berpasrah dan tunduk patuh hanya kepada ajaran-ajaran Islam.

Maka makna Islam adalah menundukkan diri kepada Allah dan taat

kepada-Nya dengan mentauhidkan-Nya, memurnikan amalan hanya untuk-Nya,

menaati perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangannya.

Orang yang beragam Islam juga disebut Muslim, yang menunjukkan

bahwa dirinya adalah hamba yang patuh terhadap Allah SWT, tunduk dan taat

kepada-Nya, dengan melakukan apa yang Allah SWT perintahkan dan

meninggalkan apa yang Allah SWT larang.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan

rasul sebagai utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh

umat manusia hingga akhir zaman.

Beruntunglah bagi mereka yang telah menjadi pengikutnya kemudian

dapat pula melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara baik dan benar.

Islam lahir membawa akidah ketauhidan dan melepaskan manusia kepada ikatan

berhala-berhala, serta benda- benda lain yang posisinya hanyalah sebagai makhluk

Allah SWT dan ajaran Islam di dukung oleh krangka dasar agama Islam yaitu

akidah, tauhid, dan akhlak.

9
DAFTAR PUSTAKA
H. Ali Abri M.A, Dasar-dasar Ilmu Tauhid dan Ilmu Kalam, (Pekanbaru: Unri Press 2011),

https:// mediaindonesia.com / renungan- ramadan / 238222 / mendefinisikan-islam


secara - benar.25/Desember/2021
https://m .merdeka. com /jabar /memahami-makna -islam- yang- sesungguhnya-muslim-
wajib-tahu-kln.html.25/Desemb er/2021

Anda mungkin juga menyukai