Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan baik tanpa halangan. Karena jika
tanpa izinnya tentunya saya tidak akan mampu untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya, oleh karena itu segala macam
saran atau kritik yang membangun sangat diharapkan. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,
khususnya kepada Pak Nurwachid selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Agama Islam yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB 1 : Pendahuluan
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB 2 : Pembahasan
BAB 3 : Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................................ 9
B. Saran..........................................................................................................................9
Daftar Pustaka..................................................................................................................10
ii
BAB 1 : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Sejak penyebaran Islam yang paling awal keluar dari Arab, Islam telah menjadi
suatu agama dari berbagai suku, ras, dan kelompok masyarakat. Islam adalah suatu
agama dunia, dengan demikian pada umumnya kita dapat menemukan di sebagian
besar tempat-tempat utama dan di antara masyarakat yang ada di dunia. Islam
merupakan suatu agama yang disebarkan, muslim diperintahkan untuk membawa
pesan Tuhan kepada semua orang di muka bumi ini dan untuk membuat kondisi dunia
menjadi lebih baik, tempat yang baik secara moral.
Islam adalah jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia
dan akhirat dan merupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh. Islam memiliki
ciri-ciri robbaniyah yaitu bahwa Islam bersumber dari Allah, bukan hasil pemikiran
manusia. Islam merupakan satu kesatuan yang padu yang terfokus pada ajaran tauhid,
Allah berikan kepada manusia agama yang sempurna. Islam mencakup seluruh aspek
kehidupan, tak satu aspek pun terlepas dari Islam karena ajaran yang bersifat integral
(lengkap) dan Islam tidak terbatas dalam waktu tertentu tetapi berlaku untuk
sepanjang masa dan di semua tempat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Agama Islam?
2. Bagaimana Pengertian Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil ‘Alamin?
3. Bagaimana Islam untuk seluruh manusia (Rahmatan Lil ‘Alamin)?
4. Bagaimana konsep Rahmatan Lil ‘Alamin?
5. Bagaimana Pengaruh Rahmatan Lil ‘Alamin Bagi Non Muslim?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya Agama Islam.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Rahmatan Lil ‘Alamin.
3. Untuk memahami bagaimana konsep dan pengaruh Rahmatan Lil ‘Alamin
bagi umat Non Muslim.
1
BAB 1 : Pembahasan
Islam berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti
selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk
aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
2
Burung tersebut mempunyai hak untuk disembelih dan dimakan, bukan
dibunuh dan dilempar. Begitu Indah agama Islam, dengan hewan saja tidak boleh
sewenang-wenang, apalagi dengan manusia. Apabila manusia memahami dan
mengamalkan ajaran-ajaran Islam, dunia ini akan damai dan indah.
Ibnu Abbas r.a, sahabat Rasulullah, pakar dalam ilmu tafsir menyatakan
“Orang yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW., maka akan memperoleh
rahmat Allah dengan sempurna di dunia dan di akhirat. Sedangkan orang yang
tidak beriman kepada Nabi Muhammad SAW., maka tidak akan diselamatkan dari
adzab yang ditimpakan kepada umat-umat terdahulu ketika masih di dunia seperti
diubah menjadi hewan atau dilemparkan batu dari langit”. Demikian penafsiran
yang dinilai paling kuat oleh Hafizh Jalaluddin Al Suyuthi dalam tafsirnya, al
Durr al Mantsur.
3
Maka seorang Muslim dalam menghayati dan menerapkan pesan Islam
rahmatan lil ‘alamin tidak boleh menghilangkan misi dakwah yang dibawa oleh Islma
itu sendiri. Misalnya, memberikan khotbah dalam acara kebaktian agama lain,
menjaga keamanan tempat ibadah agama lain dan acara ritual agama lain, atau do’a
bersama lintas agama dengan dalih “Islam rahmatan lil ‘alamin”. Kegiatan-kegiatan
semacam itu justru mengaburkan makna rahmatan lil ‘alamin yang berkaitan erat
dengan misi dakwah Islam.
4
F. Islam Untuk Seluruh Manusia (Rahmatan Lil ‘Alamin)
Kata Islam punya dua makna. Pertama, nash (teks) wahyu yang
menjelaskan din (agama). Kedua, Islam merujuk pada amal manusia, yaitu
keimanan dan ketundukan manusia kepada nash (teks) wahyu yang berisi ajaran
din (agama) Allah.Berdasarkan makna pertama, Islam yang dibawa satu rasul
berbeda dengan Islam yang dibawa rasul lainnya, dalam hal keluasan dan
keuniversalannya.
Islam yang dibawa Nabi Muhammad lebih luas lagi daripada yang dibawa
oleh nabi-nabi sebelumnya. Apalagi nabi-nabi sebelumnya diutus hanya untuk
kaumnya sendiri. Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Oleh
karena itu, Islam yang dibawanya lebih luas dan menyeluruh. Tak heran jika Al-
Quran bisa menjelaskan dan menunjukkan tentang segala sesuatu kepada manusia.
Firman Allah:
“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri”(Q. S. An-
Nahl: 89).
5
Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat bagi sekalian alam, maka
itu pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya, risalah Islam ialah
mendatangkan rahmat buat seluruh alam. Lawan daripada rahmat ialah bencan dan
malapetaka. Maka jika dirumuskan ke dalam bentuk kalimat yang menggunakan
kata peniadaan, kita lau mendapat pengertian baru tapi lebih tegas bahwa islam itu
“bukan bencana alam”.
Dengan demikian kehadiran Islam di alam ini bukan untuk bencana dan
malapetaka, tetapi untuk keselamatan, untuk kesejahteraan, dan untuk kebahagiaan
manusia lahir dan batin, baik secara perseorangn maupun secara bersama-sama
dalam masyarakat. Islam itu ibarat Ratu Adil yang menjadi tumpuan harapan
manusia. Ia harus mengangkat manusia dari kehinaan menjadi mulia, menunjuki
manusia yang tersesat jalan. Membebaskan manusia dari semua macam
kezhaliman, melepaskan manusia dari rantai perbudakan, memerdekakan manusia
dari kemiskinan rohani dan materi, dan sebagainya.
Tugas Islam memberikan dunia hari depan yang cerah dan penuh harapan.
Manusia akhirnya merasakan nikmat dan bahagia karena Islam. Kebenaran risalah
Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada kesempurnaan Islam itu sendiri.
Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran yang satu dengan yang lainnya
mempunyai nisbat dan hubungan yang saling berkait. Maka Islam dapat kita lihat
serempak dalam tiga segi yaitu aqidah, syari’ah dan nizam.
Dalam satu tinjuan, Islam adalah suatu aqidah atau keyakinan. Mulai
daripada Islam itu sendiri secara totalitas adalah suatu keyakinan, bahwa nilai-nilai
yang diajarkan kebenarannya mutlak karena bersumber dari yang Maha Mutlak.
6
Maka segala yang diperintahkannya dan diizinkannya adalah suatu yang
haq “Dan carilah karunia yang Allah berikan kepadamu untuk keselamtan bagi
negri akhirat, tapi janganlah engkau lupakan masalahmu di dunia. Dan
ciptakanlah kebaikan sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, janganlah
engkau berbuat kerusuhan di bmi, karena sesungguhnya Allah tidak senang bagi
orang-orang yang berbuat rusuh”. Yang menjadi tantangan besar umat Islam
masa kini adalah Islam belum lagi terwujud risalahnya, ia belum lagi menjadi
rahmat bagi manusia. Karenanya kita harus mengadakan koreksi total terhadap
cara-cara hidup kita, baik dalam bidang ubudiyah maupun dalam bidang
mu’amalah.
7
H. Pengaruh Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Bagi Umat Non Muslim
Dalam memperlakukan non muslim (Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan
hak seperti yang didapatkan oleh kaum Muslimin, kecuali pada perkara-perkara
yang terbatas dan perkecualian.
8
BAB 2 : Penutup
A. Kesimpulan
Agama adalah sebuah koleksi terorganisisr dari kepercayaan, sistem budaya
dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan. Agama, (yakni agama Islam) yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw
ialah apa yang diturunkan Allah di dalam al-Quran dan yang tersebut dalam
Sunnah Sahihah berupa perintah-perintah, dan larangan-larangan serta petunjuk
untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. (Himpunan Putusan Tarjih).
Rahmatan lil ‘alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat
dalam al Quran, yaitu sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al Anbiya ayat 107.
Ayat tersebut menegaskan bahwa Islam dilakukan secara benar, dengan sendirinya
akan mendatangkan rahmat untuk seluruh makhluk. Begitu halnya dalam tataran
ritual yang memang sudah ditentukan operasionalnya dalam al Quran dan Hadits.
Namun, dalam konteks sosial, Islam sesungguhnya hanya berbicara mengenai
ketentuan-ketentuan dasar atau pilar-pilarnya yang penerjemahan operasionalnya
secara detail dan komprehensif tergantung pada kesepakatan dan pemahaman
masing-masing komunitas, yang tentu memiliki keunikan berdasarkan
keberagaman lokalitas nilai dan sejarah yang dimiliknya.
B. Saran
Kita selaku civitas akademika, seharusnya mendalami materi Islam sebagai
agama rahmatan lil ‘alamin ini, agar kita bisa langsung mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi contoh untuk yang lainnya. Dimana dimata
masyarakat kita telah dicap sebagai orang yang berpendidikan, yang bakal menjadi
panutan. Dengan ilmu ini, kita bisa memberikan contoh untuk lebih menghargai
kepada makhluk-makhluk Allah yang lain, misalnya tidak berbuat kasar terhadap
hewan, tidak merusak alam, tidak menyakiti teman, dan lain sebagainya.
9
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/sabdullah/5b17e98af133440c177540a2/memahami-makna-
rahmatan-lil-alamin
https://www.academia.edu/6194297/MAKALAH_ISLAM_SEBAGAI_RAHMATAN_LI
LALAMIN
https://fitk.uin-malang.ac.id/sites/default/files/materi/Materi%20Kuliah%20Tamu
%20PAI%202016_.pdf
http://ucisucisukmawati.blogspot.com/2016/04/contoh-makalah-rahmatan-lil-alamin.html
http://ltfzkr.blogspot.com/
10