Anda di halaman 1dari 12

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN 3

“MEWUJUDKAN ISLAM Rahmatan Lil ‘Alamin”

Makalah Untuk Tugas Matakuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 3


Dosen Pengampu Hamzah Rifqi

Disusun oleh:

NADIA MEGA TRIARIANI E2B017139

ARIF SETIAWAN E2B017143

NOVI INDRIANI E2B017145

KHARISMATIKA W E2B017146

ROMY DWI PUTRA E2B017147

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya
sehingga makalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 3 yang berjudul “Mewujudkan Islam
Rahmatan Lil Alamin” ini dapat selesai tanpa halangan yang berarti.
Makalah ini kami buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan dari berbagai
pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya untuk menyelesaikan makalah
ini. Oleh karenanya kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak
yang telah ikut serta dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah yang
kami buat ini. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak kami sadari.
Oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan makalah
yang lebih baik.
Dan semoga makalah AIK 3 tentang Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat luas. Akhir kata kami ucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya atas perhatiannya.
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN…………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusah Masalah
3. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam dunia islam, islam dimulai dengan penurunan wahyu kepada Nabi
Muhammad pada 610 m, ketika beliau berusia 40 tahun. nabi muhammad pergi setiap
tahun ke atas pegunungan di mekkah. selama salah satu dari tahap pengasingan diri,
ketika berusia 40 tahun, pada bulan ramadhan, Malaikat Jibril mengunjungi beliau dan
menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT. Nabi Muhammad menjaga misinya dan
tetap menerima wahyu serta memahami bahwa wahyu-wahyu itu menjadi bagian dari
kitab suci dan bahwa ia telah dipilih Allah SWT sebagai nabi.
Sejak penyebaran islam yang paling awal keluar dari arab, islam telah menjadi suatu
agama dari berbagai suku, ras, dan kelompok masyarakat. Islam adalah suatu agama yang
datang dari Allah SWT, dengan demikian pada umumnya kita dapat menemukan Islam di
sebagian besar tempat-tempat utama dan di antara masyarakat yang ada di dunia. islam
merupakan suatu agama yang disebarkan, muslim diperintahkan untuk membawa pesan
tuhan kepada semua orang di muka bumi ini dan untuk membuat kondisi dunia menjadi
lebih baik, tempat yang baik secara moral.
Islam adalah jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia dan
akhirat dan islam merupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh. islam memiliki
ciri-ciri robbaniyah yaitu bahwa islam bersumber dari Allah SWT. Islam merupakan satu
kesatuan yang padu yang terfokus pada ajaran yang dibawah oleh nabi-nabi terdahulu
hingga sampai pada Nabi Muhammad. Allah berikan kepada manusia agama yang
sempurna. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, tak satu aspek pun terlepas dari
islam karena islam adalah ajaran yang bersifat lengkap dan Islam tidak terbatas dalam
waktu tertentu tetapi berlaku untuk sepanjang masa. Dalam islam ditemui kaidah-kaidah
umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudah dipraktekkan yang menjadi
kemaslahatan umat manusia karena sumber ajaran islam adalah al-quran, hadits sehingga
islam menjadi agama rahmatan lil’alamin.
2. Rumusan Masalah
a. Pengertian Islam
b. Bentuk-bentuk rahmatan lil aalamiin
c. Memahami Islam secara baik dan benar
d. Konsep rahmatan lil aalamiin
e. Pengaruh rahmatan lil’alamin bagi non muslin

3. Manfaat dan Tujuan penulisan


Dalam pembuatan makalah ini kita bisa mendapatkan banyak manfaat seperti
menambah wawasan tentang agama islam,islam juga sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui islam serta memahami islam secara baik dan benar
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk rahmatan lil ‘alamin
c. Untuk mengetahu konsep rahmatan lil ‘alamin
d. Untuk mengetahui pengaruh rahmatan lil ‘alamin bagi non muslim
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Islam.


Islam berasal dari kata assalam-yassalam-assalaamaa artinya selamat, damai,
sejahtera, penyerahan diri, tunduk dan patu. Ini mengindikasikan bahwa Agama Islam
adalah ajaran yang menciptakan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan diri, serta
penyerahan diri, secara total untuk tunduk dan patuh terhadap ajaran-ajarannya.
Makna ajarannya membawa kepada keselamatan, itu terlihat dari karakteristik
ajarannya antara lain: sesuai dengan fitrah dan kebutuhan, ajarannya sempurna (QS. Al-
maidah : 3), kebenarannya mutlak (QS. Al-Baqarah : 147) mengajarkan keseimbangan
dalam berbagai aspek kehidupan (QS. Al-Qashas : 77) fleksibel dan ringan (QS. Al-
Baqarah : 286), berlaku secara universal (QS. Al-Ahzab : 40, serta menciptakan rahmat
bagi seluruh alam yang dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya : 107 :
َ‫س ْلناكَ ِإالَّ َرحْ َمةً ِل ْلعالَ ِمين‬
َ ‫َوما أ َ ْر‬
Artinya : “ Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmatan bagi
semesta alam ”.

2.2 Bentuk-bentuk Rahmatan Lil Aalamiin


Bentuk-bentuk rahmatan lil alamin terlihat pada ajaran islam diantaranya :
a. Islam memberikan petunjuk ke jalan kebenaran
b. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang
diberikan oleh Allah SWT secara bertanggung jawab
c. Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah SWT.
d. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional
Uraian di atas memberikan pemahaman bahwa Islam sebagai agama wahyu
memberikan bimbingan kepada manusia mengenai semua aspek hidup dan kehidupannya,
diibaratkan seperti jalan raya yang lurus dan mendaki, memberikan peluang kepada
manusia untuk melaluinya sampai tempat yang dituju tempat yang tertinggi lagi mulia.
Jalan raya itu lapang dan lebar, kiri kanannya berpagarkan Al-Qur’an dan sunah. Pada
jalan itu terdapat juga rambu-rambu, tanda-tanda sebanyak aspek kehidupan manusia.
Siapa saja yang masuki pintu gerbang jalan raya itu baik keturunan maupun karena
mengucapkan dua kalimat syahadat, wajib memperhatikan rambu-rambu, tanda dan
berjalan melalui jalur yang telah ada. Hendaklah berpikir, bersikap dan berbuat sesuai
dengan ajaran Islam, tidaklah menabrak pagar (Al-Qur’an dan Sunnah), apalagi keluar
dari keduanya.

2.3 Memahami Islam secara baik dan benar


Sebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan satu sistem aqidah,
syariah dan akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai
hubungan baik dengan Tuhan, manusia dan alam lingkungan. Untuk itu, ketika kita
memahami Islam secara baik dan benar maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Pertama, pelajarilah Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an yang memuat
wahyu-wahyu Allah dan hadits yang berisih sunnah Rasulullah SAW. Memperlajari
Islam dari dan dengan mempergunakan sumber tersebut akan memperkecil salah paham
bahkan juga dapat menghindarinya. Apalagi saat ini Al-Qur’an telah diterjemahkan
keberbagai bahasa termasuk bahasa Gorontalo yang memudahkan pemahaman kita dalam
mempelajari Al-Qur’an.
Kedua, Islam tidak dipahami secara parsial tetapi intergral. Artinya Islam tidak
dipelajari sepotong-sepotong tetapi secara keseluruhan dan dipadukan dalam satu
kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Ketiga, Islam dipelajari dari hasil karya atau kepustakaan ditulis oleh mereka
yang telah mengkaji dan memahami Islam secara baik dan benar seperti para ulama,
cendekiawan muslim yang diakui otoritas kepakarannya.
Keempat, dihubungkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam
masyarakat dan dilihat relasi serta relevasinya dengan persoalan politik, ekonomi, social,
budaya sepanjang sejarah manusia terutama sejarah Islam.
Kelima, memahami Islam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang seperti
ilmu-ilmu alamiah, social budaya dan sebagainya.
Keenam, tidak menyamakan islam dengan umat islam, terutama dengan keadaan
umat islam pada suatu masa disuatu tempat. Tidak langsung member kesimpulan tentang
Islam setelah melihat pemeluk-pemeluknya yaitu umat Islam.
Ketujuh, pelajarilah Islam dengan metode yang selaras dengan agama dan ajaran
Islam.

2.4 Konsep Rahmatan Lil Alaamiin.


Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat bagi sekalian alam, maka itu
pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya, risalah Islam ialah mendatangkan
rahmat buat seluruh alam. Lawan daripada rahmat ialah bencan dan malapetaka. Maka
jika dirumuskan ke dalam bentuk kalimat yang menggunakan kata peniadaan, kita lalu
mendapat pengertian baru tapi lebih tegas bahwa islam itu “bukan bencana alam”.
Dengan demikian kehadiran Islam di alam ini bukan untuk bencana dan malapetaka,
tetapi untuk keselamatan, untuk kesejahteraan dan untuk kebahagiaan manusia lahir dan
batin, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam masyarakat.
Islam itu ibarat Ratu Adil yang menjadi tumpuan harapan manusia. Ia harus
mengangkat manusia dari kehinaan menjadi mulia, menunjuki manusia yang tersesat
jalan. Membebaskan manusia dari semua macam kezhaliman, melepaskan manusia dari
rantai perbudakan, memerdekakan manusia dari kemiskinan rohani dan materi, dan
sebagainya. Tugas Islam memberikan dunia hari depan yang cerah dan penuh harapan.
Manusia akhirnya merasakan nikmat dan bahagia karena Islam.
Kebenaran risalah Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada
kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran yang
satu dengan yang lainnya mempunyai nisbat dan hubungan yang saling berkait. Maka
Islam dapat kita lihat serempak dalam tiga segi yaitu aqidah, syari’ah dan nizam.
2.5 Pengaruh Rahmatan Lil’alamin Bagi Non Muslim
Dalam memperlakukan non muslim (Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan hak
seperti yang didapatkan oleh kaum Muslimin, kecuali pada perkara-perkara yang terbatas
dan perkecualian. Sebagaimana halnya juga mereka dikenakan kewajiban seperti yang
dikenakan terhadap kaum Muslimin. Kecuali pada apa-apa yang diperkecualikan. Ialah
hak memperoleh perlindungan yaitu melindungi mereka dari segala permusuhan
eksternal. Ijma’ Ulama umat Islam terjadi dalam hal ini seperti yang diriwayatkan Abu
Daud dan Al-Baihaqi
“Siapa-siapa yang menzhalimi kafir mu’ahad atau mengurangi haknya, atau
membebaninya di luar kesanggupannya, atau mengambil sesuatu daripadanya tanpa
kerelaannya, maka akulah yang menjadi seterunya pada hari Kiamat (HR. Abu Daud dan
Al-Baihaqi)
Kemudian melindungi darah dan badan mereka, melindungi harta mereka,
menjaga kehormatan mereka, memberikan jaminan sosial ketika dalam keadaan lemah,
kebebasan beragama, kebebasan bekerja, berusaha dan menjadi pejabat, inilah beberapa
contoh dan saksi-saksi yang dicatat sejarah mengenai sikap kaum Muslimin dan
pengaruhnya terhadap Ahli Dzimmah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Islam berasal dari kata assalam-yassalam-assalaamaa artinya selamat, damai,
sejahtera, penyerahan diri, tunduk dan patu. Islam juga rahmat bagi seluruh alam yang
dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya : 107 :
َ‫س ْلناكَ ِإالَّ َرحْ َمةً ِل ْلعالَ ِمين‬
َ ‫َوما أ َ ْر‬
Artinya : “ Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmatan bagi
semesta alam ”.
Bentuk-bentuk rahmatan lil ‘alamin pada ajaran agama islam antara lain :
a. Islam memberikan petunjuk ke jalan kebenaran
b. Islam memberikan kebebasan kepada manusia secara bertanggung jawab
c. Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah SWT.
d. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional
Dalam memahami islam secara baik dan benar perlu memperhatikan :
a. Pelajarilah Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an
b. Islam tidak dipahami secara parsial tetapi intergral.
c. Dipelajari dari hasil karya atau kepustakaan ditulis oleh mereka yang telah mengkaji
dan memahami Islam secara baik dan benar seperti para ulama, cendekiawan muslim
yang diakui otoritas kepakarannya.
d. Dihubungkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam masyarakat
dan dilihat relasi serta relevasinya dengan persoalan politik, ekonomi, social, budaya
sepanjang sejarah manusia terutama sejarah Islam.
· memahami Islam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang seperti ilmu-
ilmu alamiah, social budaya dan sebagainya.
· tidak menyamakan islam dengan umat islam, terutama dengan keadaan umat islam
pada suatu masa disuatu tempat.
· pelajarilah Islam dengan metode yang selaras dengan agama dan ajaran Islam
Konsep rahmatan lil ‘alamin yaitu Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat bagi
sekalian alam, maka itu pulalah risalah agama yang dibawanya. Serta Kebenaran
risalah Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada kesempurnaan Islam itu sendiri.
Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran yang satu dengan yang lainnya
mempunyai nisbat dan hubungan yang saling berkait. Maka Islam dapat kita lihat
serempak dalam tiga segi yaitu aqidah, syari’ah dan nizam.

Pengaruh rahmatan lil ‘alamin bagi non muslim yaitu Dalam memperlakukan non muslim
(Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan hak seperti yang didapatkan oleh kaum Muslimin,
kecuali pada perkara-perkara yang terbatas dan perkecualian. Kemudian melindungi
darah dan badan mereka, melindungi harta mereka, menjaga kehormatan mereka,
memberikan jaminan sosial ketika dalam keadaan lemah, kebebasan beragama,
kebebasan bekerja, berusaha dan menjadi pejabat, inilah beberapa contoh dan saksi-saksi
yang dicatat sejarah mengenai sikap kaum Muslimin dan pengaruhnya terhadap Ahli
Dzimmah.
DAFTAR PUSTAKA

Katili, D. Lukman, dkk. 2010. Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam.


Gorontalo : Akasya

http://abufurqan.com/2012/02/02/makna-rahmatan-lil-aalamiin-antara-pluralisme-dan-islam/.
(diakses tanggal 22 Maret 2013).

http://muslim.or.id/al-quran/islam-rahmatan-lil-aalamiin.html.
(diakses tanggal 22 Maret 2013).

Anda mungkin juga menyukai