Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Islam adalah Way Of Life pandangan hidup dan system hidup universal,
juga denyut nadi yang mensejarah sepanjang peradaban manusia. Sampai kapan pun
dimanapun islam kian diperbincangkankarnan menjadi suatu topik yang menarik
untuk di ketahui oleh orang-orang yang tengah kehilangan hidup yang pasti.
Kenyataanya islam bukanlah satu-satunya jalan hidup yang ada, darizaman ontah
ingga Toyota padahal hakikat nya manusia mencari kebahagian dan maslahat dalam
hidupnya. Tergantung manusia itu sendiri akan berbuat baikkah? Atau buruk?

Dan apasih agama islam itu ? Agama islam adalah agama Allah, dari Allah
dan untuk Allah. Diamanatkan kepada umat pengikut Allah. Sejak jaman nabi Adam,
Musa, dan Isa agama Allah adalah islam, meskipun agama yahudi diklaim sebagai
agama yang dibawa oleh nabi Musa juga agama kristen yang di klaim sebagai ajaran
yang dibawa oleh nabi Isa. Padahal sebenarnya ajaran yang dibawa oleh Musa dan Isa
untuk masalah akidah adalah sama, sama-sama mengesakan Allah. Hanya berbeda
dalam hal syara’ yang lain. Jadi, makna islam dapat dipersempit lagi sebagai agama
yang diamanatkan kepada umat pengikut Rasulullah Muhammad SAW.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari islam sebagai way of life?


2. Apa saja sumber ajaran islam sebagai way of life ?
3. Apa saja tujuan hidup manusia yg terdapat dalam agama islam ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui Islam sebagai Way of life


2. Untuk mengetahui apa saja sumber – sumber Way of Life
3. Untuk mengetahui tujuan hidup Manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Pengertian Agama Islam Sebagai Jalan Hidup Manusia ( Way of Life

Dalam islam, prinsip utama dalam kehidupan umat manusia adalah Allah
SWT. merupakan Zat Yang Maha Esa. Ia adalah satu-satunya Tuhan dan Pencipta
seluruh alam semesta, sekaligus pemilik, Penguasa serta Pemelihara Tunggal hidup
dan kehidupan seluruh makhluk yang tiada bandingan dan tandingan, baik di dunia
maupun di akhirat. Ia adalah Subbuhun dan Quddusun, yakni bebas dari segala
kekurangan, kesalahan, kelemahan, dan berbagai kepincangan lainnya, serta suci dan
bersih dalam segala hal.
Berkaitan dengan ruang lingkup tugas-tugas khalifah ini, Allah Swt.
berfirman:

Artinya
“Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi ini,
niscaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang
ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar”. (QS. Al-Hajj: 41)

2
Fungsi islam sebagai pembimbing dalam hidup yang membentuk suatu
kepribadian yang harmonis agar segala unsur pokok kehidupan dapat menentramkan
jiwa dan mampu menghadapi masalah dengan tenang, menolong dalam kesukaran
yaitu orang yang beragama dapat menghadapimasalah dengan optimis dan percaya
diri bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan
umatnya, penentraman batin yaitu orang yang beriman tidak akan merasa gelisah
karena dia tahu semua hal yang dia miliki merupakan titipan Allah, pengendali moral
diajarkan untuk menghormati orang lain tanpa pamrih selain itu pelajaran moral
lainnya dari segi berpakaian bertutur. Fungsi islam dalam kehidupan ada 4, yaitu :

a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup


Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang
mencakup segala unsure pengalaman pendidikan dan keyakinan yang
didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu
kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari
pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik
yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi
dengan tenang.

b. Penolong Dalam Kesukaran


Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan
menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung
menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang.
Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang
seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan
keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari
tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah
memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain

3
itu, barang siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan
ditingkatkan kualitas manusia itu.

c. Penentram Batin
Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli orang
itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya
takut akan kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh
orang lain, orang yang miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan
cenderung tidak mensyukuri hidup.
Lain halnya dengan orang yang beriman, orang kaya yang beriman
tebal tidak akan gelisah memikirkan harta kekayaannya. Dalam ajaran Islam
harta kekayaan itu merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat hak
orang-orang miskin dan anak yatim piatu. Bahkan sewaktu-waktu bisa
diambil oleh yang maha berkehendak, tidak mungkin gelisah.
Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman, batinnya akan
selalu tentram karena setiap yang terjadi dalam hidupnya merupakan
ketetapan Allah dan yang membedakan derajat manusia dimata Allah
bukanlah hartanya melainkan keimanan dan ketakwaannya.

d. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap
ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat
diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam
sangatlah tinggi, dalam Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan
tetapi sama sekali tidak diperintah untuk meminta dihormati. Islam mengatur
hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah.

4
Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan
moral, mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia
dengan manusia lain (hablum minannas/hubungan sosial). Termasuk di
dalamnya harus jujur, jika seorang berkata bohong maka dia akan disiksa oleh
api neraka. Ini hanya contoh kecil peraturan Islam yang berkaitan dengan
moral. Masih banyak lagi aturan Islam yang berkaitan dengan tatanan perilaku
moral yang baik, namun tidak dapat sepenuhnya dituliskan disini.

2.2 SUMBER AJARAN ISLAM

A. Al-Quran

Al-Qur’an adalah nama bagi kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai petunjuk
hidup (hidayah) bagi seluruh umat manusia.Al-Qur’an diwahyukan
oleh Allah kepada Nabi Muhamad SAW. setelah beliau genap berumur 40 tahun.
Al-Qur’an diturunkan kepada beliau secara berangsur-angsur selama 23 tahun.

Secara etimologi, Al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan


atau qur’aanan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-
dlammu). Huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian kebagian lain secara teratur
dikatakanAl-Qur’an. Karena ia berisikan intisari dari semua kitabullah dan intisari
dari ilmu pengetahuan.

Sedangkan secara terminologi, Al-Qur’an adalah kalam Allah Ta’ala yang


diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai Rasul terakhir melalui perantara
malaikat Jibril, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.
Sedangkan menurut para ulama, Al-Qur’an adalah kalamullah yang
diturunkanpada Rasulullah dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan
diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah.

5
Adapun kandungan dalam Al-Qur’an antara lain :

1) Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap ke Esaan Allah dan semua kepercayaan


yang berhubungan dengannya.

2) Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai bentuk manifestasi dari


kepercayaan ajaran tauhid.

3) Janji dan ancaman (al-wa’d wal wa’iid), yaitu janji pahala bagi orang yang
percaya dan mau mengamalkan isi Al-Qur’an dan ancaman siksa bagi orang
yang mengingkarinya.

4) Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiarkan risalah
Allah maupunkisah orang-orang shaleh ataupun orang yang mengingkari
kebenaran Al-Qur’an agar dapat dijadikan pembelajaran umat setelahnya.

5) Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni zaman kehidupan akhir
manusia yang disebut kehidupan akhirat.

6) Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, yakni informasi-informasi


tentang manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, matahari dan lain
sebagainya.
B. As-Sunnah

Hadist disebut juga As-Sunnah. Sunnah secara bahasa berarti “adat-istiadat”


atau “kebiasaan” (tradition). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan
penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Penetapan (taqrir)
adalah persetujuan atau diamnya nabi Muhammad SAW terhadap perkataan dan
prilaku sahabat.

6
Al-Sunnah menurut Jumhur ahli hadist adalah: “Apa-apa yang diriwayatkan
dari Rasulullah SAW. Baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, ketetapan, dan sifat baik
khalqiyah (bentuk) dan khulukiyah (akhlak)”.

Fungsi al-Sunnah dalam hubungan dengan Al-Qur’an itu adalah sebagai


berikut :

1. Bayan Tafsir
Yaitu menerangkan ayat-ayat yang sangat umum, mujmal dan
musytarak. Seperti hadist : “Shallu kamaa ro-aitumuni ushalli”
(Sholatlah kamu sebagaimana kamu melihatku sholat) adalah
merupakan tafsiran daripada ayat Al-Qur’an yang umum,
yaitu :”Aqimush-shalah” (kerjakanlah sholat). Demikian pula hadist :
“Khudu’anni manasikakum” (Ambillah dariku perbuatan hajiku)
adalah tafsir dari ayat Al-Qur’an “Waatimmullhajja” (dan
sisempurnakanlah hajimu).

2. Bayan Taqrir
Yaitu Al-Sunnah berfungsi untuk memperkokoh dan
memperkuat pernyataan Al-Qur’an. Seperti hadist yang berbunyi :
“Shoumu liru’yatihiwafthiru liru’yatihi” (Berpuasalah karena melihat
bulan dan berbukalah ketika melihatnya) adalah memperkokok ayat
Al-qur’an dalam surat Al-Baqarah : 185.

3. Bayan Taudhih
Yaitu menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ayat Al-Qur’an,
seperti pernyataan Nabi : “Allah tidak mewajibkan zakat melainkan
melainkan supaya menjadi baik harta-hartamu yang sudah dizakati”,
adalah taudhih (penjelasan)terhadap ayat Al-Qur’an dalam surat At-
Taubah : 34, yang artinya sebagai berikut : “dan orang-orang yang

7
menyimpan emas dan perak kemudian tidak membelanjakannya di
jalan Allah maka gembirakanlah meraka dengan azab yang pedih”.
Pada waktu ayat ini turun, banyak para sahabat yang merasa berat
untuk melaksanakan perintah ini, maka meraka bertanya kepada nabi
yang kemudian dijawab denagn hadist tersebut.

C. Ijtihad

Ijtihad adalah berpikir keras untuk menghasilkan pendapat hUkum


atas suatu masalah yang tidak secara jelas disebutkan dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Pelakunya disebut Mujtahid.

Kedudukan Ijtihad sebagai sumber hokum atau ajaran islam ketiga


setelah Al-Qur’an dan As-Sunnah, diindikasikan oleh sebuah Hadist (Riwayat
tirmidzi dan abu Daud) yang berisi dialog atau tanya jawab antara Nabi
Muhammad dan Mu’adz bin Jabal yang diangkat sebagau gubernur Yaman.

Ijtihad adalah “sarana ilmiah” untuk menetapkan hukum sebuah


perkara yang tidak secara tegas ditetapkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pada
dasarnya, semua umat islam berhak melakukan Ijtihad, selama ia menguasai
Al-Qur’an, As-Sunnah, sejarah islam, juga berakhlak baik dan menguasai
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Lazimnya, Mujtahid adalah para ulama
yang integritas keilmuan dan akhlaknya diakui umat islam. Hasil ijtihad
mereka dikenal sebagai fatwa. Jika Ijtihad dilakukan secara bersama-sama
atau kolektif maka hasilnya disebut Ijma’ atau kesepakatan.

8
2.3 RUANG LINGKUP

Sebagai agama wahyu terakhir, agama islam merupakan satu sistem akidah
dan syari’ah serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam
berbagai hubungan. Ruang lingkup ajaran islam lebih luas dari ruang lingkup agama
nasrani yang hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan. Agama tidak hanya
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat termasuk dengan diri
manusia itu sendiri tetapi juga dengan alam sekitarnya

Islam sebagai agama terus-menerus mendasarkan dirinya pada pemusatan


perhatian kepada tuhan. Ia didasarkan pada tauhid (keesaan tuhan). Islam sebagai
agama yang berdasarkan tauhid,tidak pernah memisahkan antara hal-hal yang disebut
spiritual (keagamaan), temporal (keduniaan),religious (yang berhubungan dengan
agama),dan profane (yang duniawi) didalam segala bidang. Secara garis besar, ruang
lingkup ajaran islam dibagi meenjadi tiga yaitu: hubungan manusia dengan Tuhan,
Hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.

1.Hubungan manusia dengan Tuhan (ibadah), dibagi menjadi dua pengertian yaitu:
A. Ibadah dalam arti khas (terbatas): peraturan peraturan yang mengatur
hubungan angsung antara hamba dengan tuhannya, yang tata cara dan
upacaranya telah diatur secara terperinci dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosul.
Ibadah dalam arti khas terdiri atas:
-       Rukun islam
-      Ibadah lainnya dan ibadah yang berhubungan dengan rukun islam, seperti
ibadah
bersifat fisik. Contohnya bersuci yang meliputi berwudhu, mandi,
tayammum.Ibadah bersifat mali (harta). Seperti Qurban, Aqiqah, Waqof,
Hibbah, dan lain-lain.

9
B .Ibadah dalam arti luas: segala amal perbuatan yang titik tolaknya ikhlas, titik
tujuannya ridho Allah, garis amalnya amal sholeh. Ibadah dalam arti luas
meliputi ibadah dalam arti khas dan amal-amal ibadah lainnya. Ibadah dalam
arti khas merupakan titik pusat dari ibadah dalam arti luas.

Dengan adanya dalil maka sudah jelas bahwa Allah menciptakan manusia dan juga
jin untu beribadah hanya kepada Allah.

2. Hubungan manusia dengan manusia dapat terwujud dalam:

Transaksi kebendaanatau mu’amalah, yaitu eraturan yang mengatur hubungan


antara satu orang dengan orang lainnya. Dalam hal tukar-menukar harta,
contohnya dagang, simpanan, penemuan, pengupahan, pungutan, wasiat,
pesanan dan lain-lain.
Dalil mengenai Hubungan manusia dengan manusia sebagai berikut :

4. Hubungan manusia dengan alam.

Artinya

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia dan
mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.
yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh
Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka
durhaka dan melampaui batas." (QS:Ali Imron 112)

10
Mengenai prinsip pertama, ALLAH berfirman dalam surat Hud ayat 61 yang
artinya :"Dia (ALLAH) telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan memerintahkan
kalian memakmurkannya (mengurusnya)". Adapun prinsip yang kedua dinyatakan
ALLAH melalui berbagai ayat didalam Al-Qur'an, diantaranya surat Al-A'raf ayat 56
yang artinya :"Janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi setelah ALLAH
memperbaikinya".

Dengan demikan dapat dipahami bahwa dasar-dasar dalam melestarikan lingkungan


dan memanfaatkan alam secara bijak untuk kepentingan umat manusia telah
digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Agama telah memberi motivasi
kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya
Manusia berfungsi sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam
menjalankan kedua fungsinya tersebut manusia membutuhkan alam/ lingkungan
sekitar baik lingkungan abiotik (seperti udara, air, tanah dan lain-lain) maupun
lingkungan biotik (sesama manusia, hewan, tumbuhan dll). Manusia harus
berinteraksi dengan alam/ lingkungan sekitar.
Manusia saling berinteraksi dengan sesamanya karena manusia tidak dapat
hidup sendiri tanpa bantuan lingkungan sekitarnya. Dialam dunia, manusia diciptakan
berpasang-pasangan: ada laki-laki dan ada perempuan, ada yang baik dan ada yang
tidak baik, ada yang sabar dan ada yang tidak sabar dalam menghadapi masalah.
Namun dengan perbedaan-perbedaan yang ada, kita tetap harus saling menghormati
agar tercipta ketentraman hidup. Bayangkan bila manusia sudah tidak saling
menghormati dengan segala kepentingan dan kesibukannya, tentu dunia ini akan
semrawut oleh ulah manusia.
Hubungan antar sesama manusia yang saling menghormati, mencintai dan
menyayangi dapat diterapkan pada berbagai situasi dan keadaan, misalnya dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat. Dalam kehidupan keluarga, misalnya : hubungan
dengan suami/istri, hubungan dengan anak, hubungan dengan orang tua, hubungan
dengan saudara harus tetap harmonis dengan saling memelihara dan memanfaatkan
dengan bijak. Sudahkah kita melakukannya?. Dalam kehidupan bermasyarakat,
Sudahkah kita bersilaturahmi dengan tetangga karena tetangga adalah orang yang
terdekat dengan kita ?
Hubungan manusia dengan hewan, cara kita sebagai manusia dalam menghormati

11
hewan sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME adalah dengan cara menyayangi dan
tidak menyiksa/ membunuhnya. Adapun bila kita ingin memanfaatkannya sebagai
bahan pangan, ada adabnya tersendiri dengan cara menyembelihnya.

Ada sebagian manusia menyayangi hewan dengan cara memeliharanya. Hewan


sendiri menurut jenisnya dikategorikan menjadi dua yaitu jinak dan tidak jinak.
Kedua kategori sifat ini dapat dipelihara manusia. Hewan bermanfaat bagi manusia
karena dapat bernilai ekonomis, dapat dimanfaatkan tenaganya (seperti: kuda, sapi
dan kerbau), dan dapat dipakai sebagai sarana penambah kebutuhan untuk konsumsi
manusia (seperti: ayam dapat diambil telur dan dagingnya)

Bila hewan disekitar kita, tidak kita sayangi maka dapat merugikan jiwa manusia itu
sendiri, secara langsung ataupun tidak langsung hewan tersebut dapat menyerang atau
membunuh kita. Karena kita hidup di dunia tidak hanya berdampingan dengan
manusia saja tetapi dengan hewan juga

2.4 KARAKTERISTIK

Selama ini mungkin kita sudah mengenal Islam, tapi banyak diantara kita
yang belum memahami Islam itu sendiri. Namun, banyak juga orang yang telah
mengenal Islam, tetapi sejauh mana sudah memahami potret Islam. Ini adalah salah
satu persoalan yang perlu kita diskusikan lebih lanjut. Dengan demikian Islam itu
mempunyai karakteristik yang sangat luas dan  tidak bias memisah-memisahkan
dengan yang lainnya.
Para ilmuan muslim juga mempergunakan berbagai pendekatan, untuk
mengetahui dan memahami karakteristik ajaran Islam. Dan tidak untuk mencoba
memperdebatkan antara satu dan dengan yang lainnya. Melainkan lebih mencari sisi-
sisi persamaan untuk permaslahatan umat umumnya untuk keperluan studi
khususnya.
Dari berbagai sumber tentang Islam yang di tulis para tokoh, dapat diketahui
bahwa Islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenali melalui

12
konsepsinya dalam berbagai bidang. Konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang
menjadi karakteristik itu dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Dalam Bidang Agama

Nurcholis Madjid banyak berbicara tentang karakteristik ajaran


Islam dalam bidang agama. Menurutnya, bahwa dalam bidang agama Islam
mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah
aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin
dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang kitab sucinya dengan
tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan
syirik, untuk hidup dan menjalankan ajaran masing-masing dengan penuh
kesungguhan.

2. Dalam bidang ibadah

Karakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dikenal melalui


konsepsinya dalam bidang ibadah. Secara harfiah ibadah bararti bukti
manusia kepada Allah SWT, karena didorong dan dibangkitkan oleh akidah
tauhid.Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti yang
nomor dua, yaitu ibadah khusus. Dalam yuriprudensi Islam telah ditetapkan
bahwa dalam urusan ibadah tidak boleh kreatifitas, sebab yang mengcreate
atau yang membentuk suatu ibadah dalam Islam dinilai sebagai bida’ah
yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan.

13
3. Dalam bidang akidah

Dalam kitab Mu’jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengartikan akidah


menurut bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan
bersambung secara kokoh. Dalam bidang perundang-undangan, akidah
berarti menyepakati antara dua perkara atau lebih yang harus dipatuhi
bersama.Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui dalam bidang
akidah ini adalah bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya
maupun prosesnya. Yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib
disebah hanya Allah. Dalam prosesnya, keyakinan tersebut harus langsung
tidak boleh ada perantara.

5. Dalam bidang ilmu dan kebudayaan

Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan


bersikap terbuka, akomodatif, tetapi jiga selektif.Akomodati dalam
menerima berbagai masukan dari luar, tapi bersamaan dengan itu Islam
juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima semua jenis ilmu dan
kebudayaan, melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.
Bagaimanapun, Islam adala sebuah praradigma terbuka.Ia merupakan
mata rantai peradaban dunia. Dalam sejarah kita melihat Islam mewarisi
peradaban Yunani-Romawi di Barat, dan peradaban-peradaban
Persia.India, dan Cina di Timur. Selama abad VII sampai XV, ketika
peradaban besar di Barat dan Timur itu tenggelam dan mengalami
kemerosotan, Islam bertindak sebagai pewaris utamanya untuk kemudian
diambil alih oleh peradaban Barat sekarang malalui Renaiissans. Dalam
kurun waktu selam delapan abad itu, Islam bahkan mengembangkan
warisan-warisan ilmu pengetahuan adan teknologi dari peradaban-
peradaban tersebut.

14
6. Dalam bidang pendidikan
Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut diatas,
Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam bidang pendidikan.Islam
memandang bahwa pendidikan adalah hak setiap orang laki-laki atau
perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat.Dalam al-Qur’an dapat
dijumpai berbagai metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi,
penugasan, pembinasaan, kerja wisata, cerita, hokum, nasihat, dan
sebagainya.

7. Dalam bidang sosial

Selanjutnya karakteristik ajaran Islam dapat dilihat dari ajarannya


dibidang sosial. Ajaran Islam di bidang sosial ini termasuk yang paling
menonjol karena seluruh bidang ajaran Islam sebagaimana disebutkan
diatas pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan manusia.Namun,
khusus dalam bidang social ini menjunjung tinggi tolonh menolong, saling
menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kesamaan derajat,
tenggang rasa, dan kebersamaan.Islam ternyata banyak memperhatikan
aspek kehidupan social dari pada aspek kehidupan ritual.

8. Dalam bidang ekonomi

Karakteristik ajaran Islam selanjutnya dapat dipahami dari kosepsinya


dalam bidang kehidupan.Urusan dunia di kejar dalam rangka mengejar
kehidupan akhirat dan kehidupan akhir dicapai dengan dunia.Orang yang
baik adalah orang yang meraih keduanya secara seimbang, karena dunia
adalah alat menuju akhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan
untuk urusan dunia.

15
9. Dalam bidang kesehatan.

Ciri khas ajaran Islam selanjutnya dapat dilihat dalam konsepnya


mengenai kesehatan.Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada
prinsip pencegahan lebih diutamakan dari pada penyembuhan. Berkenaan
dengan konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab
suci dan sunnah Nabi SAW, yang pada dasarnya mengarah kepada
pencegahan.

10. Dalam bidang politik

Ciri ajaran Islan selanjutnya dapat diketahui melalui konsepsinya


dalam bidang politik. Dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 156 terdapat
menaati ulil amri yang terjemahaannya termasuk penguasa dalam bidang
politik, pemerintah, dan Negara. Dalam hal ini Islam tidak mengajarkan
ketaatan buta terhadab pemimpin.Jika pemimpin tersebut berpegang teguh
pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka wajib di taati,
sebaliknya.Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk
pemerintahan.Oleh karenanya setiap bangsa boleh saja menentukan
bentuk negaranya masing-masing sesuai seleranya.Namun, yang
terpenting bentuk pemerintahan tersebut harus digunakan sebagai alat
untuk menegakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan,
kedamaian, den ketenteraman masyarakat.

16
11. Dalam bidang pekerjaan

Karakteristik ajaran Islam lebih lanjut dapat diihat dari ajarannya


mengenai kerja, Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada
Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah
kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT, dan
kerja yang bermanfaat bagi orang lain.

12. Islam sebagai ilmu disiplin

Selain ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan


dengan ciri-ciri yang khas tersebut, Islam juga telah tampil sebagai sebuah
disiplin ilmu, yaitu ilmu ke Islaman. Menurut peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu ke
Islaman adalah al-Qu’an/Tafsir, Hadits/Ilmu hadits, Ilmu kalam, Filsafat,
Tasawuf, Hukum Islam/Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam, dan pendidikan
Islam.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pengendali utama kehidupan manusia adalah kehidupannya yang mencakup


segala unsure pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapat nya sejak
kecil. Islam adalah way of life pandangan hidup dansistem hidup universal juga
denyut nadi yang bersejarah sepanjang peradaban manusia.

Fungsi islam sebagai pembimbing dalam hidup yang membentuk suatu


kepribadian yang harmonis agar segala unsur pokok kehidupan dapat
menentramkan jiwa dan mampu menghadapi masalah dengan tenang, menolong
dalam kesukaran yaitu orang yang beragama dapat menghadapimasalah dengan
optimis dan percaya diri bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi
batas kemampuan umatnya, penentraman batin yaitu orang yang beriman tidak
akan merasa gelisah karena dia tahu semua hal yang dia miliki merupakan titipan
Allah, pengendali moral diajarkan untuk menghormati orang lain tanpa pamrih
selain itu pelajaran moral lainnya dari segi berpakaian bertutur.

18
DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli , modul perkuliahan Al islam dan Kemuhahamdiyahan 1 (AIK)

http://lindanovitasari01.blogspot.com/2104/10/hubungan-manusia-dan-
alam.html

http://ziyad-id.blogspot.com/2013/10/hablum-minallah-wahablum-
minannas.html

19

Anda mungkin juga menyukai