Anda di halaman 1dari 11

1

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : ICCHHRAMSYAH RACHMAN
KELAS : TEKNIKA 1C
NIT : 2302060
DOSEN PENGAMPU:
NUR SYAHRUL RITONGA, ST, M.PD

POLITEKNIK ADIGUNA MARITIM INDONESIA


PROGRAM STUDI: TEKNIKA
MEDAN 2023
2

I.PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari
agama-agama lainyya. Agama yang didakwahkan secara sungguh-
sungguh diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang terpecah-pecah
dalam berbagai bagian-bagian. Perpecahan saling mengintai dan
berbagai krisi yang belum diketahui bagaimana cara mengatasinya.
Tidak mudah membahas karakterisitik ajaran islam, karena ruang
lingkupnya sangat luas, mencakup berbagai aspek kehidupan umat
islam. Untuk mengkaji secara rinci semua karakteristik ajaran islam
perlu di telusuri, mulai dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama
yang di ridhoi Allah, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai
datangya hari kiamat.
Karakteristik yang dimiliki islam, yakni karakteristik ilmu dan
kebudayaan, pendidikan, social, ekonomi, kesehatan, politik,
pekerjaan, dan disiplin ilmu. Karakteristik ajaran islam adalah suatu
karakter yang harus dimiliki oleh umat muslim dengan bersandarkan
Al-Qur’an dan Hadist dalam berbagai bidang ilmu, kebudayaan,
pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, disiplin
ilmu, dan berbagai macam ilmu khusus. Karakteristik ini banyak
terdapat di dalam sumber-sumber ajaran Al-Quran dan Al-Hadits.
Maka dari itu kedua sumber ini telah menjadi pedoman hidup bagi
setiap umat Islam sekaligus menjadi sumber dari pembuatan makalah
ini. Aspek-aspek sumber kehidupan ini diberi karakter tersendiri
dalam berbagai ilmu pengetahuan, ekonomi, social, politik, pekerjaan,
kesehatan, dan disiplin ilmu untuk sepanjang masa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian islam menurut ajaran islam ?
2. Apa sajakah karakteristik ajaran islam ?
3. Bagaimana karakteristik islam dalam bidang ilmu dan
kebudayaan?
4. Hukum-hukum dalam Agama Islam
5. Perkembangan Agama Islam di Indonesia

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Untuk mengetahui pengertian islam menurut ajaran islam.
3

2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik ajaran islam.


3. Untuk mengetahui karakteristik islam dalam bidang ilmu dan
kebudayaan.

II.PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Islam Menurut Ajaran
Secara etimologi, kata islam berasal dari Bahasa Arab, yakni
Aslama, Yuslimu Islaman yang berarti keselamatan. Kata ini juga
bias dibentuk dari tiga susunan huruf yaitu sin, lam, dan mim. Dalam
Al-Qur’an kata-kata yang dibentuk dari huruf tersebut memiliki
banyak makna yaitu :
1. As-salmu yang berarti damai yang termaktub dalam Al-Qur’an
surah Anfaal:61

‫َو ِان َج َنُحوْا ِللَّس ْلِم َفاَج ْنْح َلهَا َو َتَو َّك َل َع َلى آِهَّلل إَّنُه ُهَو آاَّس ِم يُع آْلَعِليِم‬

Terjemah : “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, Maka


condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui“.
[1]
2. Aslama yang bermakna pasrah terdapat pada Al-Qur’an An-Nisa
ayat 125, yang artinya adalah “ Dan siapakah yang lebih baik
agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan diri kepda Allah,
sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi
kesayangan-Nya.[2]
3. Saliim sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an Asy-Syu’ra ayat 89
4. Salamun yang berarti selamat, yang berada dalam Al-qur’am
Surah Maryam ayat 47.
Kata islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang
bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT,. Bukan dari
manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad SAW. Posisi
nabi dalam agama islam diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah
untuk menyebarkan ajaran islam terssebut kepada umat manusia.
Dalam proses ajaran islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan,
penjelasan, uraian, dan contoh prakteknya. Namun keterlibatan inni
masih dalam batas-batas yang dibolehkan tuhan. Dengan demikian,
4

secara istilah islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari
Allah SWT.

2.2 Pilar-pilar Agama Islam


Iman merupakan pondasi aqidah. Iman menjadi pondasi bagi
semua perilaku orang yang beragama. Tanpa iman, agama menjadi
kosong. Semua perintah dan larangan agama menjadi mentah jika
tidak ada iman. Maka iman menjadi pondasi pertama bagi seorang
yang hendak menyatakan diri beragama. Iman dalam agama Islam ada
enam: iman kepada Allah, iman kepada Malaikat-malaikat Allah,
Rosul-rosulnya, kitab-kitab-Nya, iman pada hari akhir dan juga iman
kepada Qodo dan Qodar. Ini kita kenal dengan rukun iman. Tidak ada
toleransi dan diskon. Semua harus diimani tidak kecuali.
kedua yaitu Islam. Disebutkan bahwa Rukun atau komponen
pokok Islam adalah: Syahadatain, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, menjalankan puasa Ramadhan, dan menunaikan Haji. Lima
rukun ini menjadi komponen pokok dalam Islam dengan pintu masuk
Syahadatain. menyatakan diri bersaksi bahwa Tuhannya adalah Allah
tidak yang lain, dan Muhammad itu sebagai utusan, Nabi dan Rosul
Allah SWT. Begitu masuk pintu syahadat, maka kewajiban syariat
membebaninya, dari mendirikan shalat hingga menunaikan ibadah
haji ke baitullah. Ini adalah syariat dasar dalam agama Islam.
Ketiga, pondasi agama Islam adalah Ihsan. Dinyatakan oleh
Rosul bahwa ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah
engkau tengah berhadapan dan bersitatap langsung dengan Beliau.
Jika tidak engkau mampu demikian, maka keyakinan dalam hatimu
tidak boleh tidak adalah bahwa Allah senantiasa ada bersamamu dan
mengetahui semua hal-ihwal yang engkau lakukan. Dengan dasar
ihsan ini maka tidak mungkin seorang hamba main-main dalam
kehidupannya. Karena tentu dia menginginkan yang terbaik
dipersembahkan kepada Tuhannya dalam bentuk ketaatan. Orang
yang berihsan atau yang disebut muhsin dalam bahasa arab adalah
orang yang memperbaiki perilaku atau menyempurnakan
perangai.Ihsan sendiri berarti kebaikan atau kesempurnaan. Jadi
sudah jelas kiranya, seorang muhsin selalu menghadirkan
kesempurnaan dalam perilakunya. Minimal dia selalu berusaha
melakukan yang terbaik, semaksimal mungkin yang dapat dia
lakukan.
Terakhir dasar yang keempat, dalam hadits tersebut Jibril
bertanya tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Maka satu hal yang
kita bisa pahami, bahwa pondasi dasar agama kita yaitu keyakinan
yang mutlak akan hadirnya hari akhir dan kehidupan setelahnya.Ini
merupakan ajaran pokok hampir semua agama, bahwa manusia akan
5

mengalami hari setelah kematian yang merupakan tempat


pertanggungjawaban dan pengadilan atas segala apa yang menjadi
perangai manusia di bumi. beberapa tanda akan hadirnya hari kiamat,
yaitu ketika para budak melahirkan tuannya, dan ketika orang miskin
tiba-tiba menjadi kaya dan bersaing dalam kemewahan.

2.3 Ajaran Dasar Agama Islam


A.Tauhid
Tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah swt. Sebagai
Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala
sesuatu yang ada di alam ini. Keyakinan seperti ini dalam ajaran
tauhid disebut dengan Rubūbiyyah. Dalam Islam, tauhid dibagi
menjadi tiga aspek utama:

Tauhid Rububiyyah: Ini mengacu pada kepercayaan bahwa


Allah adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, dan pengatur alam
semesta. Tidak ada yang memiliki kekuasaan sejati selain Allah. Ini
berarti bahwa semua tindakan di dunia ini, baik yang terlihat maupun
yang tidak terlihat, adalah hasil dari kehendak Allah.

Tauhid Uluhiyyah (Tauhid Ibadah): Ini berhubungan dengan


konsep bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak untuk
diibadahi. Tidak ada yang patut disembah kecuali Allah, dan semua
bentuk ibadah, seperti shalat, puasa, dan berdoa, harus ditujukan
hanya kepada-Nya.

Tauhid Asma' wa Sifat: Ini berkaitan dengan keesaan Allah


dalam sifat dan nama-Nya. Artinya, Allah memiliki sifat-sifat yang
unik dan sempurna, dan tidak ada yang bisa dibandingkan dengan-
Nya. Seluruh sifat dan nama Allah adalah yang paling mulia dan
sempurna.

B. Meyakini dan mengikuti ajaran serta tuntunan Rasulullah


Muhammad SAW.
Iman kepada rasul memiliki arti meyakini dan memercayai bahwa
Allah SWT mengutus kepada tiap umat seorang dari kalangan mereka
yang menyeru untuk beribadah kepada Allah semata.Umat Islam
diwajibkan beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT karena termasuk
orang yang sempurna (insani kamil), memiliki sifat terjaga dari segala
perbuatan dosa (maksum), serta apa yang disampaikan merupakan
6

wahyu Allah dan bukan hawa nafsu sendiri.Dalam Quran surat Al


An'am ayat 48 Allah SWT berfirman

Arab: ‫َو َم ا ُنْر ِس ُل اْلُم ْر َس ِلْيَن ِااَّل ُمَبِّش ِرْيَن َو ُم ْنِذ ِرْيَۚن َفَم ْن ٰا َم َن َو َاْص َلَح َفاَل َخ ْو ٌف َع َلْيِه ْم َو اَل ُهْم‬
‫َيْح َز ُنْو َن‬

Latin: wa mā nursilul-mursalīna illā mubasysyirīna wa munżirīn, fa


man āmana wa aṣlaḥa fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn

Artinya: Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar
gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan
mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan
mereka tidak bersedih hati.
Beriman kepada Rasul bisa mendatangkan manfaat. Adapun, buah
iman kepada rasul adalah selamat dunia dan akhirat sesuai firman
Allah dalam Quran surat Al Fath ayat 13

‫َو َم ْن َّلْم ُيْؤ ِم ْۢن ِباِهّٰلل َو َر ُسْو ِلٖه َفِاَّنٓا َاْعَتْد َنا ِلْلٰك ِفِر ْيَن َسِع ْيًرا‬
Latin: wa mal lam yu`mim billāhi wa rasụlihī fa innā a'tadnā lil-
kāfirīna sa'īrā

Artinya: Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,


maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir
itu neraka yang menyala-nyala.

C. Ahklak Mulia
Akhlak mulia adalah berbuat baik kepada orang lain,
menghindari sesuatu yang menyakitinya dan menahan diri ketika
disakiti. Rasulullah adalah sosok yang memiliki akhlak yang agung.
Keagungan akhlaknya tidak hanya tergambar dalam ucapannya, tetapi
juga dalam tindakan dan perbuatannya. Allah telah menegaskan di
dalam al-Quran: Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi
pekerti yang agung [QS al-Qalam [68]: 4].
Akhlak yang mulia adalah sebuah keadaan yang melekat di dalam diri
seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan-perbuatan yang
baik dan positif bagi kehidupan dan hal ini menjadi kebiasaan. Diri
Nabi, disebut teladan yang baik, karena Rasulullah memiliki akhlak-
akhlak yang mulia. Akhlak Rasulullah disebut akhlak Islam, karena
7

perilaku-perilaku keislaman yang benar tergambar pada akhlak


Rasulullah. Akhlak Rasulullah juga disebut akhlak al-Quran, karena
al-Quran menjadi petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap Muslim.

2.4 Tata Cara Ibadah dalam Agama Islam


A. Rukun Islam
B. Lima rukun Islam sebagai landasan ibadah
C. Penjelasan masing-masing rukun Islam
1. Syahadat
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji

1. Syahadat
Pembacaan dua kalimat syahadat merupakan syarat mutlak
untuk memeluk agama Islam. Belum syah Islamnya seseorang
bila belum mengucapkan kalimat syahadat.
Kalimat Syahadat termasuk rukun Islam pertama. Dari hadits
Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Nabi Muhammad
pernah bersabda:"Agama Islam berdiri atas lima dasar utama,
yakni mengucapkan dua kalimat syahadat yang bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan
Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan dan mengerjakan haji ke Makkah jika mampu.
Berikut lafaz dua kalimat syahadat:

‫َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا‬

"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar


rasuulullah".

Artinya:"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah.


Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
8

Setelah seseorang membaca dua kalimat syahadat, dia wajib


melakukan rukun islam lainnya seperti sholat, puasa, zakat, dan
haji jika mampu.

2. Shalat
A. Rukun Shalat Wajib
Rukun shalat wajib adalah unsur-unsur yang harus ada dalam
shalat agar shalat tersebut sah. Jika salah satu rukun shalat
ditinggalkan atau tidak dilakukan dengan benar, maka shalat
tersebut batal. Rukun shalat wajib ada 14 yaitu:

– Niat
– Berdiri jika mampu
– Membaca takbiratul ikram
– Membaca surat al fatihah setiap rakaat
– Ruku’ dengan tuma’ninah
– I’tidal dengan tuma’ninah
– Sujud dengan tuma’ninah
– Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
– Duduk tasyahud akhir
– Membaca sholawat
– Salam
– Tertib
– Qauliyah (perkataan)
– Fi’liyah (perbuatan)

B. Syarat Wajib Shalat


Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat yang menyebabkan
seseorang wajib menjalankan shalat. Jika salah satu syarat wajib
shalat tidak terpenuhi, maka seseorang tidak dibebani kewajiban
shalat. Syarat wajib shalat ada enam yaitu:

– Beragama Islam
– Dewasa (baligh)
– Berakal sehat
– Suci dari haid dan nifas
– Telah sampai ajaran Islam kepadanya
– Bersih dan suci dari najis

C. Syarat Sah Shalat


Syarat sah shalat adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi
sebelum menjalankan shalat sehingga shalat seseorang menjadi
sah. Jika salah satu syarat sah shalat tidak terpenuhi, maka shalat
tersebut tidak sah dan harus diulangi. Syarat sah shalat ada lima
yaitu:
9

– Suci badan, pakaian dan tempat salat dari najis


– Suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil
– Menutup aurat
– Telah masuk waktu salat
– Menghadap kiblat

Hal-hal Yang Membatalkan Shalat:


Hal-hal yang membatalkan shalat adalah hal-hal yang jika
dilakukan oleh seseorang saat sedang salat maka salatnya menjadi
batal dan harus diulangi. Hal-hal yang membatalkan salat antara lain:

– Sengaja berbicara atau mendengar orang berbicara


– Sengaja makan atau minum
– Sengaja mengeluarkan najis atau angin
– Sengaja mengubah posisi tubuh sehingga tidak menghadap
kiblat lagi
– Sengaja melakukan gerakan yang banyak dan tidak ada
hubungannya dengan salat
– Sengaja tertawa terbahak-bahak
– Hilang akal sehat karena gila atau pingsan
– Hilang kesadaran karena tidur atau pingsan
– Hilang suci karena haid atau nifas bagi wanita

D. Zakat
Zakat merupakan salah satu kewajiban keuangan dalam
agama Islam yang memiliki makna dan fungsi yang sangat
penting bagi umat Muslim. Selain sebagai bentuk ibadah, zakat
juga mempunyai tujuan dan manfaat dalam kehidupan sosial umat
Islam.

E. Puasa

Puasa dalam ajaran islam adalah salah satu rukun Islam


yang wajib dilakukan oleh pemeluknya. Dalam Al-Qur'an,
kewajiban untuk mengerjakan ibadah puasa telah tertuang dalam
firman Allah SWT pada surat AL-Baqarah ayat 183:
‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّل ِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫َتَّتُقْو َۙن‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas


kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah: 183).

13 Macam Puasa dalam Islam


10

Berikut macam-macam puasa wajib dan sunnah yang dilansir dari


buku Fiqih Sunnah Jilid 2 dan buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-
hari oleh Muh. Hambali:

Macam-macam Puasa Wajib:


1. Puasa Ramadhan
2. Puasa Kafarat
3. Puasa Nazar
4. Puasa Qadha

Macam-macam Puasa Sunnah:


1. Puasa Nabi Dawud
2. Puasa Senin Kamis
3. Puasa Ayyamul Bidh
4. Puasa Enam Hari Bulan Syawal
5. Puasa Arafah
6. Puasa Asyura
7. Puasa Tasu'a
8. Puasa di Bulan Sya'ban
9. Puasa di Bulan-bulan Haram

F. Haji
Ibadah haji merupakan salah satu sarana melakukan
komunikasi antara seorang hamba dengan Khalik-nya. Ibadah ini
pertama kali disyari’atkan pada tahun keenam Hijrah, sebagaimana
Firman Allah swt. dalam QS Ali ’Imran/3:96-97. Kata al-Hajj
menurut bahasa berarti menyengaja. Karena itu menurut istilah
syari’at Islam, ia berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah di
Mekah untuk melakukan beberapa rangkaian amal ibadah menurut
rukun dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’. Haji
merupakan rukun Islam yang kelima dan pokok ibadah yang
keempat, yang diperintahkan setelah disyari’atkan ketiga pokok
ibadah sebelumnya, yakni: ibadah salat, ibadah puasa Ramadhan,
dan ibadah zakat.

2.5 Hukum-hukum dalam Agama Islam


A. Hukum Syariah
Mengatur tata cara beribadah dan melaksanakan aturan hukum
Islam.
B. Hukum Jinayat
Mengatur hukuman atas pelanggaran terhadap syariat Islam yang
berkaitan dengan kejahatan dan kekerasan.
C. Hukum Tazir
11

Mengatur hukuman bagi tindakan-tindakan yang tidak terdapat


dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.

2.6 Kontribusi Agama Islam terhadap Kehidupan


Masyarakat
A. Kesenian dan Budaya
Kontribusi seni, sastra, dan arsitektur Islam yang kaya.
B. Pendidikan
Mewujudkan peningkatan pendidikan dan kesadaran intelektual
dalam masyarakat Islam.
C. Kepedulian Sosial
Menekankan pentingnya memberikan bantuan dan kepedulian
sosial kepada sesama.

2.7 Perkembangan Agama Islam di Indonesia


A. Masuknya Islam ke Nusantara
Masuknya Islam di Indonesia pada abad ke-7 melalui pedagang
Arab dan penyebaran agama melalui perkawinan.
B. Penyebaran Islam di Tanah Jawa
Penyebaran Islam di pulau Jawa melalui kerajaan-kerajaan Islam
seperti Demak, Pajajaran, dan Mataram.
C. Pengaruh Sufisme
Pengajaran dan penerapan sufisme yang menjadi pengaruh dalam
perkembangan Islam di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai